Kamis, 14 Juli 2011

APA ITU KELUARGA

Dr. Suparyanto, M.Kes

APA ITU KELUARGA

PENGERTIAN KELUARGA
  • Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. menurut Salvicion G Bailon (1989).
  • Duval dan Logan (1986) menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
  • Marlyn (1986) menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkrmbangan fisik dan mental, emosi serta sosial dari tiap anggota keluarga.
  • Dari ketiga pengrtian diatas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah sebagai berikut:
  1. Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.
  2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sam lain.
  3. Anggota keluarga beriteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peranan sosial seperti peran suami, istri, anak, dan adik.
  4. Mempunyai tujuan menciptakan dan mempertahankan budaya serta meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota keluarga yang lain (Efendi, 2009: 179).

BENTUK KELUARGA
  • Menurut Anderson Carter, beberapa bentuk keluarga adalah sebagai berikut :
  1. Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, isti, dan anak- anak baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi
  2. Keluarga Asal (Family of Origin), merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang dilahirkan
  3. Keluarga Besar (Extended Family), keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, serta keluarga pasangan sejenis (guy/lesbian families)
  4. Keluarga Berantai, keluarga yang terbentuk karena perceraiandan/atau kematian pasangan yang dicintai dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
  5. Keluarga Duda atau Janda (Single Family), keluarga yang terjadi karena perceraian dan/atau kematian pasangan yang dicintai.
  6. Keluarga Komposit (Composite Family), keluarga dari perkawinan poligami dan hidup bersama.
  7. Keluarga Kohabitasis (Cohabitation), dua orang menjadi satu keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak.

CIRI-CIRI KELUARGA
  • Menurut Ali (2010) ciri-ciri keluarga di Indonesia adalah :
  1. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat kegotongroyongan.
  2. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran yang kental yang mempunyai tanggung jawab besar.
  3. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang dominan dalam mengambil keputusan walaupun prosesnya melalui musyawarah dan mufakat.
  4. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di perkotaan, keluarga di pedesaan masih bersifat tradissional, sederhana, saling menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi baru.

FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi biologis
  • Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang memberikan legalitas, kesempatan dan kemudahan bagi para anggotanya untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.
b. Fungsi Ekonomis
  • Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban untuk menafkahi anggota keluarganya (istri dan anak).
c. Fungsi Pendidikan (Educatif)
  • Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. Keluarga berfungsi sebagai “ Transmiter budaya atau mediator “ sosial budaya bagi anak ( Hurlock, 1956; dan Pervin, 1970).
  • Menurut UU No . 2 tahun 1989 Bab IV Pasal 10 Ayat 4 : “ Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan ketrampilan”.
  • Berdasarkan pendapat dan diktum undang-undang tersebut, maka fungsi keluarga dalam pendidikan adalah menyangkut penanaman, pembimbingan atau pembiasaan nilai-nilai agama, busaya, dan keterampilan-keterampilan tertentu yang bermanfaat bagi anak.
d. Fungsi Sosialisasi
  • Keluarga merupakan buaian atau penyemaian bagi masyarakat masa depan, dan lingkungan keluarga merupakan faktor penentu (determinan faktor) yang sangat mempengaruhi kualitas gernerasi yang akan datang.
e. Fungsi Perlindungan (protektif)
  • Keluarga berafungsi sebagai pelindung bagi para anggota keluarganya dari gangguan, ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan (fisik-psikologis) para anggotanya.
f. Fungsi Rekreatif
  • Untuk melaksanakan fungsi ini, keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang memberikan kenyamanan, keceriaan, kehangatan dan penuh semangat bagi anggota keluarganya.
g. Fungsi Agama (Religius)
  • Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kapada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar (Yusuf, 2005 : 39-41).

  • Sedangkan menurut Friedman (1998) dalam Efendi (2009: 184-185), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut
  1. Fungsi afektif, adalah funsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih serta, saling menerima dan mendukung.
  2. Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi social dan belajar berperan di lingkungan social.
  3. Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
  4. Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti sandang, pangan, dan papan.
  5. Fungsi perawatan kesehatan, adalah kekampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

  • Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.
  • Tugas-tugas keluarga dalam pamaliharaan kesehatan menurut Friedman adalah :
  1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga.
  2. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat.
  3. Memeberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit.
  4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
  5. Mempertahankan hubunga timbale balik antara anggota keluarga dan fasilitas kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

  1. Alimul, A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan Tekhnik Analisa data. Jakarta : Salemba Medika
  2. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
  3. Candra Dewi, N. 2009. Bagaimana Mekanisme Pernapasan pada manusia. Jakarta : PT. Intan Pariwara
  4. Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika
  5. Hurlock, E. 2004. Psikologi perkembangan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
  6. Istiqomah, U. 200. Upaya Menuju Generasi Tanpa Rokok. Surakarta: Seti Aji
  7. Monks. 1994. Psikologi perkembangan. Edisi kesembilan. Yogyakarta: UGM
  8. Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan. Jakarta : EGC
  9. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
  10. Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
  11. Notoatmodjo, S., 2009. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
  12. Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.
  13. Nursalam.,2008. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.
  14. Purwanto, H. 1999. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC
  15. Rakhmat, J. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  16. Rasmun . 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga. Jakarta : Sagung Seto.
  17. Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Bandung :Alfabeta
  18. Widayatun, T. 2009. Ilmu Perilaku. Jakarta: Sagung Seto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar