KELEMBABAN
RUMAH
1.
Pengertian
Kelembaban
adalah jumlah uap air yang di kandung oleh udara pada waktu dan tempat
tertentu. Kelembapan udara dinamakan juga kelengasan atau kebasahan udara yaitu
kandungan uap air di dalam udara.uap air di udara itu berasal dari hasil
penguapan air di permukaan bumi, air tanah atau air tumbuh – tumbuhan.
Kandungan uap air di udara berubah – ubah. Kemampuan udara memegang uap air
juga berbeda. Jadi, masa udara mempunyai batas maksimum dalam menampung
sejumlah udara. Batas maksimum tersebut di tentukan oleh suhu.(Geografi untuk
SMA kelas X, H . Asep Mulyadi. 2006).
Kelembapan
mengacu pada jumlah partikel air (dengan kata lain, uap air) yang ada di udara.
Udara memiliki kapasitas tertentu untuk menahan partikel-partikel air yang sering
bervariasi dengan suhu sekitarnya. Saat cuaca berawan, musim panas atau hujan,
akan ada kelembapan yang tinggi di udara. Anda juga mungkin merasa berkeringat
dan lebih panas daripada biasanya, sebagai uap air di udara telah mencapai
tingkat kejenuhan. Demikian pula, ketika suhu turun selama musim dingin, udara
menjadi kering. Tingkat kelembapan rendah juga dapat terjadi di tempat-tempat
yang sangat panas dimana tidak ada hujan selama berbulan-bulan. (Ditjen Cipta
Karya, 1997)
2.
Macam
– macam kelembapan
1).Kelembapan
nisbi atau relatif
Bilangan
yang menunjukkan berat uap air dalam satuan gram yang ada di dalam 1 m³
udara.pada pagi hari suhu udara 25ºC , saat itu udara mempunyai kemampuan
maksimal dalam menampung uap air 50 gram/m³.jadi saat itu kelembapan relatifnya
80%.saat hari bertambah siang, suhu udara menjadi 29ºC. Karena bertambah panas,
maka udara memuai sehingga kemampuan maksimalnya dalam menampung uap air
menjadi 80 gram/m³. Tetapi jumlah uap air yang benar – benar ada di udara tetap
yaitu 40 gram/m³ saat itu kelembapan relatifnya turun menjadi 50%.
Kelembapan
relatif di rumuskan dengan :
RH=
e/E ×100%
RH=kelembapan
relatif (%)
e=kandungan
uap air yang benar – benar ada di udara dari hasil pengukuran secara langsung
E=
kemampuan maksimal udara dalam menampung air.
suhu
bola basah dan kering itu suhu yang tercatat di dalam higrometer yaitu alat
pengukur kelembapan udara, biasanya untuk menghitung kelembapan relatif dengan
menghitung selisih suhu yang tercatat dari suhu bola yang basah dan yang kering.
selisihnya disebut depresi bola basah. kalo misalnya suhu termometer bola basah
26 derajat C dan bola kering 22 derajat C, berarti depresi bola basahnya 4
derajat C.
2).Kelembapan
absolut atau mutlak
Angka
dalam % yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang benar –
benar di kandung udara pada suhu
tertentu dengan jumlah uap air maksimum yang dapat di kandung udara dalam suhu
yang sama.(Geografi untuk SMA kelas X, H . Asep Mulyadi. 2006).
3).Pengaruh
Tingkat Kelembapan Tinggi
1)
Jika
tingkat kelembapan relatif yang tinggi baik karena kondisi eksternal, seperti
suhu udara terbuka atau faktor manusia, udara akan membawa lebih banyak uap air
yang dapat mengakibatkan kondisi seperti embun pada permukaan yang dingin,
menyebabkan kelembapan di sekitar kita.
2)
Sebagai
kumpulan air yang terbentuk pada dinding, jendela dan pintu, permukaan ini
mengundang berkembang-biaknya jamur dan lumut yang menjadi sumber berbagai
masalah kesehatan kita.
3)
Jamur,
bersama dengan tungau dan debu sering menyebabkan masalah pernapasan seperti
asma, alergi dan batuk. Mikroorganisme tersebut juga dapat tumbuh di pakaian
dalam kondisi basah.
4)
Seperti
udara sekitarnya yang kaya dengan uap air, tubuh anda mungkin keringat mengucur
deras dan anda mungkin mengalami kegerahan bahkan selama cuaca berawan.
5)
Kelembapan
juga dapat menyebabkan dinding kertas atau lukisan menjadi lepek, atau bahkan
menyebabkan dinding plester yang baru dikerjakan mengalami retak.
6)
Tingkat
kelembapan tinggi di rumah kita dapat menyebabkan pintu kayu atau jendela
memuai atau melebar sehingga tidak sesuai dengan ukuran kusen.
4).Pengaruh
Tingkat Kelembapan Rendah
Ketika
kelembapan turun di bawah tingkat kenyamanan, anda mungkin akan mengalami udara
kering dan juga mungkin merasakan dingin yang tidak menyenangkan selama musim
dingin. Seperti udara lembap yang sangat tinggi, udara kering juga dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang terkait seperti kulit kering, bibir
pecah-pecah, dan lain-lain. Ketika Anda bernafas dalam udara dingin dan sangat
kering, anda juga mungkin mengalami kesulitan bernafas atau mendapatkan sakit
tenggorokan selama pagi dan malam hari di saat musim angin. Tidak seperti
tingkat kelembaban tinggi, udara kering tidak berpengaruh begitu banyak pada
alat-alat rumah tangga. Akan tetapi furnitur seperti pintu, jendela biasanya
menciut akibat kekeringan ekstrim udara di sekitarnya. (Ditjen Cipta Karya,
1997)
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Alimul
H.Aziz.(2007).Metode Penelitian Dan Teknik Analisis Data . salemba medika :
Jakarta.
2.
Arikunto,
Suharsini. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta :
Jakarta.
3.
Brooks
geof.(2001).Mikrobiologi kedokteran. Jakarta : salemba medika
4.
David.
P.(2009).TBC di Jawa Timur. Tersedia dalam : http://www.korantempo.com.[Diakses
30 oktober 2010].
5.
Dinkes
RI.(2002).Pedoman Nasional Penaggulangan Tuberkulosis: Jakarta.
6.
Dinkes
RI.(2007).Pedoman Nasional Penaggulangan Tuberkulosis: Jakarta. Graha Ilmu
7.
Gunawan
rudy.(2009) Rencana rumah sehat.KANISIUS ( anggota IKAPI ) : Yogyakarta
8.
Mukono
H.J.(2000).Prinsip dasar kesehatan lingkungan.air langga university : surabaya.
9.
Mulyadi
asep.(2006).geografi untuk SMA kelas X. CV Alfabeta : bandung.
10. Mansjoer,
A.(2001).Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. FKUI: Media Aeskulapius.
11. Nursalam,
(2003).konsep & penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan : pedoman
skripsi, tesis dan instrumen penelitian keperawatan.salemba medika : jakarta.
12. Ratih, (2004).TBC di
Indonesia (Tempo 10 Maret 2004). Tersedia dalam : www.tempointeraktif.com.
[Diakses 3 november 2010]
13. Sarwono, Jonathan.(2009).Statistik
Itu Mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputerisasi Statistik Menggunakan
SPSS 16.Edisi: 1. ANDI : yogyakarta.
14. Saryono,
(2008).Metodologi Penelitian Kesehatan (Penuntun Praktis Bagi Pemula).Mitra
cendikia Press : yogyakarta.
15. Setiadi.(2007).
Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi Pertama. GRAHA ILMU : Jogjakarta.
16. Smeltzer, S.C., dan
Bare, B.G.(2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner& Suddarth. EGC
: Jakarta.
17. Subaruddin Arief,
(2008).Membangun rumah sederhana sehat tahan gempa. penebar swadaya : Jakarta.
18. Sudoyo. A, dkk,
(2007).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi IV. FKUI : Jakarta.
19. Sugiono
.(2003).Statistik Untuk Penelitian. CV Alfabeta : Bandung.
20. Sugiyono.(2003).
Metode Penelitian Administrasi. CV Alfabeta : Bandung.
21. Tjokronegoro Arjatmo,
Utama Hendra.(2001).Buku ajar penyakit dalam jilid 11.FKUI : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar