Jumat, 05 Januari 2018

PENYEBAB KEHANCURAN UMAT TERDAHULU



PENYEBAB KEHANCURAN UMAT TERDAHULU

Yan Karta Sakamira
5 Januari 2018

Rasulullah telah menjelaskan kepada kita bahwa penyebab hancurnya umat-umat terdahulu adalah:
1.       Banyak bertanya
2.       Berdebat dalam Urusan Agama

BANYAK BERTANYA

Rasulullah telah melarang para sahabat agar tidak banyak bertanya, karena dikuatirkan (dengan jawaban yang diberikan) justru memberatkan mereka, juga agar tidak disibukan oleh hal-hal yang tidak ada gunanya, disamping sebagai langkah preventif agar sesame kaum muslimin tidak berbantahan (berdebat), sebagaiman yang menimpa umat-umat sebelumnya.

Dalam menafsirkan ayat:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِنْ تَسْأَلُوا عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ الْقُرْآنُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا اللَّهُ عَنْهَا وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ (101)

“Janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu”. (QS. Al-Maidah: 101).

Ibnu Abbas berkata: Tunggulah, dan ketika turun ayat al-Qur’an janganlah kalian bertanya tentang sesuatu, karena kalian pasti mendapatkan penjelasannya.


BERDEBAT DALAM URUSAN AGAMA

Penyebab utama perpecahan umat adalah perdebatan dalam masalah agama, sehingga menimbulkan perselihan yang menyebabkan perpecahan dan tercerai-berai dalam berbagai jalan kesesatan.

Allah berfirman:

شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ ۖ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ

“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”. (QS. As-Syura: 13)

Dalam rangka mengantisipasi perpecahan,

Dari Jadab bin Abdullah al-Jabali ra berkata, Rasulullah bersabda,

اِقْرَأُوْا الْقُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ عَلَيْهِ قُلُوْبُكُمْ فَإِذَا اخْتَلَفْتُمْ فَقُوْمُوْا عَنْهُ

“Bacalah Al-Qur`an selama hati-hati kalian masih bersatu, maka jika kalian sudah berselisih maka berdirilah darinya”. (HR: Bukhari)

 Sumber: Musthafa al-Bugho, Pokok-pokok Ajaran Islam, Alam Books Publishing, Depok, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar