Kamis, 02 Agustus 2012

JURNAL KEPERAWATAN: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PREEKLAMSI DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PREEKLAMSI DI POLI KEBIDANAN PUSKESMAS CUKIR

Dr. Suparyanto, M.Kes


HUBUNGAN PENGETAHUAN  IBU HAMIL TENTANG PREEKLAMSI DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PREEKLAMSI  DI POLI KEBIDANAN
 PUSKESMAS CUKIR

Asep Dwi Kurniawan1, Suparyanto2, Mamik Ratnawati3

1Program Studi S1 Keperawatan STIKES Pemkab Jombang


ABSTRAK

Angka kematian ibu yang begitu besar banyak disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai tanda – tanda kehamilan, usia hamil yang terlalu muda atau terlalu tua, pendidikan yang rendah dan pendapatan keluarga yang rendah, selain itu penyebab kematian ibu yang cukup penting di Indonesia adalah preeklamsi-eklamsi (PE-E) selain pendarahan dan sepsis. Penyakit ini diklasifikasikan sebagai hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsi dengan perilaku pencegahan preeklamsi di puskesmas Cukir. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan diri di Poli kebidanan puskesmas Cukir tahun 2012 sejumlah 172 responden dan didapat sampel 34 responden dengan menggunakan cluster random sampling yang diteliti menggunakan instrumen kuesioner. Hasil statistik penelitian diuji menggunakan  mann whitney dengan tingkat signifikasi 5% (0,05). Pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsi separuhnya memiliki pengetahuan baik yaitu 16 (47%) dan hampir separuhnya adalah perilaku pencegahan positif 15 (44,1%). Dari hasil uji statistik menggunakan mann whitney didapatkan hasil signifikasi 0,000, dan disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsi dengan perilaku pencegahan preeklamsi di puskesmas Cukir. Saran dari peneliti diharapkan ibu hamil harus lebih memperhatikan perilaku kesehatan untuk diberikan kepada dirinya sendiri saat hamil dengan menambah pengetahuan tentang preeklamsi dan berani mengaplikasikan perilaku pencegahan preeklamsi yang positif pada dirinya.

Kata kunci : Pengetahuan ibu hamil, preeklamsi, perilaku pencegahan.











THE RELATION OF PREGNANT MOTHERS SCIENCE ABOUT PREEKLAMSI WITH THE BEHAVIOR OF PREEKLAMSI PROTECTION IN POLI OF MIDWIFERY
PUSKESMAS CUKIR

ABSTRACT

The number of mother death that so big because of science about pregnant sign is less, too young age or too old, and family have not enough money to life, another factor from one cause of mother pregnant death  that too important enough in Indonesia is preeklamsi-eklamsi (PE-E). Except bleeding and septsis. This disease clasificated as hypertention which inducted by pregnancy. The purpose of this riset is for analizing the releation of pregnant mothers science about preeklamsi with the behavior of preeklamsi protection in poli of midwifery Puskesmas Cukir. That use observation is corelational analytic with crossextional approach. Population in this observation all of the mother pregnant that examine in poli of midwifery Puskesmas Cukir total is 172 responden and to acquire 34 responden sample that use cluster random sampling with kuesioner to observation. To know result With mann whitney test acquire significan result 5% (0,05)  and the result means H0 is denied H1 is accepted. Mother pregnant science about preeklamsi a half have good knowledge are 16 ( 47% ) and to a shade a half have positif behavior of protection are 15 (44,1 %). From mann whitney test acquire significan result 0,000, The meaning H0 is denied and H1 is accepted there is corelation among the releation of pregnant moothers sciencee about preeklamsi with the behavior of preeklamsi protection in poli of midwifery puskesmas Cukir. The suggestion is hope all mothers in pregnancy have to be aware with behavior of health wich giving for her self when she pregnant with add the knowlage or science about preeklamsi and courage for aplication  the positif behavior of preeklamsi protection for them self.

            Keywords : Pregnant Mothers Science, Preeklamsi, The behavior of protection.



PENDAHULUAN
Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan oleh komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Angka kematian ibu yang begitu besar banyak disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai tanda – tanda kehamilan, usia hamil yang terlalu muda atau terlalu tua, pendidikan yang rendah, pendapatan keluarga yang rendah selain itu juga aspek medis juga sangat berpengaruh dalam meningkatnya angka kematian ibu melahirkan, selain itu penyebab kematian ibu yang cukup penting di Indonesia adalah preeklamsi-eklamsi (PE-E) selain pendarahan dan sepsis. Penyakit ini diklasifikasikan sebagai hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan. Semua orang yang mengidap hipertensi hanya satu pertiganya yang mengetahui keadaannya dan hanya 61% medikasi.dari penderita yang mendapat medikasi hanya satu pertiga mencapai target darah yang optimal. Preeklamsia ringan dapat berkembang dengan cepat menjadi preeklamsia berat. Resiko komplikasi meliputi eklamsia, atau preeklamsia yang sangat berat.13
Angka kejadian preeklamsi di Indonesia 3,4% - 8,5%. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2002-2003).4  Angka kematian ibu adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut laporan bulanan (LB.3) KIA tahun 2006, Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) di Jawa Timur sebesar 168 per 100.000 kelahiran hidup, dan keracunan kehamilan (Preeklamsi) adalah 14,01 %.5

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti tanggal 27 Oktober 2011 pada sepuluh Ibu hamil, didapatkan hasil  enam orang (60%) memiliki pengetahuan kurang, dua orang (20%) memiliki pengetahuan cukup, dan dua orang (20%) memiliki pengetahuan baik tentang preeklamsi.

Penyakit preeklamsia adalah komplikasi yang serius trimester kedua samapai ketiga dengan gejala klinis seperti: odema, hipertensi, proteinuria, dengan umur kehamilan di atas 20 minggu, Selama kehamilan normal, resistensi vaskular perifer menurun sebagai akibat vaskulator yang mengalami dilatasi. Jika resistensi perifer meningkat  terjadilah hipertensi. Sindrom dari hipertensi yang diindeksi oleh kehamilan, proteinuria dan odema dikenal dengan bermacam-macam yaitu sindroma preeklampsia, eklampsia, toksemia, kompleks EPH (odema, proteinuria, hipertensi) gestosis. Ganguan hipertensi yang menjadi penyulit dalam kehamilan sering dijumpai dan termasuk salah satu diantara tiga trias yang mematikan bersama dengan perdarahan dan infeksi yang banyak menimbulkan mortalitas dan morbiditas ibu karena kehamilan.  Gejala awal dari PE – E adalah naiknya tekanan darah pada saat kehamilan, hingga mencapai 140/90 mmHg atau peningkatan sebesar 30 mmHg untuk sistol dan atau 15 mmHg untuk diastole. Peningkatan tekanan darah pada ibu hamil merupakan hal yang wajar terjadi pada wanita hamil.3

Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklamsia Dengan Perilaku Pencegahan Preeklamsia di Poli Kebidanan Puskesmas Cukir. Serta untuk mengetahui “apakah ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsia dengan perilaku pencegahan preeklamsia di poli kebidanan puskesmas Cukir?”.  Dengan hipotesis H1: Ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsia dengan perilaku pencegahan preeklamsia di poli kebidanan puskesmas Cukir.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasi, dengan pendekatan cross sectional dimana dalam penelitian ini menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel  independent dan variabel dependent hanya satu kali, pada saat itu saja. Dengan studi ini akan diperoleh prevalensi atau efek dari fenomena (variabel dependent) dihubungkan dengan penyebab (variabel independent).9

Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita hamil yang memeriksakan diri di Poli Kebidanan Puskesmas Cukir pada bulan Januari tahun 2012 sejumlah 172 responden. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling yang digunakan adalah Cluster sampling kemudian dilakukan simpel random sampling. Cluster sampling yaitu pengelompokan sampel berdasarkan wilayah. Simple random sampling yaitu setiap elemen diseleksi secara acak.

Dengan rumus jika populasi ≥ 100 maka besar sampel bisa diambil 10-15% atau 20-25%, jika populasi ≤ 100 maka sampel diambil semua.
Dengan kriteria inklusi antara lain:
1) Wanita hamil yang bersedia menjadi responden dan telah menandatangani persetujuan menjadi responden, 2) Wanita hamil Yang tercatat di Poli kebidanan puskesmas Cukir yang ada di tempat saat pengambilan sampel.
Sedangkan kriteria eksklusi antara lain :
1) Wanita hamil Yang tercatat di poli kebidanan Puskesmas Cukir yang tidak bisa membaca, 2) Wanita hamil yang tercatat di Poli Kebidanan Puskesmas Cukir yang usia kehamilanya < 20 minggu.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsi dan Variabel dependen (variabel terikat) adalah perilaku pencegahan preeklamsi dimana keduanya diukur dengan menggunakan kuesioner, setelah data didapatkan diolah dengan analisa mann whitney.

HASIL
Pengambilan data ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2012 dengan 34 responden.

Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklamsi .


Kriteria Kualitas
Frekuensi
Prosentase (%)
Kurang
10
29,4
Cukup
8
23,6
Baik
16
47
Total
34
100

Tabel 2 Distribusi Perilaku Pencegahan Preeklamsi

Pencegahan
Frekuensi
Prosentase (%)
Positif
15
44,1
Negatif
19
55,9
Total
34
100


Tabel 3 Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklamsi Dengan Perilaku Pencegahan Preeklamsi di Poli Kebidanan Puskesmas Cukir Tahun 2012.

Pengetahuan
Perilaku Pencegahan
Total
Negatif
Positif
f
%
f
%
f
%
Kurang
10
52,6
0
0
10
100
Cukup
6
31,6
2
13,3
8
100
Baik
3
15,8
13
86,7
16
100
Total
19
55,9
15
44,1
34
100


Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil bahwa reasponden yang pengetahuanya kurang perilaku pencegahanya negatif adalah 10 (52,6%) dan perilaku positif adalah 0 (0%), pengetahuan cukup perilaku pencegahan negatif adalah 6 (31,6%) dan perilaku positif adalah 2 (13,3%), responden yang pengetahuanya baik perilaku positif didapatkan 13 (86,7%), dan perilaku negatif didapatkan 3 (15,8%). menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan  responden maka perilakunya juga akan positif,  yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang  preeklamsi dengan perilaku pencegahan preeklamsi.


HASIL UJI STATISTIK
Sesuai dengan uji statistik menggunakan SPSS 19 melalui uji Mann Whitney diperoleh hasil signifikan adalah 0,000 dengan taraf signifikan 5% (0,05) artinya bahwa HO di tolak dan H1 diterima yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu  hamil tentang preeklamsi dengan perilaku pencegahan preeklamsi di poli kebidanan puskesmas Cukir tahun 2012.

PEMBAHASAN
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklamsi
Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsi hampir separuhnya adalah kategori baik sebanyak 16 responden (47%).
Pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.11 Hasil penelitian membuktikan bahwa pendidikan berbanding lurus dengan pengetahuan seseorang.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan  seseorang maka makin mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin banyak  pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal dan pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.8

Pendidikan yang tinggi akan menjadikan seseorang memiliki pengetahuan yang lebih baik. Karena pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada kedewasaan. Oleh sebab itu seseorang akan mendapatkan ilmu sesuai dengan pendidikan yang diikutinya, sehingga pengetahuan orang tersebut juga akan lebih baik. Khususnya dalam penelitian ini mengenai pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsi. Semakin tinggi pendidikan ibu maka pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsi akan menjadi semakin baik.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah usia. Hal ini karena semakin bertambah usia seseorang, maka bertambah pula pengetahuan yang dimilikinya. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja, hal ini sebagai akibat dari kematangan jiwanya makin tua seseorang maka makin kondusif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi.8

Usia dapat mempengaruhi berbagai hal terutama pada proses berfikir seseorang sehingga akan membuat orang tersebut dapat berfikir lebih matang dalam segala hal.  Jika semakin tua usia orang tersebut maka semakin banyak pengalaman dan pengetahuannya juga akan semakin lebih baik yang diperoleh orang tersebut.

Perilaku Pencegahan Preeklamsi
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa perilaku pencegahan preeklamsi  sebagian besar adalah negatif sebanyak 19 responden (55,9%).
Sikap dan perilaku yang positif tentang preeklamsi dapat dimiliki seseorang jika orang tersebut berpengetahuan baik dalam hal itu. pengetahuan merupakan faktor utama terhadap perubahan perilaku yang mengarahkan pada peningkatan status kesehatan.8
Pengalaman seseorang dapat membuat perilaku seseorang itu menjadi positif, hal ini di mungkinkan karena responden pernah mengalami masa kehamilan sebelumnya, dan yang pastinya muncul beberapa masalah saat ibu itu hamil, berdasarkan pengalaman tersebut maka responden akan lebih aware atau lebih memperhatikan kesehatan diri dan janinya selama hamil dengan cara mengaplikasikan bagaimana pengalaman untuk menjaga kesehatan pada saat kehamilan sebelumnya.

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang preeklamsi Dengan Perilaku Pencegahan Preeklamsi
Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil bahwa reasponden yang pengetahuanya kurang perilaku pencegahanya negatif adalah 10 (52,6%) dan perilaku positif adalah 0 (0%), pengetahuan cukup perilaku pencegahan negatif adalah 6 (31,6%) dan perilaku positif adalah 2 (13,3%), responden yang pengetahuanya baik perilaku positif didapatkan 13 (86,7%), dan perilaku negatif didapatkan 3 (15,8%). menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan  responden maka perilakunya juga akan positif,  yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang  preeklamsi dengan perilaku pencegahan preeklamsi.

Seseorang dapat melakukan pencegahan preeklamsi dengan baik jika memiliki pengetahuan tentang preeklasmsi yang baik. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku. Pengetahuan penting sebagai dasar terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan yang baik akan terwujud dalam tindakan yang baik, sedangkan dalam terbentuknya perilaku juga akan tidak baik jika dilandasi oleh pengetahuan yang tidak baik juga. Selain itu perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. dan perilaku merupakan faktor utama yang mempengaruhi status kesehatan.8

Jika perilaku responden positif maka status kesehatannya juga akan lebih baik, karena pengetahuan responden yang baik akan menjadikan responden tersebut memiliki perilaku yang positif untuk melakukan pencegahan preeklamsi untuk mencegah timbulnya berbagai masalah kehamilan serta untuk menghindari terjadinya preeklamsi. Hal  tersebut dapat dilihat pada tabel 3 menunjukkan bahwa apabila  seseorang  memiliki pengetahuan yang baik akan lebih mudah mengaplikasikan pengalaman yang dimilikinya, seperti pengalaman dalam melakukan pencegahan preeklamsi yang positif pada ibu hamil sehingga kejadian preeklamsi juga akan semakin jarang terjadi dan AKI yang masih tinggi akibat preeklamsi juga dapat diturunkan dengan langkah-langkah preventif selama masa kehamilan.

SIMPULAN
Dari penelitian ini  menunjukkan bahwa Pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsi di poli kebidanan puskesmas Cukir adalah separuhnya memiliki pengetahuan baik. Perilaku pencegahan preeklamsi di poli kebidanan puskesmas Cukir hampir separuhnya adalah positif. Ada Hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsi dengan perilaku pencegahan preeklamsi, dimana hampir seluruhnya dari yang memiliki pengetahuan baik perilakunya adalah positif.


DAFTAR PUSTAKA

1.    Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
2.    Azwar, Saifuddin.2009. Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
3.    Cuningham, F. Gary.Dkk. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC
4.    Depkes RI. 2010. Angka Kematian Ibu. Http://Indonesia Sehat 2010. Diakses tanggal 3 November 2011
5.    Depkes,Jatim. 2006. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Http://Profil Kesehatan Indonesia.com. Diakses  tanggal  3 November 2011
6.    Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
7.    Mochtar, Rustam. 2007. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
8.    Notoatmodjo, Sukidjo. 2010. Metodologi Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta
9.    Nursalam, Siti Pariani. 2001. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta:  Sagung Seto
10. Perry, Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC
11. Prasetyo. 2007. Ilmu Perilaku dan Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
12. Yulianti, Devi.2005. Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar