Jumat, 24 Februari 2012

KONSEP PARITAS

Dr. Suparyanto, M.Kes


Konsep dasar Paritas

1 Pengertian Paritas
Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan grandemultipara
(Prawiroharjo, 2009).
Paritas adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm (Manuaba, 2008).

2 Klasifikasi Paritas
1. Primipara
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup
besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006).
2. Multipara
Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu
kali (Prawirohardjo, 2009).
Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup)
beberapa kali (Manuaba, 2008).
Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney,
2006).
3. Grandemultipara
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau
lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan
(Manuaba, 2008).
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau
lebih (Varney, 2006).

3 Faktor yang Mempengaruhi Paritas
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah dalam memperoleh
menerima informasi, sehingga kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional.
Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir rasional bahwa
jumlah anak yang ideal adalah 2 orang.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan
untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk
mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan. Banyak anggapan
bahwa status pekerjaan seseorang yang tinggi, maka boleh mempunyai anak
banyak karena mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.
3. Keadaan Ekonomi
Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk mempunyai
anak lebih karena keluarga merasa mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup.
4. Latar Belakang Budaya
Cultur universal adalah unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal,
ada di dalam semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan
khasanah dasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian-penilaian umum.
Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap
berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya,
karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu-individu
yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan
individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi
kebudayaan dalam pembentukan sikap individual. Latar belakang budaya yang
mempengaruhi paritas antara lain adanya anggapan bahwa semakin banyak
jumlah anak, maka semakin banyak rejeki.
5. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat
pengetahuan seseorang, maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan
kata lain ibu yang tahu dan paham tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu
akan berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui (Friedman,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar