Minggu, 11 November 2012

SEKILAS TENTANG AIR SUSU IBU (ASI)

Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG AIR SUSU IBU (ASI)

1.    Pengertian ASI
ASI (Air Susu Ibu) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi (Kristiyanasari, 2011).

2.    Pengertian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan (Purwanti, 2004).
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa bahan cairan lain sepserti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim (Kristiyanasari, 2011).

3.    Komposisi ASI
Rata-rata sample Air Susu Ibu yang dikumpulkan selama 24 jam mengandung:
1)    Protein           :           1,2%
2)    Lemak            :           4,5%
3)    Karbohidrat   :           7,1%
4)    Garam Mineral         :           0,2%
5)    Air       :           87,1%
6)    Vitamin seperti pada kolostrum
7)    Nilai kalori     :           80 Kilo Joule per 30 ml.

Protein dalam ASI terdiri dari casein (protein yang sulit dicerna) dan whey (protein yang mudah dicerna). ASI lebih banyak mengandung whey dari pada casein sehingga protein ASI mudah dicerna. Sedangkan pada susu sapi kebalikannya. Protein dari susu (curd) disebut Kasein. Kadar protein yaitu laktalbumin dan laktoglobulin lebih besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi (Proverawati, 2010).

Lemak ASI adalah penghasil kalori (energi) utama dan merupakan komponen zat gizi yang sangat bervariasi. Lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Peneliian OSBORN membuktikan, bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih banyak menderita penyakit jantung koroner di usia muda (Proverawati, 2010).

4.    Manfaat Utama ASI Eksklusif pada bayi
A).Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitasnya maupun kuantitasnya, dengan melaksanakan tata laksana menyusui yang tepat dan benar, produksi ASI serang ibu akan cukup sebagai makanan tunggal bayi normal sampai dengan usia enam bulan. Setelah usia enam bulan, bayi harus mulai diberikan makanan padat tetapi ASI masih dapat diteruskan sampai 2 tahun atau lebih.

B).Mengandung antibodi
Mekanisme pembentukan antibodi pada bayi adalah sebagai berikut: apabila ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membentuk antibodi dan akan disalurkan dengan bantuan jaringan limfosit. Dalam tinja bayi yang mendapat ASI terdapat antibodi terhadap bakteri E. Coli dalam konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah bakteri E. Coli dalam tinja bayi tersebut juga rendah. Di dalam ASI juga pernah di buktikan bahwa adanya antibodi terhadap salmonella typhi, shigela, dan antibodi terhadap virus, seperti rota virus, polio, dan campak.

C).Meningkatkan Kecerdasan
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI eksklusif.

D).Meningkatkan jalinan kasih sayang anatar ibu dan bayi
Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak kulit ibu ke kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun social yang lebih baik.

E).Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh leih tinggi dibanding yang mendapat ASI. Kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.

F).Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara.
Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab mal oklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol dan dot.

DAFTAR PUSTAKA

1.    Arikunto. 2010. ProsedurPenelitian, SuatuPendekatanPraktik. Rinekacipta. Jakarta : 192-194.
2.    Azwar,Saifuddin. 2011. Sikap Manusia, Teori & Pengukurannya.Pustaka Pelajar. Yogyakarta : 24-28.
3.    Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Riset keperawatan. Salemba Medika.  Jakarta : 32-33, 38-39, 55.
4.    Hidayat, A.Aziz alimul.2010. Metode penelitian kebidanan dan tekik analisa data.Salemba Medika. Jakarta :
5.    Kristiyanasari, Weni. 2011. ASI, Menyusui &Sadari. Nuha Medika. Yogyakarta : 9, 15-17, 23.
6.    Notoatmodjo. 2005. Promosi Kesehatan, Teori, Dan Perilaku. Rineka Cipta.Jakarta : 16-17,136, 140
7.    Nursalam.2003.Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. SalembaMedika. Jakarta : 97.
8.    Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian keperawatan. Salemba Medika. Jakarta : 100.
9.    Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung : 71-77.
10. Proverawati, Atikah. 2010. Kapita Selekta ASI & Menyusui. Nuha Medika. Yogyakarta : 3-4, 14-15.
11. Purwanti.2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif Buku Saku Untuk Bidan.EGC Jakarta : 5-6
12. Widayatun, Tri Rusmi.2009.Ilmu perilaku.Sagung seto.Jakarta : 115, 126

Tidak ada komentar:

Posting Komentar