Jumat, 10 Juni 2011

PERAWATAN PAYUDARA

Dr. Suparyanto, M.Kes

PERAWATAN PAYUDARA

PENGERTIAN
  • Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI (Sitti Saleha, 2009).
  • Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar (Suririnah, 2007).
  • Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini dikarenakan payudara merupakan satu-satu pengahasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.

TUJUAN PERAWATAN PAYUDARA
  1. Memelihara hygene payudara
  2. Melenturkan dan menguatkan puting susu
  3. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi
  4. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik.
  5. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu dihisap oleh bayi.
  6. Melancarkan aliran ASI
  7. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan sehingga siap untuk disusukan kepada bayinya (Depkes RI, 2006).

WAKTU PELAKSANAAN
  1. Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan
  2. Dilakukan minimal 2x dalam sehari

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA
  1. Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak melukai payudara.
  2. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
  3. Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau sebelum berangkat tidur.

PERSYARATAN PERAWATAN PAYUDARA
  1. Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur minimal dua kali dalam sehari.
  2. Memperhatikan makanan dengan menu seimbang
  3. Memperhatikan kebersihan sehari-hari
  4. Memakai BH yang bersih dan bentuknya yang menyokong payudara
  5. Menghindari rokok dan minuman beralkohol
  6. Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang (Suririnah, 2007)

ALAT YANG DIGUNAKAN
  1. Minyak kelapa atau baby oil
  2. Handuk kering
  3. Washlap
  4. Baskom
  5. Air hangat dan air dingin
  6. Cawan

TEKNIK PERAWATAN PAYUDARA
  1. Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama ± 5 menit, kemudian puting susu dibersihkan
  2. Tempelkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
  3. Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kearah bawah.Dalam pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan kearah sisi kanan.
  4. Pengurutan diteruskan kebawah,kesamping selanjutnya melintang, lalu telapak tangan mengurut kedepan kemudian kedua tangan dilepaskan dari payudara,ulangi gerakan 20-30 kali
  5. Tangan kiri menopang payudara kiri, lalu tiga jari tangan kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara sampai pada puting susu.Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan dua kali gerakan pada tiap payudara.
  6. Satu tangan menopang payudara, sedangkan tangan yang lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan tahap yang sama pada kedua payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
  7. Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin bergantian selama ± 5 menit,keringkan payudara dengan handuk bersih kemudian gunakan BH yang bersih dan menopang (Sitti Saleha,2009).

FAKTOR YANG MENDUKUNG PERAWATAN PAYUDARA 

1. Menjaga payudara agar tetap kering
2. Senam payudara
  • Manfaat senam payudara adalah menjaga otot dada sebagai penyangga, agar tetap kencang, juga untuk mencegah payudara turun atau kendur sebelum waktunya. Manfaat aerobik, seperti berjalan, joging atau naik sepeda dapat membantu mendapatkan postur tubuh yang baik, sekaligus memperbaiki penampilan payudara. Senam lainnya adalah mendayung, berenang, dan latihan aerobik yang menggunakan alat – alat pemberat tangan serta beberapa gerakan yoga. Senam ringan ini tidak menjamin perubahan bentuk dan ukuran payudara. Namun dengan melakukan senam tersebut otot – otot dada akan menguat dan tampilan payudara akan lebih padat dan indah.
  • Langkah – langkah yang dapat di lakukan pada senam payudara yaitu:
  1. Pertemukan telapak tangan didepan belahan payudara.
  2. Berdiri dengan tegak dan lakukan gerakan saling menekan.
  3. Tahan selama 5 detik. Rileks dan ulangi gerakan tersebut 10 x.
  4. Lengan bawah saling menggenggam. Cengkeram lengan bawah tangan dengan telapak tangan kiri, dan lengan bawah kiri dengan telapak tangan kanan, dengan posisi siku sebatas bahu.
  5. Tarik – tarik kedua arah (kedalam dan keluar), jangan sampai terlepas ulangi gerakan tersebut 10 x.
  6. Pertemukan jari – jari kedua tangan anda di bawah dagu dan tekuk keduanya dengan posisi saling mengunci, kemudian tariklah. Tahan selama 5 detik ulangi gerakan ini 10 x.
3. Memijat payudara
  1. Usap payudara, dimulai dengan payudara kanan, dengan gerakan ke atas, menggunakan kedua telapak tangan.
  2. Dengan sapuan telapak tangan, bentuk payudara agar menjulang dengan cara mengusap – usap dari segala arah menuju ketengah (puting susu), kumpulkan daging payudara kearah tengah, dengan mencubitnya.
4. Pemilihan dan perawatan bra.
  • Cara pemilihan bra meliputi Size atau ukuran, kawat, dan cup.Untuk perawatan bra dapat dilakukan sendiri dan caranya pun juga sederhana.
  1. Rendam bra dalam air sabun.
  2. Cuci bra dengan sabun cuci air, hindari menggunakan mesin cuci karena dapat merusak bentuk bra.
  3. Apabila menghendaki mencuci dengan mesin, maka gunakan mesin yang dapat di set hand wash.
  4. Setelah dicuci langsung dijemur, hindari pengeringan menggunakan mesin apalagi di peras, biarkan air menetes dari bra dengan sendirinya saat digantung.

PERAWATAN PAYUDARA DENGAN MASALAH

1).  Puting Lecet
  • Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting susu dengan air hangat ketika sedang mandi dan jangan menggunakan sabun, karena sabun bisa membuat puting susu kering dan iritasi.
2). Penyumbatan Kelenjar Payudara
  • Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hatilah pada area yang mengeras. Menyusui sesering mungkin dan selama mungkin. Lanjutkan dengan mengeluarkan air susu dari payudara itu setiap kali selesai menyusui jika bayi belum benar-benar mengabiskan isi payudara yang sakit tersebut. Kompres dengan menggunakan handuk hangat pada payudara yang sakit beberapa kali dalam sehari.
3). Pengerasan Payudara
  • Menyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa membantu mengurangi pengerasan, tetapi jika bayi sudah menyusu dengan baik, ibu mungkin harus melakukan sesuatu untuk mengurangi tekanan pada payudara. Sebagai contoh, merendam kain dalam air hangat dan kemudian ditempelkan pada payudara atau mandi dengan air hangat sebelim menyusui bayi. Untuk pengerasan yang parah, gunakan kompres dingin atau es kemasan ketika sedang tidak menyusui untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi pembengkakan.

DAMPAK TIDAK MELAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA
  1. ASI tidak lancar
  2. Puting susu tidak menonjol,sehingga bayi sulit menghisap
  3. Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi
  4. Muncul bendungan payudara, mastitis, dan lain-lain (Saryono dan Pramitasari,R.D, 2009).

DAFTAR PUSTAKA


  1. Alimul, Aziz. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :: Salemba Medika.
  2. Alimul, Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
  3. Azwar. 2008. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
  4. Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta
  5. BKKBN. 2005. Pelayanan Kontrasepsi dan Pemberian ASI. From:: http://www.BKKBN.com.id (diakses februari 2011)
  6. Depkes RI. 2005. Perawatan Payudara. From: http://www.depkesRI.co.id (diakses februari 2011)
  7. Dinkes Jatim, 2007. Standar Pelayanan Minimal. From http://www.dinkes-jatim.com (diakses februari 2011)
  8. Dharmatanna,B. 2008. Motivasi. From:http://blogs unpad.ac.id (diakses februari 2011)
  9. Nasir. 2005. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia
  10. Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.Rineka Cipta
  11. Notoatmodjo. 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta
  12. Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka Cipta
  13. Novitasari. 2008. Proses Motivasi. From :http//www. damandari. or.id (diakses februari 2011)
  14. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika
  15. Saleha, sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
  16. Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara. Jogjakarta:mitra cendikia.
  17. Sobur. 2009. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia
  18. Sayuti. 2007. Motivasi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Ghalia Indonesia
  19. Suririnah. 2007. ASI Menyelamatkan Jiwa Bayi. From: http//www.kompas.com (diakses februari 2011)
  20. WHO. 2003. Manfaat Pemberian Makanan Tambahan. Jakarta: EGC
  21. Hendrayani,Yeyen. 2009. Masa Nifas. From: http//www.nifas.com (diakses februari,2011)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar