Rabu, 20 Januari 2010

CARDIOVASKULER HUMAN PHYSIOLOGY (FISIOLOGI JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH)

Dr. Suparyanto, M.Kes

SISTEM SIRKULASI

  • Sistem sirkulasi adalah penghubung antara lingkungan interna dan lingkungan eksterna tubuh
  • Sistem ini membawa nutrien, gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ serta membawa produk akhir metabolik dari sel ke luar tubuh

KOMPONEN SISTEM SIRKULASI

  • Sistem cardiovaskuler yang terdiri jantung, pembuluh darah dan darah
  • Sistem limfatik yang terdiri pembuluh limfe, dan nodus limfe yang terletak pada pembuluh limfe yang besar
  • Sistem pembentuk dan penyimpan darah yang terdiri limfe, hati, sumsum tulang, kelenjar timus

FUNGSI SISTEM SIRKULASI

  • Transport: makanan, gas, hormon, mineral, enzim, sisa metabolisme.
  • Mempertahankan suhu tubuh dengan cara vasokontriksi dan vasodilatasi
  • Perlindungan melalui sistem imun dan pembekuan darah
  • Buffering, protein darah merupakan sisten buffer yang mempertahankan pH darah

MACAM SIRKULASI

  • Sirkuit pulmoner: ventrikel kanan → arteri pulmonal → paru → vena pulmonal → atrium kiri, fungsi menerima darah penuh CO2 menjadi darah penuh O2 (teroksigenasi)
  • Sirkulasi sistemik: ventrikel kiri → aorta → semua sel → vena →atrium kanan, sebagai transport nutrien, O2 dan zat lain

  • Aliran bypass janin melalui jantung:
  • Sebelum lahir, darah tidak perlu lewat sirkulasi pulmonal yang belum berfungsi, tetapi darah teroksigenasi dari umbilikus langsung dimasukan dari atrium kiri menuju atrium kanan melalui lubang yang disebut: foramen ovale
  • Saat lahir, paru sudah berfungsi, foramen ovale ditutup jika masih lubang menimbulkan penyakit: Defek septum interatrium

  • Aliran bypass janin melalui jantung:
  • Darah teroksigenasi yang belum melintasi foramen ovale pada janin, mengalir ke ventrikel kanan. Darah ini kemudian dibelokan dari trunkus pulmonar menuju aorta melalui duktus arteriosus. Ductus ini menutup setelah lahir dan meninggalkan sisa: ligamentum arteriosus. Jika lintasan ini tidak menutup akan menimbulkan defek jantung yang disebut: Ductus arteriosus paten

SISTEM PENGATURAN JANTUNG

  • Serabut Purkinje: serabut otot jantung khusus yang mampu menghantarkan impuls 5x lebih cepat. Serabut tsb memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan yang diikuti oleh kontraksi ventrikel
  • Nodus Sinoatrial (Nodus SA)
  • Lokasi: dinding posterior atrium kanan dibawah pembukaan vena cava superior

  • Nodus SA melepas impuls 72 x/menit, dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis, berfungsi mengatur frekuensi kontraksi irama sehingga disebut: pemacu jantung
  • Nodus Atrioventrikuler (Nodus A-V)
  • Lokasi: dinding posterior atrium kanan
  • Nodus A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikuler

  • Berkas A-V (berkas His)
  • Adalah sekelompok serabut Purkinje yang berasal dari nodus A-V dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikuler menuju ventrikel, lalu bercabang menjadi berkas kanan dan kiri
  • Berkas kanan menuju ventrikel kanan, sedang berkas kiri menuju ventrikel kiri

ABNORMALITAS HANTARAN

  • Irama Jantung Abnormal (Aritmia): disebabkan ketidakteraturan nodus S-A dan nodus A-V atau gangguan sistem hantaran
  • Blok jantung: gangguan pada hantaran sehingga sebagian atau semua impuls tidak mencapai ventrikel → jantung berdenyut dengan irama sendiri

  • Blok jantung parsial: atrium berdenyut normal, frekuensi hantaran yang melalui nodus A-V melambat → mengakibaatkan ventrikel hanya berkontraksi sekali setelah atrium kontraksi ke 2, 3 atau 4
  • Blok jantung komplet: atrium berdenyut normal, tetapi ventrikel berdenyut sendiri dengan frekuensi: 20 – 40 x/menit

  • Blok jantung diatasi dengan memasang alat pacu jantung buatan yang dipasang dibawah kulit
  • Fokus Ektopik: adalah defek hantaran yang menyebabkan denyut abnormal
  • Kontraksi Ventrikular Premature atau ekstra sistole
  • Geletar (flutter) dan fibrilasi: kontraksi cepat dan tidak terkoordinasi baik pada ventrikel maupun atrium

  • Flutter jika frekuensi: 200 – 300 x/menit, jika lebih disebut fibrilasi
  • Fibrilasi atrial tidak mengancam kehidupan, sedang fibrilasi ventrikel akan menyebabkan kematian

SIKLUS JANTUNG

  • Jantung berkontraksi disebut Sistole, jantung relaksasi disebut Diastole
  • Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah
  • Tekanan darah normal sitole 120 mmHg, diastole 80 mmHg

BUNYI JANTUNG

  • Jantung berkontraksi disebut Sistole, jantung relaksasi disebut Diastole
  • Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah
  • Tekanan darah normal sitole 120 mmHg, diastole 80 mmHg

FREKUENSI JANTUNG

  • Frekuensi normal: 60 – 100 denyut/menit, rata2: 75 x/menit → siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik, sistole 0,5 detik dan diastole 0,3 detik
  • Takikardi: peningkatan frekuensi jantung > 100 x/menit
  • Bradikardi: penurunan frekuensi jantung < 60 x/menit

CURAH JANTUNG

  • Curah jantung adalah volume darah yang dipompa jantung per menit. Rata2: 5 liter/menit
  • Perhitungan curah jantung: frekuensi x isi sekuncup
  • Faktor yang mempengaruhi:
  • Aktivitas berat → meningkat 25 – 35 l/mnt
  • Aliran balik vena ke jantung

  • Faktor memperbesar aliran darah vena:
  • Pompa otot rangka
  • Pernafasan (tekanan negatif rongga dada saat inspirasi)
  • Reservoir vena (limpa, hati dan pembuluh darah besar)
  • Gaya gravitasi

  • Faktor memperlambat aliran darah vena:
  • Perubahan posisi tubuh
  • Tekanan darah abnormal vena: hemoragi, vulome darah rendah
  • Tekanan darah tinggi: semakin besar tahanan yang varus dihadapi ventrikel yang berkontraksi, semakin sedikit curah jantungnya

  • Faktor lain:
  • Hormon medular adrenal: epinefrin dan norepinefrin  meningkatkan
  • Ion: K, Na, Ca dalam darah
  • Usia dan ukuran tubuh
  • Penyakit kardiovaskuler: aterosklerosis, jantung jantung iskemik, infark miokardial, penyakit katup

TEKANAN DARAH

  • Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada permukaan yang tertutup
  • Tekanan darah ventrikel sistole: 120 mmHg, dan diastole: 0 mmHg
  • Tekanan darah aorta sistole: 120 mmHg, dan diastole: 80 mmHg
  • Perubahan sistemik: aorta 100 mmHg → arteri (100 – 40 mmHg) → arteriole (25 – 10 mmHg) → vena (10 – 5 mmHg) → vena cava ( 5 – 0 mmHg) → atrium kanan 0 mmHg

  • Faktor yang mempengaruhi:
  • Curah jantung, makin besar makin tinggi
  • Tahanan perifer aliran darah:
  • Viskositas darah: makin kental makin tinggi
  • Panjang pembuluh: makin besar tahanan makin besar
  • Radius pembuluh: berbanding terbalik, vasodilatasi → menurunkan, vasokontriksi → meningkatkan

  • Pengaturan saraf: oleh medulla oblongata (pusat vasomotorik), pusat akselerator dan inhibitor jantung, serta baroreseptor aorta dan karotis
  • Pengaturan kimia dan hormonal:
  • Hormon adrenal: epinefrin dan norepinefrin
  • ADH
  • Angiotensin, histamin, glukagon, kolesistokinin, sekretin, bradikinin, prostaglandin → vasoaktif

DENYUT NADI

  • Denyut arteri adalah gelombang tekanan yang merambat 6 – 9 m per detik, sekitar 15 x lebih cepat dari darah
  • Denyut dapat dirasakan pada arteri yang dekat kulit (arteri radialis pada pergelangan)
  • Dua bunyi jantung sebanding dengan satu denyut arteri
  • Frekuensi denyut memberikan informasi mengenai; kerja jantung, pembuluh darah dan sirkulasi

REFERENSI

  1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
  2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
  3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
  4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
  5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
  6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
  7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
  8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
  9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
  10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
  11. Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC, Jakarta

1 komentar: