Kamis, 08 September 2011

KELUARGA BERENCANA (KB)

Dr. Suparyanto, M.Kes

KELUARGA BERENCANA (KB)

1. PENGERTIAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)
  1. Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No.10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Handayani, 2010).
  2. Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional (Depkes, 1999).
  3. KB memiliki arti mengatur jumlah anak sesuai kehendak anda, dan menetukan sendiri kapan anda akan hamil, serta bisa menggunakan metode KB yang sesuai dengan keinginan dan kecocokan kondisi tubuh anda (Uliyah, 2010).

2. TUJUAN PROGRAM KB
  • Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi progam KB yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015.
  • Sedangkan tujuan program KB secara filosofis adalah:
  1. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
  2. Terciptanya penduduk yang berkuailitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani, 2010).

3. SASARAN PROGRAM KB
  • Sasaran program KB dibagi menjadi dua yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsung adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijakan terpadu dalam rangka mencapai keluarga berkualitas, keluarga sejahtera (Handayani, 2010).

4. DAMPAK PROGRAM KB TERHADAP PENCEGAHAN KELAHIRAN

1). Untuk ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka manfaatnya :
  • Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dan terlalu pendek.
  • Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak, beristirahat, dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan lainnya.
2). Untuk anak-anak yang dilahirkan, manfaatnya:
  • Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam keadaaan sehat.
  • Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup karena kehadiran anak tersebut memang diinginkan dan direncanakan.
3). Untuk anak-anak yang lain, manfaatnya:
  • Memberi kesempatan kepada anak agar perkembangan fisiknya lebih baik, karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
  • Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak.
  • Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata.
4). Untuk ayah, memberikan kesmpatan kepadanya agar dapat:
  • Memperbaiki kesehatan fisiknya.
  • Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu terluang untuk keluarganya.
5). Untuk seluruh keluarga, manfaatnya:
  • Kesehatan mental, fisik, sosial setiap anggota keluarga tergantung dari kesehatan seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memperoleh pendidikan (Handayani, 2010).

5. MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI YANG ADA DALAM PROGRAM KB DI INDONESIA
  • Metode kontrasepsi dapat dikelompokkan menjadi enam macam, yakni:
1). Metode perintang
  • Metode ini bekerja dengan cara menghalangi pertemuan antara sel sperma dengan sel telur ketika melakukan hubungan seksual (merintangi pembuahan). Diantaranya:
  1. Kondom.
  2. Spermisida.
  3. Diafragma.
  4. Topi Serviks.
  5. Topi Kubah.
  6. Vimula .
  7. Spons Kontrasepsi Vagina.
  8. Tipe Baru Pesarium Vagina.

2). Metode Hormonal
  1. Pil KB.
  2. Susuk/implan.
  3. Suntik KB.
3). Metode Intra Uterine Device (IUD) / Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

4). Metode operasi (sterilisasi).
  1. MOW (Metode Operasi Wanita).
  2. MOP (Metode Operasi Pria).
5). Metode Alami
  1. Metode Kalender.
  2. MAL (Metode Amenore Laktasi).
  3. Metode Pengecekan Lendir Serviks.
  4. Senggama Terputus (Coitus Interuptus).
  5. Metode Suhu Basal.
  6. Metode Palpasi Serviks.
  7. Monitor Kesuburan Pribadi.
  8. Metode ASI Eksklusif.
  9. Metode Simtotermal.
  10. Metode Indeks Multiple.
6). Metode Darurat
  • Metode darurat adalah cara untuk menghindari kehamilan setelah terlanjur melakukan hubungan seksual tanpa pelindung (Uliyah, 2010).

DAFTAR PUSTAKA

  1. Alimul, A. Aziz Hidayat. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
  2. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
  3. Glassier, Anna dan Gebbie Ailsa. 2006. Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.
  4. Hadyani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihanna.
  5. Hanafi, Hartanto. 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
  6. Hidayati, Ratna. 2009. Metode Dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta : salemba Medika,
  7. Hurlock, B. Elizabeth. 1999. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
  8. Junaidi, Wawan. 2009. Pengertian-minat. http://mathedu-unila.blogspot.com. (diakses 6 februari 2011).
  9. Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
  10. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
  11. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
  12. Nursalam. 2009. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
  13. Pendit, U. Brahm. 2007. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : EGC.
  14. Rahim, Abdullah. 2011. Detail Rubrik. http://www.bkkbn.go.id/Webs. (diakses 6 februari 2011).
  15. Sutjipto. 2009. Jurnal. http.www.depdiknas.go.id. (diakses tanggal 24 februari 2011).
  16. Sutjipto. 2009. Jurnal. http://www1.bpkpenabur.or.id. (diakses 6 februari 2011).
  17. Qym. 2009. Pengertian-minat. http://qym7882.blogspot.com. (diakses 6 februari 2011).
  18. Qym. 2010. Konsep-minat. http://creasoft.wordpress.com. (diakses 6 februari 2011).
  19. Sinclair, Constance. 2009. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC.
  20. Uliyah, Mar’atul. 2010. Panduan Aman Dan Sehat Memilih Alat KB. Yogyakarta : Insania.
  21. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontra Sepsi. Jakarta : Tridasa Printer.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar