Sabtu, 01 Oktober 2011

MANFAAT SUSU BAGI TUBUH

Dr. Suparyanto, M.Kes

MANFAAT SUSU BAGI TUBUH

1. PENGERTIAN
  1. Susu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar susu (mamae), baik dari binatang maupun dari buah dada seorang ibu. Air susu ibu biasa dikenal dengan ASI, sedangkan susu hewan atau susu tiruan sebagai pengganti susu ibu disebut Pengganti Air Susu Ibu atau PASI pada umumnya adalah air susu dari berbagai binatang ternak, misalnya sapi, kerbau, kambing dan ada pula yang mempergunakan air susu unta atau kuda (Sediaoetama, 2006).
  2. Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia (Wikipedia, 2009).
  3. Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain (Aziz, 2007).

2.MANFAAT SUSU
  • Menurut Aziz (2007), susu memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Untuk Tulang
  • Selain merupakan bagian dari makanan 4 sehat 5 sempurna, ternyata susu juga memiliki cukup banyak manfaat bagi kita. Dengan mengkonsumsi susu, tulang kita dapat terlindungi dari pengeroposan tulang atau lebih dikenal dengan osteoporosis, juga membantu pembentukan otot. Ternyata, bukan hanya untuk membantu pembentukan otot saja, namun juga menjaga otot tersebut terkena cedera, oleh karena itu para atlet biasanya meminum susu, yang salah satunya adalah untuk menghindari kerentanan cedera otot itu sendiri.
b. Mengurangi Keluhan Insomnia
  • Susu juga bermanfaat untuk mencegah insomnia dan meningkatkan kualitas tidur, serta meningkatkan kewaspadaan di kemudian hari, hal ini didasarkan atas sebuah studi yang baru-baru ini dipublikasikan di Amerika Jurnal of Clinical Nutrition, dikatakan juga dengan mengkonsumsi susu sebelum tidur, bukan hanya kualitas tidur kita yang baik, namun juga ketika bangun kita tidak akan merasa lelah, dan tidak ada efek sampingnya, tidak seperti jika kita mengkonsumsi obat tidur.
c. Menghindari Pengeroposan Gigi
  • Berkaitan dengan kandungan vitamin D yang terkandung dalam susu, bukan hanya tulang yang dilindungi dari pengeroposan, namun juga gigi kita. Dengan rajinnya kita mengkonsumsi susu, gigi kita akan terlindungi dari kerusakan atau kebusukan gigi, dan juga menjadi lebih kuat. Tentu saja, hal ini juga harus diiringi dengan rajinnya kita menggosok gigi secara teratur, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
d. Mengurangi Resiko Kanker Usus
  • Ternyata, susu juga membantu kita mengurangi resiko terkena kanker usus. Kanker usus adalah penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia, dan berdasarkan sebuah penelitian, mengkonsumsi 16 ons susu sehari dapat mengurangi resiko terkena kanker usus sebesar 12 %. Terlepas dari kontroversi bahwa susu sapi mengandung jumlah kalsium dibandingkan susu yang berasal dari mamalia lainnya, minum susu tampaknya sudah merupakan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi oleh kita.

Menurut Melani (2007), manfaat dari susu adalah sebagai berikut :
  1. Mencegah osteoporosis dan menjaga tulang tetap kuat. Bagi anak-anak, susu berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang membuat anak menjadi bertambah tinggi.
  2. Menurunkan tekanan darah.
  3. Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan mulut. Susu mampu mengurangi keasaman mulut, merangsang air liur, mengurangi plak dan mencegah gigi berlubang.
  4. Menetralisir racun seperti logam atau timah yang mungkin terkandung dalam makanan.
  5. Mencegah terjadinya kanker kolon atau kanker usus.
  6. Mencegah diabetes tipe 2.
  7. Mempercantik kulit, membuatnya lebih bersinar.
  8. Membantu agar lebih cepat tidur. Hal ini karena kandungan susu akan merangsang hormon melatonin yang akan membuat tubuh mengantuk.

3. JENIS PRODUK SUSU
  • Menurut Melani (2007) jenis produk susu ada berbagai macam, yaitu :
  1. Full cream: Mengandung 4% lemak dan umumnya banyak mengandung vitamin A dan vitamin D.
  2. Low fat: Susu rendah lemak, karena kandungan lemaknya hanya setengah dari susu full cream.
  3. Skim: Susu yang kandungan lemaknya lebih sedikit lagi, kurang dari 1%.
  4. Susu evaporasi: Susu evaporsi yaitu susu yang telah diuapkan sebagian airnya sehingga menjadi kental. Mirip dengan susu kental manis, tetepi susu jenis ini rasanya tawar.
  5. Susu pasteur: Susu yang melalui proses pasteurisais (dipanaskan) 65° sampai 80° C selama 15 detik untuk membunuh bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit.
  6. Flavoured: Sebenarnya susu full cream atau low fat yang ditambahkan rasa tertentu untuk variasi, misalnya kandungan gula yang lebih banyak karena penambahan rasa ini.
  7. Calcium enriched: Susu yang ditambah dengan kandungan kalsium dan kandungan lemaknya telah dikurangi.
  8. UHT: Merupakan singkatan dari Ultra-High Temperature-Treated. Susu jenis ini adalah susu yang dipanaskan dalam suhu tinggi (140° C) selama 2 detik yang kemudian langsung dimasukkan dalam karton kedap udara. Susu ini dapat disimpan untuk waktu yang lama.
  9. CLA: Susu ini bermanfaat bagi orang yang ingin merampingkan tubuh. Kepanjangan dari CLA adalah Conjugated Linoleic Acid yang akan membantu dalam pembentukan otot dan mempercepat pembakaran lemak.

4. KOMPOSISI KANDUNGAN GIZI DALAM SUSU
  • Dalam susu terdapat berbagai jenis zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Menurut Sediaoetama (2006) kandungan atau komposisi dari susu banyak, baik dari susu sapi, kerbau maupun kambing.
Tabel 2.1 Komposisi zat gizi dalam air susu berbagai jenis hewan dalam 100 g zat gizi

No. Kandungan zat gizi Sapi Kerbau Kambing
1. Protein 3.2 6.3 4.3
2. Lemak 3.5 12.3 2.3
3. Karbohidrat 4.3 7.1 6.6
4. Vitamin A 130 SI 80 SI 125 SI
5. Thiamin 0.03 mg 0.04 mg 0.06 mg
6. Ca 143 mg 216 mg 98 mg
7. Fe 1.7 mg 0.2 mg 2.7 mg
8. Kalori 61 160 64
Sumber Sediaoetama, 2006

  • Pada dasarnya kandungan atau komposisi ASI maupun air susu sapi adalah sama, hanya yang membedakan adalah seberapa banyak zat gizi tersebut terkandung dalam ASI maupun air susu sapi (Nelson, 1999).

Tabel 2.2 komposisi susu sapi dan ASI dalam 100 g zat gizi

No Kandungan zat gizi ASI Susu Sapi

1. Kalori 747 (kkal/L) 701 (kkal/L)
2. Berat jenis 1.031 2.934
3. PH 7.01 6.6
4. Mineral
  • Natrium 0,172 (g/L) 0.768 (g/L)
  • Kalium 0.512 (g/L) 1.43 (g/L)
  • Kalsium 0.344 (g/L) 1.37 (g/L)
  • Magnesium 0.035 (g/L) 0.13 (g/L)
5. Protein 10.6 (g/L) 32.46 (g/L)
6. Asam amino total 12.8 (g/L) 33.0 (g/L)
  • Triptofan 0.19 (g/L) 0.6 (g/L)
  • Fenilalamin 0.40 (g/L) 1.8 (g/L)
7. Enzim Lisozim 390 (mg/L) 0.13 (mg/L)
8. Lactose 71 (g/L) 47 (g/L)
9. Lemak 45.4 (g/L) 38 (g/L)
10. Vitamin A 0.61 (mg/L) 0.27 (mg/L)
11. Vitamin B6 0.18 (mg/L) 0.51 (mg/L)
12. Vitamin D 4-100 (mg/L) 5-40 (mg/L)
13 . Thiamin 0,142 (mg/L) 0.43 (mg/L)
14. Riboflavin 0.373 (mg/L) 1.56 (mg/L)
15. Asam Folat 1.4 (µg/L) 1.3 (µg/L)
Sumber Nelson, 1999

5. Manfaat Kandungan Gizi Dalam Susu bagi Tubuh
  • Manfaat kandungan gizi dalam susu menurut Hasyim (2009)
a.Mineral
  • Mineral berfungsi dalam menambah kekuatan struktur tulang, gigi, dan kuku, serta dapat menambah daya tahan tubuh terhadap gangguan penyakit. Selain itu, mineral juga berfungsi dalam proses reproduksi pertumbuhan tulang mereka yang menuju dewasa.
1). Natrium
  • Fungsi natrium bagi tubuh antara lain membantu mempertahankan keseimbangan air, asam dan basa dalam cairan ekstraseluler, sebagai bahan penyusun dari cairan (getah) pankreas, empedu, dan keringat, berperan penting dalam kontraksi otot dan fungsi syaraf, dan memainkan peranan khusus dalam penyerapan karbohidrat.
2). Kalium
  • Kalium merupakan mineral zat mikro penting dalam gizi manusia. Kalium penting dalam penghantaran impuls saraf serta pembebasan tenaga dari pada protein, lemak, dan karbohidrat semasa metabolisme.
  • Memakan bermacam jenis makanan yang mengandung kalium adalah cara terbaik untuk memperoleh jumlah yang mencukupi. Individu sehat yang memakan gizi yang seimbang jarang sekali memerlukan makanan tambahan.
3). Kalsium
  • Mineral ini berguna untuk membentuk serta mempertahankan tulang dan gigi agar tetap sehat, mencegah osteoporosis, membantu proses pembekuan darah dan penyembuhan luka, menghantarkan sinyal ke dalam sel-sel saraf, mengatur kontraksi otot, membantu transport ion melalui kalsium, merupakan salah satu mineral yang memegang peran penting pada membran, serta sebagai komponen penting dalam produksi hormon dan enzim.
4). Magnesium
  • Fungsi magnesium adalah merelaksasi otot, apabila otot kaku, timbul rasa ngilu-ngilu yang membuat badan terasa sakit.

b. Protein
  • Manfaat protein bagi tubuh adalah sebagai :
  1. Baik untuk sistem pencernaan/lambung
  2. Memperkuat sistem daya tahan tubuh
  3. Membantu sistem pernafasan
  4. Menghasilkan hormon & enzim serta fungsi protein lainnya

c. Asam amino
  • Manfaat Asam Amino :
  1. Membentuk sel-sel baru
  2. Memperbaiki jaringan
  3. Membentuk anti bodi atau daya tahan tubuh
  4. Menyelaraskan enzim & hormon

d.Triptofan
  • Triptofan merangsang tubuh memproduksi “serotonin”. Serotonin berfungsi untuk menimbulkan rasa tenang dan rileks pada tubuh, sehingga rasa kantuk dapat segera muncul. Triptofan ini dapat memacu hormone melatonin yang bertugas mengatur jadwal istirahat tubuh. Melatonine merupakan hormone tidur yang terdapat dalam tubuh manusia, yang diproduksi oleh kelenjar pineal dalam otak dan dari tempat itu disuplai keseluruh sel tubuh, yang membawa informasi mengenai waktu (siang, malam, pagi) serta musim apa yang saat ini sedang berlangsung.
  • Sumber makanan penghasil Triptofan menurut Santoso (2011) :
  1. Susu : Minum susu sebelum tidur di malam hari merupakan kebiasaan yang baik. Hal ini akan membuat Anda untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. Susu kedelai juga merupakan sumber triptofan yang cukup baik.
  2. Daging : Daging merah maupun daging berlemak seperti daging sapi, kambing, ayam dan kalkun memiliki kandungan triptofan yang cukup tinggi.
  3. Keju : Masukkan keju dalam diet harian Anda. Konsumsi jenis keju seperti keju cottage, cheddar, keju Swiss, tofu dan sebagainya.
  4. Makanan lainnya, buah-buahan seperti pisang, semua jenis kacang-kacangan, ikan, telur, yogurt, kuaci, dan wijen. Beras merah juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk membantu meningkatkan triptofan dalam aliran darah.
  • Triptofan merupakan salah satu bagian dari asam amino esensial dan terkandunng dalam protein. Di dalam 100 gr protein terdapat 1 gr triptofan ( Sediaoetama, 2004).

Tabel 2.3 kandungan protein dan triptofan dalam susu

No. Nama Bahan Protein Triptofan

  1. Asi 1.5 gr 0.015 gr
  2. Susu kambing 4.3 gr 0.043 gr
  3. Susu kerbau 6.3 gr 0.063 gr
  4. Susu sapi 3.2 gr 0.032 gr
  5. Susu Kedelai 3.5 gr 0.035 gr
Sumber : Sediaoetama, 2004

e.Vitamin A
  • Vitamin A adalah vitamin yang dapat dipecahkan lemak dengan empat fungsi utama pada tubuh:
  1. Vitamin A membantu sel bereproduksi secara normal, sebuah proses yang disebut diferensiasi. Sel-sel yang tidak berdiferensiasi dengan seharusnya bisa berubah menjadi pra-kanker.
  2. Vitamin A diperlukan untuk penglihatan. Vitamin A menjaga kesehatan sel pada berbagai macam struktur mata dan diperlukan untuk transfer cahaya menjadi tanda-tanda syaraf di retina.
  3. Vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan normal dan pengembangan embrio dan janin, mempengaruhi gen yang menentukan rangkaian perkembangan organ-organ pada perkembangan embrio.
  4. Vitamin A diperlukan untuk fungsi reproduksi normal, dengan pengaruh pada fungsi dan pembentukan sperma, indung telur dan plasenta.

f. Vitamin B
  • Vitamin B adalah kelompok vitamin yang larut dalam air. Vitamin B memegang peranan penting dalam metabolisme tubuh. Vitamin B pernah dianggap sebagai vitamin tunggal, disebut sebagai vitamin B (sebanyak orang menyebut vitamin C atau vitamin D). Kemudian dari hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin B ini memiliki perbedaan kimia yang berbeda yang sering hidup berdampingan di dalam makanan yang sama. Pada umumnya, suplemen yang mengandung semua jenis vitamin B disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing suplemen vitamin B disebut dengan nama khusus dari setiap vitamin (misalnya, B1, B2, B3 dll).
1). Vitamin B1
  • Vitamin B1 berperan dalam metabolisme energi dimana tiamin menjadi bagian dari ATP, yaitu sejenis koenzim yang dibutuhkan dalam metabolisme energi. Vitamin B1 juga berperan dalam menjaga kesehatan saraf dan otot.
2). Vitamin B2
  • Vitamin B2 bermanfaat dalam perannya dalam menghasilkan energi dan nutrisi. Peran vitamin B2 adalah sebagai koenzim seperti halnya vitamin B1. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
3). Vitamin B6
  • Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino non esensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.

g. Vitamin D
  • Vitamin D termasuk vitamin yang larut dalam lemak, dan sangat diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan secara umum. Tapi, karena vitamin ini larut dalam lemak dan disimpan dalam sel-sel lemak tubuh, vitamin D bisa menjadi racun jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.
  • Tapi, tidak perlu cemas, Anda tidak akan kelebihan vitamin D jika tidak menggunakan suplemen dosis tinggi. Jumlah vitamin D dari asupan makanan tidak akan melebihi kadar vitamin D yang diperlukan oleh hampir semua orang.
  • Vitamin D bisa ditemukan baik dalam bentuk aktif maupun pasif di dalam tubuh, dan calciferol merupakan bentuk yang aktif. Dalam bentuk yang tidak aktif, vitamin D berperan sebagai hormon karena mengirimkan tanda untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dalam usus halus.

h. Zat Besi (Fe)
  • Salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah adalah zat besi. Secara alamiah zat besi diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah.

i. Karbohidrat
  • Karbohirat merupakan zat organik yang terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah molekul gula-gula sederhana (simple sugars) dalam karbohidrat tersebut. Monosakarida, disakarida, dan polisakarida merupakan beberapa kelompok karbohidrat. Laktosa adalah karbohidrat utama susu dengan proporsi 4,6% dari total susu. Laktosa tergolong dalam disakarida yang disusun dua monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa. Rasa manis laktosa tidak semanis disakarida lainnya, seperti sukrosa. Rasa manis laktosa hanya seperenam kali rasa manis sukrosa.
  • Laktosa dapat memengaruhi tekanan osmosa susu, titik beku, dan titik didih. Keberadaan laktosa dalam susu merupakan salah satu keunikan dari susu itu sendiri, karena laktosa tidak terdapat di alam kecuali sebagai produk dari kelenjar susu. Laktosa merupakan zat makanan yang menyediakan energi bagi tubuh. Namun, laktosa ini harus dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim bernama laktase agar dapat diserap usus. Enzim laktase merupakan enzim usus yang digunakan untuk menyerap dan mencerna laktosa dalam susu. Jika tubuh kekurangan enzim laktase maka akan terjadi gangguan pencernaan pada saat mengkonsumsi susu. Laktosa yang tidak tercerna akan terakumulasi dalam usus besar dan akan mempengaruhi keseimbangan osmotis di dalamnya, sehingga air dapat memasuki usus. Peristiwa tersebut lazim dinamakan intoleransi laktosa.

j. Lemak
  • Lemak susu mengandung beberapa komponen bioaktif yang sanggup mencegah kanker (anticancer potential), termasuk asam linoleat konjugasi (conjugated linoleic acid), sphingomyelin, asam butirat, lipid eter (ether lipids), b-karoten, vitamin A, dan vitamin D. Lemak susu mampu menghasilkan asam lemak essensial berupa Arachidonic Acid (AA), yaitu : asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah AA dalam susu sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Meskipun susu mengandung asam lemak jenuh (saturated fatty acids) dan trans fatty acids yang dihubungkan dengan atherosklerosis dan penyakit jantung, namun susu juga mengandung asam oleat (oleic acid) yang memiliki korelasi negatif dengan penyakit tersebut. Lemak susu mengandung asam lemak esensial, asam linoleat (linoleic acid) yang memiliki bermacam-macam fungsi dalam metabolisme dan mengontrol berbagai proses fisiologis dan biokimia pada manusia.

6. Syarat Susu yang Baik
  • Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
a.Warna Susu
  • Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
b.Rasa Susu
  • Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
c.Berat Jenis Susu
  • Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
d.Titik Beku Susu
  • Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
e.PH Susu
  • Susu segar mempunyai sifat atmosfer artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri.

7. CARA MENYEDU SUSU YANG BENAR
  • Cara menyedu susu yang benar menurut dr. Samuel Oentoro, MS, SpG dalam Admin (2011) adalah sebagai berikut :
  1. Jangan menuangkan air mendidih untuk susu karena akan merusak kandungan proteinnya.
  2. Gunakan air hangat dengan suhu dibawah 70◦ C.
  3. Apabila menggunakan air panas dari dispenser, sebaiknya jangan langsung menuang air panas dalam susu lalu mencampur air dingin. Tapi, air panas dan dingin dicampur terlebih dahulu, lalu air campurannya dipakai untuk menyedu susu.
  4. Susu yang telah disedu sebaiknya segera di minum karena kalu dibiarkan akan memungkinkan terjadinya oksidasi.
  5. Bagi orang yang berumur di atas 30 tahun, sebaiknya memilih susu low fat untuk yang belum menopause, dan untuk yang sudah menopause menggunakan susu yang non fat.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Admin. 2011. Tips Menyedu Susu yang Baik. http://tipsehat.net. Diakses Tanggal
  2. 1 Mei 2011, Jam 18.29 WIB
  3. Afifani, Nia. 2009. Faktor yang Berhubungan dengan Insomnia pada Lansia. http://adln.fkm.unair.ac.id. Diakses Tanggal 1 Juli 2011, Jam 20.01 WIB.
  4. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
  5. Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.
  6. Aziz, D Nur. 2007. Memetik Manfaat Susu. http://1ggplus.wordpress.com. Diakses Tanggal 13 Mei 2011, Jam 18.50 WIB
  7. Dinsos. 2010. Jumlah Penduduk Kabupaten Mojokerto. http://www.mojokertokab.go.id Diakses tanggal 10 April 2011, Jam 12.00 WIB.
  8. Efendi, Ferry dan Makhfludli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
  9. Hidayat, A. aziz. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
  10. Hidayat, A. aziz. 2003. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika
  11. Hariyanto, Slamet. 2011. Lansia di Indonesia. http://slamethariyanto.wordpress.com/tag/jatim, Diakses Tanggal 03 April 2011, Jam 12.01 WIB
  12. Hasyim, Muttaqin. 2009. Manfaat Kalium Nitrat. http://muttaqinhasyim.wordpress.com. Diakses Tanggal 1 Mei 2011, Jam 18.34 WIB
  13. Iskandar, Yul. 2009. Pustaka Kesehatan Populer : Psikologi. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer
  14. Iwan, 2009. Skala Insomnia (KSPBJ Insomnia Rating Scale). http://www.sleepnet.com . Diakses Tanggal 30 April 2011, Jam 10.00 WIB
  15. Izur, Nursalam. 2010. Perasaan wanita. www. Forumkami.net/wanita. Diakses Tanggal 1 Juli 2011, Jam 20.05 WIB
  16. Khomsam, Ali. 2008. Terapi Gizi Untuk Insomnia. http://mgiforon.com. Diakses Tanggal 22 April 2011, Jam 12.34 WIB
  17. Maryam, R. siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika.
  18. Melani. 2007. Manfaat Susu. http://kumpulan.info/sehat/artilel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/131-mengenal-susu dan manfaat.html. Diakses Tanggal 23 April 2011, Jam 14.31 WIB
  19. Mubarak, W Iqbal, dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas : Konsep Dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.
  20. Nelson, E. Waldo. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Volume 1. Jakarta : EGC
  21. Nugroho, H. wahjudi. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik edisi 3.
  22. Jakarta : EGC.
  23. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
  24. Oktavita. 2009. Insomnia pada Wanita dan Lansia.
  25. Oktavita.com/penyakit-insomni.html. Diakses Tanggal 1 Juli 2011, Jam 20.00 WIB.
  26. Parreta, Lorranaine. 2005. Makanan Untuk Otak. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama
  27. Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan edisi 4 volume 2. Jakarta : EGC
  28. Santoso, Denny. 2011. Makanan Yang Mengandung Triptofan. http://WWW.dennysantoso.com. Diakses Tanggal 1 Mei 2011, Jam 18.45
  29. Sediaotama, D. Achmad. 2006. Ilmu Gizi jilid I. Jakarta : Dian Rakyat
  30. Sediaotama, D. Achmad. 2008. Ilmu Gizi jilid II. Jakarta : Dian Rakyat
  31. Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
  32. Suparyanto. 2010. Konsep Insomnia. http://dr-suparyanto.blog.com. Diakses Tanggal 23 April 2011, Jam 11.45
  33. Tamher, S. dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
  34. Wardhani, K Anita. 2011. Di Indonesia Ada 28 Juta Penderita Insomnia. http://www.tribunnews.com, Diakses Tanggal 22 Maret 2011, Jam 11.56 WIB
  35. Wikipedia. 2009. Susu. http://id.wikipedia.org/wiki/susu. Diakses Tanggal 22 April 2011, Jam 12.49 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar