Rabu, 21 September 2011

SIROSIS HEPATIS (CIRROSIS HEPATIS)

Dr. Suparyanto, M.Kes

SIROSIS HEPATIS (CIRROSIS HEPATIS)

BATASAN
  • Sirosis hepatis adalah : suatu fase lanjut dari penyakit hati dimana seluruh kerangka hati menjadi rusak disertai dengan bentukan bentukan regenerasi nodul

GEJALA KLINIS
  • Dibagi dua stadium :
  1. Sirosis kompensata dengan gejala klinis yang belum tampak
  2. Sirosis dekompensata dengan gejala klinis yang jelas

  • Diagnosis sirosis kompensata biasanya diketahui secara kebetulan pada saat check up hepatitis kronis, keluhanya berupa :
  1. Penurunan nafsu makan, Mual, Kembung, Sebah
  2. Kelemahan
  3. Malaise

Kegagalan parenkim hati ditandai dengan :
  1. Produksi protein yang rendah
  2. Gangguan mekanisme pembekuan darah
  3. Gangguan keseimbangan hormon
  4. Dengan ditemukan tanda : eritema palmaris, spider nevi, ginekomastia, atrofi testis, gangguan siklus haid .
  5. Hipoproteinemia menyebabkan : edema dan asites

  • Hipertensi portal umumnya timbul jika tekanan sistem portal > 10 mmHg yang ditandai dengan: splenomegali, asites
  • Ikterus meningkat pada proses yang aktif
  • Penderita sirosis biasanya dirawat bila timbul penyulit berupa: perdarahan saluran makan bagian atas akibat pecahnya varises esofagus, asites yang hebat, dan ikterus yang dalam

PENATALAKSANAAN
  1. Jika telah terjadi sirosis prosesnya tidak dapat dibendung, yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya penyulit, membatasi kerja fisik, tidak minum alkohol, dan menghindari obat yang bersifat hepatotoksik
  2. Jika ada edema dan asites diusahakan:
  3. Istirahat mengurangi aktivitas fisik
  4. Diit TKTP, rendah garam: 300 – 500 mg/hari
  5. Pembatasan cairan: 1 liter / hari
  6. Tindakan parasentesis baru dapat dikerjakan bila dijumpai asites cukup besar dan menimbulkan kesulitan pernafasan

KOMPLIKASI
  1. Hematemesis melena
  2. Ensefalopati hepatik
  3. Infeksi saluran nafas / cerna
  4. Trombosis vena porta
  5. Hepatoma



Tidak ada komentar:

Posting Komentar