Rabu, 30 Desember 2009

PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR, DEGENERATIF DAN KRONIS

Dr. Suparyanto, M.Kes

PENGERTIAN SAKIT

  1. Sakit (kondisi tidak sehat) menurut WHO: adalah adanya gangguan atau ketidak normalan baik fisik, mental dan social
  2. Sakit (kondisi tidak sehat) menurut UU kesehatan: adalah adanya gangguan atau ketidak normalan baik fisik, mental, social dan ekonomi
  3. Sakit menurut Epidemiologi adalah: adanya ketidak seimbangan antara Host, Agent dan Environment
  4. Sakit menurut Patofisiologi; adalah ketidak mampuan tubuh (sel) beradaptasi melawan agent yang ada dalam tubuh

MENGAPA MANUSIA BISA SAKIT

  1. Ada Agent
  2. Host rentan
  3. Lingkungan mendukung Agent, atau lingkungan melemahkan Host

APA BEDA PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

  • Penyakit menular agent dapat pindah dari satu Host ke host lain, sedang penyakit tidak menular Agent tidak dapat pindah ke Host lain
  • Pada penyakit menular Agent keluar Host melalui pintu keluar yang disebut; Port of exit: contoh: anus, kulit, saluran nafas, kelamin
  • Pada penyakit menular Agent masuk Host lain melalui pintu masuk yang disebut: Port of entry, contoh: mulut, kulit, saluran nafas, kelamin
  • Penghubung antara port of exit dan port of entry disebut Transmisi, jika melalui makluk hidup disebut Vektor

CARA MENCEGAH PENULARAN

  1. Menutup pintu masuk: pakai sarung tangan, pakai masker, pakai kondom, pakai selambu
  2. Menutup pintu keluar: pakai kondom, pakai masker, pakai sarung tangan
  3. Memutus transmisi: cuci tangan, sterilisasi alat, fogging, PSN-3M

APA ITU PENYAKIT DEGENERATIF

  • Penyakit degeneratif adalah penyakit yang timbul akibat terjadi keasusan organ tubuh akibat ketuaan (biasa terjadi pada lansia)
  • Contoh penyakit degeneratif adalah: osteoporosis, arteriosklerosis, katarak
  • Penyakit degeneratif tambah banyak jika UHH makin tinggi (derajat kesehatan makin tinggi)

APA ITU PENYAKIT KRONIS
  • Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung lama (menahun)
  • Contoh penyakit menahun: TB, Lepra, HT, DM
  • Awalnya gangguaan fisik dapat berubah jadi gangguan mental

INDIKATOR EVALUASI

  1. Morbiditas: Incidence rate, Prevalen rate
  2. Mortalitas: Case Fatality Rate, Infant Mortality Rate, Maternal Mortality Rate

PEMBERANTASAN PENYAKIT DB

  1. Penyuluhan tentang tanda dan gejala penyakit DB, cara penularan dan pengobatan
  2. Pencegahan dengan PSN-3M
  3. Pemberantasan vektor dengan fogging

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE) PENYAKIT DB

  • Untuk menentukan ada tidaknya agent di sekitar penderita
  • Caranya memeriksa 20 rumah disekitar rumah penderita, dicari rumah yang ada jentiknya dan ada tidaknya balita yang menderita demam selama satu minggu yang lalu
  • PE dikatakan positif jika ditemukan minmal 3 rumah yang ada jentiknya dan 3 balita yang menderita demam
  • PE dikatakan negatif jika ditemukan kurang dari 3 rumah yang ada jentiknya dan 3 balita yang menderita demam
  • PE positif artinya ada agent disekitar penderita, jadi perlu dilakukan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa yang mengandung virus Dengue
  • PE negatif artinya tidak ada agent disekitar penderita, penderita dapat agent ditempat lain, umumnya di sekolah atau habis pergi ke daerah wabah
  • PE negatif tidak perlu fogging, cukup dilakukan pencegahan dengan PSN-3M




Sabtu, 26 Desember 2009

PENYAKIT GENETIK (GENETIC DISEASES)

Dr. Suparyanto, M.Kes

PENYAKIT GENETIK


HUKUM MENDEL 1
  • “Pada waktu pembentukan gamet terjadi segregasi atau pemisahan alel-alel secara bebas, dari diploid menjadi haploid” 
  • Disebut juga Hukum segregasi atau kaidah pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet







    HUKUM MENDEL 2
    • “Waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas, akan bergabung secara bebas membentuk genotif dengan kombinasi2 alel yang berbeda 
    • Disebut juga Hukum penggabungan secara bebas (the Mendelian law of independent assortment)

      Contoh:
      P: Ayah normal heterozigot x Ibu albino
      G: A, a  X a, a
      F1: Aa, Aa, aa, aa

      P: Ayah gol darah A homozigot X Ibu golongan darah B heterozigot
      G: A, A X B, O
      F1: AB, AO, AB, AO

      Contoh Soal:
      1. Ibu normal heterozigot albino menikah dengan ayah albino. Bagaimana kemungkinan anaknya?
      2. Ibu golongan darah O menikah dengan ayah golongan darah B heterozigot. Bagaimana kemungkinan anaknya
      3. Ibu penderita diabet menikah dengan ayah diabet. Bagaimana kemungkinan anaknya?
      4. Ibu normat heterozigot menikah dengan ayah butawarna. Bagaimana kemungkinan anaknya?

      ABNORMALITAS PENYAKIT GENETIK DOMINAN
      1.      JARI LEBIH (POLYDACTYLY)
      ·        Jari lebih oleh gen dominan P, normal resesif p

      2.      GIGI COKLAT
      ·        Gigi lunak, cepat hancur warna coklat karena email tumbuh tak normal
      ·        Diturunkan dominant

      3.      HUNTINGTON’S CHOREA
      ·        Ditandai dengan gerakan otot yang involunter (tak teratur) setelah 35 tahun
      ·        Diturunkan dominan

      ABNORMALITAS PENYAKIT GENETIK RESESIF
      1.      PHENYLTHIOCARBAMIDE (PTC)
      ·        Semacam bahan kimia, dimana sebagian orang dapat mengecap sebagian tidak
      ·        Mengecap oleh gen dominan T, tak dapat mengecap oleh gen resesif t

      2.      PHENYLKETONUREA (PKU)
      ·        Penderita ini tak mampu memetabolisme Fenilalamin, sehingga menumpuk didalam darah dan dibuang kedalam urine
      ·        Fenilalamin sangat dibutuhkan tubuh untuk berbagai sintesa protein penting

      ·        Penderita ini akan mengalami:

      ·        Mental terbelakang

      ·        Rambut putih

      ·        Mata kebiruan

      ·        Bentuk tubuh seperti orang psychotic

      ·        Umur pendek (< 30 tahun )

      3.      TYROSINOSIS
      ·        Ketidakmampuan merubah tiroksin
      ·        Diturunkan resesif

      4.      ALBINO
      ·        Ketidakmampuan membentuk pigmen melanin
      ·        Diturunkan resesif

      5.      ALKAPTONUREA
      ·        Ketidakmampuan merubah alkapton, sehingga terbuang di urine dan memberikan warna hitam pada popok
      ·        Diturunkan resesif

      6.      GALACTOSEMIA
      ·         malnutrisiKetidakmampuan merubah galaktosa menjadi glukosa
      ·        Mental mundur, mata katarak, hati bengkak akhirnya mati

      ·        Diturunkan resesif

      7.      DIABETES MELITUS
      ·        Ketidakmampuan memproduksi insulin
      ·        Diturunkan resesif

      8.      CYSTIC FIBROSIS
      ·        Ditandai :
      ·        Tingginya kadar NaCl dalam keringat
      ·        Kelenjar tidak bekerja sempurna
      ·        Diturunkan resesif

      ABNORMALITAS PENYAKIT GENETIK SEMIDOMINAN
      1.      CICLE CELL ANEMIA
      ·        Anemia yang disebabkan ketidak abnormalan eritrosit yang berbentuk seperti bulan sabit
      ·        Diturunkan semi dominan (dominan tidak penuh)

      ·        SS: anemia, eritrosit bulan sabit
      ·        Ss: tidak anemia, eritrosit bulan sabit
      ·        ss: normal

      2.      THALASEMIA / COOLEY’S ANEMIA
      ·        Anemia yang disebabkan eritrosit : kecil (microcytic) lonjong (leptocytic), banyak (polycethemic)
      ·        Diturunkan semi dominan
      ·        Th Th: anemia berat: Thalasemia major
      ·        Th th: anemia ringan: Thalasemia minor
      ·        th th: normal

      3.      CYSTINURIA
      ·        Ditandai dalam urinenya dijumpai asam amino cystein, yang dapat mengendap dan membentuk batu ginjal
      ·        Diturunkan semi dominan
      ·        CC : parah, ada batu ginjal
      ·        Cc  : ringan, tak ada batu ginjal
      ·        cc   : normal

      KELAINAN KROMOSOM SEX Y
      1.      HYSTRIX GRAVIOR
      ·        Hg : pertumbuhan bulu normal
      ·        hg : pertumbuhan bulu kasar dan panjang, seperti landak

      2.      WEBBED TOES
      ·        Wt : pertumbuhan kulit jari normal
      ·        wt : pertumbuhan kulit antar jari seperti kodok, bebek


      3.      HIPERTICHOSIS

      ·        Ht : pertumbuhan bulu kuping normal
      ·        ht : pertumbuhan bulu sekitar kuping

      KELAINAN KROMOSOM SEX X
      1.      HEMOPHILIA

      ·        Ditandai dengan darah sukar membeku

      ·        Bersifat resesif, wanita ada carier

      ·        Hemopilia A: tak ada faktor VIII

      ·        Hemopilia B: tak ada faktor IX : penyakit Chrismast


      2.      BUTAWARNA

      ·        Tidak dapat melihat warna

      ·        Ada butawarna merah, ada butawarna biru

      ·        Bersifat resesif

      ·        Wanita ada carier


      3.      TAK BERGERAHAM (A MOLAR)

      ·        Gigi susu premolar tumbuh, gigi tetap tak tumbuh

      ·        Bersifat resesif


      4.      OMPONG (ANODONTIA)

      ·        Samasekali tak punya gigi

      ·        Bersifat resesif


      5.      TAK BER EMAIL (ANENAMEL)

      ·        Gigi tak beremail, mudah rusak

      ·        Bersifat dominan


      6.      G6PD: GLUKOSE 6 PHOSPHAT DEHIDROGENASE DEFISIENSI

      ·        Tidak adanya enzim G6PD

      ·        Dapat terjadi hemolisis, jika minum obat : primaquin, asetanilid, aspirin, nitrofurantoin, sulfonamid

      ·        Bersifat resesif

      Contoh Soal:

      1. Ibu normal menikah dengan ayah penderita anemia sel sakit berat. Bagaimana kemingkinan anaknya?
      2. Ibu thalasemia ringan menikah dengan ayah normal. Bagaimana kemungkinan anaknya?
      3. Ayah hemofili menikah dengan ibu normal pembawa sifat. Bagaimana kemungkinan anaknya?

      ALEL GANDA

      ·        Gen yang mempunyai alel lebih dari 2

      ·        GOLONGAN DARAH SISTEM ABO

      • Ada 3 macam alel (Aslinya I , mutasi jadi Ia , Ib , I)
      • Golongan darah A (Ia Ia  atau Ia i); B (Ib Ib  atau Ib i); AB (Ia Ib); O (ii)

      ·        GOLONGAN DARAH SISTEM RHESUS

      • Terdiri dus buah alel : Rh dan rh
      • Rhesus pos: Rh Rh, Rh rh
      • Rhesus neg: rh rh
      • Dapat menyebabkan Eritroblastosis fetalis pada kehamilan ibu yang kedua

      KOMPLEMENTER
      • Interaksi gen yang saling melengkapi, jika tidak ada menyebabkan TULI
      • Cacat turunan dipengaruhi oleh 2 gen yang koplementer D-e dan E-e
      • Jika kedua gen dominan D & E saling bertemu fenotifnya normal
      • Normal : DE
      • Tuli: De, dE, de

      EPISTAKSIS
      • Interaksi dimana gen yang satu mengalahkan yang lain, gen yang mengalahkan disebut epistaksis

      WARNA IRIS MATA ORANG

      • Ada interaksi antara B-b (brown) dan I-i (inhibitor)
      • Yang epistaksis I (penghalang), jika I hadir bersama B, warna wata coklat dihalangi oleh I fenotifnya mata jadi biru
      • B: ada pigmen (coklat)
      • b: tak ada pigmen (biru)
      • I: penghalang
      • i: tak menghalangi

      CONTOH SOAL
      1. Ibu Indonesia mata coklat (Bb ii) menikah dengan ayah Belanda mata biru (BB Ii). Bagaimana kemungkinan anaknya? 
      2. Ibu normal (DdEe) menikah dengan ayah tuli (Ddee). Bagaimana kemungkinan anaknya? 
      3. Ibu rhesus negatif menikah dengan ayah resus positif homozigot. Bagaimana kemungkinan anaknya?

        POLIMERI

        • Interaksi gen yang bersifat kumulatif
        • contoh :
        • Pigmen kulit
        • Tinggi badan
        • Tekanan darah

        GENOTIPE (KELAIANAN GENETIK) YANG BERHUBUNGAN DENGAN JENIS KELAMIN

        1. SUMBING 
        • Diturunkan resesif 
        • Laki : 60 %, wanita : 40

          1. BOTAK
          • Diturunkan dominan 
          • BB: botak baik laki & perempuan 
          • Bb: botak : laki, tidak perempuan, dihambat oleh Estrogen 
          • bb: normal

            Contoh Soal:
            1. Ibu normal heterozigot menikah dengan ayah botak. Bagaimana kemingkinan anak laki-laki dan anak perempuanya botak?


              REFERENSI:
              • Yatim, Wildam, 1996, Genetika, Bandung, Tarsito

                Kamis, 24 Desember 2009

                TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG INFERTILITAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG JOMBANG


                ABSTRAK

                TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG INFERTILITAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG JOMBANG

                Oleh : SYAMSIYAH

                Pembimbing I   : dr. SUPARYANTO, M.Kes.

                Pembimbing II  : EFFY KURNIATI, drg.

                Di Indonesia kejadian perempuan infertil 15% pada usia 30-34 tahun, meningkat 30% pada usia 35-39 tahun, dan 55% pada usia 40-44 tahun. hasil survei gagalnya kehamilan pada pasangan yang sudah menikah selama 12 bulan, 40% disebabkan infertilitas pada pria, 40% karena infertilitas pada wanita, dan 10% dari pria dan wanita, 10% tidak diketahui penyebabnya. pasangan usia subur (PUS) yang menderita infertilitas sebanyak 524 (5,1%) PUS dari 10205 PUS. angket prapenelitian yang penulis lakukan terhadap 20 PUS yang berkunjung di Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang pada bulan Mei 2009 didapatkan 3 (15%) pengetahuan baik, 6 (30%) pengetahuan cukup, dan 11 (55%) pengetahuan kurang.

                Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang infertilitas di wilayah kerja Puskesmas Bareng Jombang.

                Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi sebanyak 41 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling, dan sampel sebanyak 41 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang infertilitas. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur.

                Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang infertilitas sebagian besar responden (56,1%) pengetahuan kurang.

                Kesimpulan dari penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan pasangan usia subur tentang infertilitas. Dari hasil penelitian ini maka disarankan pada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang infertilitas, konseling dan pembagian leaflet.

                Kata kunci: Pengetahuan, Pasangan Usia Subur, Infertilitas

                 

                TINGKAT KECEMASAN BIDAN DALAM MENOLONG PERSALINAN DI PUSKESMAS BARENG KABUPATEN JOMBANG


                ABSTRAK

                TINGKAT KECEMASAN BIDAN DALAM MENOLONG PERSALINAN DI PUSKESMAS BARENG KABUPATEN JOMBANG

                Oleh :Sutami

                Pembimbing I         : Ririn Probowati, Skp.,M.Kes
                Pembimbing II        : dr. Suparyanto, M.Kes

                Berdasarkan hasil wawancara awal yang  dilakukan  peneliti kepada 10 bidan yang menolong persalinan di Puskesmas Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang, didapatkan hasil  70 % bidan mengalami kecemasan ringan dalam menolong persalinan, dan sebanyak 30 % tidak mengalami kecemasan. Kecemasan menghadapi proses menolong persalinan berpengaruh pada proses persalinan. Perasaan cemas dan keadaan yang menggelisahkan penolong dapat menimbulkan ketegangan, sehingga ketenangan yang harus dikuasai selama proses menolong persalinan tidak tercapai.

                Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan bidan dalam menolong persalinan di di puskesmas Bareng Kabupaten Jombang. Penelitian dilakukan di  puskesmas Bareng Kabupaten Jombang Agustus- Oktober 2009,dengan jumlah populasi 20 responden,jumlah sampel 20 responden.Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling.

                Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif untuk mengetahui tingkat kecemasan bidan dalam menolong persalinan. Hasil penelitian berdasarkan tingkat kecemasan ringan dari tabel distribusi frekuensi umur responden paling banyak 31-35 tahun sejumlah 10 orang atau 50 %, pendidkan paling banyak DIII Kebidanan sejumlah 10 orang atau 50 %, Pengalaman masa kerja paling banyak 0-5 tahun sejumlah 8 Orang atau 40%, aset fisik atau alat pertolongan persalinan sangat lengkap paling banyak 11 orang atau 55%.

                Kesimpulan seorang bidan mengalami kecemasan ringan  dalam menolong persalinan sarannya agar bidan menempuhpendidikan berkelanjutan,mengikuti seminar-seminar tentang persalinan,dan mengikuti pelatihan tentang persalinan.

                Kata kunci : Kecemasan, Persalinan, Bidan

                Senin, 21 Desember 2009

                GENETIKA (INTRODUCTION OF GENETICA)


                Dr. Suparyanto, M.Kes

                APA ITU GENETIKA

                • Genetika : adalah ilmu yang mempelajari tentang faktor keturunan (hereditas)
                • Unit terkecil bahan genetis adalah Gen
                • Gen terdapat dalam kromosom
                • Kromosom terdapat didalam nukleoplasma

                BEDA KROMATIN DAN KROMOSOM

                • Jalinan benang benang halus didalam plasma inti (nukleoplasma) disebut Kromatin
                • Pada saat pembelahan kromatin memendek dan membesar dan menyerap warna sehingga kelihatan, yang disebut : Kromosom
                • Kromatin atau kromosom mengandung puluhan sampai ratusan ribu gen

                MACAM KROMOSOM

                • Macam kromosom:
                  1. Autosom: yaitu kromosom sel tubuh
                  2. Genosom: yaitu kromosom sel kelamin (ovum dan sperma)

                • Homolog adalah sepasang kromosom yang mempunyai bentuk, besar dan komposisi gen yang sama
                • Contoh : manusia mempunyai 46 kromosom, berarti terdiri 23 Homolog (pasangan)

                PENGERTIAN PLOID

                • Satu set/paket kromosom dari ayah atau ibu disebut Ploid yang disingkat : N
                • Manusia terdiri 2 ploid (Diploid) atau 2N (satu ploid dari ayah dan satu ploid dari ibu)
                • Ploid pada kromosom manusia: kromosom autosom diploid (2N), dan kromosom genosom haploid (N)

                PENGERTIAN KARIOTIPE

                • Kariotipe : adalah menyusun kromosom yang sama berdasarkan panjang dan bentuknya
                • Peran kariotipe adalah  dengan menemukan kelainan pada kariotipe, dapat dicari hubunganya dengan kelainan yang terdapat pada anatomi, morfologi dan fisiologi seseorang

                BEDA FENOTIF DAN GENOTIF

                • Fenotipe : bentuk luar / karakter yang terlihat pada suatu individu
                  • Contoh : pendek, gemuk, pandai, pemalu
                • Genotipe : bentuk atau susunan gen (karakter) yang terdapat dalam individu
                  • Contoh : Aa, aa, AaBB, Aabb
                • Fenotipe adalah hasil kerja sama antara genotipe dan lingkungan

                PENGERTIAN ALEL

                • Alel : gen gen yang terletak pada lokus yang sama, memiliki pekerjaan sama, hampir sama atu berbeda tetapi untuk satu tugas tertentu
                  • Contoh : gen tinggi badan (Aa) 
                  • A: tinggi (dominan); a: pendek (resesif )
                  • A & a adalah Alel
                • Macam alel :
                  • Homozigot : AA (dominan) atau aa (resesif)
                  • Heterozigot : Aa


                PEKERJAAN GEN

                1. Replikasi          : memperbanyak / menggandakan diri
                2. Transkripsi       : mencetak ARN
                3. Translasi           : mengantar pesan / mencari bahan

                MACAM ARN

                1. ARN m (messenger): membawa pesan genetik (kodon) dari inti ke ribosum
                2. ARN r (ribosum): menerima pesan genetik (kodon) dari ARNm
                3. ARN t (transfer): mencari asam amino di sitoplasma yang sesuai dengan pesanan ARN m untuk dibawa ke ribosum

                ATURAN TRANSKRIPSI KODON

                • Gula yang dicetak Ribose
                • Basa pada ADN : A (adenin) T (timin) G (guanin) C (citosin)
                • Basa pada ARN : A (adenin) U (urasil) G (guanin) C (citosin)
                ADN    jadi       ARN
                A         jadi       U
                G         jadi       C
                T          jadi       A
                C         jadi       G

                • 3 rangkaian basa pada ADN disebut : KODOGEN
                • 3 rangkaian basa yang tercetak pada ARN m disebut : KODON
                • 3 rangkaian basa pada ARN t yang setangkup dengan ARN m disebut : ANTIKODON

                PENENTUAN JENIS KELAMIN

                • Jenis kelamin ditentukan 2 faktor: genetis dan lingkungan
                • Pada saat embriogenesis: faktor genetis yang menentukan karakter kelamin primer (alat kelamin)
                • Setelah hormon kelamin terbentuk akan mengatur karakter kelamin skunder
                • Lingkungan dapat merubah kelamin disebut: sex  reversal

                JENIS KELAMIN BERDASARKAN KROMOSOM SEX

                • 2AX                 WANITA
                • 2AXX              WANITA
                • 2AXXX           WANITA
                • 2AXXXX        WANITA
                • 2AXY              LAKI LAKI
                • 2AXYY           LAKI LAKI
                • 2AXXY           LAKI LAKI
                • 2AXXYY        LAKI LAKI

                CARA MENENTUKAN JENIS KELAMIN

                1. SEX CHROMATIN/KROMOSOM
                2. DRUMSTICK: bentukan seperti drumstick dalam inti sel leukosit (wanita)
                3. BAR BODY: bagian dari inti sel yang menyerap warna (wanita)
                4. KARIOTIPE

                BARR BODY

                • Ditemukan oleh M.L. Barr pada tahun 1949
                • Ia menemukan bahwa pada kandungan inti sel betina, ditemukan suatu badan yang menyerap warna, badan itu kemudian disebut dengan Barr Body
                • Adanya Barr Body menunjukan jenis kelamin : wanita

                DRUMSTCK

                • Ditemukan oleh W.M. Davidson dan D.R. Smith pada tahun 1954
                • Didapat pada Neutrofil (Leukosit granulosit) pada wanita dengan pewarnaan khusus, intinya akan mengandung tonjolan seperti tambur yang disebut : Drumstick

                REFERENSI

                • Yatim, Wildan, 1996, Genetika, Bandung, Tarsito

                FISIOLOGI SARAF (NERVOUS HUMAN PHYSIOLOGY)


                dr. Suparyanto, M.Kes

                NEURON

                • Dendrit
                • Badan sel
                • Akson
                • Neurit
                • Mielin
                • Sel Schwan berguna regenerasi sel saraf

                IMPULS SARAF

                • Sel dalam keadaan istirahat diluar bermuatan (+) dan didalam (-) menimbulkan potensial membran
                • Potensial membran ini akibat adanya “pompa Na-K” dimana mengeluarkan K, dan memasukan Na dari sel (3K, 2Na)
                • K tinggi diluar, Na tinggi didalam
                • Pada saat ada rangsangan saraf menyebabkan pompa Na-K berhenti
                • Rangsangan menyebabkan permiabilitas Na meningkat 5000x sehingga ion dalam sel berubah jadi positif dan diluar negatif  perubahan ini disebut depolarisasi
                • Perbedaan polaritas ini menyebabkan aliran impuls yang disebut potensial aksi

                                              +++++-----++++
                                              --------++++------

                POTENSIAL AKSI

                • Perubahan mendadak seperti denyutan dalam potensial membran yang berlangsung 1/10.000 s/d 1/1.000 detik, akibat adanya beda potensial
                • Potensial aksi berpindah sepanjang jaringan saraf dan menimbulkan isyarat saraf
                • Potensial aksi terdiri 2 stadium :
                  1. Depolarisasi membran
                  2. Repolarisasi membrane

                DEPOLARISASI

                • Depolarisasi adalah perubahan ion didalam sel dari negatif menjadi positif  
                • Perubahan ion tsb akibat permiabilitas Na yang meningkat
                • Permiabilitas Na yg meningkat akibat adanya rangsangan ke sel
                • Rangsangan dapat disebabkan oleh: listrik, zat kimia,
                • Potensial positive didalam sel disebut: Potensial Reversal

                REPOLARISASI

                • Potensial Reversal (potensial positif) menyebabkan  permiabilitas Na tertutup, akibatnya hanya ion K saja yg keluar sel
                • Akibat keluarnya ion K dari dalam sel menyebabkan potensial didalam sel berubah lagi dari positif menjadi negatif
                • Perubahan potensial positif menjadi negatif didalam sel disebut: Repolarisasi

                TRANSMISI IMPULS

                • Potensial aksi menyebabkan vesikel dalam bongkol sinap, mengeluarkan neurotransmiter
                • Neurotransmiter adalah zat kimia yang meneruskan impuls dari neuron ke sel lainya
                • Contoh neurotransmiter: asetilkolin, noradrenalin, dopamin, histamin

                NEUROTRANSMITER

                • Ada yang bersifat mempercepat (eksitasi) atau memperlambat (inhibisi)
                • Contoh neurotrnsmiter eksitasi: asetilkolin, asam glutamat, zat P, enkafalin, endorfin
                • Contoh neurotransmiter inhibisi: nor epineprin, epineprin, dopamin, glisin, asam gama aminobutirat, serotonin

                SINAP

                • Sinap adalah hubungan satu neuron (akson) dengan neuron lain, otot atau kelenjar
                • Pada sinap hubungan neurit (akson) dapat pada dendrit atau badan sel, tetapi tidak pada sesama neurit (akson) lain

                MACAM NEURON

                • Neuron sensori adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor ke SSP
                • Neuron konektor adalah neouron yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motorik di medula spinalis dalam proses gerak reflek
                • Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari SSP ke efektor

                SISTEMA LOKOMOTORIUS

                • Reseptor
                • Saraf sensoris
                • SSP
                • Saraf motoris
                • Efektor

                CONTOH RESEPTOR

                • Oculi
                • Auris
                • Integenum
                • Lingua
                • Nasal
                • Baroreseptor
                • Glomus aorticus
                • Glomus karoticus

                MACAM RANGSANGAN

                • Listrik
                • Kimia
                  • Asam
                  • Basa
                  • Garam
                • Fisika
                  • Suara
                  • Sinar
                  • Trauma
                  • Warna

                FUNGSI HEMISFER

                • Fungsi hemisfer kiri:
                  1. Fungsi motorik/sensorik tubuh kanan
                  2. Fungsi berbahasa
                  3. Berpikir matematik atau logis
                • Fungsi hemisfer kanan:
                  1. Fungsi motorik/sensorik tubuh kiri
                  2. Mengendalikan ruang
                  3. Pemikiran abstrak/imajiner/seni

                JARAS SENSORIS

                • Jaras sensoris hádala jaras mulai dari reseptor sampai cortex sensoris cerebro, berfungsi membawa impuls dari reseptor ke SSP
                • Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis
                • Kerusakan pada jaras sensoris akan menyebabkan anestesia

                • Ada dua jalur:
                1. Jaras untuk sentuhan/posisi, mulai dari reseptor menuju ganglion radix posterior terus ke serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis dan menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris cerebri

                1. Untuk jaras nyeri/suhu, muali dari reseptor lewat ganglion radix pos kemudian memotong medulla spinallis terus naik pada traktus antero lateral sisi yg berlawanan dan berakhir di cortex sensoris cerebri

                JARAS MOTORIK

                • Jaras motoris adalah jaras mulai dari cortex motorik cerebri sampai efektor (otot, kelenjar)
                • Jaras menyilang di medulla oblongata
                • Dibagi dua:
                1.      UMN (upper motor neuron)
                2.      LMN (lower motor neuron)

                UPPER MOTOR NEURON

                • UMN adalah jaras saraf mulai cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis
                • Kerusakan pada jaras UMN akan menyebabkan paralisa yang bersifat spastik

                LOWER MOTOR NEURON

                • LMN adalah jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai efektor
                • Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)

                GERAK OTOT

                • Bagian otot yang berperan untuk gerak adalah:
                  • Aktin
                  • Miosin
                • Impuls dari SSP lewat saraf motorik sampai di motor end plate, bongkol sinaptiknya akan mengeluarkan acetil kolin, bila kontak dengan (aktin & miosin) akan menyebabkan kontraksi

                GERAK REFLEK

                • Adalah gerak yang tidak disadari, hal tsb terjadi karena impuls dari saraf sensoris langsung dibelokan ke saraf motorik lewat saraf konektor yang berada di medulla spinalis, sehingga impuls tidak melalui otak (hal tsb yang menyebakan kita tidak menyadari adanya gerak reflek)

                TONUS OTOT

                • Tonus otot adalah kontraksi otot dalam keadaan siaga untuk mempertahankan postur tubuh
                • Otot tidak pernah istirahat, selalu berkontraksi untuk mempertahankan tonus yang berguna untuk mempertahankan postur tubuh
                • Asal rangsangan tonus
                1.      Spindel otot (sensoris)
                2.      Mata
                3.      Organ vestibuler

                KOORDINASI GERAK OTOT

                • Pada gerak lengan bawah, maka
                  • Otot Penggerak Utama adalah m. bisep
                  • Otot Antagonis adalah m. trisep
                  • Otot Fiksasi adalah otot depan dan bawah bahu
                • Sehingga gerak lengan bawah dapat teratur, konstan, terkoordinasi

                ORGANISASI SISTEM SARAF

                • Tugas pokok terpenting dari sistem saraf adalah mengatur kegiatan tubuh. Ini dapat dicapai dengan mengatur :
                  • Kontraksi otot rangka diseluruh tubuh
                  • Kontraksi otot polos didalam organ internal
                  • Sekresi kelenjar ekskresi dan endokrin

                PENGOLAHAN INFORMASI

                • Sebenarnya > 99 % dari semua informasi sensoris terus dibuang oleh otak karena tidak penting, misal :
                  • Orang sama sekali tidak menyadari bahwa kulitnya bersentuhan dengan pakaian
                  • Orang tidak menyadari bahwa tekanan kursi pada tempat duduknya

                • Tempat pengaturan penghantaran impuls ada pada sinap
                • Pengaturan sinap dapat berupa eksitasi maupun inhibisi
                • Jadi sinap merupakan tempat melakukan tindakan selektif
                • Hanya sebagian kecil informasi sensoris yang menyebabkan reaksi motorik segera, sebagian besar sisanya untuk mengatur kegiatan motorik dimasa yang akan datang dan untuk digunakan dalam proses berpikir
                • Letak penyimpanan memori ada di korteks serebri, dan proses penyimpanan informasi disebut daya ingat
                • Setiap isyarat sensoris ke otak melalui serangkaian sinap, sinap tersebut lebih dapat menghantarkan isyarat yang sama pada kesempatan berikutya, proses ini disebut : fasilitasi

                TINGKAT SISTEM SARAF

                1. Tingkat Medulla Spinalis
                2. Tingkat Otak lebih rendah
                3. Tingkat otak lebih tinggi / korteks

                TINGKAT MEDULLA SPINALIS

                • Pada dasarnya semua reaksi motorik di medulla spinalis bersifat otomatis dan terjadi hampir segera sebagai reaksi terhadap isyarat sensoris yang disebut : Reflek
                • Contoh : Otot teregang tiba tiba diterima oleh muscle spindle (sensoris) diteruskan ke medulla spinalis langsung diteruskan ke motor neuron cornu anterior diteruskan ke Otot (efektor) maka terjadilah kontraksi

                TINGKAT OTAK RENDAH

                • Hampir semua kegiatan bawah sadar tubuh diatur didalam otak yang lebih rendah, seperti :
                  • Medulla Oblongata
                  • Pons
                  • Mesensefalon
                  • Hipotalamus
                  • Talamus
                  • Serebelum
                  • Ganglia basalis

                • Tekanan darah arteria & pernafasan diatur oleh medulla oblongata & pons
                • Keseimbangan diatur oleh serebelum, medulla oblongata, pons, mesensefalon
                • Gerakan yang terkoordinasi antara kepala, seluruh tubuh, mata diatur oleh mesensefalon, serebelum, gamglia basalis
                • Reflek makanan seperti pengeluaran air liur diatur oleh medulla oblongata, pons, mesensefalon, hipotalamus

                TINGKAT OTAK TINGGI

                • Proses motorik yang disadari dan gerakan motor halus dan terkoordinasi, diatur oleh kortek serebri (area motorik serebri)
                • Penerimaan impuls dilakukan oleh area sensoris cerebri
                • Korteks serebri merupakan suatu daerah penyimpanan informasi yang luas sekali
                • Cortex serebri juga berfungsi sebagai proses berpikir

                REFERENSI

                1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
                2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
                3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
                4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
                5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
                6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
                7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
                8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
                9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
                10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
                11. Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC, Jakarta