SEKILAS
TENTANG PERSALINAN
1.
Definisi
persalinan
Persalinan
adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup
bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (manuaba,1998:157)
Persalinan
adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan
lahir. (prawirohardjo, 2002:100)
Partus
adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar. (sarwono, 2005:181)
Persalinan
adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir
atau dengan jalan lain. (Rustam, 1998:91)
Persalinan
adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup
bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput
janin dari tubuh ibu. (obstetri fisiologi, 1983:221)
2.
Macam
– macam persalinan
Macam
– macam persalinan terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
a.Macam
persalinan berdasarkan bentuk persalinan.
1)
Persalinan
spontan
Adalah
proses lahirnya bayi pada lahir belakang kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
2)
Persalinan
buatan
Dikatakan
persalinan buatan apabila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya
ekstraksi dengan forceps, atau dilakukan operasi sectio caesarea.
3)
Persalinan
anjuran
Pada
umumnya persalinan terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar,
tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam
persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak dimulai dengan sendirinya tetapi
baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau
prostalglandin. Keadaan inilah yang disebut persalinan anjuran.
4)
Persalinan
Water Birthing
Yaitu
persalinan yang dilakukan di air, persalinan ini dilakukan di kolam air hangat
yang suhunya sudah diatur sedemikian rupa sehingga pada saat bayi lahir tidak
kaget karena suhu air yang ada di kolam tersebut suhunya sama dengan cairan
amnion ( Cairan Ketuban )
b.Macam
– macam persalinan menurut usia kehamilan
1)
Abortus
Pengeluaran
buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat kurang dari
500 gram.
2)
Partus
immaturus
Peneluaran
buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atu bayi dengan berat badan
antara 500gram dan 999 gram.
3)
Partus
prematurus
Pengeluaran
buah kehamilan antara 28 minngu – 37 minggu aatau bayi dengan berat badan
antara 1000 gram 2499 gram.
4)
Partus
Maturus / Partus Aterm
Pengeluaran
buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500
gram atau lebih.
5)
Partus
Postmaturus / Partus Serotinous
Pengeluaran
buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu
3.
Tanda
– tanda gejala dimulainya persalinan
Tanda
dan gejala dimulainya persalinan ada dua :
1.Tanda
– tanda permulaan persalinan
Sebelum
terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki “
bulannya“ atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan (
Preparatory stage of labor) ini memberikan tanda sebagai berikut :
1)
Lightening
atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul (
PAP ) terutama pada primigravida. Pada multi para tidak begitu kentara.
2)
Perut
kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3)
Perasaan
sering – sering atau susah kencing (Polakisuria) karena kandung kemih tertekan
oleh bagian terbawah janin.
4)
Perasaan
sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi – kontraksi lemah dari
uterus, kadang – kadang disebut “ Fase Labor Pains”.
5)
Serviks
menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah serta bisa bercampur
darah (Bloody Show).
2.Tanda
– tanda In Partu
1)
Rasa
sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.
2)
Keluar
lendir bercampur darah ( Show ) yang lebih banyak karena robekan – robekan
kecil pada serviks.
3)
Kadang
– kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4)
Pada
pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Seperti telah dikemukan dahulu
factor – factor yang berperan dalam persalinan adalah :
a.Kekuatan
mendorong janin keluar ( power ) :
1)
His
( kontraksi uterus )
2)
Kontraksi
otot – otot dinding perut.
3)
Kontraksi
diafragma
4)
Dan
ligamentous action terutama lig. Rotundum
b.Faktor
janin ( passager )
c.Factor
jalan lahir ( passage )
d.Penolong
e.Psikis
ibu
Pada
waktu partus akan terjadi perubahan – perubahan pada uterus, serviks , vagina,
dan dasar panggul.
4.
Perbedaan
persalinan normal dan patologis
1.Persalinan
Normal
Persalinan
adalah proses yang dinanti-nanti seorang ibu hamil dalam menjalani proses
kehamilannya. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar.
Demikian yang disebut dengan pengertian persalinan / kelahiran.
Bila
kita berbicara mengenai partus (kelahiran) normal tentunya ada kebalikannya
dengan apa yang disebut dengan partus kelahiran abnormal. Yang dimaksud dengan
pengertian partus normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang
kepala / ubun-ubun kecil, tanpa menggunakan alat / pertolongan istimewa, serta
tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), dan proses persalinan
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
proses
persalinan normal. Sebuah persalinan kelahiran dikatakan normal bila mempunyai
sebab sebagai berikut :
1)
Penurunan
fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari plasenta
berkurang.
2)
Tekanan
pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi (pacemaker) bagi kontraksi otot polos
uterus.
3)
Iskemia
otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang terjadinya kontraksi.
4)
Peningkatan
beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estrogen mengakibatkan peningkatan
aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin,
menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan.
Dalam dunia kesehatan kita mengenal
akan tiga faktor P dalam proses kelahiran. Tiga P tersebut Power, Passage,
Passenger. Berikut maksud ketiga hal tersebut :
1)
Power.
P yang pertama adalah POWER. Yang dimakksud power di sini adalah His (kontraksi ritmis otot polos uterus),
kekuatan mengejan ibu, keadaan kardiovaskular
respirasi metabolik ibu.
2)
Passage.
P yang kedua adalah PASSAGE. Passage ini yang dimaksud adalah keadaan jalan lahir dari sang ibu hamil yang
akan melahirkan.
3)
Passanger,
P yang ketiga adalah PASSANGER. Yang dimaksud passanger ini adalah keadaan janin yang akan keluar dari sang
ibu. Passenger ini meliputi : letak,
presentasi, ukuran/berat janin, ada / tidak kelainan anatomik mayor.
Setelah
kita mengenal hal tersebut di atas, maka kita akan menginjak kepada apa yang
dimaksud dengan HIS. His persalinan adalah gelombang kontraksi ritmis otot
polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii
memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang
terdapat di dinding uterus daerah tersebut. Resultante efek gaya kontraksi
tersebut dalam keadaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah
kanalis servikalis (jalan lahir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke
luar. Demikian yang dimaksud dengan pengertian his pada persalinan.
Faktor
yang menyebabkan his dalam persalinan normal adalah sebagai berikut :
1)
Kerja
hormon oksitosin
2)
Regangan
dinding uterus oleh isi konsepsi 3
3)
Rangsangan
terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.
2.Persalinan
patologis
Persalinan
patologis disebut juga dengan dystocia berasal dari bahasa Yunani. Dys atau
dusartinya jelek atau buruk, tocos artinya persalinan. Persalinan patologis
adalah persalinan yang membawa satu akibat buruk bagi ibu dan anak. (Departemen
of Gynekologi, 1999). Sementara persalinan normal menurut WHO adalah persalinan
yang dimulai secara spontan, beresiko rendah padaawal persalinan dan tetap
selama proses persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dalam
persentasebelakang kepala usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, setelah
persalinan ibu dan bayi dalamkondisi sehat. (Depkes, 2002).Persalinan adalah
suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari uterus
melaluivagina ke dunia luar (Wikjiosastro, 2002). Sementara menurut Irene dan
Margaret (2002) persalinanadalah proses bergeraknya janin, plasenta dan
membrane keluar dari uterus yang tidak disadariyang menghasilkan affacement dan
dilatasi cerviks yang menghasilkan persalinan.
Peran Karakteristik Ibu dalam Persalinan
Patologis.
a.Umur
pada umur ibu kurang dari 20 tahun rahim dan panggul belum tumbuh mencapai
ukurandewasa. Akibanya apabila ibu hamil pada umur ini mungkin mengalami persalinan
lama atau macet,karena ukuran kepala bayi lebih besar sehingga tidak dapat
melewati panggul. Sedangkan pada umur ibuyang lebih dari 35 tahun, kesehatan
ibu sudah mulai menurun, jalan lahir kaku, sehingga rigiditas tinggi.Selain itu
beberapa penelitian yang dilakukan bahwa komplikasi penelitian yang dilakukan
bahwa komplikasi kehamilan yaitu Preeklamasi, Abortus, partus lama lebih sering
terjadi pada usia dini. Lebihdari 35 tahun akibatnya ibu hamil. Lebih dari 35
tahun. Pada zaman dahulu akibanya ibu hamil pada usiini mungkin lebih besar
anak cacat, persalinan lama, yaitu lebih dari 12 jam pada primi para dan lebih
dari 12 jam dan 8 jam pada multi para. Selain itu dapat mengakibatkan
perdarahan karena uterustidak berkontraksi (Depkes, 2001).
b.ParitasParitas
adalah jumlah anak yang dilahirkan ibu. Sampai dengan paritas tiga rahim ibu
bisakembali seperti sebelum hamil. Setiap kehamilan rahim mengalami pembesaran,
terjadi pereganganotot-otot rahim selama 9 bulan kehamilan. Akibat regangan
tersebut elastisitas otot-otot rahim tidakkembali seperti sebelum hamil setelah
persalinan. Semakin sering ibu hamil dan melahirkan, semakindekat jarak
kehamiilan dan kelahiran, elastisitas uterus semakin terganggu, akibatnya
uterus tidakberkontraksi secara sempurna dan mengakibatkan perdarahan pasca
kehamilan (Sarwono, 2005)
c.PendidikanIbu
yang mempunyai pendidikan tinggi, yang bekerja di sektor formal mempunyai akses
yanglebih baik terhadap informasi tentang kesehatan, lebih aktif menentukan
sikap dan lebih mandirimengambil tindakan perawatan. Rendahnya pendidikan ibu,
berdampak terhadap rendahnyapengetahuan ibu. Untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Makin rendah pengetahuan ibu, makinsedikit keiinginan memanfaatkan
pelayanan kesehatan (Rukmini, 2005)
d.Perilaku
IbuPerilaku adalah merupakan totalitas penghayatan dan aktifitas seseorang
yangmerupakan hasil bersama baik eksternal maupun internal. Seorang ahli
pedidikan membagi perilakukedalam 3 domain: pengetahuan, sikap dan tindakan.
Bila perilaku didasari rendah pengetahuan akanlanggeng dari yang tidak didasari
pengetahuan (Rogers, 1974). Ibu hamil harus berperilakusehat, agar kehamilan
tidak mempunyai masalah yang dapat mengakibatkan komplikasi dalampersalinan.
Adapun perilaku ibu selama hamil meliputi: kunjungan, asupan gizi, makan tablet
zat besisejak kehamilan 20 mg, senam hamil, perawatan jalan lahir, pemanfaatan
layanan kesehatan.(Syaiffudin, 2005).
5.
Tanda
bahaya persalinan
Ada
beberapa tanda-tanda kegawatan persalinan yang perlu ditangani secara serius
jika kita menemukannya. Berikut ini adalah tanda-tanda bahaya persalinan,
diantaranya:
1)
Sang
Ibu demam, menggigil
2)
Bayi
tidak lahir dalam 30 menit sampai 12 jam sejak terasa mulas
3)
Mengalami
pendarahan (keluar darah sebelum melahirkan)
4)
Ibu
hamil tidak kuat mengejan
5)
Ibu
hamil mengalami kejang-kejang
6)
Air
ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
7)
Keluar
lendir (air ketuban) keruh dan berbau
8)
Setelah
bayi lahir, ari-ari tidak keluar
9)
Ibu
merasa gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
10) Keluar darah banyak
ketika bayi lahir
11) Tali pusat atau
tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
12) Persalinan sangat
lama.
6.
Proses
persalinan normal
Selama
kehamilan berlangsung dapat terjadi kontraksi ringan pada seluruh rahim, tanpa
rasa sakit dan tanpa koordinasi yang disebut Braxton hicks. Kontraksi ini lebih
lanjut akan menjadi kekuatan untuk persalinan. Banyak teori yang di kemukakan
untuk menerangkan bagaiman proses persalinan dapat terjadi. Persalinan pada
manusia di bagi menjadi 4 tahap penting dan
kemungkina penyulit dapat terjadi pada setiap tahap tersebut.
Empat
tahap persalinan atau periode persalinan meliputi :
1.Kala
I ( kala pembukaan )
Pada
kala ini di mulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks
menjadi lengkap. Observasi pada kala 1 sangat penting karena dengan ini kita
dapat mengetahui perkembangan ibu.
Kala
1 dibagi menjadi dua fase yaitu :
1.Fase
laten
Di
mana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm berlangsung
dalam 7 – 8 jam.
2.Fase
aktif
Berlangsung
selama 6 jam dan dibagi atas tiga subfase.
1)
Periode
Akselerasi
Berlangsung
2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
2)
Periode
Dilaktasi maksimal ( stady )
Selama
2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
3)
Periode Deselerasi
Berlangsung
lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap.
2.Kala
II ( kala pengeluaran janin )
Kala
yang dimulai dari pembukaan lengkap sampe janin keluar, pada kala ini his
terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama, kira- kira 2 – 3 menit sekali.
Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada
otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa
mengedan.karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar,
dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva
membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan
lahirkan kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi 1,5 – 2
jam, pada multi 1 jam.
3.Kala
III ( kala pengeluaran uri )
Kala
ini dimulai setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus
teraba keras dengan fundus uteri
setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 x sebelumnya.beberapa
saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-1 menit seluruh plasenta terlepas. Terdorong
ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau sedikit dorongan dari atas simfisis
atu fundus uteri seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 m3nit setelah bayi
lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200
cc.
4.Kala
IV
Adalah
kala pengawasn selama 2 jam setelah plasenta lahir dan uri lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum. Dua jam
setelah persalinan adalah waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru
saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, yaitu si ibu melahirkan bayi
dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia
luar. Dalam kal IV ini perawat atau bidan harus tinggal bersama ibu yang stabil
dan mengambil tindakan yang tepat untuk melakukan stabilisasi.
Lamanya
persalinan pada primi dan multi adalah :
kala Primi Multi
Kala
I 13 jam 7
jam
Kala
II 1 jam ½
jam
Kala
III 1 / 2 jam ¼ jam
Lama
persalinan 14 ½ jam 7 ¾ jam
7.
Persiapan
ibu sebelum bersalin.
Hal
– hal yang perlu ibu siapkan sebelum melahirkan. Meliputi :
a.Mental
Dengan
kesiapan mental yang baik, ibu akan terbantu saat melalui proses persalinan
yang panjang dan melelahkan, terutama bagi ibu baru. Selain itu, ibu juga akan
terbebas dari segala ketakutan sehingga proses melahirkan bisa dilalui dengan
rileks.
b.Doa
Selain
merupakan kebutuhan spiritual doa juga sangat di perlukan untuk memberi
ketenangan kepada ibu yang akan melahirkan. Berikut doa untuk ibu melahirkan:
1)
Membaca
al fatehah
2)
Membaca
ayat kursi
3)
An
nahl ayat 78
"Wallahu
akhrojakum mimbuthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syaian waja'ala lakumus
sam'a wal abshoro wal af idah la'allakum taskuruun".
c.Riset
Dengan
pengetahuan yang benar, ibu bisa tahu mana yang benar dan tidak, serta
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, menanggapi nasihat yang
ternyata hanya mitos. ibu bisa berdiskusi dengan dokter kandungan, bidan, atau mencari tahu di buku hingga situs
kesehatan. Riset mengenai proses persalinan juga bermanfaat agar ibu tak akan
terlalu kaget ketika bidan melakukan pemeriksaan bagian dalam, mengecek
pembukaannya, memeriksa kondisi bayi, denyut jantung ibu dan bayinya, dan
lain-lain.
Jangan
lupa juga untuk mencari tahu rumah sakit dan dokter kandungan atau bidan yang
kompeten dan selalu siap sedia. Pertimbangkan pula kemungkinan terjadinya
komplikasi. Jadi selain dokter kandungan, cari tahu juga apakah di rumah sakit
yang dipilih terdapat dokter anastesi, dokter anak, internis, spesialis bedah
yang kompeten. Fasilitas yang diperlukan juga harus masuk ke dalam riset.
Begitu juga dengan akses seperti jarak dari rumah, kemacetan, hingga lahan
parkir di rumah sakit.
d.
Antenatal Care
Persalinan
adalah proses yang alami. Jadi meski ibu belum berpengalaman, persalinan tidak
akan terlalu menakutkan. Terutama jika ibu rajin melakukan antenatal care atau pemeriksaan selama kehamilan dengan
benar dan tepat. seharusnya komplikasi tidak sampai terjadi atau terdeteksi
lebih awal jika ibu hamil rutin melakukan antenatal care .
Manfaat
lain dari antenatal care adalah ibu akan
diedukasi bagaimana persalinan yang benar. Misalnya mengenal tanda-tanda
persalinan atau partum seperti ada
“show” atau sejumlah kecil darah yang
bercampur dengan lendir dari serviks, kontraksi, hingga air ketuban pecah. Jika
salah satu ciri tersebut muncul, harapannya ibu bisa tahu kapan harus berangkat
ke rumah sakit atau BPM. Selain itu, antenatal care juga memelajari soal diet pada ibu hamil,
latihan bernapas untuk persalinan, sexual intercourse , serta bahaya merokok,
obat-obatan terlarang, alkohol, dan lainnya bagi ibu.
e.Belajar
Pernapasan
Untuk
menahan rasa nyeri selama proses persalinan, Ada yang namanya breathing
exercise . Biasanya itu diajarkan di kelas senam hamil. Usahakan ibu Jangan
lepas kontrol dengan berteriak-teriak tidak jelas. Sebisa mungkin hal ini
diantisipasi dan ibu bisa tetap fokus melahirkan.
f.Dukungan
Moral
Ibu
dapat mencari dukungan moral dari suami, ibu, saudara perempuan, teman, atau
yang lainnya. Dukungan ini akan sangat ibu butuhkan selama proses berlangsung.
Dengan demikian, suami atau keluarga bisa mendukung istri dengan memberi
semangat saat istri lelah saat mengejan.
Dukungan
ini sebaiknya jangan ada di saat persalinan saja, tapi juga di bulan-bulan awal
saat bayi baru lahir. Ingat, pasca melahirkan merupakan saat yang merepotkan
sekali bagi ibu.
g.Perlengkapan
Bayi
Siapkan
perlengkapan bayi sebelum proses melahirkan tiba. Sebut saja popok, pakaian,
selimut, botol susu, perlengkapan mandi, obat-obatan khusus bayi, dan
lain-lain. Lengkapnya, ibu bisa menanyakan ini kepada teman yang sudah
berpengalaman atau dari bidan dan perawat pada saat antenatal care .
h.
ASI
ASI
memang makanan terbaik bagi bayi usia 0-2 tahun. Hal ini perlu di pelajari dan
di persiapkan untuk ibu yang akan melahirkan sebagai persiapan laktasi.
8.
Nasehat
untuk ibu setelah persalian
Setelah
melahirkan ibu pasti akan mengalami beberapa perubahan. Ada beberapa nasehat
untuk ibu setelah persalinan :
1.Pemenuhan
Gizi Ibu
Nutrisi
atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gixi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 %.
Karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk
memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat
tiga kali dari kebutuhan biasa.
2.Early
Ambulation
Early
Ambulation adalah kebijakan untuk selekas mungkin membimbing klien keluar dari
tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan. Sebaiknya bagi para
ibu – ibu setelah melahirkan segera latihan untuk mobilisasi dini.
3.Istirahat
Kebahagiaan
setelah melahirkan membuat sulit istirahat. Seorang ibu baru akan cemas apakah
ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan sulit tidur.
Sebaiknya ibu istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Obstetric
fisiologi, Universitas Pajajaran, penerbit bandung. 1983
2.
Ilmu
kandungan, Sarwono Prawiharjo, PT Bina pustaka. Jakarta 2009
3.
Memahami
kesehatan reproduksi wanita, Manuaba. Jakarta, EGC 2009
4.
Synopsis
obstetric, Rustam Mohtar, EGC1998, Jakarta
5.
http://superbidanhapsari.wordpress.com/2010/10/15/promosi-kesehatan-pada-ibu-bersalin/
6.
http://bidanajaib.blogspot.com/2012/04/makalah-promosi-kesehatan-terhadap-ibu.bersalin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar