Rabu, 08 Juni 2011

IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT)

Dr. Suparyanto, M.Kes

IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT)

PENGERTIAN
  • Imunisasi tetanus toksoid adalah adalah preparat toksin tetanus yang diinaktifkan dengan formaldehid dan diabsorbsi pada garam alumunium untuk meningkatkan antigenerasinya (Wahab, 2002, 56-57).
  • Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus kepada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya (Mandriwati, 2008: 141).

MANFAAT IMUNISASI TT
  1. Melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum (Yulaikhah, 2008: 59).
  2. Memberi kekebalan terhadap penyakit tetanus terhadap ibu dan janin yang dikandungnya, sehingga pada saat melahirkan ibu dan bayi terhindar dari penyakit tetanus (Mandriawati, 2007: 141).
  3. Antitoksin yang yang melewati plasenta ke janin pasca imunisasi aktif pada ibu dapat mencegah kejadian tetanus neonatorum. Efektifitas dua dosis TT selama hamil dalam mencegah tetanus neonatorum berkisar antara 80-100% (Wahab, 2002: 57).

JUMLAH DAN DOSIS PEMBERIAN IMUNISASI TT UNTUK IBU HAMIL
  • Pasien dianggap mempunyai kekebalan jika telah mendapat 2 dosis terakhir dengan interval 4 minggu, dan jarak waktu sekurangnya 4 minggu antara dosis terakhir dengan saat terminasi kehamilan. Pasien yang telah mendapat vaksinasi lengkap (5 suntikan) lebih dari 10 tahun sebelum kehamilan sekarang perlu diberi booster, berupa tetanus toksoid 0,5 ml IM.
  • Jika pasien belum pernah imunisasi, berikan serum anti tetanus 1500 unit IM. dan suntikan booster tetanus toksoid (TT) 0,5 ml IM. Diberikan 4 minggu kemudian.(Saifuddin.dkk, 2004: M-45)

UMUR KEHAMILAN MENDAPAT IMUNISASI TT
  • Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005).
  • TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).

JADWAL IMUNSASI TT
  • Sesuai dengan WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan imunisasi tetanus maka ia harus mendapatkan paling sedikitnya dua kali (suntikan) selama kehamilan (pertama pada saat kunjungan antenatal dan kedua pada empat minggu kemudian).
Tabel 2.1 Jadwal pemberian imunisasi tetanus toksoid
Antigen Interval Lama perlindungan % Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama - -
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 th 80
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 th 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 th 99
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 th/seumur hidup 99
(Saifuddin dkk. 2006: 91)

EFEK SAMPING IMUNISASI TT
  • Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan. Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
  • TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT. Pada ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT tidak didapatkan perbedaan resiko cacat bawaan ataupun abortus dengan mereka yang tidak mendapatkan imunisasi (Saifuddin dkk, 2006: 389).

KONTRAINDIKASI
  • Ibu hamil atau WUS yang mempunyai gejala-gejala berat (pingsan) karena dosis pertama TT (Depkes RI: 2005).

DAFTAR PUSTAKA

  1. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  2. Budiarto, Eko. 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
  3. Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
  4. Depkes RI. 2000. Imunisasi TT. http:// www. Depkes RI. go. id/ diakses pada tanggal 8 Maret 2011.
  5. Depkes RI 2003. Cakupan Imunisasi TT. http:// www. Depkes RI. go. id/ diakses tanggal 08 Maret 2011.
  6. Depkes RI 2003. Standar Asuhan Kebidanan Bagi Bidan Di Rumah Sakit dan Puskesmas. Jakarta.
  7. Hidayat, Aziz Alimul, 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
  8. Mandriawati. 2007. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.
  9. Manuaba, I. Gde. 2001. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
  10. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  11. Notoatmodjo, Soekidjo 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  12. Notoatmodjo, Soekidjo 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  13. Notoatmodjo, Soekidjo 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
  14. Nur Salam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.
  15. Panitia Pekan Imunisasi Nasional Tingkat Pusat. 1996. Petunjuk Teknis Imunisasi Tetanus Toksoid. Jakarta
  16. Saifuddin dkk, Abdul Bari. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  17. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  18. Yulaikhah, Lily. 2008. Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
  19. Yulifah dkk, Rita.2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
  20. Wahab, A. Samik. 2002. Sistem Imun, Imunisasi, & Penyakit Imun. Jakarta: Widya Medika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar