APA
ITU NIFAS
1.
DEFINISI
NIFAS
1.Masa
nifas (puerperium) adalah masa yang di mulai setelah placenta keluar dan
berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum
hamil ).
2.Masa
nifas atau puerperium di mulai sejak satu jam setelah lahirnya placenta sampai
dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu .
2.
MACAM
NIFAS
Adapun
tahapan – tahapan masa nifas adalah:
1)
Pueperium
Dini /Early Puerperium masa kepulihan,yakni saat ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan – jalan. Di anggap bersih dan boleh bekerja (setelah 40
hari).
2)
Peurperium
Intermedial masa kepulihan menyeluruh organ-organ genetalia,kira-kira antara
6-8 minggu.
3)
Remote
Puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi ( bisa
berminggu-minggu, bulanan, tahunan).
Sebagai
catatan ,waktu untuk sehat sempurna bisa cepat bila kondisi sehat prima atau
bisa juga berminggu – minggu , bulanan , bahkan tahunan, bila ada gangguan
kesehatan lainnya.
3.
LARANGAN
DAN HIMBAUAN PADA IBU SAAT NIFAS
A.
Larangan :
1)
ibu
tidak di perbolehkan makan makanan yang pedas,yang merangsang kembung dan yang
terlalu manis dan berlemak
2)
Ibu
tidak boleh terlalu capek
3)
ibu
tidak boleh tarak
4)
ibu
tidak boleh coitus sampai luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomy dan
luka bekas section cesarean (SC) telah sembuh dengan baik.
B.
Himbauan:
1)
Anjurkan
ibu untuk banyak makan sayuran yang beragam dan
makan makanan yang bergizi .
2)
Anjurkan
ibu untuk memakai pakaian yang menyerap keringat, yang longgar sehingga
payudara tidak tertekan.demikian juga untuk pakaian dalam agar tidak
teriritasi.
3)
Anjurkan
ibu untuk istirahat bila bayi sedang tidur .
4)
Beritahu
ibu tehnik menyusui yang benar dan tetap menyusui bayinya secara eksklusif.
5)
Beritahu
ibu tentang cara merawat bayinya.
6)
Beritahu
ibu tentang tanda bahaya nifas.
4.
TANDA
DAN GEJALA BAHAYA NIFAS
Beritahu
ibu jika mengetahui adanya masalah- masalah berikut ,maka ia perlu segera
menemui bidan :
1)
Perdarahan
vagina yang luar biasa atau tiba –tiba bertambah banyak ( lebih dari perdarahan
haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut 2 kali dalam setengah jam
).
2)
Pengeluaran
cairan vagina yang baunya menusuk.
3)
Rasa
sakit di bagian bawah abdomen atau punggung.
4)
Sakit
kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati / masalah pengelihatan .
5)
Pembengkakan
di wajah atau di tangan .
6)
Demam
, muntah, rasa sakit pada waktu buang air kecil / jika merasa tidak enak badan.
7)
Payudara
yang berubah menjadi merah , panas dan terasa sakit.
8)
Kehilangan
nafsu makan dalam waktu yang lama .
9)
Rasa
sakit, merah, lunak dan pembengkakan di kaki .
10) Merasa sangat sedih
/tidak mampu mengasuh sendiri bayinya / diri sendiri.
5.
CARA
PERAWATAN VAGINA SAAT NIFAS
Empat
puluh minggu masa kehamilan telah terlewati dengan mulus.namun masih harus menjalani
proses yang tak kalah merepotkan,yakni proses “pembersihan Diri “ alias masa
nifas . biasanya berlangsung 40 hari.tahapan – tahapan selama masa nifas ini,
vagina akan terus menerus mengeluarkan darah. Biasanya darah tersebut
mengandung trombosit, sel-sel tua, sel-sel mati (Nekrosis), serta sel-sel
dinding rahim yang disebut lokia.
Langkah
menjaga kebersihan vagina
Berikut
mengenai cara membersihkan vagina yang benar :
1)
Siram
mulut rahim vagina hingga bersih dengan air setiap kali BAK dan BAB. Air yang
digunakan tak perlu matang asalkan bersih.basuh dari arah depan kebelakang
hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel disekitar vagina baik itu dari
air seni maupun feses yang mengandung
kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.
2)
Vagina
boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptik karena dapat befungsi
sebagai penghilang kuman. Yang penting jangan takut memegang daerah tersebut
dengan saksama.
3)
Bila
ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan,upaya menjaga kebersihan vagina
dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10
menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.
4)
Yang
kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya tidak diganti. Bila
seperti itu caranya maka akan percuma saja. Bukankah pembalut tersebut sudah
dinodai darah dan kotoran/ berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina
akan tetap lembap dan kotor.
5)
Setelah
dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan pembalut baru.
Ingat pembalut mesti diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam
sekali atau bila dirasakan sudah tak nyaman.
6)
Setelah
semua tadi dilakukan,perineum dapat diolesi salep antibiotik yang diresepkan
dokter.
6.
MENU
SEHAT IBU NIFAS
Dalam
masa nifas,alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur
pulih seperti keadaan sebelum hamil.untuk membantu mempercepat proses
penyembuhan pada masa nifas,maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori
dan protein.
Berikut
ini contoh menu sehat ibu nifas :
Waktu makan
|
Jenis makanan
|
Jumlah
|
Selingan pagi
|
Pisang goreng
|
2 buah (150 gr)
|
|
Susu kental manis
|
1 gelas (30 gr)
|
Selingan sore
|
Mi goreng
|
1 bungkus (70 gr)
|
|
Telur mata sapi
|
1 butir (60 gr)
|
|
Jeruk
|
1 buah (100 gr)
|
Makanan Lengkap sore
|
Nasi
|
1 piring (250 gr)
|
|
Ikan Mujair
|
1 ekor sedang (100 gr)
|
|
Sayuran daun
singkong
|
1 mangkuk (100 gr)
|
|
Susu Sapi
|
1 gelas (200 gr)
|
Sarapan Pagi
|
Roti tawar
|
4 lembar (150 gr)
|
|
Burger sapi
|
2 lembar (100 gr)
|
|
Telur ayam rebus
|
1 butir (60 gr)
|
|
Susu skim bubuk
|
1 gelas (200 gr)
|
7.
FREKUENSI
DAN JENIS PEMERIKSAAN NIFAS
Kunjungan
rumah post partum dilakukan sebagai suatu tindakan untuk pemeriksaan post
partum lanjutan. Apapun sumbernya, kunjungan rumah dilaksanakan untuk
bekerjasama dengan keluarganya dan dijadwalkan berdasarkan kebutuhan. Pada
program yang terdahulu, kunjungan bisa dilakukan sejak 24 jam setelah pulang.
Jarang sekali suatu kunjungan rumah ditunda sampai hari ke tiga setelah pulang
ke rumah.Kunjungan berikutnya direncanakan disepanjang minggu pertama jika
diperlukan.
Paling
sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan ibu
dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah –
masalah yang terjadi. Frekuensi kunjungan pada masa nifas adalah :
Kunjungan
I (6 sampai 8 jam setelah persalinan )
Tujuan
:
1)
Mencegah
pedarahan pada masa nifas karena atonia uteri
2)
Mendeteksi
dan merawat penyebab lain pedaraha, rujuk jika pedarahan berlanjut
3)
Memberikan
konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga, bagaimana mencegah
pedarahan masa nifas karena atonia uteri
4)
Pemberian
ASI awal
5)
Melakukan
hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6)
Menjaga
bayi tetap sehat dengan cara mencegah terjadi hipotermi
7)
Jika
petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi
baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam
keadaan stabil
Kunjungan
II (6 hari setelah persalinan )
Tujuan
:
1)
Memastikan
infolusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi dengan baik, fundus
dibawah umbilicus, tidak ada pendarahan abnormal atau tidak ada bau
2)
Menilai
adanya tanda – tanda demam, infeksi, atau pedarahn abnormal
3)
Memastikan
ibu cukup mendapatkan makanan, cairan dan istirahat
4)
Memastikan
ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda – tanda penyulit
5)
Memberikan
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi agar
tetap hangat dan merawat bayi sehari – hari.
Kunjungan
III ( 2 minggu setelah persalinan )
Tujuan
: sama dengan kunjungan dua
Kunjungan
IV (6 minggu setelah persalinan )
Tujuan:
1)
Menanyakan
pada ibu tentang penyulit yang ia atau bayi alami
2)
Memberikan
konseling untuk KB secara dini
3)
Asuhan
nifas dilakukan selama 2 sampai 6 hari setelah melahirkan dan 2 sampai 6 minggu
setelah melahirkan bertujuan untuk :
4)
Memastikan
bahwa ibu sedang dalam proses penyembuhan yang aman.
5)
Memastikan
bahwa bayi sudah bisa menyusu tanpa kesulitan dan bertambah berat badannya
6)
Memastikan
bahwa ikatan bayi antara ibu dan bayi sudah terbentuk
7)
Memprakarsai
penggunaan kontrasepsi
8)
Menganjurkan
ibu membawa bayinya untuk control ( ke rumah sakit atau rumah bersalin atau
posyandu )
8.
TANDA
IBU SUDAH BOLEH COITUS
Tanda
ibu sudah boleh coitus
Ibu
yang baru melahirkan boleh melakukan hubungan seksual kembali setelah 6 minggu setelah persalinan.
Batasan waktu 6 minggu didasarkan atas pemikiran pada masa itu semua luka
akibat persalinan, termasuk luka episiotomi dan luka bekas section cesarean ( SC ) biasanya telah
sembuh dengan baik. Bila suatu persalinan dipastikan tidak ada luka atau
robekan jajingan,hubungan seks bahkan telah boleh dilakukan 3-4 minggu setelah
proses melahirkan itu. Meskipun hubungan telah dilakukan setelah minggu ke-6
ada kalanya ibu-ibu tertentu mengeluh hubungan masih tersa sakit atau nyeri
meskipun telah beberapa bulan proses persalinan. Gangguan seperti ini disebur
dyspareunia atau rasa nyeri waktu senggama.
Pada
prinsipnya, tidak ada masalah untuk melakukan hubungan seksual setelah selesai
masa nifas 40 hari. Hormon prolaktin ini tidak akan membuat ibu kehilangan
gairah seksual. Beragam perilaku seksual pada ibu-ibu pasca melahirkan yang
menyusui.Jika sebagian lagi merasa tidak bergairah untuk melakukan kegiatan
seksual, sedangkan sebagian lagi merasa hasrat seksual yang tinggi.Intinya
ialah permasalahan psikilogis ibu untuk melakukan hubungan seksual. Jika memang
ibu sudah tidak mengalami luka pasca persalinan, maka boleh-boleh saja.
9.
SENAM
NIFAS
Senam
nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah persalinan, setelah keadaan
ibu normal (pulih kembali).
Waktu
untuk melakukan senam nifas sebaiknya dilakukan dalam 24 jam setelah
persalinan, secara teratur setiap hari.
Tujuan
atau kegunaan senam nifas antara lain :
1)
Memperbaiki
sirkulasi darah sehingga mencegah terjadinya pembekuan pada pembulu darah
terutama pembuluh tungkai
2)
Memperbaiki
sikap tubuh setelah kehamilan setelah persalinan dengan mempulihkan dan
menguatkan otot-otot punggung
3)
Memperbaiki
tonus otot pelvis
4)
Memperbaiki
regangan otot abdomen setelah hamil
5)
Memperlancar
terjadinya involusi uterus
Persiapan
senam nifas yang dapat dilakukan adalah :
1)
Mengenakan
baju yang nyaman untuk olahraga
2)
Minum
banyak air putih
3)
Dapat
dilakukan ditempat tidur
4)
Dapat
diiringi music
5)
Perhatikan
keadaan ibu
Latihan
senam nifas yang dapat dilakukan antara lain :
1)
Senam
otot dasar panggul ( dapat dilakukan setelah 3 hari pasca persalinan )
Langkah-langkah senam
otot dasar panggul : kerutkan atau kencangkan otot sekitar vagina, seperti kita
menahan BAK selama 5 deti, kemudian kendorkan selama 3 detik selanjutnya
kencangkan lagi. Mulailah dengan 10 kali 5 detik pengencangan otot 3 kali
sehari,secara bertahap lakukan senam , ini sampai mencapai 30-50 kali 5 detik
dalam sehari
2)
Senam
otot perut ( dilakukan setelah 1 minggu nifas )
Senam ini dilakukan
dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk pada alas yang datar dan keras.Mulailah dengan melakukan 5
kali perhari untuk setiap jenis senam dibawah ini.Setiap minggu tambahkan
frekuensinya dengan 5 kali lagi, maka pada akhir masa nifas setiap jenis senam
ini dilakukan 30 kali.
Langkah-langkah
senam otot perut :
a.Menggerakan
panggul
Ratakan
bagian bawah punggung dengan alas tempat berbaring.
Keraskan
otot perut atau panggul, tahan sampai 5 hitungan, bernafas biasa.
Otot
kembali relaksasi, bagian bawah punggung kembali keposisi semula.
b.Bernafas
dalam
Tariklah
nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut. Perut dan tangan diatasnya akan
tertarik keatas. Tahan selama 5 detik.Keluarkan nafas panjang. Perut dan tangan
diatasnya akan terdorong kebawah.kencangkan otot perut dan tahan selama 5
detik.
c.
Menyilangkan tungkai
Lakukan
posisi seperti pada langkah A. Pada posisi tersebut, letakkan tumit ke
pantat.Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit ke pantat
sebisanya.Tahan 5 detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.
d.
Menekukkan tubuh
Lakukan
posisi seperti langkah A. Tarik nafas dengan menarik dagu dan mengangkat
kepala.Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut.Tahan
selama 5 detik.Tariklah nafas sambil kembali ke posisi dalam 5 hitungan.
e.
Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit up yang lebih sulit. Dengan kedua
lengan di atas dada.Selanjutnya tangan di belakang kepala, ingatlah untuk tetap
mengencangkan otot perut.Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat
berbaring.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Widyasih,
Hesty dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta; Fitramaya.
2.
Varney,
Helen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta; EGC
3.
Varney,
H, dkk. 2002. Buku Saku Bidan, Jakarta; EGC
4.
Marmi,
S.ST, 2011,Asuhan kebidanan pada masa nifas “Peurperium care”, Jogjakarta :
Pustaka Pelajar.
5.
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/
6.
http://wikimedya.blogspot.com/2010/02/tanda-tanda-bahaya-pada-ibu-nifas.html
7.
http://cahyatoshi12.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar