Kamis, 27 Januari 2011

KONSEP DASAR DIET GIZI SEIMBANG

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP DASAR DIET GIZI SEIMBANG

PENGERTIAN DIET
  • Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu (Wariyono, 2010).

GIZI SEIMBANG
  • Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya). Direktorat Gizi Depkes pada tahun 1995 telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
  • Tujuan PUGS merupakan alat untuk memberikan penyuluhan pangan dan gizi kepada masyarakat luas, dalam rangka memasyarakatkan gizi seimbang.
  • Pedoman disusun dalam rangka memenuhi salah satu rekomendasi Konferensi Gizi Internasional di Roma pada tahun 1992. PUGS merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman 4 sehat 5 sempurna yang memuat pesan-pesan yang berkaitan dengan pencegahan baik masalah gizi kurang, maupun masalah gizi lebih yang selama 20 tahun terakhir mulai menampakkan diri di Indonesia (Almatsier, 2007).
  • PUGS merupakan susunan makanan yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan tiap hari. Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang dikandungnya. Pengelompokan bahan makanan disederhanakan, yaitu didasarkan pada tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sebagai: (1) sumber energi atau tenaga; (2) sumber zat pembangun; dan (3) sumber zat pengatur.
  • Sumber energi diperlukan tubuh dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur, sedang kebutuhan zat pengatur diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari pada kebutuhan zat pembangun (Almatsier, 2007).
  • Sumber energi diperoleh dari beras, jagung, sereal/gandum, ubi kayu, kentang dan yang semisal dengannya. Zat pengatur diperoleh dari sayur dan buah-buahan, sedang zat pembangun diperoleh dari ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-kacangan dan sebagainya. Ketiga golongan bahan makanan dalam konsep dasar gizi seimbang tersebut digambarkan dalam bentuk kerucut dengan urutan-urutan menurut banyaknya bahan makanan tersebut yang dibutuhkan oleh tubuh. Dasar kerucut menggambarkan sumber energi atau tenaga, yaitu golongan bahan pangan yang paling banyak dimakan, bagian tengah menggambarkan sumber zat pegatur, sedangkan bagian atas menggambarkan sumber zat pembangun yang secara relatif paling sedikit dimakan tiap harinya.

KRITERIA GIZI SEIMBANG
  • a Makanan beraneka ragam dapat memberikan manfaat yang besar terhadap kesehatan. Sebab zat gizi tertentu yang tidak terkandung dalam satu jenis bahan makanan akan dapat dilengkapi oleh gizi serupa dari bahan makanan yang lain. Demikian juga bahan makanan dalam susunan aneka ragam menu seimbang akan saling melengkapi.
  • b Bahan makanan sumber zat tenaga adalah beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti, dan mi yang mengandung karbohidrat, serta minyak, margarine, dan santan yang mengandung lemak.
  • c Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan dari hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan seperti keju.
  • d Zat pembangun berperanan sangat penting untuk perkembangan kualitas tingkat kecerdasan seseorang.
  • e Bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Bahan makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi-fungsi organ tubuh.
  • f Setiap orang dianjurkan makan cukup hidangan mengandung zat tenaga atau energi, agar dapat hidup dan melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolah raga, berekreasi, kegiatan sosial, dan kegiatan yang lain. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat, protein, lemak. Kecukupan energi seseorang ditandai dengan berat badannya yang normal. Untuk mengetahui berat badan normal, seseorang dapat menggunakan digunakan indeks massa tubuh (IMT). Kekurangan energi yang berlangsung lama akan mengakibatkan menurunnya berat badan.
  • g Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi, terdapat dua kelompok karbohidrat yaitu:
  1. Karbohidrat kompleks: Bahan makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) dan bahan makanan lain yang mengandung banyak karbohidrat (sagu, pisang).
  2. Karbohidrat sederhana: Golongan karbohidrat sederhana yang tidak mengandung zat gizi lain, yang sifatnya hanya mengenyangkan dan cenderung dikonsumsi berlebihan. Konsumsi gula dapat menyebabkan kegemukan, karies gigi atau keropos. Oleh karena itu konsumsi gula sebaiknya dibatasi sampai 5% dari jumlah kecukupan energi. Seyogyanya sekitar 50-60% kebutuhan energi diperlukan oleh karbohidrat kompleks, atau setara dengan 3-4 piring nasi.
  • h Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak paling sedikit 10% dari kebutuhan energi. Seyogyanya menggunakan lemak dan minyak nabati, misalnya minyak kelapa, minyak jagung, minyak kacang atau nabati yang lain.
  • i Gunakan garam beryodium Garam beryodium yang dikonsumsi setiap hari bermanfaat untuk mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat menghambat perkembangan tingkat kecerdasan pada balita, penyakit gondok, endemik dan kretin.
  • j Makanlah makan sumber zat besi Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi.
  • k Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 6 bulan Air Susu Ibu (ASI) mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dan menjadi sehat sampai ia berumur 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan ASI saja tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, oleh karena itu setelah 6 bulan bayi mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) diberikan kepada bayi secara bertahap sesuai dengan pertambahan umur, pertumbuhan berat badan dan perkembangan kecerdasannya.
  • l Biasakan makan pagi Makanan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerjanya. Bagi anak sekolah makan pagi dapat memudahkan konsentrasi belajar, menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajarnya pun menjadi lebih baik. Kebiasaan makan pagi membantu seseorang untuk mencukupi kebutuhan gizinya sehari-hari. Jenis hidangan untuk makan pagi dapat dipilih dan disusun sesuai dengan keadaan, dan akan lebih baik bila terdiri dari makanan sumber zat tenaga sumber zat pembangun dan zat pengatur.
  • m Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya Air minum harus bersih and bebas kuman. Oleh karena itu, air minum harus terlebih dahulu dididihkan. Sedangkan air minum dalam kemasan yang banyak beredar di pasaran, juga harus terlebih dulu diproses oleh pabrik sesuai dengan ketentuan pemerintah dan memenuhi syaratsyarat kesehatan. Cairan yang dikonsumsi seseorang terutama air minum, sekurangkurangnya dua liter atau setara dengan delapan gelas setiap harinya, agar proses faali dalam tubuh berlangsung dengan lancar dan seimbang. Dengan mengkonsumsi cukup cairan, seseorang dapat terhindar dari menderita dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, serta dapat menurunkan risiko menderita penyakit batu ginjal.
  • n Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur Kegiatan fisik dan olah secara teratur dan cukup takarannya, dapat membantu mempertahankan derajat kesehatan yang optimal bagi yang bersangkutan.
  • o Hindari minuman beralkohol. Minum-minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan, mabuk dan tidak mampu mengendalikan diri. Kehilangan kendali diri sering menjadi pencetus tindak kriminal. Selain itu minum-minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit gawat, misalnya penyakit hati.
  • p Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung mikroorganisme atau bakteri, tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya, telah diolah dengan cara yang benar sehingga fisik dan zat gizinya tidak rusak, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Makan makanan tidak aman dapat menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain menderita keracunan makanan yang dapat menyebabkan kematian.
  • q Bacalah label pada makanan yang dikemas. Peraturan perundangan-undangan, bahwa setiap produk makanan yang dikemas harus mencantumkan keterangan pada labelnya mengenai bahan-bahan yang digunakan, susunan (komposisi) zat gizinya, tanggal kadaluwarsa, dan keterangan penting lainnya. Semua keterangan yang rinci pada label makanan kemas sangat membantu konsumen pada saat memilih dan menggunkannya. Keterangan mengenai susunan zat gizi pada label diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan keadaan kesehatan konsumen. Keterangan mengenai kadaluwarsa pada label menunjukkan kelayakan makanan tersebut untuk bisa dimakan atau tidak. Sedangkan keterangan mengenai bahan-bahan, yang terkandung dalam makanan kemas tersebut memberikan informasi kepada konsumen untuk menilai halal atau tidaknya bahan makanan tersebut.

DIET GIZI SEIMBANG
  • Diet gizi seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil yang terdiri dari menu yang beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proprosi yang sesuai (Wariyono, 2010).
  • Cara memilih bahan makanan sesuai dengan jumlah yang dianjurkan
a. Bahan makanan pokok
  • Dalam menyusun komposisi makanan diperlukan pengetahuan bahan makanan, karena nilai gizi bahan makanan dalam tiap golongan tidak sama. Di antara makanan pokok, jenis padi-padian seperti beras, jagung, dan gandum mempunyai kadar protein lebih tinggi (7-11%) dari pada umbi-umbian sebagai makanan pokok, harus disertai makanan lauk dalam jumlah lebih besar daripada bila menggunakan padi-padian sebagai sumber karbohidrat.
b. Golongan lauk
  • Lauk sebaiknya terdiri atas campuran lauk hewani dan nabati. Lauk hewani, seperti daging, ayam, ikan, udang dan telur mengandung protein dengan nilai biologi lebih tinggi dari pada lauk nabati. Daging merah, hati limpa, kuning telur, dan ginjal merupakan sumber zat besi yang mudah di absorpsi. Ikan terutama bila dimakan dengan tulangnya (ikan teri), disamping itu merupakan sumber kalsium. Ikan dan telur lebih murah daripada daging dan ayam. Secara keseluruhan lauk hewani merupakan sumber protein, fosfor, tiamin, niasin, vitamin B6, B12, zat besi, seng, magnesium dan selenium. Kacang-kacangan dalam bentuk kering atau hasil olahannya, Walaupun mengandung protein dengan nilai biologi sedikit lebih rendah daripada lauk hewani karena mengandung lebih sedikit asam amino esensial metionim, merupakan sumber protein yang baik. Kekurangan metionin dapat diisi oleh bahan makanan lain yang kaya akan metionin seperti beras dan sereal lain.
c. Golongan sayuran
  • Sayuran merupakan sumber vitamin A, vitamin C, asam folat, magnesium, kalium dan serat, serta tidak mengandung lemak dan kolesterol. Sayuran daun berwarna hijau, dan sayuran berwarna jingga seperti wortel dan tomat mengandung lebih banyak provitamin A berupa beta karoten daripada sayuran tidak berwarna. Sayuran berwarna disamping itu kaya akan kalsium, zat besi, asam folat dan vitamin C. Sayuran tidak berwarna seperti labu asam, ketimun, nangka dan rebung tidak banyak mengandung zat besi. Memakannya hanya untuk kenikmatan, dianjurkan sayuran yang dimakan tiap hari terdiri dari campuran sayuran daun, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna jingga.
d. Golongan buah
  • Buah berwarna kuning seperti mangga, papaya, dan pisang kaya akan provitamin A, sedangkan buah kecut seperti jeruk, gandaria, jambu biji, dan rambutan kaya akan vitamin C, karena umumnya buah dimakan dalam bentuk mentah, buah-buahan merupakan sumber vitamin C. secara keseluruhan buah merupakan sumber vitamin A, vitamin C, kalium dan serat. Buah tidak mengandung natrium, lemak (kecuali apokat), dan kolesterol.
e. Susu dan hasil olahan susu
  • Susu merupakan makanan alami yang hampir sempurna, sebagian besar zat gizi esensial ada dalam kandungan susu yaitu protein bernilai biologi tinggi, kalsium, fosfor, vitamin A, dan tiamin (vitamin B1). Susu merupakan sumber kalsium paling baik, karena disamping kadar kalsium yang tinggi, laktosa di dalam susu membantu absorpsi susu di dalam saluran cerna.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Almatsier, 2007, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
  2. Arali, 2008, Buku Ajar Gizi, Jakarta, EGC
  3. Arikunto Suharsimi, 2008, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta.
  4. Arisman, 2007, Gizi Dalam Daur Kehidupan, Jakarta, EKG
  5. Azwar Saifudin, 2007, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Jogyakarta, Pustaka Pelajar
  6. Bhuono, 2005, Analisis Statistik Bisnis Dengan SPSS, Yogyakarta, Andi Offset.
  7. Depkes RI, 2006, Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan Untuk Petugas), Jakarta, Departemen Kesehatan
  8. Dian, 2009, Diet Ibu Hamil Yang Mengalami Kelebihan Berat Badan, www///garuda.com. akses 15 Juni 2010, Jam 14.35 WIB.
  9. Dinkes Jawa Timur, 2009, Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009, Jakarta.
  10. Elizabeth, 2008, Buku Pintar Kesehatan Kehamilan, Jakarta, Ladang Pustaka.
  11. Hidayat Sedarmayanti, 2007, Metode Penelitian, Bandung, Mandar Maju.
  12. Irmayanti, 2007, Kebutuhan Gizi Ibu Hamil, Yogyakarta, Khasanah Ilmu-ilmu Terapan.
  13. LB Gizi Dinas Kesehatan Jombang, Pebruari 2010.
  14. Machfoedz dkk, 2007, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Rosda Karya.
  15. Mansjoer Arif, 2006, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, Jakarta, Aesculapius.
  16. Nazir Moh, 2009, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia.
  17. Notoatmodjo, 2005, Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan, Jakarta, Seagung Seto.
  18. Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skriopsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Surabaya, PT Salemba Medika
  19. Pudjiadi, 2007, Ilmu Gizi Klinis pada Anak, Jakarta, Balai Penerbit FKUI.
  20. Riduwan Muhammad, 2008, Penyusunan Tesiss dan Skripsi, Bandung, Alfabeta.
  21. Sarwono, 2007, Buku Acuan Nasional Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, YBP-SP.
  22. Sugiyono, 2006, Paramterik dan Non Parametrik, Bandung, Alfabeta.
  23. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta.
  24. Sobur Alex, 2007, Pengantar Psikologi Umum, Bandung, Alfabeta.
  25. Supariasa IGD Nyoman, 2007, Penilaian Status Gizi, Jakarta, Buku Kedokteran, EGC.
  26. Toruan, 2010, Panduan Kehamilan dan Merawat Bayi, Jakarta, Victory.
  27. Wariyono, 2010, Gizi Dalam Reproduksi, Yogyakarta, Pustaka Rihama
  28. Zulhaida, 2010, Nutrisi (Gizi) Ibu Ham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar