Sabtu, 03 Desember 2011

KERANGKA KONSEP: HUBUNGAN STRESS DENGAN OLIGOMENORHOE

Dr. Suparyanto, M.Kes

KERANGKA KONSEP: HUBUNGAN STRESS DENGAN OLIGOMENORHOE

TEORI
  • Oligomenore dapat disebabkan karena terjadinya gangguan hormonal, penyakit kronis, adanya tumor, masalah gizi, gangguan makan (anoreksia nervosa) dan stres (Arju, 2008).
1. Gangguan hormonal
  • Terjadinya gangguan hormonal menyebabkan perubahan keseimbangan hormon sehingga tidak mengalami ovulasi. Hal ini mengakibatkan siklus haid memanjang (oligomenore) (Agus, 2008).
2. Penyakit kronis
  • Akibat menderita penyakit kronis, tubuh mengalami kekurangan nutrisi. Akibatnya kebutuhan sel-sel tubuh tidak tercukupi termasuk kebutuhan untuk berovulasi (Iskandar, 2007).
3. Masalah gizi
  • Tubuh yang sangat gemuk atau kurus bisa mempengaruhi siklus haid, karena sistim metabolisme di dalam tubuh tidak bekerja dengan baik. Akibatnya kebutuhan sel-sel tubuh tidak tercukupi termasuk kebutuhan untuk berovulasi sehingga siklus haid pun terganggu (Agus, 2008).
4. Gangguan makan (anoreksia nervosa)
  • Terjadinya gangguan makan (anoreksia nervosa) mengakibatkan sistim metabolisme di dalam tubuh terganggu. Akibatnya kebutuhan sel-sel tubuh tidak tercukupi sehingga siklus haid juga ikut terganggu (Iskandar, 2007).
5. Stres
  • Wanita yang mengalami stres, biasanya juga akan mengalami gangguan hormonal. Hipothalamus saat stres akan mensekresi CRF (corticotropin releasing factor) yang memacu hipofise anterior untuk memproduksi ACTH (adenocorticotrophic hormone). Pelepasan ACTH menyebabkan kelenjar adrenal mensekresi hormon kortisol. Adanya sekresi hormon kortisol menimbulkan respon kewaspadaan yang merupakan salah satu respon tubuh terhadap stres. Akibatnya produksi seks hormon (estrogen dan progesteron) ditekan sedemikian rupa sehingga tidak berkompetisi mendapatkan energi. Hal ini mengakibatkan tidak terjadinya ovulasi (oligomenore) (Hager, 2002).

KERANGKA KONSEP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar