Minggu, 20 Desember 2009

FISIOLOGI REFLEK DAN GERAK (Physiology of Motion and Reflexes)


Dr. Suparyanto, M.Kes

SISTEMA LOKOMOTORIUS

  • Reseptor: penerima rangsang
  • Saraf sensoris: saraf penghubung antara reseptor dengan SSP
  • SSP (sistem saraf pusat< terdiri otak dan medulla spinalis)
  • Saraf motoris: saraf penghubung antara SSP dengan efektor
  • Efektor: terdiri otot dan kelenjar

RESEPTOR

  • Reseptor: ujung distal dendrit yang berfungsi menerima stimulus
  • Berdasar sumber (lokasi) sensasi:
    • Eksteroseptor: menerima stimulus dari luar tubuh (suhu, penciuman, penglihatan, pemndengaran)
    • Propioseptor: reseptor pada otot, tendon dan persendian, keseimbangan à reseptor postur tubuh
    • Interoseptor (viseroseptor): menerima stimulus dari dalam tubuh (digesti, ekskresi, sirkulasi)

  • Berdasar jenis stimulus:
    • Mekanoseptor: regangan, vibrasi, tekanan, propiosepsi, pendengaran, ekuilibrium dan tekanan darah
    • Termoreseptor: suhu
    • Nosiseptor: nyeri (kerusakan jaringan)
    • Fotoreseptor: cahaya
    • Kemoreseptor: perubahan konsentrasi, pH

CONTOH RESEPTOR

  • Oculi: reseptor visualis
  • Auris: resptor auditorius
  • Integenum: reseptor suhu, tekanan, sentuhan
  • Lingua: reseptor gustatorius (pengecapan)
  • Nasal: reseptor olfactorius (pembauan)
  • Baroreseptor: reseptor tekanan darah
  • Glomus aorticus: reseptor kadar oksigen dalam darah
  • Glomus karoticus: reseptor kadar oksigen dalam darah

MACAM RANGSANGAN

  • Listrik
  • Kimia
    • Asam
    • Basa
    • Garam
  • Fisika
    • Suara
    • Sinar
    • Trauma
    • Warna

JARAS SENSORIK

  • Jaras mulai dari reseptor sampai cortex sensoris cerebri berfungsi membawa impuls dari reseptor ke SSP
  • Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis
  • Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anestesia

  • Ada dua jalur:
1.      Jaras sentuhan/posisi, dari reseptor melalui ganglion radix pos, serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis, menyilang di medulla oblongata berakhir di cortex sensoris cerebri

2.      Jaras nyeri/suhu dari resetor melalui ganglion radix pos serabut memotong med spin kemudian naik pada traktus antero lateral sisi yg berlawanan berakhir pada cortex sensoris cerebri

JARAS MOTORIS

  • Jaras mulai dari cortex motorik cerebri sampai efektor (otot, kelenjar)
  • Jaras menyilang di medulla oblongata
  • Dibagi dua:
    • UMN (upper motor neuron) jaras mulai cortex motorik cerebri sampai cornu anterior medulla spinalis
    • LMN lower motor neuron) jaras mulai cornu anterior medulla spinalis sampai efektor

UPPER MOTOR NEURON

  • Jaras saraf mulai cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis
  • Kerusakan pada jaras UMN menyebakan paralisa yang bersifat spastik

LOWER MOTOR NEURON

  • Jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai efektor
  • Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)

MOTOR END PLATE

  • Ujung akhir dari jaras saraf motorik, merupakan sinap antara neurit saraf motorik dan otot


GERAK OTOT

  • Bagian otot yang berperan untuk gerak
    • Aktin
    • Miosin
  • Impul dari SSP  melalui saraf motrik sampai di  motor end plate, potensial aksi di bongkol sinaptik akan mengeluarkan acetil kolin yang menyebabkan (aktin & miosin) kontraksi

GERAK REFLEK

  • Gerak yang terjadi diluar kesadaran (diluar perintah otak), hal ini terjadi karena impuls dari saraf sensoris langsung menuju jaras motoris melalui neuron konektor yang ada di medulla spinalis, tanpa melalui otak.

TONUS OTOT

  • Tonus otot adalah kontraksi otot sebagian (siaga) untuk pertahankan postur tubuh
  • Asal rangsangan tonus
    • Spindel otot (sensoris)
    • Mata
    • Organ vestibuler

KOORDINASI GERAK

  • Otot pengerak utama/agonis: otot yang melakukan sebagian besar gerakan
  • Otot sinergis/fiksator: otot yang membantu penggerak utama sehingga gerakan lebih stabil
  • Otot antagonis: otot yang berlawanan gerak dengan otot penggerak utama
  • Contoh:
    • Otot Penggerak Utama, m. bisep
    • Otot Antagonis, m. trisep
    • Otot Fiksasi, otot depan dan bawah bahu

SUMBER ENERGI KONTRAKSI

  • Kreatin fosfat merupakan sumber energi otot untuk kontraksi
  • KF + ADP menjadi ATP + Kreatin
  • KF menyediakan 100 kontraksi
  • Kontraksi tambahan diperoleh dari metabolisme glukose dan asam lemak melalui reaksi aerob dan anaerob

REAKSI ANAEROB (GLIKOLISIS)
  • Glikolisis adalah proses perubahan glukose jadi asam piruvat + 2ATP
  • Tanpa oksigen asam piruvat akan dirubah jadi asam laktat
  • Persediaan oksigen yang cukup akan menghalangi penumpukan asam laktat
  • Asam laktat dibawa ke hati di metabolisme jadi glukosa

REAKSI AEROB

  • Asam piruvat masuk ke mitokondria melalui (proses siklus Krebs) dirubah jadi hidrogen
  • Hidrogen direaksikan dengan oksigen menghasilkan energi yang besar untuk merubah ADP menjadi ATP
  • ATP yang terbentuk pada proses aerob sebanyak 36 ATP

OKSIGEN DEBT

  • Terjadi pada saat otot perlu gerak cepat dan singkat
  • Terjadi penumpukan asam laktat à merubah pH dan menyebabkan keletihan
  • Oksigen ekstra harus dihirup segera setelah aktivitas yang disebut Oksigen debt
  • Oksigen debt berakit sampai semua asam laktat dikeluarkan dengan cara: oksidasi ulang jadi asam piruvat di otot atau disintesis ulang menjadi glukosa di hati

REFERENSI

  1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
  2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
  3. Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
  4. Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
  5. Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
  6. Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
  7. Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
  8. Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
  9. Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
  10. Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
  11. Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC, Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar