Kamis, 07 Juli 2011

ALAT KONTRASEPSI SUSUK (IMPLANT)

Dr. Suparyanto, M.Kes

ALAT KONTRASEPSI SUSUK (IMPLANT)

PENGERTIAN
  • Kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi bawah Kulit (Hanafi, 2004). 
  • Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam kapsul silastic silicon polidymetri silicon dan disusukan dibawah kulit. 
  • Jumlah kapsul yang disusukkan dibawah kulit adalah sebanyak 2 kapsul masing masing kapsul panjangnya 44 mm masing masing batang diisi dengan 70mg levonorgetrel, dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul levonorgetrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil kombinasi (Prawirohardjo, 2009)

CIRI-CIRI KONTRASEPSI IMPLANT
  1. Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon
  2. Nyaman
  3. Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
  4. Pemasangan dan segera kembali setelah implant dicabut.
  5. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea.
  6. Aman dipakai pada masa laktasi.

JENIS IMPLANT

a. Norplant
  • Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36mg Levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b. Implanon dan Sinoplant
  • Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant
  • Tediri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun.

CARA KERJA
  1. Lendir serviks menjadi kental
  2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
  3. Mengurangi transportasi sperma.
  4. Menekan ovulasi.

EFEKTIFITAS
  • Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan).

KEUNTUNGAN
  1. Keuntungan Kontrasepsi antara lain adalah daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun, pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengaruh estrogen, tidak mengganggu kegiatan sanggama., tidak menganggu ASI pasien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
  2. Keuntungan Non Kontrasepsi antara lain adalah mengurangi nyeri haid, mengurangi jumlah darah haid, mengurangi dan memperbaiki anemia. melindungi terjadinya kanker endometrium, menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara, melindungi diri dari beberapa, penyebab penyakit radang panggul, menurunkan angka kejadian endometriosis.

EFEK SAMPING
  • Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea,timbulnya keluhan-keluhan seperti:
  1. Nyeri kepala
  2. Peningkatan/penurunan berat badan
  3. Nyeri payudara perasaan mual
  4. Pening/pusing kepala
  5. Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness).
  6. Membutuhakan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
  7. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS.
  8. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaiannya kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.
  9. Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkolosis (rifampisin) atau obat epilepsy (fenitoin dan barbiturat).
  10. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun).

YANG BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT
  1. Usia reproduksi
  2. Telah memilki anak ataupun belum
  3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
  4. Pasca persalinan dan tidak menyusui
  5. Riwayat kehamilan ektopik
  6. Tekanan darah>180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau anemia bulan sabit (sickle cell).
  7. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.

YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT
  1. Hamil atau diduga hamil
  2. Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.
  3. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
  4. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
  5. Mioma uterus dan kanker payudara.
  6. Gangguan toleransi Glukosa.

WAKTU MULAI PENGGUNAAN IMPLANT
  1. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan metode kontraseptif tambahan.
  2. Insertif dapat dilakukan setiap saat, asal saja tidak diyakini tidak menjadi kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien jangan melakukan, hubungan seksual atau menggunakan hubungan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
  3. Bila klien tidak haid, insersi bisa dilakukan setiap saat, asal saja tidak diyakini kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau menggunakan lain untuk 7 hari saja.
  4. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode kontraspsi lain.
  5. Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah menjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
  6. Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja klien tersebut menyakini tidak hamil, untuk klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar.
  7. Bila kontrasepi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, implant dapat diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut, tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
  8. Bila kontrssepi sebelumnya adalah kontrsepsi non-hormonal (kecuali AKDR) dan klien ingin menggatinya dengan implant, insersi implant dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datang hamil berikutnya. i.Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin menggantinya dengan implant, implant dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.
  9. Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan (Saifudin, 2006)

DAFTAR PUSTAKA

  1. Alimul. 2003. Metode Penelitian Keperawatan. PT.Rineka Cipta. Jakarta.
  2. Alimul. 2007 Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta Salemba Medika.
  3. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
  4. BKKBN. 2005. Journal of Akseptor KB di Indonesia (Internet). Available from : (http://www.bkkbn.com) (Accessed March 15, 2008).
  5. Depkes RI 2008. Pelayanan Kontrasepsi Available from : (http//.www.depkes-ri.co.id) (Accessed March 15, 2010).
  6. Everett.2008. KB dan Masalah Kesehatan Reproduksi. Jakarta:EGC
  7. Hartanto.2003. Buku Acuan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : ISBN
  8. Hanafi. 2001. Buku Acuan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : ISBN
  9. Hidayati. 2009. Buku Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:Salemba Medika
  10. Kumala.2005. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
  11. Kardianan.2009. Journal of Pelayanan Kontrasepsi (Internet). Available from : (http//.www.info-kia.com.id) (Accessed 15 Juli 2009).
  12. Kurniawan.2008. Ilmu Perilaku. Jakarta:PT. Rineka Cipta
  13. Mitrianti.2009. Peran dan Faktor Yang Mempengaruhi. http://www.pt.bangun setya wacana. Diakses tanggal 15 Juli 2009
  14. Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif, Obstetri Sosial. EGC. Jakarta.
  15. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia
  16. Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta.
  17. Nursalam. 2003. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
  18. Pardede.2002. Jenis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: Salemba Medika
  19. Rhenald.2001. Kesehatan Reprodukssi da Masalahnya. Jakarta: PT Rhineka Cipta
  20. Soetjiningsih.2002.Tumbuh Kembang.Jakarta:EGC
  21. Saifudin.2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
  22. Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Kesehatan. ALFABETA. Bandung.
  23. Suhaemi.2006.Kontrasepsi Implant. http//www.suhaemi.web.block. Akses 20 Maret 2010
  24. Sulistyo.2009. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:FKUI
  25. Winknjosastro.2008.Ilmu Kandungan. YBPSP. Jakarta
  26. Wiranti.2009. Karakteristik Pola Menstruasi. Availabel online at (http://www.anknya.wordpress.com/wp-loging/php) (Accessed Juni 15, 2009).

.

4 komentar:

  1. Selamat siang !
    mau tanya juga seputar implan,
    saya pernah keguguran 2 hari setelah itu saya langsung implan 3 bulan setelah implan saya tdk menstruasi, bulan berikut ny menstruasi cuma yang saya ragukan menstruasi dengan jangka panjang bisa mencapai 1 bulan saya menstruasi dengan drah yang banyak .. yang mau sya tanyakan apakah tidak berbahaya bagi tubuh saya?
    sebelum ny saya ucapkan terimakasih

    BalasHapus
  2. Kontrasepsi implant mengandung hormon wanita Estrogen dan Pregesteron, kedua hormon itu juga yang mengatur menstruasi pada wanita, jadi penggunaan implant dapat menganggu hormon wanita tsb, dengan efek samping mens menjadi tidak teratur, banyak atau flek. untuk mengatasi dapat dibantu dengan minum obat yang berisi hormon, untuk itu kami sarankan menghubungi dokter terdekat, agar mens ibu jadi normal kembali. Trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf dok kalo boleh tau obat apa ya nama nya yang berisi hormon ?
      apakah ada di bidan yang menangani saya ?
      lalu ga ngefek sama tubuh saya dok ?
      sebelum nya saya ucapkan terimakasih ya atas jawaban nya ..

      Hapus
    2. Bidan tidak berwenang untuk memberi obat yang berisi hormon, untuk mendapatkan obat itu harus menggunakan resep dokter, untuk itu ibu harus mengunjungi dokter terdekat, penggunaan obat dengan pengawasan dokter tidak memberikan efek pada tubuh ibu. Trims

      Hapus