Minggu, 22 Mei 2011

KONSEP DUKUNGAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP DUKUNGAN

PENGERTIAN DUKUNGAN
  • Terdapat banyak definisi tentang dukungan sosial yang dikemukakan oleh para ahli. Sheridan dan Radmacher menekankan pengertian dukungan sosial sebagai sumber daya yang disediakan lewat interaksi dengan orang lain. “Social support is the resources provided to us through our interaction with other people” (Trismiati, 2006).

KONSEP DUKUNGAN SOSIAL

1. Pengertian Dukungan Sosial
  • Dukungan sosial adalah derajat dukungan yang diberikan kepada individu khususnya sewaktu dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang tersebut (As’ari, 2005).
  • Dukungan sosial adalah perasaan positif, menyukai, kepercayaan, dan perhatian dari orang lain yaitu orang yang berarti dalam kehidupan individu yang bersangkutan, pengakuan, kepercayaan seseorang dan bantuan langsung dalam bentuk tertentu (Katc dan Kahn, 2000).
  • Menurut Landy dan Conte (2007) dalam Mudita (2009), dukungan sosial adalah kenyamanan, bantuan, atau informasi yang diterima oleh seseorang melalui kontak formal maupun informal dengan individu atau kelompok.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial

a. Keintiman
  • Dukungan sosial lebih banyak diperoleh dari keintiman daripada aspek-aspek lain dalam interaksi sosial, semakin intim seseorang maka dukungan yang diperoleh akan semakin besar
b. Harga Diri
  • Individu dengan harga diri memandang bantuan dari orang lain merupakan suatu bentuk penurunan harga diri karena dengan menerima bantuan orang lain diartikan bahwa individu yang bersangkutan tidak mampu lagi dalam berusaha.
c. Keterampilan Sosial
  • Individu dengan pergaulan yang luas akan memiliki keterampilan sosial yang tinggi, sehingga akan memiliki jaringan sosial yang luas pula. Sedangkan, individu yang memiliki jaringan individu yang kurang luas memiliki ketrampilan sosial rendah.

3. Aspek-Aspek Dukungan Sosial
  • House (Suhita, 2005) berpendapat bahwa ada empat aspek dukungan sosial yaitu:
a. Emosional
  • Aspek ini melibatkan kekuatan jasmani dan keinginan untuk percaya pada orang lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi yakin bahwa orang lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang kepadanya.
b. Instrumental
  • Aspek ini meliputi penyediaan sarana untuk mempermudah atau menolong orang lain sebagai contohnya adalah peralatan, perlengkapan, dan sarana pendukung lain dan termasuk didalamnya memberikan peluang waktu.
c. Informatif
  • Aspek ini berupa pemberian informasi untuk mengatasi masalah pribadi. Aspek informatif ini terdiri dari pemberian nasehat, pengarahan, dan keterangan lain yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan.
d. Penilaian
  • Aspek ini terdiri atas dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik, perbandingan sosial, dan afirmasi.

4. Sumber-Sumber Dukungan Sosial
  • Sumber-sumber dukungan sosial yaitu menurut suhita (2005):
a. Suami
  • Menurut Wirawan (1991) hubungan perkawinan merupakan hubungan akrab yang diikuti oleh minat yang sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan, saling mendukung, dan menyelesaikan permaslahan bersama.
b. Keluarga
  • Menurut Heardman (1990) keluarga merupakan sumber dukungan sosial karena dalam hubungan keluarga tercipta hubungan yang saling mempercayai. Individu sebagai anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat bercerita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan bilamana individu sedang mengalami permasalahan.
c. Teman/sahabat
  • Menurut Kail dan Neilsen (Suhita, 2005) teman dekat merupakan sumber dukungan sosial karena dapat memberikan rasa senang dan dukungan selama mengalami suatu permasalahan. Sedangkan menurut Ahmadi (1991) bahwa persahabatan adalah hubungan yang saling mendukung, saling memelihara, pemberian dalam persahabatan dapat terwujud barang atau perhatian tanpa unsur eksploitasi.

5. Bentuk Dukungan Sosial
  • Sheridan dan Radmacher (1992), sarafino (1998) serta Taylor (1999) membagi dukungan sosial kedalam lima bentuk. Yaitu :
  1. Dukungan instrumental (tangible assisstance), Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan.
  2. Dukungan informasional, Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi, saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu, Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih mudah.
  3. Dukungan emosional, Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik.
  4. Dukungan pada harga diri, Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu, pemberian semangat, persetujuan pada pendapat induividu, perbandingan yang positif dengan individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri dan kompetensi.
  5. Dukungan dari kelompok social, Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial dengannya. Dengan begitu individu akan merasa memiliki teman senasib.

6. Dukungan Sosial Keluarga
  • Menurut Friedman (1998), dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. 
  • Fungsi dukungan keluarga Caplan (1964) dalam Friedman (1998) menjelaskan bahwa keluarga memiliki beberapa fungsi dukungan yaitu:
  1. Dukungan informasional keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar) informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah.
  2. Dukungan penilaian keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian.
  3. Dukungan instrumental keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan.
  4. Dukungan emosional keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan.
  • Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal (Friedman, 1998).

7. Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga
  • Menurut Feiring dan Lewis (1984) dalam Friedman (1998), ada bukti kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif menggambarkan pengalaman-pengalaman perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhatian dari pada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu, dukungan yang diberikan orangtua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia. Ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah (Akhmadi, 2006).

DAFTAR PUSTAKA

  1. Asnawi, Natsir. 2009. Social Support and Behavior Toward Others (Dukungan Sosial dan Perilaku Terhadap Orang Lain): Suatu Tinjauan Psikologi. http://natsirasnawi.blogspot.com/2009/03/social-support-and-behavior-toward.html. Diakses tanggal 4 Maret 2011 jam 19.00
  2. Brahm. 2006. Ragam Metodel Kontrasepsi. Jakarta : EGC
  3. Djarwanto. 1996. Mengenal Beberapa Uji Statistik dalam Penelitian. Jogjakarta : Liberti
  4. Suparyanto. 2011. Konsep Dasar Keluarga Berencana. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/04/konsep-dasar-kb-keluarga-berencana.html . diakses 27 April 2011
  5. . 2011. Konsep Intra Uterine Device. http://dr.suparyanto.blogspot.com/2011/04/konsep-iud-inta-uterune-divice.html. diakses 27 April 2011
  6. . 2011. Konsep Kontrasepsi. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/04/konsep-kontrasepsi.html. diakses 27 April 2011
  7. Farida, Umi. 2008. Hubungan Antara Dukungan Suami dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Pasca Persalinan. STIKES Aisyiyah Jogjakarta.
  8. Glasier, Anna. 2002. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi edisi 4. Jakarta : EGC
  9. Hanafi, H. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
  10. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
  11. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika
  12. KBBI, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php . Diakses Sabtu, 19 Februari 2011.
  13. Manuaba, ADA Bagus Gde. 1998. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan
  14. Mas Bow. 2009. Apa Itu Dukungan Sosial?. http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-dukungan-sosial.html. Diakses 4 Maret 2011.
  15. Notoatmodjo, Soekidjo. Dr. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Rineka Cipta.
  16. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
  17. Radita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Pada Pasangan Usia Subur. Universitas Diponegoro Semarang
  18. Sugiyono. 2010. Statisti Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
  19. Suzzane, E. 2007. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta : EGC
  20. Wahyuni, 2002. Peran Suami Pada Istri Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di Desa Kepatuhan Tualang Sidoarjo. http://digilib.itb.ac.id. Diakses 31 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar