Kamis, 09 Mei 2013

SEKILAS TENTANG PENYAKIT KENCING NANAH (GONORHEA)

Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG PENYAKIT KENCING NANAH (GONORHEA)

BAB I PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang.
Dalam perkembangan zaman sekarang orang tidak penah memperhatikan hal-hal yang sepele, terutama masalah kesehatan.Setiap orang hanya sibuk pada hal masing-masing, sehingga tidak memperhatikan kesehatan terutama para pasangan yang mau menikah.Setiap manusia di dunia pasti ingin menikah, Pernikahan memang bukan soal sepele.Banyak yang harus disiapkan, termasuk mencegah kemungkinan tertular penyakit yang diidap suami.Kencing nanah misalnya.

Banyak masyarakat tidak mengetahui apa itu kencing nanah atau gonorhea. Sehingga sangat fatal bagi pasangan yang mau menikah.Oleh karena itu penulis mau membahas tentang kencing nanah atau gonorrhea.

1.2   Rumusan Masalah
Permasalahan yang muncul dari latar belakang diatas adalah
1)    apa pengertian kencing nanah atau gonorrhea?
2)    apa gejala-gejala penyakit kencing nanah atau gonorrhea?
3)    bagaimana mencegah dan mengobati penyakit kencing nanah atau gonorrhea?

1.3    Tujuan
1)    ingin mengetahui pengertian kencing nanah atau gonorrhea.
2)    ingin mengetahui gejala-ejala penyakit kencing nanah atau gonorrhea.
3)    ingin mengetahui pencegahan dan pengobatan penyakit kencing nanah atau gonorrhea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Kencing Nanah atau Gonorhea.
Penyakit ini mempunyai insidens yang tinggi dibanding penyakit menular seksual lainnya.Nama awam penyakit kelamin ini adalah “kencing nanah”. Selama beberapa abad, bermacam nama telah digunakan untuk mendeskripsikan infeksi yang disebabkan oleh N. gonorrhoeae ini, diantaranya; ‘strangury’ yang digunakan oleh Hipocrates, penamaan gonore sendiri diberikan oleh Galen (130 SM) untuk menggambarkan eksudat uretra yang sifatnya seperti aliran air mata (flow of seed) dan M. Neisser, dikenalkan oleh Albert Neisser, yang menemukan mikroorganisme tersebut pada tahun 1879 dari pewarnaan apusan yang diambil dari vagina, uretra dan eksudat konjungtiva. Kultur dari bakteri N. gonorrhoeae dilaporkan pertama kali oleh Leistikow dan Loffler pada tahun 1882 dan dikembangkan pada tahun 1964 oleh Thayer dan Martin yang menemukan tempat biakan selektif pada media agar khusus.Media Thayer-Martin merupakan media yang selektif untuk mengisolasi gonokok.Mengandung vankomisin untuk menekan pertumbuhan kuman positif-Gram, kolimestat untuk menekan pertumbuhan bakteri negatif-Gram dan nistatin untuk menekan pertumbuhan jamur.

2.2       Faktor Host
Gonore tidak mengenal ras, sosial ekonomi atau kondisi geografis. Laki-laki, wanita baik dewasa maupun anak-anak dapat tertular penyakit ini.Penyebaran infeksi ini secara global didukung oleh kebiasaan manusia berpindah tempat yang turut meningkatkan faktor resisten.

2.3       Faktor Agent
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva) dan bagian tubuh yang lain Kultur dari bakteri N. gonorrhoeae dilaporkan pertama kali oleh Leistikow dan Loffler pada tahun 1882 dan dikembangkan pada tahun 1964 oleh Thayer dan Martin yang menemukan tempat biakan selektif pada media agar khusus.

Media Thayer-Martin merupakan media yang selektif untuk mengisolasi gonokok. Mengandung vankomisin untuk menekan pertumbuhan kuman positif-Gram, kolimestat untuk menekan pertumbuhan bakteri negatif-Gram dan nistatin untuk menekan pertumbuhan jamur. NeisseriA

2.4       Faktor Environment
Gonore disebabkan oleh gonokok yang dimasukkan ke dalam kelompok Neisseria, sebagai Neisseria Gonorrhoeae. Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8 u, panjang 1,6 u, dan bersifat tahan asam.

Kuman ini juga bersifat negatif-Gram, tampak di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas 39 derajat C, dan tidak tahan zat desinfektan. Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang (imatur), yakni pada vagina wanita sebelum pubertas.

2.5       Port Of Entry and Exit
Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore bisa menyebabkn gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan.Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar (konjungtivitis gonore).

Bayi baru lahir bisa terinfeksi oleh gonore dari ibunya selama proses persalinan, sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah.

Pada dewasa, bisa terjadi gejala yang sama, tetapi seringkali hanya 1 mata yang terkena. Jika infeksi ini tidak diobati bisa terjadi kebutaan.Infeksi kadang menyebar melalui aliran darah ke 1 atau beberapa sendi, sendi menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas.Infeksi melalui aliran darah juga bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik merah berisi nanah di kulit, demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa sendi yang berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya (sindroma artritis-dermatitis).

2.6       Faktor Transmisi
Gejala pada penderita pria biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.Mulanya penderita tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas.

Lubang penis tampak merah dan membengkak. Pada penderita wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi.Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam.Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan rektum; menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau kelenjar di sekitar lubang vagina.Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang dubur) bisa menderita gonore pada rektumnya.

Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan.Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendir dan cairan di dinding rektum penderita.

BAB II. PEMBAHASAN

1. Pencegahan
1)    Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi.
2)    Pemakaian Kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini
3)    hindari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai.
4)    Sarankan juga pasangan seksual kita untuk diperiksa guna mencegah infeksi lebih jauh dan mencegah penularan
5)    wanita tuna susila agar selalu memeriksakan dirinya secara teratur, sehingga jika terkena infeksi dapat segera diobati dengan bena
6)    Pengendalian penyakit menular seksual ini adalah dengan meningkatkan keamanan kontak seks dengan menggunakan upaya pencegahan


2. Pemberantasan
Langkah pencegahan tertular kencing nanah antara lain:
1)    Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
2)    Menghindari hubungan seksual dengan pasangan risiko tinggi.
3)    Mengobati pasangan dari penderita yang positif terinfeksi kencing nanah, atau minimal memeriksa pasangan tersebut apakah telah terinfeksi.

Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus).

3. Pengobatan
a.    Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan doksisiklin).
b.    Cefixime (Suprax) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa 400 mg PO once for uncomplicated genitourinary or rectal infection Anak <45 400="" 8="" exceed="" kg:="" kg="" mg="" not="" once="" po="" to="">45 kg: Administer as in adults  Coadministration of aminoglycosides increase nephrotoxicity; probenecid may increase effects of cefixime
c.    Ceftriaxone (Rocephin) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa  125-250 mg IM once; 125 mg if uncomplicated genitourinary, rectal, or pharyngeal infection; 250 mg for PID 1 g IV/IM q24h for DGI 1-2 g IV q12h for gonococcal meningitis or endocarditis 1 g IM once for gonococcal conjunctivitis; consider single saline lavage as well Anak 25-50 mg/kg IV/IM as single dose for conjunctival infection (maximum 125 mg) 25-50 mg/kg/d IV/IM for 7 d for scalp abscess, sepsis, arthritis 25-50 mg/kg/d IV/IM for 10-14 d for suspected or known meningitis 125 mg IM once for children <45 cervicitis="" infection="" kg="" or="" pharyngitis="" rectal="" uncomplicated="" urethritis="" with="">45 kg: Administer as in adults
d.    Spectinomycin (Trobicin) Dewasa 2 g IM once Pediatric 40 mg/kg IM once Dosing Interactions Contraindications Precautions
e.    Silver nitrate Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa Not used for this indication Anak 2 gtt OU into conjunctival sac once immediately after birth (no later than 1 h after delivery)
f.     Erythromycin (Erygel) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa  Not used for this indication Anak0.5-inch (1.25 cm) ribbon OU into conjunctival sac once immediately after birth (no later than 1 h after delivery)
g.    Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah, infus).


BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Kencing nanah atau gonorhea adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva).Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan.

Gejala pertama GO umumnya timbul setelah 2 – 10 hari setelah terpapar oleh bakteri GO. Tetapi pada beberapa kasus, infeksi telah terjadi berbulan-bulan baru timbul gejala.Pada pria, gejala pertama dapat berupa rasa tidak nyaman pada uretra, yaitu saluran yang mengalirkan air kencing dari kandung kencing ke luar tubuh.Setelah itu timbul rasa nyeri dan keluar nanah. Jika infeksi bertambah parah, nyeri akan bertambah hebat dan nanah semakin banyak. Pada wanita, gejala biasanya bersifat ringan dan seringkali seorang wanita tidak menyadari bahwa ia telah terinfeksi GO.

Infeksi biasanya mengenai mulut rahim, juga uretra.Jika bergejala, GO dapat menyebabkan rasa nyeri saat kencing, kencing lebih sering dan tidak bisa ditahan, juga keluar nanah dari vagina dan uretra.

Langkah pencegahan tertular kencing nanah antara lain:
1)    Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
2)    Menghindari hubungan seksual dengan pasangan risiko tinggi.
3)    Mengobati pasangan dari penderita yang positif terinfeksi kencing nanah, atau minimal memeriksa pasangan tersebut apakah telah terinfeksi.

Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu (biasanya diberikan doksisiklin).Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus).

2. Saran
Hindari seks bebas atau berganti-ganti pasangan, lakukan hubungan seksual dengan sehat dan aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar