Minggu, 17 Januari 2010

DIGESTIVE HUMAN ANATOMY (ANATOMI DIGESTIVUS) 2

Dr. Suparyanto, M.Kes

DENTES

  • Dentes permanen: gigi sulung, jumlahnya  32 buah
  • Dentes decidua: gigi susu, jumlahnya  20 buah, tidak ada gigi geraham besar (molar)
  • Dentes insicivus: gigi seri, jumlah  8 buah, nomor 1 dan 2
  • Dentes caninus: gigi taring, jumlah  4 buah, nomor 3
  • Dentes premolar: gigi geraham kecil, jumlah 8 buah, nomor  4 dan 5
  • Dentes molar: gigi geraham besar, jumlah 12 buah, nomor 6, 7 dan 8

ANATOMI DENTES

  • Corona dentes: mahkota gigi, bagian gigi yang kelihatan berwarna putih
  • Colum dentes: leher gigi
  • Radix dentes: akar gigi, tertanam dalam gingiva
  • Pulpa dentes: ruangan dalam gigi
  • Dentin: lapisan gigi
  • Enamel: lapisan gigi pada corona dentis yang berwarna putih
  • Semen: perekat antara dentin dan ginngiva
  • Ginggiva: gusi

LINGUA

  • Permukaan lidah kasar, karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut: papilla lingualis, tempat reseptor gustatorius (reseptor pengecapan)
  • Papilla lingualis: tonjolan pada permukaan lidah, diberi nama berdasarkan bentuknya:
1.       Papilla lingualis cirvumvalata: berbentuk bulat seperti sirkuit
2.       Papilla lingualis fungiformis: berbentuk seperti jamur
3.       Papilla lingualis filiformis: mempunyai fili
4.       Papilla lingualis lentiformis: bentuk kecil
  • Tonsilla lingualis: amandel lidah (terletak bagian belakang)

Letak area kecap pada lidah:
  • Reseptor manis terletak di bagian  anterior
  • Reseptor asin terletak di bagian  anterior dan anterior lateral
  • Reseptor asam terletak di bagian  lateral posterior
  • Reseptor pahit terletak di bagian  posterior

GLANDULA SALIVATORIUS

  • Glandula Parotis,  hasilnya cairan serus (encer)
  • Glandula submandibularis hasilnya campuran antara mucus dan serus, tetapi  dominan serus
  • Glandula sublingualis hasilnya campuran antara mucus dan serus, tetapi  dominan mucus (kental)

HEPAR
  • Terdiri 2 lobus, dextra dan sinistra, dextra lebih besar
  • Sinusoid hepar: ruangan yang dibentuk oleh deretan sel hepar (hepatosid), sebagai tempat mengalirnya darah untuk dilakukan detoksifikasi
  • Darah masuk sinusoid hepar lewat vena porta dan arteri hepatica, kemudian masuk sinusoid hepar, darah yang telah diproses masuk vena centralis, sedangkan racun dialirkan ke empedu lewat ductus hepaticus dextra dan sinistra

PANKREAS

  • Sel pancreas dibedakan menjadi dua:
    1. Asinus, berbentuk bulat, merupakan  kelenjar eksokrin yang menghasilkan  enzim pencernakan yang biasa disebut getah pankreas
    2. Pulau Langerhans, letaknya ditengah, bentuknya seperti pulau-pulau, merupakan  kelenjar endokrin yang menghasilkan  hormone glukagon, insulin dan stomatin

SALURAN HEPAR, EMPEDU DAN PANKREAS

  1. Ductus hepaticus dextra: dari hati kanan
  2. Ductus hepaticus sinistra: dari hati kiri
  3. Ductus hepaticus communis: gabungan ductus hepaticus dextra dan sinistra
  4. Ductus cysticus: saluran empedu
  5. Vesica biliaris/felea : kandung empedu
  6. Ductus choleduchus : gabungan ductus cysticus dan ductus hepaticus communis
  7. Ductus pancreaticus : saluran pancreas (ada dua major dan minor)
  8. Ampula vateri: ruang pertemuan antara ductus choleducus dan ductus pankreaticus
  9. Papilla vateri : tonjolan ampula vateri kedalam duodenum, sebagai muara masukanya getah pancreas dan getah empedu kedalam duodenum

REFERENSI
  1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
  2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
  3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
  4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
  5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
  6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
  7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
  8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
  9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
  10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar