Minggu, 19 Juni 2011

VULVA HYGIENE MASA NIFAS

Dr. Suparyanto, M.Kes

VULVA HYGIENE MASA NIFAS

PENGERTIAN
  • Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, sectio caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif (mediague.wordpress.com).
  • Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Penggantian tampon harus sering dilakukan, sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis menggunakan pispot. Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada saat mandi yang bisa dilakukan dengan memakai spons atau shower dua kali sehari. Payudara dibasuh dengan menggunakan alat pembasuh muka yang disediakan khusus untuk keperluan ini. Kemudian masase payudara dilakukan dilakukan dengan perlahan – lahan dan puting secara hati – hati ditarik keluar. Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan puting

TUJUAN
  1. Untuk mencegah infeksi
  2. Untuk penyembuhan luka jahitan perineum.
  3. Untuk kebersihan perineum, vulva juga memberikan rasa nyaman bagi klien.

PERSIAPAN ALAT
  1. Kapas sumblimat
  2. Alas pantat
  3. Botol cebok berisi larutan desinfektan sesuai dengan kebutuhan
  4. Betadin dan kain kasa
  5. Bengkok

CARA IBU NIFAS MELAKUKAN VULVA HYGIENE SENDIRI.
  • Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri Ibu nifas adalah sebagai berikut :
  1. Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Langkah pertama ibu membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Dan sebaiknya ibu membersihkan daerah sekitar vulva setiap kali selesai BAK atau BAB.
  2. Mengganti pembalut atau kain pembalut 2 kali sehari, kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan disetrika.
  3. Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
  4. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut (Saifuddin, 2002).

PENATALAKSANAAN
  • Sebelum dilakukan vulva hygiene hendaknya perawat memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang hal yang akan dilakukan kepada klien.

Pelaksanaan
  1. Pintu dan jendela ditutup dan jika perlu pasanglah sampiran
  2. Alat-alat didekatkan pada pasien dan pasien diberitahu tentang hal yang akan dilakukan
  3. Perawat mencuci tangan
  4. Pakaian pasien bagian bawah dikeataskan atau dibuka.
  5. Pengalas dan dipasang dibawah bokong pasien, sikap pasien dorsal recumbent
  6. Perawat memakai sarung tangan (tangan kiri)
  7. Siram vulva dengan air cebok yang berisi larutan desinfektan
  8. Kemudian ambil kapas sublimat untuk membuka labia minora. vulva dibersihkan mulai dari labia minora kiri, labia minora kanan, labia mayora kiri, labia mayora kanan, vestibulum, perineum.
  9. Cara mengusap dari atas ke bawah bila masih kotor diusap lagi dengan kapas sublimat yang baru hingga bersih.
  10. Keadaan perineum diperhatikan jahitannya, bagaimana jahitannya apakah masih basah, apakah ada pembengkakan, iritasi dan sebagainya
  11. Jahitan perineum dikompres dengan betadin
  12. Setelah selesai pasien dirapihkan dan posisinya diatur kembali
  13. Peralatan dibereskan, dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Ambarwati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika
  2. Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
  3. Aziz, Alimul, 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisi Data. Jakarta: Salemba Medika
  4. Azwar, Syaefuddin, 2008. Sikap manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar
  5. Notoatmodjo, 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
  6. Nursalam, 2008.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.
  7. Prawirohardjo, 2009.Ilmu Kebidanan. Yogyakarta:YBPSP
  8. Saifuddin, 2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:YBPSP
  9. Sugiono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
  10. Sulistyowati, Ari,2009.Buku Ajar Asuhan kebidanan. Yogyakarta.:Andi Yogyakarta.
  11. Varney, 2004.Ilmu Kebidanan. Jakarta:EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar