BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Laktasi merupakan pengetahuan yang
seharusnya dikuasi oleh para ibu. Hal ini berkaitan dengan kesehatan dan
kesuksesan ibu dalam merawat dan memberi asupan yang penting bagi bayinya.
Mengenai ASI eksklusif enam bulan juga jarang diketahi oleh ibu. Padahal ini
sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan intelektual anak.
Selain itu, tidak semua ibu
mengetahui bagaiman cara atau posisi yang baik saat menyusui bayi nya. Bagi
para ibu juga seharusnya mengetahui bagaimana perawatan payudara yang benar dan
juga nutrisi bagi ibu selama menyusui bayinya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagimana
proses laktasi
2. Bagaimana
cara / posisi yang benar saat menyusui?
3. Apa
manfaat dari ASI
1.3 Tujuan
Makalah ini di buat
untuk membantu memberikan penyuluhan tentang laktasi atau menyusui, dan juga
menjelaskan tentang bagaimana cara menyusui yang benar. Dan juga menjelaskan
apa saja manfaat dari inisiasi menyusui dini.
BAB
I
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Laktasi
Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluran ASI dinamakan laktasi. ASI (Air Susu Ibu) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi.ASI terdiri dari berbagai komponen gizi dan non gizi. Komposisi ASI tidak sama selama periode menyusui, pada akhir menyusui kadar lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal menyusui.
Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluran ASI dinamakan laktasi. ASI (Air Susu Ibu) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi.ASI terdiri dari berbagai komponen gizi dan non gizi. Komposisi ASI tidak sama selama periode menyusui, pada akhir menyusui kadar lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal menyusui.
Gambar. Payudara saat laktasi
2.2 Proses Laktasi Dan Menyusui
Proses
ini dikenal juga dengan istilah inisiasi menyusui dini, dimana ASI baru akan
keluar setelah ari-ari atau plasenta lepas. Plasenta mengandung hormon
penghambat prolaktin (horman plasenta) yang menghambat pembentukan ASI. Setelah
plasenta lepas, horman plasenta tersebut tidak diproduksi lagi, sehingga susu
pun keluar. Umumnya ASI keluar 2-3 hari setelah melahirkan. Namun, sebelumnya
di payudara sudah terbentuk kolustrum yang baik untuk bayi, karena mengandung
zat kaya gizi dan antibodi pembunuh kuman.
2.3 Proses Hormonal
Mulai dari bulan ke tiga kehamilan
tubuh wanita memproduksi hormon yang menstinulasi munculnya ASI dalam
sistem payudara.
Cara kerja hormon sebagai berikut:
Kelenjar susu ® Hipotalamus ® Prolaktin ® Kelenjar susu
Berdasarkan cara kerja dari hormon di atas dapat di
ketahui bahwa proses pekerjaannya hormon dalam menghasilkan ASI adalah sebagai
berikut:
1.
Saat
bayi menghisap sejumlah sel saraf di payudara ibu mengirimkan ke hipotalamus.
2.
Ketika
menerima pesan itu, hipotalamus melepas rem
penahan prolaktin.
3.
Untuk
mulai menghasilkan ASI, prolaktin yang di hasilkan kelenjar pituitari
mmerangsang kelenjar kelenjar susu di payudara ibu.
Hormon- hormon yang terlibat dalam proses pembentukan ASI
adalah sebagai berikut:
1.
Progesteron :mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.Kadar progesteron dann estrogen
mmennurun sesaat setelah melahirkan.Hal ini menstimulasi produk ASI secara
besar-besaran
2.
Estrogen :
menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar.Kadar estrogen dalam tubuh
menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulann selama tetap
menyusui.
3.
Prolaktin : berperan dalam membesarnya alveoli pada mas kehamilan.
4.
Oksitosin : mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya,
seperti halnya juga dalam orgasme.Setelah melahirkan oksitosin juga
mengencangkan otot halus di sekitasr alveoli untuk meremas ASI mmenuju saluran
susu. Oksitosin ini berperan dalam proses turunya susu (let-down/ milk ejection reflex)
5.
Human plasenta lactogen (HPL) : sejak bulan ke dua kehamilan plasenta banyak
mengeluarkan HPL yang berperan dalam
pertumbuhan payudara, puting, dan areola sebelum melahirkan. Pada bulan kkelima
dan ke enam kehamilan, payudara siap memproduksi ASI.Namun ASI bisa juga di
produksi tanpa kehamilan (induced lactation).
2.4 Proses Pembentukan Laktogen
Proses pembentukan laktogen melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
1. Laktogeneses I
Pada fase
terakhier kehamilan payudara wanita memasuki fase laktogenesis 1.Saat itu
payudara memproduksi klorostum, yaitu berupa cairann kental yang kekuningan.
Pada saai itu tingkat progesteron yang tinggi mencegah produksi ASI yang
sebenarnya.
2. Laktogeneses II
Saat
melahirkkan keluarnya plasenta mmenyebabkan turunya tingkat hormon progesteron,
estogen, HPL secara tiba-tiba, namun hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini
menyebabkan produksi ASI besar-besaran yang di kenal dengann fase laktogenesis
II. Apabila payudara di rangsang jumlah protein dalam darah akan meningkat dan
mencapai puuncaknya dalam periode 45 menit, kemudian kembali ke level sebelum
rangsangan 3 jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktinn menstimulasi sel di
dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu
sendiri. Penelitian mengindikasikan bahwa jumlah prolaktin dalam susu lebih
tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 02,00 dini hari –
06.00 pagi, sedangkan jumlah prolakktin rendah saat payudara tersa penuh.
3. Laktogenesis III
Sistem kontrol
hormon endokrin mengatur produksi ASI selamma kehamilan dan beberapa hari
pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol
otokrin di mulai. Fase ini dinamakan laktogenesis III.Pada tahap ini apibila
ASI banyak pula. Dengan demmikian, produuksi ASI sangat di pengaruhi oleh seberapa sering dan
seberapa baik bayi mengisap, juga seberapa sering dan seberapa baik mengisap,
juga seberapa baik bayi mengisap,juga
seberapa sering payudara di kosongkan.
2.5 Produksi Air Susu Ibu
(Prolaktin)
Dalam fisiologi laktasi prolaktin suatu hormon yang
desekresi oleh glandula pituitari anterior, penting untuk produksi air susu
ibu, tetapi walaupun kadar hormon ini dalam sirkulasi maternal meningkat selama
kehamilan, kerja hormon ini dihambat oleh hormon plasenta. Dengan lepas atau
keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar esterogen dan
progesteron berangsur-angsur turun
sampai tingkat dapat dilepaskanya dan diaktifkannya prolaktin.
Terjadi
peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan dapat diekstrasi bahan
penting untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekul-molekul protein
dari dasar sel-sel sekretoris akan membengkakan
acini dan mendorongnya menuju ke tubuli laktifer. Peningkat kadar prolaktin
akan menghambat ovulasi dan dengan demikian juga mempunyai fungsi kontrasepsi,
tetapi ibu perlu me,berikan aor susu 2-3
kali setiap jam agr pengaruhnya benar-benar efektif. Kadar prolaktin paling
tinggi adalah pada malam hari, dan penghentian pertama pemberian air susu ibu
dilakukan pada malam hari, yang biasanya memang demikian, maka metode-metode
kontrasepsi yang lebih reliabel harus dipakai apabila ingin menghindari kehamilan.
Para seorang ibu hamil yang dikenal dua refleks yang masing-masing berperan
dalam pembentukan dan pengeluaran air susu, yaitu : refleks prolaktin dan refleks let down.
1.
Refleks
prolakatin
Seperti telah dijelaskan bahwa
menjelang akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan penting dalam
proses pembuatan kolustrum, namun jumlah kolustrumnya masih terbatas, karena
aktifitas proklatin dihambat oleh esterpogen dan progesteron yang kadarnya
memang tinggi. Hormon ini meranggsang sel-sel alveoliyang fungsinya untuk
membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan normal kembali
3bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak. Setelah anak selesai disapih,
maka tidak akan ada peningkatan prolaktin. Walaup[un ada isapan bayi, namun pengeluaran
air susu ibu tetap berlangsung. Pada uibu yang menyusui, prolaktin akan
meningkat dalam keadaan-keadan seperti :
a. Stres atau pengaruh psikis
b. Anestesi
c. Operasi
d. Rangsangan puting susu
e. Tabungan kelamin
f. Obat-obatan
g. Trangulizer hipotalakmus seperti resrpin, klorpomazin,
dan fenotiazid.
2.
Refleks
Let down
Bersamaan dengan pembentukan
prolaktin oleh adenohipofisis, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada
yang dilanjutkan neurohipofisis yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Oksitosin
yang sampai pada alveoli akan mempengaruhi sel nioepitelim. Kontraksi dari sel
akan memeras air susu yang telah tertbuat keluar dari alveolidan masuk ke
sistem duktus yang untuk selanjutnya mengalir melalui duktus laktiferus masuk
ke mulut bayi.
ü Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah :
a. Melihat bayi
b. Mendengarkan suara bayi
c. Mencium bayi
d. Memikirkan untuk menyusui bayi
ü Beberapa refleks yang memungkinkan bayi baru lahir untuk
memperoleh ASI adalah sebagai berikut :
a. Refleks rooting :
refleks ini memungkinkan bayi baru lahir untuk menemukan puting susu apabila
dia diletakkan di payudara.
b. Refleks menghisap
: yaitu suatu bayi mengisi mulutnya sengan puting susu atau pengganti
puting susu sampai ker langit keras dan punggung lidah. Refleks ini melibatkan
rahang lidah, dan pipi.
c. Refleks menelan :
yaitu gerakan pipi dan gusi dalam menekan areola, sehingga refleks ini
merangsang pembentukan rahanmg bayi.
Untuk mengetahui
banyaknya produksi ASI, bebrapa kriteria
yang dapat digunakan sebagai patokan untuk mengetahui jumlah ASI cukup atau
tidak adalah sebagai berikkut :
a.
ASI
yang banyak dapat merembes keluar
melalui puting
b.
Sebelum
disusukan, payudara terasa tegang
c.
Berat
badan naik sesuai dengan usia
Kenaikan berat
badan dihubungkan dengan usia bayi
1-3
bulan = 700 gr/bulan
4-6
bulan = 600 gr/bulan
7-9
bulan = 400 gr/bulan
10-12
bulan = 300 gr/bulan
5
bulan = dua kali berat badan saat lahir
1
tahun = tiga kali berat badan saat lahir
d.
Jika
ASI cukup, setelah menyusui bayi akan tertidur/tenang selama 3-4 jam.
e.
Bayi
lebih sering berkemih, sekitar 8 kali sehari
2.6 Komposisi
Susunan Air Susu Ibu
Perubahan kolostrum yang menjadi air susu yang “matur”
berlangsung bertahap selama 10 hari pertama kehidupan bayi. Kadang-kadang fase
peralihan ini bahkan memerlukkan waktu yang lebih lama, dan sangat tergantung
pada apakah jaringan glandula mammae telah diaktifkan sebelumnya atau baru
pertama kali. Keadaan tersebut juga tergantung pada seberapa cepat dan seberapa
efektif bayi menghisap. Apabila kandungan lemak lebih besar pada tengah hari,dan
pada iar susu kedua, sedangkan air susu pertama selalu merupakan cairan yang
alkalis (basa), berwarna putih kebiruan dengan berat jenis 1031.
Rata-rata
sampel air susu ibu yang dikumpulkan selama 24 jam mengandung :
a. Protein 1,5 %
b. Lemak 3,5 %
c. Nilai kalori 80 kilo joule per 30ml
d. Garam mineral 0,2 %
e. Air 87,8 %
f. Vitamin seperti pada kolustrum
a. protein
Protein ini
jauh lebih berguna dicerna oleh bayi jika dibandingkan dengan protein air susu
sapi. Protein dari susu (curd) disebut kasem. Kadar protein yaitu laktalbumin
dan laktoglubulin lebih besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi.
b.
lemak
Air susu ibu
mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jeenuh yang sama kadarnya, yang dapat
diabsorpsi oleh bayi xecara lebih mudah daripada butir-butir lemak yang
terdapat pada susu sapi. Diduga bahwa bayi tidak belajar mengelola kolaesterol
pada stadium awal ini, maka terdapat insiden penyakit jantung yang lebih rendah
pada masa dewasanya.
c. Karbohidrat
Mengandung faktor berfidur, dan faktor ini tidak terdapat
didalam air susu sapi (lihat kolostrum).
d. Garam
mineral
® Natium = dalam
kadar yang ideal untuk bayi manusia kadarnya dalam air susu ibu lebih cocok
® Kalsium, fosfor, magnesium = untuk bayi dibanding
kadarnya lebih tinggi pada air susu sapi.
e.
Zat besi
Kadar zat besi
yang rendah tidak mengurangi sifat anti-infekif laktoferin.
f. Vitamin
Kadar vitamin
A, B, C, D, dan E lebih tinggi di banding kadarnya dalam air susu sapi, tetapi
terdapat lebih sedikit vitamin K dalam air susu ibu.Dengan demikian beberapa
ahli penyakit anak akan memberikan sun tikan vitamin K pada semua bayi baru
lahir, tetapi cara demikian bukan merupakan prosedur yang di terima secara
umum.
g. Faktor pelindung
Terdapat di
dalam air susu ibu maupun di daslam klorostum:
·
Imunoglobulin
protektif
·
Laktoferin
·
Lisosom
·
Faktor
antitripsin
·
Faktor
bifidus
Hal-hal
yang mempengaruhi jumlah air susu :
a. Diet
b. Gerak badan (mengurangi protein)
c. Keadaan jiwa (psikologis)
a. Diet
b. Gerak badan (mengurangi protein)
c. Keadaan jiwa (psikologis)
Banyaknya air susu sangat tergantung pada banyaknya cairan yang diminum ibu. Juga beberapa obat mempengaruhi banyaknya air susu, misalnya belladonna dan atropine. Obat ini akan mengurangi air susu.
Apabila bayi tidak bisa mengisap ASI secara efektif antara lain akibat:
• Stuktur mulut dan rahang yang kurang baik
• Teknik pendekatan yang salah.
• Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi).
• Jaringan payudara hipolastik
• Kelainan metabolisme / pencarnaan bayi (sehingga tidak dapat mencerna ASI).
• Kurangnya gizi ibu.
Menyusui setiap 2-3 jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi. Untuk wanita pada umumnya menyusui atau memeras ASI 8 kali dalam 24 jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi pada masa-masa awal menyusui, kususnya 4 bulan pertama. Bukan hal yang aneh bila BBL menyusui lebih dari itu. Karena rata-ratanya adalah 10, 12, bahkan sampai 18 kali menyusui setiap 24 jam.
Menyusui On demand adalah menyusui kapanpun bayi meminta (lebih banyak dari rata-rata agar bayi tetap kenyang). Perlu diingat bahwa sebaiknya menyusui dengan durasi yang cukup lama setiap kalinya dan tidak terlalu sebentar, sehingga bayi menerima asupan foremilk dan hindimilk secara seimbang.
2.7 Pengeluaran Air Susu
Tekanan
globuli yang baru terberntuk di dalam sel akan mendorong globuli tersebut ke
dalam tubuli laktifa dan pengisapan oleh bayi akan memacu sekresi air susu
lebih banyak. Apabila bayi disusui maka gerakan mengisap yang terdapat didalam
glandula pituitaria posterior. Akibat langsung refleks ini adalah dikeluarkanya
oksitosin dari pituitaria posterior hal ini akan menyebabkan sel-sel mioepitel
(sel keranjang atau sel’laba-laba) disekitar alveoli akn brkontraksi dan
mendorong air susu masuk kedalam pembuluh laktifer, dan dengan demikian akan
semakin banyak air susu ibu yang mengalir ke dalam ampullae. Refleks ini dapat
dihambat dengan adanya rasa sakit, misalnya jahitan perinium. Dengan demikian
penting untuk menempatkan ibu dalam posisi nyaman,santai dan bebas dari rasa
sakit terutama pada jam-jam menyusui anak. Sekresi oksitosin yang sama juga
akan menyebabkan otot uetrus
berkontraksi dan membantu involusi uterus selama puerperium (masa nifas).
·
Pemeliharaaan Laktasi
Penyesuain
berlangsung terus-menerus sesuai kebutuhan. Apabila bayi tidak disusukan maka, tidak akan dimulai
persedian air susu. Apabila seorang bayi kembar menyusukan bayinya secara
bersama, maka penyedian air susu akan tetap cukup untuk kedua bayi tersebet.
Makin sering bayi disusukan, penyedian air susu ibi juga akan baik.
·
Rangsangan
Bayi yang sering menyusu air susu ibu perlu sering
menyusu, terutama pada hari-hari meonatal awal. Penting bahwa bayi difiksasi
pada payudara dengan posisi yang benar
apabila diinginkan untuk meningkatkan rangsangan yang tepat. Rangsangan gusi
bayi sebaiknya berada pada kulit areola, sehingga tekanan diberikan kepada
ampulla yang ada dibawahnya sebagai tempat tersimpanya air susu. Dengan
demikian bayi minum dari payudara, dan bukan dari papilla mammae. Apabila ibu
mengeluh rasa sakit, maka berarti bayi tidak tinfiksasi secara benar.
Sebagai
respons terhadap penghisapan, prolaktin dikeluarkan dari glandula pituitaria
anterior, dan dengan demikian memacu pembentukan air susu lebih banyak. Apabila
karena suatu alasan tertentu bayi tidak dapat menyusu sejak awal, maka ibu dapat memeras air susu
dari payudaranya dengan tangan atau menggunakan pompa payudara. Tetapi pengisapan
oleh bayi akan memberikan rangsangan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
kedua cara tersebut.
· fiksasi
Fiksasi bayi (yaitu posisi yang benar antara lidah dengan gusi bayi
terhadap papilla dan areola mammae ibu) merupakan seni yang perlu dipelajari
oleh peserta didik sebelum mereka mencoba melatih ibu-ibu muda, ibu, bayi, dan
bidan yang mengajari perlu menemukan posisi yang nyaman untuk mencapai maksud
ini, dan mungkin perlu mencoba posisi yang berbeda-beda.
· Pengosongan sempurna payudara
Bayi sebaiknya
mengosongkan satu payudara sebelum diberikan payudara yang lain. Apabila bayi
tidak mengosongkan payudara yang kedua, maka pada pemberian air susu yang
berikutnya payudara kedua ini yang
diberikan pertama kali. Atau bayi sudah kenyang dengan satu payudara, maka
payudara yang kedua digunakan pada
pemberian air susu berikutnya. Apabila diinginkan agar bayi benar-benar puas
(kenyang), maka bayi diberikan baik air susu pertama (fore
–milk) maupun air susu kedua (hind-milk) pada saat sekali minum.Hal ini hanya
dapat dicapai dengan pengosongan sempurna pada satu payudara.
Penting bahwa bayi minum air susu apabila
ia menginginkan dan selama ia ingin minum,maka penyadiaan jangan sampai tidak
cukup atau berlebihan. Apabila air susu yang di produksi tidak dikeluarkan maka
laktasi akan tertekan (mengalami hambatan) karena terjadi pembekakan alveoli
dan sel keranjang tidak dapat
berkontraksi.Air susu ibu tidak dapat di paksa masuk ke dalam ductus
latifer.Tidak terlalu di tekankan di sini bahwa memberikan air susu ibu pada
saaat di butuhkan dan melakukan stripping payudara setiap menyusukan anak juga
penting untuk memelihara laktasi. Rutinitas dan pola minum air susu ibu akan
terbentuk dan minumnya akan lebih jarang apabila laktasi telah terisi penuh.
ü Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari :
1. Kurang
sering menyusui atau memerahnya payudara
2. Apabila
bayi tidak bias menghisap ASI secara efektif, hal ini terjadi akibat hal-hal
berikut ini :
a.
Struktur mulut dan rahang yang kuranng
baik.
b.
Teknik perlekatan yang salah.
c.
Kelainan endokrin tinggi (jarasng
terjadi).
d.
Jaringan payudara hipoplastik.
e.
Kelainan metabolism atau pencernaan
bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI.
3.
Kurangnya Gizi Ibu
Produksi ASI dapat meningkat atau
menurun tergantung pada stimulassi yaitu pada kelenjar payudara, terutama pada
minggu pertama laktasi.
ü Faktor- factor yang mempengaruhi
produksi ASI antara lain sebagai berikut:
1. Frekuensi
pemberian susu
2. Berat
bayi baru lahir
3. Usia
kehamilan saat melahirkan
4. Usia
ibu dan paritas
5. Stress
dan penyakit akut
7.
Mengonsumsi alcohol
8.
Pil kontraksi
· Bank
ASI
Bank ASI amat
diperlukan , mengingat betapa pentingnya pembentukan Bank ASI sebagai salah
satu dalam meningkatkan penggunaan ASI dan peningkatan kesehatan bayi-bayi yang
baru lahir, terutama di rumah sakit besar di Indonesia, masih terdapat beberapa
hambatan dalam pengadaan Bank ASI sehingga perlu di teliti secara mendalam daqn
di persiapkan secara baik.
ü Hambatan
dalam p-embentukan Bank ASI
1. Kesadaran
masyarakat akan pentingnya ASI untuk pertumbuhan dan p[erkembangan bayi Yang
Msih minim, oleh karena ittu, masyarakat perlu di berikan pengetahuan mengenai
pentingnya ASI, sehingga ibu terdorong untuk memberikan ASI unntuk bayinya.
2. Adanya
anggapan masyarakat bahwa pengadaan Bank ASI memerlukan biaya yang mahal dan
perlu ditunjang dengan sarana medis yang lebih memadai.Oleh karerna itu,
sebaiknya Bank ASI di mulai dalam bentuk micro pilot project.Mengingat masih
banyakn hambatan daslm masyarakat maka di harapkan masalah Bank ASI inui juga ikut
dcdi bahas dan di sebarluaskan oleh Departemen Agama, Departemen
Penerangan,Departemen Perindustrian, serta Departenmen Pendidikan dan
kebudayaan.
3. Perlunya
di adakan penelitian Bank ASI yang menyangkut aspek medis, ekonomi dan
psikososiologis.
4. Belum
terbentuknya Bank ASI diseluruh rumah sakit dan di rumah bersalin di Indonesia,
maka untuk mengastsi masalah bayi-bayi yang membutuhkan ASI perlu di kembangkan
penggunaan ASI lain (wet nurse) hal ini memerlukan persetujuan kedua belah
pihak dengasn tetap memperhatikan ajaran agama masing-masing.
Salah
satu kebehasilan menyusui adalah memiliki persediaan ASI atau Bank ASI sehingga
bayi dapat terus minum ASI walaupun ibunya bekerja.
· Alat-alat yang di Butuhkan
Alat-alat yang di butuhkasn untuk
pembuatan Bank ASI adalah sebagai berikutL:
1.
Freezer di rumah atau di kantor, jika
tidak ada dapat di gunakan lemari es biasa
atau termos dengan di isi batu es.
2.
Kantong plastic (biasa untuk gula)ukuran
½ KG
3.
Gelas minum bersih
4.
Spedol permanen
· Memerah dan Menyimpan ASI
Setidaknya sebulan sebelum masuk
kerja mulailah memerah ASI dengan tangan.
ü Cara
memerah ASI adalah sebagai berikut ;
1. Perah
areola (bagian gelap sekityaar putting) dengan ibu jari,telunjuk dan jari
tengah.
2. Selanjutnya
tekan areola dengan ritmepersis seperti ritme bayi yang menghisap.
3. Arahkan
aliran ASI ke gelas bersih.
4. Tuliskan
tanggal pemerahan pada kantong plastic gula dengan spidol permanen.
5. Masukkan
air ke dalam kantong plaastik,ikat,dan simpan pada frizeer.
memerah
dari kedua belah payudara minimal 4 jam sekali sebanyak 3 kali selama jam
kerja.Simp[an ASI perahan dengan plastic di dalam frezerr kantor atau termos
es.
ü Pola
penyesunyunan ibu bekerja
Malam
hari susui bayi sesering mungkin dan selama mungkin jika bayi sudah memasuki
usia (6) bulan, berikan makanan pendamping semipadat pada saat ibu bekerja, dan
hentikan makanan atau minuman apapun pada pukul 17.00.
Berikut
ini adalah jadwal penyusunan pembeian asi pada ibu yang bekerja
1. Pukul
06.00 susui bayi sekenyang-kenyangnya.
2. Pukul
07.00 ibu berangkat bekerja.
3. Pukul
08.00-17.00 bayi di beri asi perahan dirumah.
4. Ibu
memerah asi pada pukul 10.00 , 14.00 dan 16.00
5. Tepat
pukul ibu neninggalkan kantor.
ü Mencairkan
asi beku
Berikut ini adalah cara untuk mencairkan asi yang
beku :
1. Siapkan
air hangat suam kuku di dalam rantang / panci kecil.
2. Taruhlah
plastic berisi asi beku dalam air hangat tersebut. Asi akan mencair dalam waktu
kurang dari 5menit.
Catatan:
a. Jangan
biasakan memberi susu formula, sebab tak akan kenyang dan kurang mengisap asi,
jika isapan berkurang, otomatis produksi asi akan menurun.
b. Jangan
gunakan dot, agar bayi tidak bingung putting, akibatnya bayi akan menolak
payudara ibu.
c. Jangan
kwatir jika bayi yang dibri asi tidak buang air tiap hari, sebab hamper seluruh
bagian asi bermanfaat dan tidak banyak yang harus di buang.
ü Penyimpanan
asi
Asi yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa
saat dengan sarat berikut ini :
1. Diudara
bebas atau terbuka = 6-8 jam
2. Di
lemari es (4 c) = 24 jam
3. Di
lemari pendingin atau beku (-18c) =6 bulan
· Menyusui
Stiap ibu menghasilkan
air susu yang kita sebut asi sebagai makanan alami yan g disediakan untuk bayi.
Pemberian asi esklusif serta proses menyusui yang benar merupakan sarana yang
dapat diandalkan untuk membangun SDM yang berkualitas. Seperti yang kita
ketahui asi adalah makanan satu-satunya yang paling senpurna untuk menjamin
tumbuh kembang bayi pada 6 bulan pertama. Selain itu dalam proses menyusui yang
benar, bayi akan mendapatkan perkembanga jasmani, emosi, maupun spiritual yang
baik dalam kehidupannya.
2.8 Inisiasi memyusui dini (IMD)
Inisiasi
menyusui dini (early initiation) atau permulaan menyusui dini adalah bayi mulai
menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi meysui dini adalah
ini dinamakan the breast crowl atau merangkak mencari payudara.
Jika bayi barunlahir segera dikeringkan dan
diletakkan di perut ibu dengan kontak kulit dan tidak dipisahkan dari ibunya
setidaknya 1 jam, semua bayi akan melalui 5 tahapan prilaku ( preceding
behavior) sebelum ia berhasil menyusui.
Berikut ini 5 tahapan bayi tersebut
:
1. Dalam
30 menit pertama : stadium istirahat diam dalam keadaan siaga (rest /quite
alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebar melihat
ibunya, masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian. Peralihan dari
pertumbuhan bayi dalam suasana aman.
2. Antara
30-90 menit : mengeluarkan suara, garakan mulut seperti ingin minum, mencium,
dan menjilat tangan. Bau dan rasa ini akan menbimbing bayi untuk menemukan
payudara dan putting susu ibu.
3. Mengeluarkan
air liur saat menyadari bahwa ada makanan disekitarnya bayi mengeluarkan air
liurnya.
4. Bayi
mulai bergerak ke arah payudara. Areola sebagai sasaran, denga kaki menekan
perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada
ibu, menoleh ke kanan dan keri, serta menyentuh dan meremas daerah putting susu
dan sekitarnya dengan tangannya yang mungil.
5. Menemukan,
menjilat, menggulung putting, membuka mulut lebar, dan melekat dengan baik.
· Manfaat menyusui
Berikut ini
adalah manfaat yang didapatkan dengan menyusui bagi bayi, ibu, keluarga dan
Negara.
1. Manfaat
bagi bayi:
a. Komposisi
sesuai kebutuhan
b. Kalori
dari asi memenuhi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan
c. Asi
mengandung zat pelindung
d. Perkembangan
psikimotorik lebih cepat.
e. Menunjang
perkembangan kognitif
f. Menunjang
[erkembangan penglihatan
g. Memperkuat
ikatan batin antara ibu dan anak
h. Dasar
untuk perkembangan emosi yang hangat
i.
Dasar untuk perkembangan kepribadian
yang percaya diri.
2. Manfaat
bagi ibu:
a. Mencegah
pendarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula.
b. Mencegah
anemia defisiensi zat besi
c. Memp[ercepat
ibu kembali ke berat badan sebelum hamil.
d. Menunda
kesuburan
e. Menimbulkan
perasaan dibutuhkan
f. Mengurangi
kemungkinan kangker payudara dan ovarium
3. Manfaatbagi
keluarga :
a. Mudah
dalam proses pemberiannya
b. Mengurangi
biaya rumah tangga
c. Bayi
yang mendapat asi jarang sakit sehingga dapat berhemat untuk berobat
4. Manfaat
bagi Negara :
a. Penghematan
untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan.
b. Penghematan
devisi dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui.
c. Mengurangi
polusi.
d. Mendapatkan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
· Posisi dan perlengkatan menyusui
Terdapat
berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan
adalah dengan duduk, berdiri dan berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan
dengan situasi tertentu, seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan
disamping kepala ibu dengan posisi kaki di atas. Menyusui bayi kembar dilakukan
dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan yaitu di payudara kiri
dan kanan. Pada asi yang memancar (penuh) bayi ditengkurapkan di atas ibu,
lengan ibu menahan kepala bayi, sehingga dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
Ø Langkah-langkah menyusui yang
benar:
Cuci tangan yang
bersih dengan sabun, perah sedikit asi dan oleskan di sekitar putting, kemudian
duduk dan berbaring dengan santai.
Bayi diletakkan menghadap ke ibu
dengan posisi menyanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya
saja. kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung
bayi berhadapan dengan putting susu. Dekatkan tubuh bayi ke tubuh ibu,
menyantuh bibir bayi ke putting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka
lebar.
Segera dekatkan bayi ke payudara
sedemikian rupa, sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah putting susu. Cara
mendekatkan mulut bayi dengfan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi menbuka lebar.
Tanda-tanda bayi telah
menyusu denagn benar :
1. Bayi
tampak tenang
2. Badan
bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut
bayi terbuka lebar
4. Dagu
bayi menempel pada payudar ibu
5. Sebagian
areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk
6. Bayi
Nampak menghisap denganritme perlahan-lahan
7. Putting
susu tidak terasa nyeri
8. Telinga
dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala
bayi agak menengadah
ü Latch –on
Posisi
yang tepat (latch on) adalah elemen konci dalam kesuksesan dalam proses
menyusui, proses menyusui dapat ditingkatka dengan menempelkan payudara ke
bibir bayi anda. Ini akan menstimulasi bayi untuk membuka mulutnya lebar-lebar.
Saat hal ini muncul, dorong bayi anda lurus ke depan menuju puting susu,
(neply) dan areola (lingakaran coklat / gelap disekeliling putting susu) saat
posisi bayi anda sudah tepat (latch on), putting susu dan sebagian besar dari
areola akan masuk di dalam mulut bayi anda.
Bayi
bibir anda dan gusinya harus berada di sekeliling areola payudara anda, tidak
hany pada putting susu saja. Olerh karena itu penting untuk membuat mulut bayi
terbuka lebar sebelumnya. Anda dapat mambantu bayi anda latch on dengan
memegang atau menyanggah payudara anda menggunakan tangan dalam posisi bebas
(tidak dalam sedang posisi menggendong bayi) tempatkan jari-jari anda di bawah
payudara dan letakkan ibu jari pada bagian atas (di belkang areola- c position)
pastikan bayi anda berada setinggi payudara dan pastikan juga tangan anda yang
memegang payudara berada di belakang areola, sehingga tidak mengganggu mulut
bayi anda.
Saat
bayi anda pertama kali menyusui akan ada sensasi/ perasaan tersedot/ tertarik
(fuging sensation) jika proses latch on menimbulkan rasa sakit, maka ada
kemungkinan proses latch on belum tepat, hentikan sementara proses latch on
dengan cara memasukkan jari anda kemudian susupkan jari anda kea arah sudut
mulut bayi, reposisi ulang, dan coba lagi. hal ini dilakukan :
1. Aliran
asi lebih lancer
2. Mencegah
lecet pada putting susu ibu
3. Menjada bayi agar puas dalam menmyusui
4. Menstimulasi
produksi asi yang kuat
5. Menjaga
agar tiak terjadi pembekuan payudara
Bayi
mengunakan bibir,gusi, dan lidah untuk mengisap asi dan payudara. Proses
mengisap putting susu yang sederhana (simple suckling) tidak akan mengeluarkan
asi,tetapi lidah akan melukai putting susu. Proses mengisap yang baik ditandai
dengan cirri-ciri berikut ini:
1. Lidah
bayi berada dibawah putting susu
2. Periode
jeda dalam proses mengisap dengan ditandai dengan adanya proses menelan yang
dapat dilihat dan di dengar
3. Pergerakan
sendi rahang (temperamandibular joint) yang aktif terlihat selama proses
menyusui berelangsung.
Sebagian
besar bayi akan aktif menyusu dalam keadaan lapar dan dalam posisi yang tepat.
Pada periode minggu pertama setelah melahirkan sampai menyusui berjalan dengan
lancer,bayi tidak perlu diberikan suplemmen apapun (air, gula, formula dll)
kecuali degan alasan medis bayi yang mendapat asi secara teratur dan efektif
akan mendapat asupan air dan nutrisi yang dibutuhkan. Perkenalan botol susu dan
putting buatan dapat menimbulkan bingung putting pada bayi yang mengakibatkan
gangguan dalam proses menyusui.
ü Let-Dwon
Tanda-tanda
dari reflek let-dwon berbeda anatara satu wanita dengan lainnya. Saat bayi anda
menyusu, anda dapat merasakan rasa geli atau sedikit nyeri pada payudara anda
asi mulai keluar Dari payudara yang tidak digunakan untuk mrnyusui. Perasaan
dan keluarnya asi ini merupakan tanda dari reflek let-dwon. Anda juga dapat merasakan kram atau
kontraksi pada rahim anda (uterus, karena hormone dalam reflek let-dwon berupa
oksitosin, selain menstimulasi aliran asi juga menyebabkan kontraksi otot
rahim. Untuk itu, proses menysui membantu rahim anda untuk kembali ke ukuran
awal sebelum melahirkan. Proses kram ini merupakan proses normal dan salah satu
tanda berhasilnya proses menyusui rasa kram ini akan menghilang dalam satu
minggu dan selanjutnya.
Untuk
membantu proses let dwon dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.
Duduk menggunakan kursi yang nyaman,
sehingga dapat manyokong punggung dan lengan anda.
2.
Pastikan bayi pada posisi yang tepat
(latch on)
3.
Dengarkan music yang menyenangkan dan
siapkan minuman bergizi untuk anda selama proses menyusui
4.
Gunakan bra untuk menyusui dan pakaian
yang memudahkan dalam proses menyusui
5.
Pastikan anda berada di tempat yang
tenang dan tidak ada gangguan selama proses menyusui berlangsung
2.9 Air susu ibu menurut stadium
laktasi
Jenis air susu
yang dikeluarkan oleh ibu ternyata memiliki 3 stadium yang memilki kandungan
berbeda.air susu ini memiliki stadium yang terdiri atas kolostrum, air susu
transisi/peralihan, dan air susu matur (mature).
A. Kolostrum
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang
paling tinggi bayi daripada ASI sebenarnya, khususnya kanndungan
immuuniglobulin A (IgA), Yang membantu melapisi usus bayi yang masih
rentan dan mencegh kuman memasuki.IgA ini juga membantu dalam mencegah bayi
mengalami alergi makanan.
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali di sekresi
oleh kelenjar payudara. Kolostrum mengandung jaringan debris dan mateerials
residual yang terdapat dalm alveoli serta duktus dari kerlenjar payudara sebbelum dan setelah
masa puerperium
1.
Disekresi
oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari kke tiga atyau ke empat
2.
Komposisi
dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah
3.
Merupakan
cairan dengan viskositas kental
beerwarna ke kunung-kuningann, lebih kuning di bandingkan dengan usus yang matur.
4.
Merupakan
pencahar yang ideal untuk membersihkann mekoneum dari usus bayi yang baru lahir
dan mempersiapkan bayi yang akan datang
5.
Lebih
banyak mmengandung protein di bandingkan dengan ASI yang matur, tetapi berlainan dengan ASI yang
telah matur, pada kolostrum protein yang utama adalah globbullin(gamma
globulin)
6.
Lebih
banyak mengandung anti-bodi di bandingkan dengan ASIN yang matur, sehingga
dapat memberiksn perlindungan bagi bayi sampai usia 6 bulan.
7.
Kadar
karbohidrat dan lemmak rendah jika di bandingkan dengan ASI matur.
8.
Mineral,
terutamma natrium, kalium, dan klorida lebih tinggi jika di bandingkan dengan
susu matur.
9.
Total
energi lebih rendah jika di bandingkan dengan susu matur, hanya 58 kal/100 ml
kolostrum.
10.
Vitamin
yang larut dalam lemak lebih tinggi jika di bandingkan dengan ASI matur,
sedangkan vitammin yang larut dalamm air dapat lebih tinggi atau lebih rendah.
11.
Bila
di panaskan akan menggumpal, sedankan ASI mmatur tidak.
12.
Ph
lebih alkalis di bandingkan dengan ASI matur.
13.
Lipidnnya
llebih banyak mengandung kolestrol dan lesiitin
di bandingkann dengan ASI matur.
14.
Volume
berkisar 150-300 ml/24 jam.
15.
Terdapat
tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis
protein di dalam usus bayi menjadi kurang sempurna.Hal ini akan llebih
banyak menambah kadar antiibodi pada bayi.
B.
Air
susu masa peralihan
Ciri
dari air susu pada masa peralihan adal sebagai berikut:
1.
Merupakan asi peralihan dari kolostrum
sampai menjadi asi yang matur.
2.
Disekresi dari hari ke-4 sampai hari
ke-10 dari masa laktasi tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa asi
matur baru terjadipada minggu ke-3 sampai mnggu ke-5
3.
Kadar protein makin rendah, sedangkan
kadar karbohidarat dan lemak makin tinggi.
4.
Volumenya juga akan meningkat.
Tabel
2.2
Komposisi
ASI menurut penyelidikan dari I.S Kleiner dan J.M Osten
Waktu
|
Protein
|
Karbohidrat
|
Lemak
|
Hari ke-5
|
2,00
|
6,42
|
3,2
|
Hari ke-4
|
1,73
|
6,73
|
3,7
|
Minggu ke-34
|
1,30
|
7,11
|
4,0
|
Kadar
pada table diatas dalam satuan gram/100ml ASI
C. Air
Susu Matur
Ciri-ciri air susu matur adalah sebagai berikut :
1.
Merupakan
ASI yang disekresi opada hari ke-10 dan seterusnya komposisi relatif konstan
(ada pula yang mengatakan bahwa komposisi ASI relatif konstan baru dimulai pada
minggu ke-3 sampai minggu ke-5.
2.
Pada
ibu yang sehat, maka produksi ASI ini merupakan makanan satu-satunya paling
baik dan cukup untuk bayi sampai usia 6bulan.
3.
Merupakan
suatu cairan berwarna putih, kekuning-kuningan yang diakibatkan warna darui
garam kalsium caesenat ribo flavin, dan karoten yang terdap[at didalamnya.
4.
Tidak
menggumpal jika dipanaskan
5.
Terdapat
antimikropbial faktor, antara lain:
a. Antibodi terhadap bakteri dan virus
b. Sel (kagosit,granulasit, makrofag, dan limfosit tipe T)
c. Enzim (lizisim, laktoperoksidase, lipase,katalase,
fosfatase, amilase, fosfodiesterase, dan alkalin fosfatase)
d. Protein (
laktoferin, B12, binding protein).
e. Resistence faktor terhsdap stafilokokus.
f. Komplomen
g. Interferron Producing Cell
h. Sifat biokimia yang khas, kapasitaas buffer yang rendah, dan adanya faktor bifidus.
i.
Hormon-hormon
2.10 PERSIAPAN
MEMPERLANCAR PENGELUARAN ASI
Berikut ini adalah persiapan yang perlu di lakukan untuk
memperlancar pengeluaran ASI:
1.
Membersihkan
puting susu dengan air atau minyak sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk
2.
Puting
susu di tarik setiap mandi sehingga menonjol untuk mempermudah isapan bayi.
3.
Bila
puting susu belum menonjol bisa menggunakan pompa susu atau dengan jalan
operasi.
Keberadaan puting susu dalam mulut bayi mempunyai
keuntungan tersendiri, yaitu sebagai berikut:
1.
Rangsangan
puting susu lebih mantap, sehinggaa reflek pengeluaran ASI lebih sempurna.
2. Menghindari kemungkinan lecet pada puting susu
3. Kepuasan bayi saat mengisap ASI lebih besar
4. Semprotan ASI lebih sempurna dan menghindari terlalu
banyak udara yang masuk ke dalam lambung bayi.
Ternyata,
hanya ada dua tanda yang menujukkan bayi
kurang mendapat cukup ASI. Seprti yang dijelaskan dibawah ini :
1. Air seni bayi berwarna kuning pekat, berbau tajam, dan
jumlahnya sedikit. Bayi buang air kecil <6 asi.="asi." bahwa="bahwa" bayi="bayi" cairan="cairan" cukup="cukup" kali="kali" kekurangan="kekurangan" kurang="kurang" mendapat="mendapat" menunjukkan="menunjukkan" sehari.ini="sehari.ini" sehingga="sehingga" span="span">6>
2. Perkenbangan berat badan bayi < 500gr perbulan dan ini
menunjukkan bahwa bayi kurang mendapat asupan yang baik selama satu bulan
terakhir. Apabila diberikan ASI secara eksekutif (0-6 bulan) dapat mencukupi
semua kebutuhan bayi.
· Keuntungan
lain pemberian ASI
v Resiko
kontaminasi lebih kecil
Air susu ibu yang di isap langsung oleh bayi dari
payudara lebih kecil kemungkinanya terkkontaminasi kuman patogen dan dengan
demikian insiden infeksi neonantal akan berkurang.
v Perlindungan
Faktor faktor perlindungan ada di dalam kolostrum dan air
susu ibu, Terutama insides
grastroenteritis pada bayi- bayi yang di beri air susu ibu sangat
berkurang.Fungsi perlindungan imunoglobulin dalam hubungan dengan alergi juga
lebih di sebutkan.Apabila terdapat riwayat penyakit keluarga seperti asma dan
akzema, maka sangat perllu ibu mempertimbangkan pemberian air susu ibu.
v
Komposisi
Air susu mmanusia memberikan unsur- unsur (konstituen)
makanan dengan keseimbangan yang tepat bagi pertumbuhan manusia. Di lain pihak
air susu sapi harus dengan berbagai cara sebelum dapat di terima oleh bayi
manusia yang kecepatan tumbuhnya jauh lebih lambat di bandingkan dengan
pertumbuhananak sapi. Bayi yang di beri air susu sapi cenderung mempunyai
pertumbuhan berat badan yang jauh lebih cepat daripada bayi yang di beri air
susu ibu, tetapi pertumbuhan berat badan ini tidak berarti menunjukkan
perkembangan yang sehat.
Masih
terdapat beberapa pemikiran bahwa bayi- bayi tertentu mengalami menngalami
intoleransi terhadap air susu sapi dan bahwa inhalasi air susu sapi saat
terjadi regurgitasi dalam menyebabkan “mati tersedak”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laktasi atau menyusui adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluran ASI.
Hormon-
hormon yang terlibat dalam proses pembentukan ASI yaitu diantara nya: estrogen,
progesteron, prolaktin, oksitosin, dan HPL.
Proses laktogenesis dibagi menjadi 3
tahapan yaitu: laktogenesis I, laktogenesis II, dan laktogenesis III.
Komposisi dari air susu ibu antara
lain:
a. Protein 1,5 %
b. Lemak 3,5 %
c. Nilai kalori 80 kilo joule per 30ml
d. Garam mineral 0,2 %
e. Air 87,8 %
f. Vitamin seperti pada kolustrum
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang
paling tinggi bayi daripada ASI sebenarnya, khususnya kanndungan
immuuniglobulin A (IgA), Yang membantu melapisi usus bayi yang masih
rentan dan mencegh kuman memasuki.IgA ini juga membantu dalam mencegah bayi
mengalami alergi makanan.
Inisiasi
menyusui dini (early initiation) atau permulaan menyusui dini adalah bayi mulai
menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi meysui dini adalah
ini dinamakan the breast crowl atau merangkak mencari payudara
DAFTAR PUSTAKA
http:\\perempuan
.com\asi-eksklusif-bgi-ibu-pekerja
Downloads/Catatanku »
Blog Archive » ASI.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar