Sabtu, 16 Juni 2012

SEKILAS TENTANG PENGETAHUAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

SEKILAS TENTANG PENGETAHUAN

1.    Pengertian pengetahuan
       Pengetahuan adalah hasil ‘’tahu’’ dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

2.    Tingkat pengetahuan
       Menurut Rogers, Pengetahuan yang di cakup dalam domain kognitif 6  tingkatan ( Notoatmodjo, 2003).
1)    Tahu (know)
Tahu di artikan sebagai mengikat suatu materi yang talah di pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap situasi yang sangat spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu, ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2)    Memahami ( comprehention)
Memahami di artikan sebagai buatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat di menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.
3)    Aplikasi (application)
 Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi dan kondisi nyata. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4)    Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan  masih ada kaitannya satu sama lain.
5)    Sintesis (syntesis)
Menunjukkan pada suatu komponen untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Merupakan kemampuan menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang ada.
6)    Evaluasi (evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian berdasarkan suatu criteria yang di tentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

       Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibanding perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam diri seseorang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1)    Awareness (kesadaran), terhadap stimulus.
2)    (Notoatmojdo, 2003). dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi objek.
3)    Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian dan tertarik pada stimulus.
4)    Evaluation (menimbang-nimbang) individu akan mempertimbangkan baik buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
5)    Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru.
6)    Adaption dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, keasadaran dan sikapnya

3.    Cara memperoleh pengetahuan
 Menurut Notoatmodjo,2003 pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran,yaitu:
1)    Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan.
a.    Cara coba salah (trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin sebelum peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.
b.    Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan-pimpinan masyarakat baik formal atau informal , ahli agama, pemegang pemerintah dan berbagai prinsip orang lain yang menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.
c.    Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah diperolah dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu.
2)    Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.
4.    Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
1)    Faktor internal
a.    Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmojo (2003) ,pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Nursalam,2003) pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.
b.    Pekerjaan
Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan ,tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan ,berulang dan banyak tantangan.
Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
c.    Umur
Menurut Elisabeth BH  yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup umur,tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.
2)    Faktor Eksternal
a.    Faktor Lingkungan
Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (3 lingkungan) merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b.    Sosial Budaya
Sistem social budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi

5
DAFTAR PUSTAKA

1.    Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.  Rineka Cipta. Jakarta
2.    A.Wawan dan Dewi M. 2010. Teori & Pengukuiran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Nuha Medika. Yogyakarta
3.    Bandiyah, Siti , 2009. Kehamilan ,persalinan, dan gangguan kehamilan. Nuha Medika. Yogyakarta
4.    Budiarto, Eko.  2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC : Bandung .
5.    Brayshaw, Eileen , 2009. Senam hamil dan nifas. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
6.    Dinkes Jombang. 2011. Data senam hamil Tahun 2011. Dinkes Jombang.
7.    Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah . Salemba Medika. Jakarta
8.    Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta
9.    Mubarak, W.Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta
10. Nasir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Bogor 
11. Nirwana, Ade Benih. 2011. Kapita Selekta Kehamilan. Nuha Medika. Yogyakarta
12. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka cipta. Jakarta
13. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
14. Nursalam, dan Siti Pariani. 2010. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. CV. Agung Seto. Jakarta
15. Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi II. Salemba Medika. Jakarta
16. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwona Prawirohardjo. Jakarta
17. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwona Prawirohardjo. Jakarta
18. Proverawati, Atikah dan Eni Rahmawati. 2010. Senam Kesehatan. Nuha medika. Yogyakarta
19. Sulistiyawati, Ari . 2009. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Salemba Medika. Jakarta
20. Suryono .2011. Metodologi penelitian kesehatan. Mitra Cendekia. Yogyakarta

2 komentar:

  1. Assalamualaikum,,
    sangat berguna. izin copas y,,

    BalasHapus
  2. Saya pernah baba beberapa Artikel Bapak, (konsep Balita, konsep dasar pengetahuan, sekilat tentang pengetahuan dll), yang selalu disertai dengan referensi yang jelas. Sehingga memudahkan untuk melakukan cross check.
    Untuk koreksi : Cara memperoleh pengetahuan ada di Notoatmodjo (2010) Metode penelitian kesehatan, halaman 10 (Di Dapus ini ada) jangan Notoatmodjo (2003) yang dicantumkan.
    Terima kasih Pak, sangat membantu sekali

    BalasHapus