Minggu, 10 Januari 2010

METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN

Dr. Suparyanto, M.Kes

ASAM NUKLEAT

  • Asam nukleat atau asam inti, dikatakan demikian karena asam tersebut pertama kali diketemukan didalam inti sel
  • Didalam inti sel asam nukleat ada dalam bentuk: DNA dan RNA
  • DNA (Deoksiribo Nukleic Acid) merupakan bahan genetik yang disebut Gen
  • RNA (Ribo Nukleic Acid) merupakan bahan cetakan (template) informasi genetic

NUKLEOPROTEIN

  • Nukleoprotein → asam nukleat + protein
  • Asam nukleat → gabungan nukleotida
  • Nukleotida → nukleosida + asam fosfat
  • Nukleosida → basa purin/pirimidin + pentosa
  • Hidrolisis nukleoprotein → protein, asam fosfat, pentosa, basa purin atau basa pirimidin

MACAM ASAM NUKLEAT

Macam asam nukleat:
  1. DNA (deoksiribonucleic acid)
  2. RNA (ribonucleic acid)

DNA:
  • Pentosa: deoksiribosa
  • Basa: adenin, guanin, sitosin, timin

RNA:
  • Pentosa: ribosa
  • Basa: adenin, guanin, sitosin, urasil

PURIN DAN PIRIMIDIN

  • Inti Purin dan Pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida asam nukleat RNA dan DNA
  • Derivat Purin berupa senyawa: Adenin dan Guanin
  • Derivat Pirimidin berupa senyawa: sitosin, urasil dan timin

  • Basa Purin (adenin, guanin)
  • Basa Pirimidin (sitosin, urasil, timin)
  • Nukleosida diberi nama sesuai nama basa pembentuknya: adenin nukleisida (adenosin), guanin nukleisida (guanosin), urasil nukleosida (uridin), timin nukleisida (timidin), sitosin nukleisida (sitidin)

NUKLEOSIDA ALAM

  • Adenin nukleotida /Adenosin Mono fosfat (AMP)
  • Guanin nukleotida /Guanosin Mono fosfat (GMP)
  • Hipoksantin nukleotida/Inosin Mono fosfat (IMP)
  • Urasil nukleotida/Uridin Mono fosfat (UMP)
  • Sitidin nukleotida/Sitidin Mono fosfat (SMP)
  • Timin nukleotida/Timidin Mono fosfat (TMP)

  • Adenosin Trifosfat (ATP) → ikatan energi tinggi
  • Uridin Trifosfat (UTP) → ikatan energi tinggi

BEDA DNA DAN RNA




MACAM RNA

  • mRNA (messenger RNA): membawa kode genetik dari inti ke ribosom (sebagai tempat sintesa protein), kode terdiri 3 nukleotida yang disebut Kodon
  • tRNA (transfer RNA): membawa bahan sintesa protein dari sitoplasma ke ribosom, sesuai kode yang dibawa mRNA, kode dalam rRNA disebut: Antikodon
  • rRNA (ribosomal RNA): tempat sintesa protein

PURIN DAN PIRIMIDIN

  • Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim, (NAD, NADP, ATP, UDPG)
  • Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) → dimetabolisme jadi asam urat
  • Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3

KATABOLISME ASAM NUKLEAT

  • Nukleoprotein dalam pencernakan akan dipecah jadi molekul yang lebih kecil → Nukleoprotein → asam nukleat + protein
  • Asam nukleat → Nukleotida → Nukleosida + asam fosfat
  • Nukleosida → basa purin/pirimidin + pentosa
  • Hidrolisis nukleoprotein → protein, asam fosfat, pentosa, basa purin atau basa pirimidin

KATABOLISME PURIN

  • Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
  • Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
  • Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
  • Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi

KATABOLISME PIRIMIDIN

  • Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
  • Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
  • Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati

ASAM URAT

  • Asam urat dibentuk dari metabolisme purin
  • Asam urat diekskresi melalui ginjal
  • Jika produksi purin meningkat atau ekskresi menurun → penumpukan asam urat dalam darah → penyakit Gout

PENYAKIT GOUT

  • Gout adalah penyakit artritis berulang pada sendi articulatio matatarso falangealis akibat peningkatan kadar asam urat
  • Peningkatan asam urat disebabkan:
  • Produksi meningkat (leukemia, pneumonia)
  • Ekskresi menurun (gangguan ginjal)
  • Terapi:
  • Mengurangi produksi (kolkisin, alopurinol)

  • Gout adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, atau pembuangan melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.
  • Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi.

  • Gout ditandai dengan:
  • Serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut
  • Kkadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus
  • Deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan
  • Cedera pada ginjal.
  • Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)

PENGOBATAN GOUT

  • Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya.
  • Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.

  • Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.
  • Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).

PENCEGAHAN GOUT

  • Pasien gout juga harus menghindari penggunaan obat yang dapat menaikkan kadar asam urat dalam darah.
  • Contoh dari obat tersebut adalah diuretik, aspirin, dan niasin.
  • Alkohol merupakan sumber purin dan juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi alkohol.

  • Pasien juga disarankan untuk meminum cairan dalam jumlah banyak karena jumlah air kemih sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya akan membantu pembuangan urat dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih

  • Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain daging, baik daging sapi, babi, kambing, jerohan, bebek, angsa, merpati, ayam, sapi atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan kembang kol.

REFERENSI

  1. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry
  2. Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
  3. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
  4. Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
  5. Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
  6. Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press

16 komentar:

  1. terima kasih pak dr suparyanto,
    meski sy bukan mhs bpk, tulisan bpk membantu sy utk mengetahui ttg purin, kbtln sy kena asam urat. ditunggu tulisannya yg lain.

    Ny.Rosmiyati

    BalasHapus
  2. Trims untuk Ny Rosmiyati telah mampir ke blog kami,saran Ibu akan kami perhatikan

    BalasHapus
  3. Saya rasa blog ini cukup terpercaya karena sumber postingnya dari kalangan akademisi yang profesional

    BalasHapus
  4. terima kasih pak,ats semua penjelasan nya....saya mahasiswa kedokteran hewan unsyiah
    tulisan bapak bamyak membantu saya dalam belajar..

    BalasHapus
  5. Tk byk Dok, smg Tuhan membalas kebaikan yg melimpah, ammiin..

    BalasHapus
  6. Trio anonim: Trims atas pujian dan kunjungannya...

    BalasHapus
  7. makasih banyak dok.. tapi mau nanya nih..
    1. apa hubungan mengonsumsi kerang laut dan jus jeruk dengan penyakit asam urat???
    2. bagaimana asam urat bisa menyebabkan inflamasi (bengkak, nyeri, merah, sakit)?
    trimakasih dok..
    mohon bantuannya dengan jawaban yg jelas ya dok..

    BalasHapus
  8. tentang asam urat bisa inflamasi
    karena ada hub nya dengan sistem imun kita
    ketika asam urat menumpuk di sendi kita
    maka imun kita mengenalnya sebagai benda asing
    lalu peranan leukosit melisiskan itu asam urat(purin)
    dengan mengeluarkan mediator kimiawinya,yang ujung2nya terjadi inflamasi

    BalasHapus
  9. terimakasih dok atas referensinya..
    ini sangat bermanfaat untuk bekal saya untuk kuliah...
    maaf kalau tidak meninggalkan komentar, sebelumnya saya telah melihat page metabolisme kh, lipid, dn protein..

    terus menulis postingan ya dok..

    BalasHapus
  10. Untuk Anonim: kerang laut termasuk salah satu makanan yang banyak mengandung senyawa purin, jika kita konsumsi dalam tubuh akan dimetabolisme menjadi asam urat, jika jumlahnya melebihi kapasitas ginjal untuk membuang, asam urat akan menumpuk di dalam sendi dan menyebabkan penyakit Gout.

    BalasHapus
  11. bapak,trimaksih ya
    akhirnya saya bisa lebih mngrti tentng met purin n pirimidin

    BalasHapus
  12. Dok, emping melinjo kan salah satu makanan yang mngndung purin. Apakah ada cara pengolahan emping tersebut sehingga menghasilkan emping yang bebas purin?? sehingga aman dikonsumsi oleh penderita asam urat. Apakah Purin tersebut yang termasuk dalam senyawa protein gugusnya itu bisa dipecah atau seperti apa baiknya.Mohon jawabannya Dok. Trims. (Sri L. BPTP Banten)

    BalasHapus
  13. @Sri Lestari: hampir semua makanan mengadung senyawa purin, hanya kandungannya yang berbeda, bagi orang normal (ginjal berfungsi baik) tidak masalah mengkonsumsi senyawa purin, karena asam uratnya akan di ekskresi semua oleh ginjal, namun bagi yang kadar asam urat darah tinggi, harus mengurangi konsumsi senyawa purin, agr tidak tambah tinggi lagi, kami belum mengerti cara mengubah senyawa purin yang ada pada makanan. Trims

    BalasHapus
  14. maksihh dok atas bntuan ea. .

    BalasHapus
  15. Jadi bagusnya mengkonsumsi makanan apa

    BalasHapus