EPISTAKSIS
Batasan:
perdarahan dari hidung
Etiologi:
Kelainan
lokal: trauma, kelainan anatomi, pembuluh darah, infeksi lokal, benda asing,
tumor, pengaruh udara lingkungan
Kelainan
sistemik: penyakit kardiovaskuler,
kelainan darah, infeksi sistemik, perubahan tekanan atmosfer, kelainan
hormonal, congenital
Trauma:
mengorek hidung, benturan, bersin, mengeluarkan ingus terlalu keras
Kelainan
pembuluh darah: lebar, tipis
Infeksi
lokal: rinitis, sinusitis
Tumor:
hemangioma, karsinoma
Penyakit
kardiovaskuler: arteriosklerosis,nefritis, sirosis hepatis, DM
Kelainan
darah: leukemia, trombositopenia, hemophilia
Kelainan
kongenital: teleangiektasis hemoragik herediter
Infeksi
sistemik: DBD, demam tifoid, influenza, morbili
Perubahan
udara: cuaca sangat dingin/ kering
Gangguan
hormonal: hamil, menopause
Sumber
perdarahan:
Epistaksis
anterior: pleksus Kisselbach di septum anterior dan arteri etmoidalis.
Perdarahan umumnya ringan dan dapat berhenti sendiri
Epistaksis
posterior: arteri etmoidalis posterior dan arteri sfenopalatina. Perdarahan
hebat, jarang berhenti sendiri
Penalaksanaan:
Cari
sumber perdarahan, hentikan dengan kapas yang dibasahi dengan adrenalin 1/5000
– 1/10.000 dan lidocain 2%.
Perdarahan
anterior: tekan hidung 10 – 15 menit, dikaustik AgNO3 25% lalu diberi salep
antibiotik, bila tidak berhenti beri tampon
Perdarhan
posterior: tampon → rujuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar