INGIN NAIK KELAS, HARUS IKUT UJIAN
Oleh:
Yan Karta Sakamira
1 Februari 2019
Saudaraku sesama muslim, dalam kehidupan dunia, jika kita ingin naik
kelas, ya harus ikut ujian dan harus lulus, baru naik kelas. Dalam kehidupan
akhirat, ternyata Allah juga memberlakukan hal sama, artinya jika kita ingin
lebih mulia dihadapan Allah (naik kelas), maka kita harus lulus ujian Allah.
SETIAP MUSLIM YANG BERIMAN PASTI DIUJI ALLAH
Allah berfirman:
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ
وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ
قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا وَإِنْ تَصْبِرُوا
وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan
(juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab
sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang
banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka
sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan”. (QS, Ali ‘Imran: 186)
Jadi tidak cukup bagi kita hanya beriman dalam ucapan, Allah belum
percaya sebelum mengujinya. Allah akan menguji setiap muslim baik hartanya
maupun dirinya.
Sebagai contoh, saat kita diuji Allah sakit opname di RS dengan tangan
diinfus dan dokter memerintahkan tidak boleh turun dari tempat tidur. Jika
dalam keadaan demikian, lantas kita meninggalkan shalat lima waktu, berarti
kita termasuk orang yang tidak lulus ujian, juga pada saat sudah sembuh kita
percaya bahwa dokter Fulan yang menyembuhkan penyakit kita, itu juga termasuk
kategori kita tidak lulus ujian. Karena walaupun kita sakit berbaring di tempat
tidur, kita tetap wajib menjalankan shalat lima waktu, dan saat sembuh, Allah
lah yang menyembuhkan sakit kita, bukan dokter.
Allah berfirman menceritakan kekasih-Nya, Ibrahim ‘alaihissalam,
وَ إِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah
yang menyembuhkanku.” (QS, Asy Syu’ara: 80)
UJIAN ALLAH SESUAI DENGAN KESANGGUPAN KITA
Dalam kehidupan dunia, siswa SD diuji dengan soal SD, siswa SMP diuji
dengan soal SMP, bukan siswa SD diuji dengan soal SMA, begitu juga Allah dalam
menguji kita, Allah akan menguji kita sesuai dengan kesanggupan kita.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ
مِنْ حَرَجٍ
“Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama ini suatu
kesulitan/keberatan” (QS. Al-Hajj: 78).
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا
وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah: 286).
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ
وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu” (QS. Al-Baqarah: 185).
Ayat diatas menunjukan bahwa, jika Allah menguji kita, kita akan mampu
untuk menjalaninya, jadi kita harus semangat dan bersabar.
SEMAKIN TINGGI KELASNYA, SEMAKIN BERAT UJIANNYA
Dalam kehidupan dunia, semakin tinggi kelas, semakin sulit (berat)
ujiannya. Begitu Allah dalam menguji kita, semakin tinggi keimanan dan
ketakwaan kita semakin berat ujiannya.
Nabi Ibrahim pernah diuji oleh Allah untuk menyembelih putranya Ismail,
dan Nabi Ibrahim lulus, karena mampu melaksanakannya, seandainya kita diuji
oleh Allah untuk menyembelih anak kita, mampukan? Jika kita tidak mampu, itupun
wajar, kalau level keimanan dan ketakwaan kita masih jauh dibawah Nabi Ibrahim.
Contoh ujian perintah Allah untuk kita adalah, kita diperintah Allah
untuk melaksanakan shalat tahajud sebagai shalat tambahan shalat lima waktu.
Allah berfirman:
وَ مِنَ الَّیۡلِ فَتَہَجَّدۡ بِہٖ
نَافِلَۃً لَّکَ ٭ۖ عَسٰۤی اَنۡ یَّبۡعَثَکَ رَبُّکَ مَقَامًا مَّحۡمُوۡدًا
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji”. (QS, Al Israa, 79)
Walaupun ngantuk, malas, capek menghampiri diri kita, namun jika kita
paksa, kita masih masih mampu untuk melaksanakanya, jadi sampai sekarang kita
belum mampu melaksanakannya, sudah luluskah kita?.
KIAT SUKSES MENGHADAPI UJIAN
Dalam menghadapi ujian, ada beberapa kiat yang perlu kita ketahui, agar
kita sukses menghadapi ujian Allah, kiat itu adalah: berilmu, semangat,
disiplin (istiqamah) dan sabar.
1.
Hadapi Ujian dengan Ilmu
Dalam melaksanakan shalat tahajud perlu ilmu, tidak boleh asal
mengerjakan, tetapi kita harus mengerjakan shalat dengan baik dan benar sesuai
tuntunan Rasulullah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى
كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)
2.
Hadapi Ujian dengan
Semangat
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam beliau bersabda.
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُوْلُ : يَا
ابْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ
فَقْرَكَ، وَإِنْ لاَ تَفْعَلْ مَلأْتُ يَدَكَ شُغْلاً، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكْ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah
sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan
kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi
tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)”
(HR: Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
3.
Jalani Ibadah dengan
Istiqamah
Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ
تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang
kontinu walaupun itu sedikit.” (HR: HR. Muslim no. 783)
4.
Jalani Ujian Dengan Sabar.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya
kamu beruntung.” (QS. Ali Imron: 200).
Semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan kesabaran kepada kita dalam
menjalani ujian-Nya.
Semoga bermanfaat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar