KITA MANUSIA BUKAN IBLIS
Oleh:
Yan Karta Sakamira
25 Februari 2016
Saudaraku sesama muslim, kajian kita kali ini tentang iblis. Iblis
(Arab: إبليس, iblīs) adalah
julukan nenek moyang bangsa jin yang memiliki nama asli Azazil, ia makhluk
pertama yang membangkang perintah Allah untuk bersujud di depan Adam. Menurut
ajaran Islam dijelaskan bahwa Allah menciptakan tiga jenis makhluk berakal budi
yaitu malaikat yang diciptakan dari cahaya (nuur), jin dari api (naar), dan
manusia dari tanah (turaab).
Firman Allah swt
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ
اسْجُدُواْ لآدَمَ فَسَجَدُواْ إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ
الْكَافِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah
kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur
(sombong) dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al
Baqarah: 34)
Iblis adalah makhluk pertama yang membangkang perintah Allah untuk
bersujud di depan Adam. Mengapa Iblis tidak mau bersujud kepada Adam?
Allah berfirman:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ
أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ
طِينٍ
“Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku
menyuruhmu?” Menjawab Iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya
dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. (QS. Al-A’raf: 12).
Ternyata alasan Iblis tidak mau bersujud kepada Adam, karena Iblis merasa
lebih baik (mulia) dari Adam, Iblis diciptakan dari api, sedang adam diciptakan
dari tanah. Merasa lebih baik, merasa lebih mulia, merasa lebih pandai itu
adalah sifat Iblis, sifat seperti itu biasa disebut takabur atau sombong,
karena Iblis meremehkan manusia.
Karena kesombongan Iblis tersebut, Allah menghukumnya dengan
mengeluarkan Iblis dari surga.
Allah berfirman:
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ
لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ
“Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk
orang-orang yang hina” (QS. Al-‘Araf: 13)
Saudaraku sesama muslim, sombong adalah sifat Iblis, karena kita
manusia, alangkah lebih baik jika kita tidak memiliki sifat sombong atau
meremehkan orang lain.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ
فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ
أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ
يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat
kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan
seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab,
“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak
kebenaran dan meremehkan orang lain”. (HR. Muslim no. 91)
Termasuk kategori sombong jika seseorang mempunyai sifat:
- Menolak kebenaran
- Meremehkan orang lain
- Merasa lebih benar dari orang lain
- Merasa lebih pandai dari orang lain
- Merasa lebih mulia dari orang lain
- Merasa lebih baik dari orang lain
Saudaraku sesama muslim, jika kita merasa orang lain lebih baik dari
kita, itu adalah sifat mulia, sedangkan jika kita merasa lebih baik dari orang
lain, berarti masih ada sifat kesombongan di hati kita. Selama ada kesombongan
di hati kita, kita tidak akan masuk surga.
Saudaraku sesama muslim, kita adalah manusia, jadi hilangkan sifat sombong
dari hati kita. Marilah kita rubah sifat sombong menjadi akhlakul karimah.
Semoga bermanfaat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar