Selasa, 16 Maret 2010

DIAGNOSIS SAKIT

Dr. Suparyanto, M.Kes

Cara Diagnosis
  • Diagnosis adalah upaya untuk menegakan atau mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh seseorang atau maslah kesehatan yang dialami oleh masyarakat
Cara diagnosis: (Ahlbom)
  1. Anamnesis
  2. Pemeriksaan fisik
  3. Tes Penunjang

Anamnesis
  • Anamnesis adalah upaya untuk mencari keluhan yang berupa gejala (simptom) yang dirasakan pasien
  • Berdasarkan apa yang dirasakan pasien (hasil observasi objektif pasien)
  • Contoh: sakit kepala, mual, sakit perut, linu-linu

Pemeriksaan Fisik
  • Pemeriksaan fisik adalah upaya untuk mencari Tanda (sign) yaitu hasil pengamatan obyektif dokter/tenaga kesehatan terhadap keluhan pasien
  • Berdasarkan apa yang ditemukan tenaga kesehatan dalam pemeriksaan
  • Contoh: panas, edem, memar, kembung

Test Pemeriksaan
  • Test pemeriksaan adalah upaya untuk membantu menegakan diagnosis dengan Pemeriksaan laboratorium atau alat lain (USG, EKG, Rontgen)
  • Contoh: pemeriksaan darah lengkap, widal, foto dada, USG abdomen

Beda Diagnosis Sakit antara UKM dan UKP



Definisi Kasus
  • Kasus adalah mereka yang menderita suatu penyakit (UKP) atau masalah kesehatan (UKM)
  • Upaya diagnosis adalah upaya mendefinisikan jenis penyakit atau masalah kesehatan
  • Pada UKP, diagnosis perlu untuk intervensi Terapi
  • Pada UKM, diagnosis perlu untuk strategi pemberantasan atau pencegahan penyakit di masyarakat

Untuk mendefinisikan kasus perlu kriteria diagnosis:
  1. Pemisahan sehat dan sakit
  2. Status sakit: mungkin (possibel); barangkali (probable); pasti (definitif)
  3. Status sakit: ringan; sedang; berat
  4. Stadium penyakit: stadium I; II; III dan IV

Contoh Kasus TB
  • Diagnosis Possible jika ada keluhan batuk berdahak > 2 minggu
  • Diagnosis Probable jika ada respon dengan pengobatan anti TB atau gejala batuk berdahak warna kuning kehijauan dan batuk darah (hematemisis)
  • Diagnosis Definitif jika ditemukan BTA dalam sputum

Apa diagnosis possible, probable dan definitif untuk kasus: Polio, kusta, DBD, HIV/AIDS

Status Kesehatan
1. The Traditional (Ecological) Model
2. The Health Field Concept (H.L. Laframboise, 1973)
3. The Environment of Health (Hendrik L. Blum, 1974)

The Traditional (Ecological) Model



  • Status kesehatan menurut model ekologi adalah hasil interaksi antara Host, Agent & Environment
  • Status kesehatan Sehat, jika hasil interaksi ketiga faktor dalam keadaan seimbang
  • Status kesehatan Sakit jika hasil interaksi negatif atau ada gangguan

Gangguan Keseimbangan
  • Kemampauan agent meningkat misal virulensi bertambah atau resistensi bertambah
  • Kepekaan Host meningkat misal gizi turun, kecapekan, kekebalan tubuh menurun

  • Pergeseran lingkungan yang meningkatkan kemampuan agent misal lingkungan kotor, hujan
  • Perubahan lingkungan yang meningkatkan kepekaan Host misal kepadatan penduduk, hujan, kemarau

The Health Field Concept (Laframboise)



  • Status Kesehatan Sehat menurut Model Laframboise jika semua faktor mendukung
  • Status Kesehatan Sakit, jika ada salah satu atau lebih faktor tidak mendukung

The Environment of Health (Blum)



  • Status Kesehatan Sehat menurut Blum, jika semua faktor mendukung
  • Status Kesehatan Sakit, jika satu atau lebih faktor tidak mendukung
  • Bedanya dengan konsep Lamframboise adalah pada model Blum telah ditentukan faktor prioritas terhadap faktornya
Prioritas faktor:
  1. Lingkungan
  2. Perilaku
  3. Pelayanan kesehatan
  4. Keturunan

Referensi
  • Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  • Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  • Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  • Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  • Entjang, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti
  • Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar