Dr. Suparyanto, M.Kes
SEKILAS TENTANG PENGETAHUAN
1.
Pengertian
pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘’tahu’’ dan
ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di
peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).
2.
Tingkat
pengetahuan
Menurut Rogers, Pengetahuan yang di
cakup dalam domain kognitif 6 tingkatan
( Notoatmodjo, 2003).
1)
Tahu
(know)
Tahu di
artikan sebagai mengikat suatu materi yang talah di pelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap situasi yang sangat
spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di
terima. Oleh sebab itu, ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
2)
Memahami
( comprehention)
Memahami
di artikan sebagai buatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek
yang diketahui dan dapat di menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah
paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.
3)
Aplikasi
(application)
Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi
yang telah di pelajari pada situasi dan kondisi nyata. Aplikasi dapat diartikan
sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.
4)
Analisis
(analysis)
Analisis
adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5)
Sintesis
(syntesis)
Menunjukkan
pada suatu komponen untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Merupakan kemampuan menyusun, merencanakan,
meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau
rumusan-rumusan yang ada.
6)
Evaluasi
(evaluation)
Berkaitan
dengan kemampuan melakukan justifikasi
atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian
berdasarkan suatu criteria yang di tentukan sendiri, atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (overt behavior).
Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang di dasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dibanding perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru, didalam diri seseorang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yakni :
1)
Awareness (kesadaran), terhadap
stimulus.
2)
(Notoatmojdo,
2003). dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu
terhadap stimulasi objek.
3)
Interest (merasa tertarik)
dimana individu mulai menaruh perhatian dan tertarik pada stimulus.
4)
Evaluation (menimbang-nimbang)
individu akan mempertimbangkan baik buruknya tindakan terhadap stimulus
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
5)
Trial, dimana individu mulai
mencoba perilaku baru.
6)
Adaption dimana subjek telah
berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, keasadaran dan sikapnya
3.
Cara
memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo,2003 pengetahuan sepanjang
sejarah dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara yang telah digunakan
untuk memperoleh kebenaran,yaitu:
1)
Cara
kuno untuk memperoleh pengetahuan.
a. Cara coba salah (trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil
maka dicoba. Kemungkinan
yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.
b.
Cara
kekuasaan atau otoritas
Sumber
pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan-pimpinan masyarakat baik formal atau
informal , ahli agama, pemegang pemerintah dan berbagai prinsip orang lain yang
menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa
menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta
empiris maupun penalaran sendiri.
c.
Berdasarkan
pengalaman pribadi
Pengalaman
pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang pernah diperolah dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi masa lalu.
2)
Cara
modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara
ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut metodologi
penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626),
kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk
melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.
4.
Faktor
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
1)
Faktor
internal
a.
Pendidikan
Pendidikan
berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain
menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan
diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Menurut
YB Mantra yang dikutip Notoadmojo (2003) ,pendidikan dapat mempengaruhi
seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam
memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Nursalam,2003) pada
umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.
b.
Pekerjaan
Menurut
Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan yang harus
dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan ,tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah
yang membosankan ,berulang dan banyak tantangan.
Sedangkan
bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu
akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
c.
Umur
Menurut
Elisabeth BH yang dikutip Nursalam
(2003), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun.Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup umur,tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
Dari
segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang
yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan
kematangan jiwa.
2)
Faktor
Eksternal
a.
Faktor
Lingkungan
Menurut
Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (3 lingkungan) merupakan seluruh
kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b.
Sosial
Budaya
Sistem
social budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam
menerima informasi
5
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Arikunto,
Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta
2.
A.Wawan
dan Dewi M. 2010. Teori & Pengukuiran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia. Nuha Medika. Yogyakarta
3.
Bandiyah,
Siti , 2009. Kehamilan ,persalinan, dan gangguan kehamilan. Nuha Medika.
Yogyakarta
4.
Budiarto,
Eko. 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran
dan Kesehatan Masyarakat. EGC : Bandung .
5.
Brayshaw,
Eileen , 2009. Senam hamil dan nifas. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
6.
Dinkes
Jombang. 2011. Data senam hamil Tahun 2011. Dinkes Jombang.
7.
Hidayat,
A. Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah . Salemba
Medika. Jakarta
8.
Hidayat,
A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Salemba Medika. Jakarta
9.
Mubarak,
W.Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta
10.
Nasir,
Moh. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Bogor
11.
Nirwana,
Ade Benih. 2011. Kapita Selekta Kehamilan. Nuha Medika. Yogyakarta
12.
Notoatmodjo,
S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka cipta. Jakarta
13.
Notoatmodjo,
S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
14.
Nursalam,
dan Siti Pariani. 2010. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. CV.
Agung Seto. Jakarta
15.
Nursalam.
2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi II.
Salemba Medika. Jakarta
16.
Prawirohardjo,
Sarwono. 2006. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Yayasan Bina Pustaka
Sarwona Prawirohardjo. Jakarta
17.
Prawirohardjo,
Sarwono. 2009. Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwona Prawirohardjo.
Jakarta
18.
Proverawati,
Atikah dan Eni Rahmawati. 2010. Senam Kesehatan. Nuha medika. Yogyakarta
19.
Sulistiyawati,
Ari . 2009. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Salemba Medika. Jakarta
20.
Suryono
.2011. Metodologi penelitian kesehatan. Mitra Cendekia. Yogyakarta
Assalamualaikum,,
BalasHapussangat berguna. izin copas y,,
Saya pernah baba beberapa Artikel Bapak, (konsep Balita, konsep dasar pengetahuan, sekilat tentang pengetahuan dll), yang selalu disertai dengan referensi yang jelas. Sehingga memudahkan untuk melakukan cross check.
BalasHapusUntuk koreksi : Cara memperoleh pengetahuan ada di Notoatmodjo (2010) Metode penelitian kesehatan, halaman 10 (Di Dapus ini ada) jangan Notoatmodjo (2003) yang dicantumkan.
Terima kasih Pak, sangat membantu sekali