Selasa, 14 April 2020

TIPS BERHIAS UNTUK MUSLIMAH


TIPS BERHIAS UNTUK MUSLIMAH

Yan Karta Sakamira
14 April 2020

Berhias untuk mempercantik diri diperbolehkan dalam Islam, namun berhias mempunyai dampak yang sangat bertolak belakang, berhias akan memperoleh pahala jika dilakukan untuk menyenangkan suaminya, namun berhias akan memperoleh dosa jika dilakukan untuk menyenangkan temannya, atasannya ataupun menyenangkan orang lain di sepanjang jalan yang dia lewati.

1.       Dilarang Tabarruj

Tabarruj adalah wanita yang bersolek, berhias diri memperlihatkan perhiasan dan kecantikannya kepada para lelaki yang bukan suaminya. Mereka tidak memiliki rasa malu kecuali sedikit, mereka berjalan diantara lelaki, berlenggak-lenggok, berdesakan dengan para lelaki baik di mall, di jalan, di tempat kerja, maupun di tempat umum lainnya.

Timbul pertanyaan, apa manfaat dan keuntungannya mempunyai kecantikan, keindahan, serta berdandan cantik jika ternyata semua itu tidak di sukai oleh Allah swt., bahkan harus menerima kemurkaan-Nya. Disini para wanita tertipu, mereka ingin dipuji dan dikagumi oleh manusia, tetapi dimurkai oleh Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ

“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzab: 33)

2.       Dilarang Menyerupai Lelaki

Muslimah dilarang menyerupai laki-laki, baik itu dengan cara mengkasarkan suaranya maupun dengan cara meniru gerakan dan pakaian mereka. Begitu juga laki-laki dilarang menyerupai wanita, baik itu dengan cara melembutkan suara maupun dengan menirukan gerakan, pakaian, perhiasan, dan lain sebagainya dari karakter kewanitaan.

Kodratnya wanita tidak sama dengan laki-laki. Allah berfirman dalam Surat Ali Imran, 36:

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk". (QS: Ali Imran, 36)

Rasulullah bersabda:

حدثنا محمد بن بشار غندر حدثنا شعبة عن قتادة عن عكرمة عن ابن عباس رضي الله عنهما قال لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم المتشبهين من الرجال بالنساء والمتشبهات من النساء بالرجال (اخرجه البخاري في كتاب للباس باب المتشبهون بالنساء والمتشبهات من الرجال)

Artinya: “Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, menceritakan Gundar kepada kami kepada Syu’bah dari Qatadah, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas ra, berkata,”Rasulullah saw melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.”(HR: Bukhari)

  1. Dilarang Merubah ciptaan Allah

Dari Ibnu Mas’ud, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ

 “ Allah melaknat para wanita pembuat tato dan yang meminta dibuatkan tato, para wanita yang mencukur alis mereka dan para wanita yang meminta untuk dicukur alis mereka, dan para wanita yang mengikir gigi mereka, dengan tujuan mempercantik diri mereka, serta merubah ciptaan Allah Ta’ala.” (HR. Muslim)

  1. Dilarang Mubadzir

Muslimah hendaknya menjauhi sifat berlebih-lebihan, baik dalam hal membelanjakan hartanya untuk membeli kosmetik ataupun menghabiskan waktu berjam-jam di depan cermin.

Allah berfirman:

وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. (QS: Al Isra’, 26)

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (QS: Al Isra’, 27)

Semoga bermanfaat. Aamiin




Tidak ada komentar:

Posting Komentar