SEKILAS
TENTANG PENGETAHUAN
1.
Pengertian
pengetahuan
Adalah
hasil olah tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap
suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indera
manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan
sendiri. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2003).
2.
Tingkat
Pengetahuan
Menurut
Notoatmodjo (2003) pengetahuan di bagi dalam 6 tingkatan yaitu :
A)Tahu
( know )
Tahu
di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelahjari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu ”tahu” ini adalah merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
B)Memahami
( comprehention )
Memahami
artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek
yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan secara benar. Orang yang
telah paham terhadap obyek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu obyek yang
dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan bergizi.
C)Aplikasi ( application )
Aplikasi
di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan
aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya
dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat rumus statistik dalam
perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip
siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
D)Analisis
( analysis)
Analisis
adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu obyek kedalam
komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih
ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analis ini dapat diteliti dari
penggantian kata sepertii dapat menggambarkan (menurut bagian), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
E)Sintesis
(synthesis)
Sintesis
menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Merupakan kemampuan
menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu
teori atau rumusan-rumusan yang ada.
F)Evaluasi
( evaluation)
Evaluasi
ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
suatu kriteria yang ditentukan sendiri
atau menggunakan kriteri-kriteria yang telah ada misalnya :dapat membandingkan
antara anak-anak yang cukup gizi dengan anak-anak yang kurang gizi, dapat
menanggapi terjadinya wabah diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab
ibu-ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya.
Pengetahuan
atau kognitf merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (over behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng diibandingkan
dengan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian rogers (1974)
menngungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilku baru (berperilaku baru ),
didalam diri seseorang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1)
Awaraeness
(kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih
dahuluu dalam stimulus objek
2)
Interest
(mersa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek
sudah mulai timbul.
3)
Evaluation
(menimbang-nimbang) terhadap baek maupun buruknya stimulus tersebut bagi
dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baek lagi.
4)
Trial,
dimana suubjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yangg
dikehendaki oleh stimulus.
5)
Adaptasion,
dimana subjek telahh berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan
sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2003).
3.
Cara
Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003)
pengetahuan sepannjang sejarah dapat dikelompokan menjadi dua berdasarkan cara
yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran,yaitu :
A.Cara
kuno untuk memperoleh pengetahuan
1.Cara
coba-coba salah (Trial dan Error)
Cara
ini telah dipakai orang sebelum adanyan kebudayaan dan bahkan sebbelum adanya
peradapan yang dilakukan dengan
menggunakan kemungkinan yang lain sampai masalah dapat dipecahkan.
2.Cara
kekuasaan atau otoriter
Sumber
pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal
maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan. Prinsip ini dalah orang
lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang punya otoriter, tanpa
terlebih dahulu membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris maupun
berdasarkan masa lalu.
3.Berdasarkan
pengalaman pribadi
Pengalaman
pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapkan pada masa lalu.
4.Melalui
jalan pikiran
Dalam
memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikiran, baik
melalui induksi maupun deduksi. Apabila proses pembutan kesimpulan itu melalui
pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan induksi, sedangkan deduksi adalah
pembuatan kesimpulan dari peryataan-pernyataan umum kepada yang khusus.
B.Cara
modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara
ini disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut metodologi
penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh (1561-1626) kemudian
dikembangkan oleh Deobold van Dallien akhirnya lahir suatu cara penelitian yang
dewasa ini kita kenal sebgai metodologi penelitian ilmiah.
4.
Faktor
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
Menurut berbagai sumber dari berbagi
literatur yang berhubungan, beriikut adalah beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang sesuatu hal :
A)Umur
Usia
adalah umur yang terhitung dari saat dilahirkan saat ia akan berulang tahun.
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa
akan lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi tinggkat
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya
(Notoatmodjo, 2003)
B)Pendidikan
Pendidikan
berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita
tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah dalam menerima
informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap sesorang terhadap
nilai-niali yang baru dikenal (Notoatmodjo, 2003)
C)Lingkungan
Lingkungan
adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Lingkungan adalah
input kedalam seseorang sehingga sistem adatif yang melibatkan banyak faktor
intetrnal maupun eksternal. Seseorang yang hidup dalam lingkungan yang
berpikiran luas maka pengetahuannya akan lebih baik daripada orang yang hidup
di lingkungan yang bepikir sempit (Notoatmodjo, 2003)
D)Pekerjaan
Pekerjaan
adalah serangkain tugas atau kegitan yang harus dilaksanakan atau diselesaikan
oleh sesorang sesuai deangan jabatan atau profesi masing-masing. Status
pekerjaan yang rendah sering memopengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
Pekerjaan bisanya sebagai simbol status sosial di masyarakat. Masyarakat akan
memandang seseorang dengan penuh penghormatan apabila pekerjaannya sudah
pegawai negeri atau pejabat di pemerintah (Notoatmodjo, 2003)
E)Sosial
Ekonomi
Variabel
ini sering dilihat angka kesakitan dan
kematian, variabel ini menggambarkan tingkat kehidupan seseoerang yang
ditentukan unsur seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan banyak contoh
serta ditentukan pula oleh tempat tinggal karena hal ini dapat mempengaruhi
berbagai aspe kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan.
F)Informasi
yang diperoleh
Informasi
dapat diperoleh dirumah. Di sekolah, lembaga organisasi, media cetak dan tempat
pelayanan kesehatan. Ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan informasi
sekaligus menghasilkan informasi. Jika
pengetahuan berkembang sangat cepat maka informasi berkembang sangat cepat
pula. Adanya ledakan pengetahuan sebagai akibat perkembangan dalam bidang ilmu
dan pengetahuan, maka semakin banyak pengetahuan baru bermunculan. Pemberian
informasi seperti cara-cara pencapaian hidup sehat akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat yang dapat menambah kesadaran untuk berperilaku sesuai
deangan pengetahuan yang dimilki (Kartono, 2006)
G).Pengalaman
Merupakan
sumber pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi di msa lalu. Orang yang memiliki pengalaman
akan mempunyai pengetahuan yang baik bila dibandingkan dengan orang yang tidak
memiliki pengalaman dalam segi apapun (Notoatmodjo, 2003)
5.
Pengukuran
Tingkat Pengetahuan
Menurut
arikunto (2006) tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi:
1)
Pengetahuan
baik : nilai 76-100%
2)
Pengetahuan
cukup : nilai 56-75%
3)
Pengetahuan
kurang: nilai <56 span="span">56>
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Alimul,
A.Aziz.(2007). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data. Jakarta
: rineka cipta
2.
Arikunto,S.(2006).
Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
3.
Berliani,
paulina. (2009). Kontrasepsi suntikan (Injeksi) – Depo provera. www.pdf-finder.com/pdf/hubungan
Tingkat Pengetahuan tentang KB. Diakses sabtu 18 mei 2012.
4.
Departemen
kesehatan RI. (2003). KB di Indonesia. (http://www.depkes-RI.com diakses 10 april 2012)
5.
Dinas
kesehatan jawa timur (2011). Kb di jawa timur. (http://www.depkes-jatim2011.com
diakses 10 april 2012)
6.
Dinas
kesehatan ngawi (2011). Kb di ngawi.(http://www.dinkes-ngawi2011.com diakses 10 april 2012)
7.
Hartanto
, Hanafi .2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
8.
Kartono.2006.
Perilaku Manusia. ISBN .Jakarta.
9.
Manuaba,
Ida, Gde. (1999. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC
10. Notoadmodjo.( 2003).
Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta
11. Nursalam. (2003).
Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.
Jakarta.
12. Nursalam (2008).
Konsep Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi,Tesis
danIintrumen Penelitian. Salemba Medika. Jakarta.
13. Saifudin. (2002).
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta.
14. Sarwono. (2003). Buku
panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar