Rabu, 07 November 2012

APA ITU NIFAS

Dr. Suparyanto, M.Kes


APA ITU NIFAS

1.    DEFINISI NIFAS
1.Masa nifas (puerperium) adalah masa yang di mulai setelah placenta keluar dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil ).
2.Masa nifas atau puerperium di mulai sejak satu jam setelah lahirnya placenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu .

2.    MACAM NIFAS       
Adapun tahapan – tahapan masa nifas adalah:
1)    Pueperium Dini /Early Puerperium masa kepulihan,yakni saat ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan – jalan. Di anggap bersih dan boleh bekerja (setelah 40 hari).
2)    Peurperium Intermedial masa kepulihan menyeluruh organ-organ genetalia,kira-kira antara 6-8 minggu.
3)    Remote Puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi ( bisa berminggu-minggu, bulanan, tahunan).

Sebagai catatan ,waktu untuk sehat sempurna bisa cepat bila kondisi sehat prima atau bisa juga berminggu – minggu , bulanan , bahkan tahunan, bila ada gangguan kesehatan lainnya.


3.    LARANGAN DAN HIMBAUAN PADA IBU SAAT NIFAS
A. Larangan :
1)    ibu tidak di perbolehkan makan makanan yang pedas,yang merangsang kembung dan yang terlalu manis dan berlemak
2)    Ibu tidak boleh terlalu capek
3)    ibu tidak boleh tarak
4)    ibu tidak boleh coitus sampai luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomy dan luka bekas section cesarean (SC) telah sembuh dengan baik.

B. Himbauan:
1)   Anjurkan ibu untuk banyak makan sayuran yang beragam dan  makan makanan yang bergizi .
2)   Anjurkan ibu untuk memakai pakaian yang menyerap keringat, yang longgar sehingga payudara tidak tertekan.demikian juga untuk pakaian dalam agar tidak teriritasi.
3)   Anjurkan ibu untuk istirahat bila bayi sedang tidur .
4)   Beritahu ibu tehnik menyusui yang benar dan tetap menyusui bayinya secara eksklusif.
5)   Beritahu ibu tentang cara merawat bayinya.
6)   Beritahu ibu tentang tanda bahaya nifas.

4.    TANDA DAN GEJALA BAHAYA NIFAS
Beritahu ibu jika mengetahui adanya masalah- masalah berikut ,maka ia perlu segera menemui bidan :
1)    Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba –tiba bertambah banyak ( lebih dari perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut 2 kali dalam setengah jam ).
2)    Pengeluaran cairan vagina yang baunya menusuk.
3)    Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung.
4)    Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati / masalah pengelihatan .
5)    Pembengkakan di wajah atau di tangan .
6)    Demam , muntah, rasa sakit pada waktu buang air kecil / jika merasa tidak enak badan.
7)    Payudara yang berubah menjadi merah , panas dan terasa sakit.
8)    Kehilangan nafsu makan dalam  waktu yang lama .
9)    Rasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan di kaki .
10) Merasa sangat sedih /tidak mampu mengasuh sendiri bayinya / diri sendiri.

5.    CARA PERAWATAN VAGINA SAAT NIFAS
Empat puluh minggu masa kehamilan telah terlewati dengan mulus.namun masih harus menjalani proses yang tak kalah merepotkan,yakni proses “pembersihan Diri “ alias masa nifas . biasanya berlangsung 40 hari.tahapan – tahapan selama masa nifas ini, vagina akan terus menerus mengeluarkan darah. Biasanya darah tersebut mengandung trombosit, sel-sel tua, sel-sel mati (Nekrosis), serta sel-sel dinding rahim yang disebut lokia.

Langkah menjaga kebersihan vagina
Berikut mengenai cara membersihkan vagina yang benar :
1)    Siram mulut rahim vagina hingga bersih dengan air setiap kali BAK dan BAB. Air yang digunakan tak perlu matang asalkan bersih.basuh dari arah depan kebelakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel disekitar vagina baik itu dari air seni maupun feses  yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.
2)    Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptik karena dapat befungsi sebagai penghilang kuman. Yang penting jangan takut memegang daerah tersebut dengan saksama.
3)    Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan,upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.
4)    Yang kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya tidak diganti. Bila seperti itu caranya maka akan percuma saja. Bukankah pembalut tersebut sudah dinodai darah dan kotoran/ berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembap dan kotor.
5)    Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan pembalut baru. Ingat pembalut mesti diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila dirasakan sudah tak nyaman.
6)    Setelah semua tadi dilakukan,perineum dapat diolesi salep antibiotik yang diresepkan dokter.
                                                    
6.    MENU SEHAT IBU NIFAS
Dalam masa nifas,alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil.untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas,maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein.
Berikut ini contoh menu sehat ibu nifas :

Waktu makan
Jenis makanan
Jumlah
Selingan pagi
Pisang goreng
2 buah (150 gr)

Susu kental manis
1 gelas (30 gr)
Selingan sore
Mi goreng
1 bungkus (70 gr)

Telur mata sapi
1 butir (60 gr)

Jeruk
1 buah (100 gr)
Makanan Lengkap sore
Nasi
1 piring (250 gr)

Ikan Mujair
1 ekor sedang (100 gr)

Sayuran daun singkong
1 mangkuk (100 gr)

Susu Sapi
1 gelas (200 gr)
Sarapan Pagi
Roti tawar
4 lembar (150 gr)

Burger sapi
2 lembar (100 gr)

Telur ayam rebus
1 butir (60 gr)

Susu skim bubuk
1 gelas (200 gr)

7.    FREKUENSI DAN JENIS PEMERIKSAAN NIFAS
Kunjungan rumah post partum dilakukan sebagai suatu tindakan untuk pemeriksaan post partum lanjutan. Apapun sumbernya, kunjungan rumah dilaksanakan untuk bekerjasama dengan keluarganya dan dijadwalkan berdasarkan kebutuhan. Pada program yang terdahulu, kunjungan bisa dilakukan sejak 24 jam setelah pulang. Jarang sekali suatu kunjungan rumah ditunda sampai hari ke tiga setelah pulang ke rumah.Kunjungan berikutnya direncanakan disepanjang minggu pertama jika diperlukan.

Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah – masalah yang terjadi. Frekuensi kunjungan pada masa nifas adalah :

Kunjungan I (6 sampai 8 jam setelah persalinan )
Tujuan :
1)    Mencegah pedarahan pada masa nifas karena atonia uteri
2)    Mendeteksi dan merawat penyebab lain pedaraha, rujuk jika pedarahan berlanjut
3)    Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga, bagaimana mencegah pedarahan masa nifas karena atonia uteri
4)    Pemberian ASI awal
5)    Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6)    Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah terjadi hipotermi
7)    Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil

Kunjungan II (6 hari setelah persalinan )
Tujuan :
1)    Memastikan infolusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi dengan baik, fundus dibawah umbilicus, tidak ada pendarahan abnormal atau tidak ada bau
2)    Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi, atau pedarahn abnormal
3)    Memastikan ibu cukup mendapatkan makanan, cairan dan istirahat
4)    Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda – tanda penyulit
5)    Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari – hari.

Kunjungan III ( 2 minggu setelah persalinan )
Tujuan : sama dengan kunjungan dua

Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan )
Tujuan:
1)    Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ia atau bayi alami
2)    Memberikan konseling untuk KB secara dini
3)    Asuhan nifas dilakukan selama 2 sampai 6 hari setelah melahirkan dan 2 sampai 6 minggu setelah melahirkan bertujuan untuk :
4)    Memastikan bahwa ibu sedang dalam proses penyembuhan yang aman.
5)    Memastikan bahwa bayi sudah bisa menyusu tanpa kesulitan dan bertambah berat badannya
6)    Memastikan bahwa ikatan bayi antara ibu dan bayi sudah terbentuk
7)    Memprakarsai penggunaan kontrasepsi
8)    Menganjurkan ibu membawa bayinya untuk control ( ke rumah sakit atau rumah bersalin atau posyandu )

8.    TANDA IBU SUDAH BOLEH COITUS
Tanda ibu sudah boleh coitus
Ibu yang baru melahirkan boleh melakukan hubungan seksual  kembali setelah 6 minggu setelah persalinan. Batasan waktu 6 minggu didasarkan atas pemikiran pada masa itu semua luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomi dan luka  bekas section cesarean ( SC ) biasanya telah sembuh dengan baik. Bila suatu persalinan dipastikan tidak ada luka atau robekan jajingan,hubungan seks bahkan telah boleh dilakukan 3-4 minggu setelah proses melahirkan itu. Meskipun hubungan telah dilakukan setelah minggu ke-6 ada kalanya ibu-ibu tertentu mengeluh hubungan masih tersa sakit atau nyeri meskipun telah beberapa bulan proses persalinan. Gangguan seperti ini disebur dyspareunia atau rasa nyeri waktu senggama.

Pada prinsipnya, tidak ada masalah untuk melakukan hubungan seksual setelah selesai masa nifas 40 hari. Hormon prolaktin ini tidak akan membuat ibu kehilangan gairah seksual. Beragam perilaku seksual pada ibu-ibu pasca melahirkan yang menyusui.Jika sebagian lagi merasa tidak bergairah untuk melakukan kegiatan seksual, sedangkan sebagian lagi merasa hasrat seksual yang tinggi.Intinya ialah permasalahan psikilogis ibu untuk melakukan hubungan seksual. Jika memang ibu sudah tidak mengalami luka pasca persalinan, maka boleh-boleh saja.

9.    SENAM NIFAS
Senam nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah persalinan, setelah keadaan ibu normal (pulih kembali).
Waktu untuk melakukan senam nifas sebaiknya dilakukan dalam 24 jam setelah persalinan, secara teratur setiap hari.

Tujuan atau kegunaan senam nifas antara lain :
1)    Memperbaiki sirkulasi darah sehingga mencegah terjadinya pembekuan pada pembulu darah terutama pembuluh tungkai
2)    Memperbaiki sikap tubuh setelah kehamilan setelah persalinan dengan mempulihkan dan menguatkan otot-otot punggung
3)    Memperbaiki tonus otot pelvis
4)    Memperbaiki regangan otot abdomen setelah hamil
5)    Memperlancar terjadinya involusi uterus

Persiapan senam nifas yang dapat dilakukan adalah :
1)    Mengenakan baju yang nyaman untuk olahraga
2)    Minum banyak air putih
3)    Dapat dilakukan ditempat tidur
4)    Dapat diiringi music
5)    Perhatikan keadaan ibu

Latihan senam nifas yang dapat dilakukan antara lain :
1)    Senam otot dasar panggul ( dapat dilakukan setelah 3 hari pasca persalinan )
Langkah-langkah senam otot dasar panggul : kerutkan atau kencangkan otot sekitar vagina, seperti kita menahan BAK selama 5 deti, kemudian kendorkan selama 3 detik selanjutnya kencangkan lagi. Mulailah dengan 10 kali 5 detik pengencangan otot 3 kali sehari,secara bertahap lakukan senam , ini sampai mencapai 30-50 kali 5 detik dalam sehari

2)    Senam otot perut ( dilakukan setelah 1 minggu nifas )
Senam ini dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk pada alas yang datar dan            keras.Mulailah dengan melakukan 5 kali perhari untuk setiap jenis senam dibawah ini.Setiap minggu tambahkan frekuensinya dengan 5 kali lagi, maka pada akhir masa nifas setiap jenis senam ini dilakukan 30 kali.

Langkah-langkah senam otot perut :

a.Menggerakan panggul
Ratakan bagian bawah punggung dengan alas tempat berbaring.
Keraskan otot perut atau panggul, tahan sampai 5 hitungan, bernafas biasa.
Otot kembali relaksasi, bagian bawah punggung kembali keposisi semula.

b.Bernafas dalam
Tariklah nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut. Perut dan tangan diatasnya akan tertarik keatas. Tahan selama 5 detik.Keluarkan nafas panjang. Perut dan tangan diatasnya akan terdorong kebawah.kencangkan otot perut dan tahan selama 5 detik.

c. Menyilangkan tungkai
Lakukan posisi seperti pada langkah A. Pada posisi tersebut, letakkan tumit ke pantat.Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit ke pantat sebisanya.Tahan 5 detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.

d. Menekukkan tubuh
Lakukan posisi seperti langkah A. Tarik nafas dengan menarik dagu dan mengangkat kepala.Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut.Tahan selama 5 detik.Tariklah nafas sambil kembali ke posisi dalam 5 hitungan.

e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit up yang lebih sulit. Dengan kedua lengan di atas dada.Selanjutnya tangan di belakang kepala, ingatlah untuk tetap mengencangkan otot perut.Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat berbaring.

DAFTAR PUSTAKA

1.    Widyasih, Hesty dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta; Fitramaya.
2.    Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta; EGC
3.    Varney, H, dkk. 2002. Buku Saku Bidan, Jakarta; EGC
4.    Marmi, S.ST, 2011,Asuhan kebidanan pada masa nifas “Peurperium care”, Jogjakarta : Pustaka Pelajar.
5.    http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/
6.    http://wikimedya.blogspot.com/2010/02/tanda-tanda-bahaya-pada-ibu-nifas.html
7.    http://cahyatoshi12.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar