Rabu, 10 Agustus 2011

KONSEP KELUARGA

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP KELUARGA

DEFINISI KELUARGA
  • Menurut Silvicon G Bailon dan Aracelis Maglaya (2005), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
  • Dari kedua definisi di atas, menurut Nasrul Effendi (2007) dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :
  1. Unit terkecil masyarakat
  2. Terdiri atau dua orang atau lebih
  3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
  4. Hidup dalam satu rumah tangga
  5. Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
  6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
  7. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
  8. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

CIRI-CIRI KELUARGA
  • Ada beberapa ciri-ciri keluarga menurut Nasrul Effendi (2007) sebagai berikut :
  1. Diikat dalam satu perkawinan
  2. Ada ikatan batin
  3. Ada tanggun jawab masing-masing anggota
  4. Ada pengambilan keputusan
  5. Kerjasama diantara anggota keluarga
  6. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

FUNGSI KELUARGA
  • Ada beberapa fungsi menurut Nasrul Effendi (2007) yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
a.Fungsi biologis
  1. Meneruskan keturunan
  2. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
  3. Memelihara dan merawat anggota keluarga

b.Fungsi psikologis
  1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
  2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
  3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
  4. Memberikan identitas keluarga

c.Fungsi sosialisasi
  1. Memberikan sosial pada anak
  2. Membentuk norma-norma tingkah laku
  3. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

d. Fungsi ekonomi
  1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
  2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
  3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan masa tua dan sebagainya.

e. Fungsi pendidikan
  1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki
  2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
  3. Mendidik anak sesuai tingkat-tingkat perkembangan.

TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN
  • Friedman (2002) membagi lima peran kesehatan dalam keluarga yaitu :
  1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggota
  2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
  3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda
  4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
  5. Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada

PERAN KELUARGA
  • Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
  • Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peran ayah
  • Ayah sebagai suami berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga. Sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu
  • Sebagai istri, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Selain itu ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peran anak
  • Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
  2. Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.
  3. Depkes, RI. 2000. Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat Masyarakat. Jakarta : Depkes RI.
  4. Effendi, nasrul. 2007. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
  5. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba medika.
  6. Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
  7. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
  8. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
  9. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
  10. Parth, Erna Francin. 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
  11. Palupi. 2008. Garam Beryodium. http : //Kuliahbidan.Wordpress.com/2008/10/12/ Garam-beryodium/ : di akses tanggal 19 Mei 2011.
  12. Pranoto. 2011. Warga Tinggar sepakat basmi GAKY. http://www.fk.unair.ac.id/index.php/ : Diakses tanggal 25 April 2011.
  13. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
  14. Sediaoetama, Ahmad Djaelani. 2004. Ilmu Gizi I. Jakarta : Dian Rakyat.
  15. Sediaoetama, Ahmad Djaelani. 2006. Ilmu Gizi II. Jakarta : Dian Rakyat.
  16. Thesa. 2009. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). http://dokterthesa.wordpress.com/2009/06/25/gaki/ : Diakses tanggal 19 Mei 2011.
  17. Yunita. 2006. Penanggulangan GAKY. http://www.google.com// : diakses tanggal 19 Mei 2011.

1 komentar:

  1. dok, yang peran ayah, ibu dan anak itu referensinya yang mana ya?? :)

    BalasHapus