Rabu, 12 Juni 2013

CACING TAMBANG (NECATOR AMERICANUS)

Dr. Suparyanto, M.Kes


CACING TAMBANG (NECATOR AMERICANUS)

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Parasitologi merupakan ilmu yang berisi kajian tentang organisme (jasad hidup) yang hidup dipermukaan atau didalam tubuh organisme lain untuk sementara waktu atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain tersebut (Parasitologi kedokteran, 2010).

Parasitisme merupakan hubungan antara dua organisme, yang satu diantaranya mendapat keuntungan dan yang lain dirugikan. Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari parasit yang berupa cacing. Stadium dewasa cacing-cacing yang termasuk Nemethelminthes (kelas nematoda) berbentuk bulat memanjang dan pada potongan transversal tampak rongga badan dan alat-alat. Cacing ini memiliki alat kelamin terpisah (Parasitologi kedokteran, 1998).

Nematoda intestinal yaitu nematode yang berhabitat disaluran pencernaan manusia. Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus. Sebagian besar daripada nematoda ini menyebabkan masalah kesehatan masyarakat. Infeksi cacing ini dapat ditularkan melaui vektor atau kontak langsung.

Diantara nematoda intestinal terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah dan disebut “soil transmitted helmints”, yaitu nematoda yang siklus hidupnya untuk mencapai stadium infektif, memerlukan tanah dalam kondisi tertentu. Salah satu nematoda golongan Soil Transmitted Helmints adalah jenis cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale).

Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva adalah tanah gembur (pasir, humus) dengan suhu optimum untuk Necator americanus 28o – 32oC, sedangkan Ancylostoma duodenale lebih rendah 23o – 25oC. pada umumnya A.duodenale lebih kuat.

1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui morfologi, cara infeksi, gejala klinik, patogenesis, diagnosis, pengobatan dan mengetahui bagaimana pencegahan cacing tambang.

1.3 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Membantu mahasiswa untuk memahami tentang cacing tambang.
2. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai mata kuliah parasitology.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Cacing Tambang
Cacing tambang diberi nama “cacing tambang” karena pada zaman dahulu cacing ini ditemukan di Eropa pada pekerja pertambangan, yang belum mempunyai fasilitas sanitasi yang memadai. (Parasitologi kedokteran, 1998). Necator americanus banyak ditemukan di Amerika, Sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara, Tiongkok, and Indonesia, sementara A. duodenale lebih banyak di Timur Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian selatan. Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk. bentuk infektif dari cacing tersebut adalah bentuk filariform. Setelah cacing tersebut menetas dari telurnya, munculah larva rhabditiform yang kemudian akan berkembang menjadi larva filariform.

Taksonomi dari cacing tambang :
Phylum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Sub kelas : Secernantea
Ordo : Strongylida
Famili : Ancylostomatidae
Genus : Ancylostoma dan Necator
Spesies : Ancylostoma duodenale (Afrika),  Necator americanus (Amerika)

2.2  Morfologi
Cacing dewasa hidup di rongga usus halus manusia, dengan mulut yang melekat pada mukosa dinding usus. Ancylostoma duodenale ukurannya ebih besar dari Necator americanus. Yang betina ukurannya 10-13 mm x 0,6 mm, yang jantan 8-11 x 0,5 mm, bentuknya menyerupai huruf C, Necator americanus berbentuk huruf S, yang betina 9 – 11 x 0,4 mm dan yang jantan 7 – 9 x 0,3 mm. Rongga mulut A.duodenale mempunyai dua pasang gigi, N.americanus mempunyai sepasang benda kitin. Alat kelamin jantan adalah tunggal yang disebut bursa copalatrix. A.duodenale betina dalam satu hari dapat bertelur 10.000 butir, sedang N.americanus 9.000 butir. Telur dari kedua spesies ini tidak dapat dibedakan, ukurannya 40 – 60 mikron, bentuk lonjong dengan dinding tipis dan jernih. Ovum dari telur yang baru dikeluarkan tidak bersegmen. Di tanah dengan suhu optimum23oC - 33oC, ovum akan berkembang menjadi 2, 4, dan 8 lobus.

2.3 Cara Infeksi
Cacing tambang menimbulkan lebih banyak penyakit serius dari pada parasit lain. Di dalam kebanyakan bagian dunia, termasuk bagian Amerika Serikat, terdapatlah banyak penderita penyakit cacing tambang di antara penduduk.'' Di daerah seperti itu, kesehatan dan tenaga manusia rata-rata di bawah normal.''

Cacing tambang kecil dan kursus, panjangnya kira-kira 8-13 mm. Cacing ini bermukim di dalam usus halus dimana mereka melekatkan diri pada lapisan usus dengan mulut bebentuk sangkutan. Mereka menusuk pembuluh darah dengan giginya yang tajam dan menghisap darah. Cacing betina menghasilkan telur-telur dalam jumlah yang besar. Telur-telur itu dikeluarkan manusia melalui tinja dan menetas diluasr tubuhnya. Telur-telur itu menetas dan mengeluarkan janin di dalam tanah yang hangat dan lembab. Apabila kaki yang tidak beralas menyentuh tanah lembab yang mengandung cacing-cacing muda yang halus itu, cacing itu dengan cepat menembusi kulit kaki dan memasuki pembuluh darah, dan darah membawa mereka ke dalam paru-paru. Dari paru-paru cacing-cacing tambang yang masih muda itu memasuki saluran pernafasan dan terus ke dalam kerongkongan sehingga tertelan. Dengan cara ini mereka akhirnya memasuki usus halus dimana mereka mencapai kedewasaan. Kalau jumlah cacing itu kurang dari seratus, maka belum terlihat gejala. Tetapi kalau jumlahnya lebih dari lima ratus, maka lebih dari empat ribu ekor cacing terdapat dalam tubuh seorang.''

Satu-satunya cara untuk memastikan infeksi cacing tambang ialah mencari telur-telurnya didalam tinja, tetapi dalam kebanyakan hal terluhatlah tanda-tanda yang nyata atau gejala-gejala. Melumuri kulit tangan dan kaki dengan tanah kotor mengakibatkan cacing-cacing halus menembusi kulit sehingga kulit itu terasa panas dan gata, kemudian timbullah luka-luka dan bisul berkerak pada kulit. ini disebut gatal tanah, gatal tambang, kaki gatal, ibu jari kaki gatal, gatal embun atau gatal air. Sementara parasit yang belum dewasa itu bergerak menuju paru-paru, penderita akan batuk-batuk, sakit kerongkongan dan dahaknya bercampur darah.

Sementara parasit itu bergantung pada dinding usus, dia bertumbuh menjadi dewasa san timbullah gejala seperti menceret, perut gembung dan rasa tidak enak. Kemudian badan lemah, pucatm berat badan berkurang, kurang darah dan susah bernafas. Pada anak-anak yang sedang betumbh, perkembangan mental dan petumbuhan sangat lambat. Dalam hal jumlah cacing yang terlalu banyak, kaki akan membengkak, demikian juga tubuh, cairan akan betumpuk di dalam rongga perut. Penderita yang sudah mendapat gejala itu tidak dapat hidup lama kecuali cacing-cacing itu dikeluarkan dari dalam badannya.

Pencegahan penyakit cacing tambang begitu penting. Orang yang sudah ketularan harus ditolong untuk membuang cacing-cacing itu dari dalam ususnya dan kemudian diajar untuk memcegah infeksi berikut. Janganlah menjamah tanah yang telah ketularan cacing dan pakailah alas kaki di daerah panas. Yang paling utama ialah membuang segala jenis kotoran manusia di dalam tempat tertutup agar tanah itu tidak ditulari cacing. Kakus-kakus modern atau yang dibangun menurut aturan kesehatan akan menolong membasmi penyakit cacing tambang.

Harus disebutkan disini satu penyakit yang disebabkan oleh pemindahan jentik-jentik cacing dari anjing atau kucing yang memiliki cacing tambang. Cacing ini menembusi kulit manusia dan berpindah-pindah di kulit itu sendiri, biasanya tidak menembus lebih dalam atau tidak bergerak lebih jauh dari beberapa inchi. Perpindahan itu menimbulkan rasa gatal yang sangat hebat dan luka-luka merah yang bertahan sampai beberapa bulan, tetapu cacing petualang itu akhirnya mati dan diserap oleh jaringan. Kalau jumlahnya terlalu besar, akibatnya sangat buruk, apalagi kalau daerah operasinya di bawah kulit, sang dokter harus menggunakan metode khusu untuk membasminya. Kalau cacing itu menyusup lebih dalam, tidak ada yang dapat dilakukan kecuali mengobati gejalanya dan menunggu saat kematian cacing-cacing itu.

2.4  Gejala Klinis dan Patologi
1. Stadium Larva
Bila banyak filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit yang disebut ground itch, dan kelainan pada paru biasanya ringan.

2. Stadium Dewasa
Gejala tergantung pada:
a. Spesies dan jumlah cacing
b. Keadaan gizi penderita

Gejala klinik yang timbul bervariasi bergantung pada beratnya infeksi, gejala yang sering muncul adalah lemah, lesu, pucat, sesak bila bekerja berat, tidak enak perut, perut buncit, anemia, dan malnutrisi. Tiap cacing Necator americanus menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,005 – 0,1 cc sehari, sedangkan A. duodenale 0,08 – 0,34 cc. biasanya terjadi anemia hipokrom mikrositer. Disamping itu juga terdapat eosinofilia.
Anemia karena Ancylostoma duodenale dan Necator americanus biasanya berat. Hemoglobin biasanya dibawah 10 (sepuluh) gram per 100 (seratus) cc darah jumlah erythrocyte dibawah 1.000.000 (satu juta)/mm3. Jenis anemianya adalah anemia hypochromic microcyic. Bukti adanya toksin yang menyebabkan anemia belum ada biasanya tidak menyebabkan kematian, tetapi daya tahan berkurang dan prestasi kerja menurun.

2.5 Patogenesis
Cacing tambang memiliki alat pengait seperti gunting yang membantu melekatkan dirinya pada mukosa dan submukosa jaringan intestinal. Setelah terjadi pelekatan, otot esofagus cacing menyebabkan tekanan negatif yang menyedot gumpalan jaringan intestinal ke dalam kapsul bukal cacing. Akibat kaitan ini terjadi ruptur kapiler dan arteriol yang menyebabkan perdarahan. Pelepasan enzim hidrolitik oleh cacing tambang akan memperberat kerusakan pembuluh darah. Hal itu ditambah lagi dengan sekresi berbagai antikoagulan termasuk diantaranya inhibitor faktor VIIa (tissue inhibitory factor).

Cacing ini kemudian mencerna sebagian darah yang dihisapnya dengan bantuan enzim hemoglobinase, sedangkan sebagian lagi dari darah tersebut akan keluar melalui saluran cerna.28) Masa inkubasi mulai dari bentuk dewasa pada usus sampai dengan timbulnya gejala klinis seperti nyeri perut, berkisar antara 1-3 bulan. Untuk meyebabkan anemia diperlukan kurang lebih 500 cacing dewasa. Pada infeksi yang berat dapat terjadi kehilangan darah sampai 200 ml/hari, meskipun pada umumnya didapatkan perdarahan intestinal kronik yang terjadi perlahanlahan. 22) Terjadinya anemia defisiensi besi pada infeksi cacing tambang tergantung pada status besi tubuh dan gizi pejamu, beratnya infeksi (jumlah cacing dalam usus penderita), serta spesies cacing tambang dalam usus. Infeksi A. duodenale menyebabkan perdarahan yang lebih banyak dibandingkan N. americanus.28) Gejala klinis nekatoriasis dan ankilostomosis ditimbulkan oleh adanya larva maupun cacing dewasa. Apabila larva menembus kulit dalam jumlah banyak, akan menimbulkan rasa gatal-gatal dan kemungkinan terjadi infeksi sekunder. Gejala klinik yang disebabkan oleh cacing tambang dewasa dapat berupa nekrosis jaringan usus, gangguan gizi dan gangguan darah
2.6 Diagnosa
Jika timbul gejala, maka pada pemeriksaan tinja penderita akan ditemukan cacing tambang. Jika dalam beberapa jam tinja dibiarkan dahulu, maka telur akan mengeram dan menetas larva.

2.7 Pengobatan
Pengobatan penyakit cacing tambang dapat dilakukan dengan berbagai macam anthelmintik, antara lain befenium hidroksinaftoat, tetraldoretilen, pirantel pamoat dan mebendazol. Bila cacing tambang telah dikeluarkan, perdarahan akan berhenti, tetapi pengobatan dengan preparat besi (sulfas ferrosus) per os dalam jangka waktu panjang dibutuhkan untuk memulihkan kekurangan zat besinya. Di samping itu keadaan gizi diperbaiki dengan diet protein tinggi.

2.8 Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara Sanitasi lingkungan, diantaranya:
1. Hindari berjalan keluar rumah tanpa memakai alas kaki
Kebiasaan tidak memakai alas kaki merupakan faktor resiko yang kuat untuk terjadinya infeksi cacing tambang.

2. Cuci tangan sebelum makan
Cuci tangan, pekerjaan ini adalah Awal yang terpokok jika anda ingin tetap sehat. Dimanapun dan kapanpun selalau ada bakteri atau mikroorganisme yang siap masuk melawan tubuh kita 70 % perantara yang tepat adalah dari tangan, untuk itu cuci tangan adalah salah satu tindakan preventif yang sangat tepat.

3. Hindari pemakaian feces manusia sebagai pupuk pada sayuran
Jika sayuran yang dimakan tidak bersih maka larva cacing akan ikut termakan karena sayuran dipupuk menggunakan feces manusia yang telah terinfeksi.

4. Jika anda Ibu, awasi dan jaga anak anda main di Tanah
Dari sifat hidupnya, cacing tambang hidup pada tanah, sangat cepat menular melalui kulit, melewati epidermis kulit teratas hingga terakhir, anak – anak tentulah sangat mudah untuk dijadikan media untuk hidup si cacing tambang. Untuk itu perlu awasi anak anda saat bermain di tanah atau di halaman rumah yang memungkinkan adanya cacing tambang. Jika terlanjur memanjakan anak anda, lakukan kegiatan prefentif yaitu bersihkan seluruh badan anak dari tanah sehabis main.

5. Bersih Pakaian dan tempat
Mikroba penyebab infeksi ada dimana – mana, bahkan tempat maupun pakaian kita yang terlihat bersihpun bisa saja terdapat kuman – kuman yang membahayakan kesehatan. Dengan demikian Kebersihan atau sanitasi dan higienis tempat anda sangat diperlukan untuk mempertahankan kesehatan anda dan keluarga.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cacing tambang yang menginfeksi manusia adalah Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Cacing ini berhabitat di usus halus manusia. Necator Americanus menyebabkan Necatoriasis dan A.duodenale menyebabkan Ankilostomiasis. Dalam sehari N. americanus dapat bertelur 9.000 butir dan A.duodenale 10.000 butir. Telur yang keluar bersama tinja manusia ditanah akan menetas setelah 1-1,5 hari, keluarlah larva rabditiform. Dalam waktu kira-kira 3 hari larva rabditiform akan tumbuh menjadi larva fiariform, dan dapat hidup selama 7-8 minggu didalam tanah. Larva filariform inilah bentuk infektif cacing tambang ini yang dapat menembus kulit manusia. larva filariform masuk kedalam tubuh manusia melalui pembuluh darah balik atau pembuluh darah limfa, maka larva akan sampai ke jantung kanan. Dari jantung kanan menuju ke paru – paru, kemudian alveoli ke broncus, ke trakea dan apabila manusia tersedak maka larva akan masuk ke oesophagus lalu ke usus halus dan menjadi dewasa (siklus ini berlangsung kurang lebih dalam waktu dua minggu).

Infeksi ini terjadi didaerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk. Infeksi cacing ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat desa yang BAB di tanah dan pemakaian feces manusia sebagai pupuk. Selain lewat kaki, cacing tambang juga bias masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan yang masuk ke mulut.

Gejala yang ditimbulkan, stadium larva menyebabkan kelainan pada kulit (ground itch). Stadium dewasa tergantung dari spesies dan jumlah cacing serta keadaan gizi penderita.

Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan tambahan zat besi per-oral atau suntikan zat besi, jika kasus berat dapat diberikan tranfusi darah, dan jika kondisi penderita stabil dapat diberikan pirantel pamoat dan mabendazol yang digunakan beberapa hari berturut-turut. Pencegahan yang paling utama yaitu dengan sanitasi lingkungan dengan menjaga pola hidup bersih.

3.2 Saran
1.    Menjaga pola hidup bersih agar terhindar dari penyakit.
2.    Segera berobat jika timbul gejala awal, karena penyakit yang sudah kronis akan sulit untuk  disembuhkan.
3.    Hindari faktor resiko terinfeksi.

 
DAFTAR PUSTAKA

1.    http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_tambang.
2.    http://norva-fathimah.blogspot.com/2011/07/cacing-tambang.html.
3.    http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/2263720-cacingtambangancylostoma/#ixzz28OPqd1aZ.
4.    http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/2263720-cacing-tambang-ancylostoma/.
5.    http://penyakitwaswas.blogspot.com/2012/03/gejala-gejala-infeksi-cacing-tambang.html
6.    http://fitrisinupid.blogspot.com/.../makalah-cacing-tambang
7.    http://medicastore.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar