Rabu, 24 April 2013

SEKILAS TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS

Dr. Suparyanto, M.Kes


SEKILAS TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan kebagian tubuh lainnya, terutama meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang bervariasi, akibat kuman mycobacterium tuberculosis sistemik sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru-paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Mansjoer, 2000).

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang menyerang pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri yaitu mycobacterium tuberculosis, (Smeltzer, 2002). dapat  menyimpulkan bahwa, TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman mycobakterium tuberculosis yang menyerang saluran pernafasan terutama parenkim paru.

1.2 RumusanMasalah
a. Apa Pengertian Tuberculosis ?
b. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi dari penyakit TBC ?
c. Apa gejala penyakit TBC ?
d. Bagaimana cara pencegahan penyakit TBC ?
e. Bagaimana cara pemberantasan penyakit TBC ?
f. Bagaimana cara pengobatan penyakit TBC ?

1.3 Tujuan
Untukmengetahuigejala-gejala dari penyakit sehingga masyarakat bias mengantisipasi dalam kehidupan sehari-hari, selain itu makalah ini juga bias menjadi bahan bacaan bagi akademik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman mycobakterium  tuberculosis yang menyerang saluran pernafasan terutama parenkimparu.
Klasifikasi tuberculosis di Indonesia yang banyak dipakai berdasarkan kelainan klinis, radiologist dan mikrobiologis :
1.Tuberkulosis paru
2.Bekas tuberkulsis paru
3.Tuberkulosis paru tersangka.

Tuberkulosis tersangka yang terbagi dalam :
a.TB paru tersangka yang diobati (sputum BTA negatif, tapi tanda-tanda lain positif)
b.TB paru tersangka yang tidak diobati (sputum BTA negative dan tanda-tanda lain meragukan)

2.2  Tanda Dan Gejala
1. Tanda
a.Penurunanberatbadan
b. Anoreksia
c. Dispneu
d.Sputumpurulen/hijau, mukoid/kuning.

2. Gejala
a.Demam
Biasanya menyerupai demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya  tahan tubuh penderita dengan berat-ringannya infeksi kuman TBC yang masuk.

b.Batuk
Terjadi karena adanya infeksi pada bronkus. Sifat batuk dimulai dari batuk kering  kemudian setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif (menghasilkan  sputum). Pada keadaan lanjut berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah  yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada ulkus dinding bronkus.

c. Sesak nafas.
Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru.

d.Nyeri dada
Timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura (menimbulkan pleuritis)

e.Malaise
Dapat berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, berat badan turun, sakit kepala, meriang, nyeriotot, keringat malam.

2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Faktor Agent
Faktor penyebab atau timbulnya penyakit TBC karena disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

2. Faktor Host
Yang di sebabkan oleh adanya kontak langsung antara seorang penderita TBC dengan orag sehat melalui  udara yang tercemar Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk.

3. Faktor Environment
           
Faktor lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya penyakit TBC,karna adanya pengaruh dari lingkungan sekitar yang penduduknya yang banyak mengalami penyakit TBC sehingga kemungkinan besar orang tersebut akan tertular penyakit TBC dari bakteri mycobacterium tuberculosis yang di sebarkan melalui udara.

4. Port Of Entry And Exit
Mencegah agar tidak terjadi penularan penyakit TBC yaitu dengan cara menutup pintu masuk dan keluar melalui penggunaan masker pada saat keluar rumah ataupun pada saat berbicara dengan penderita TBC.

5. Transmisi
Penyakit TBC di tularkan melalui udara.


BAB III PEMBAHASAN

3.1 PENCEGAHAN

Cara pencegahan penyakit TBC :
1)    Minum obat secara teratur sampai selesai
2)    Menutup mulut waktu bersin atau batuk
3)    3.Tidak meludah di sembarang tempat
4)    4.Meludah di tempat yang kena sinar matahari atau di tempat yang diisi sabun atau karbol/ lisol

Untukkeluarga :
1)    Jemurt empat tidur bekas penderita secara teratur
2)    Buka jendela lebar-lebar agar udara segar & sinar matahari dapat masuk sebab kuman TBC akan mati bila terkena sinar matahari.

3.2 PEMBERANTASAN
           
Yang paling penting dalam pemberantasan TBC adalah penyuluhan. Tanpa penyuluhan orang tidak akan memahami seluk-beluk penyakit dan cara pencegahan serta pengobatannya sehingga akan menghambat upaya penanggulangan TBC.

"Selain bias mengoptimalkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di berbagai daerah, penyuluhan pun tidak harus selalu dilakukan dengan mengumpulkan orang. Bisa dilakukan dengan menyebarkan brosur dan bisa juga melalui media cetak dan elektronik dan meningkatkan pelayanan &f asilitas kesehatan.

3.3 PENGOBATAN/ PENATALAKSANAAN

Tujuan pengobatan TBC ialah memusnahkan basil tuberculosis dengan cepat dan mencegah kambuh.
Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
1)    Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
2)    Obatsekunder :Exionamid, Paraamino salisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.

Meskipun demikian, pengobatan TBC paru-paru hamper selalu menggunakan tiga obat yaitu INH, rifampisin dan pirazinamid pada bulan pertama selama tidak ada resistensi terhadap satu atau lebih obat TBC primer ini.

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dengan demikian, bahwa penyakit tuberculosis (TBC) itu disebabkan karena adanya bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Oleh karena itu untuk mencegah penularan penyakit ini sebaiknya harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Tuberkulosis juga penyakit yang harus benar-benar segera ditangani dengan cepat.

4.2 SARAN
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan, untuk mencapai hal tersebut penderita dituntut untuk minum obat secara benar sesuai yang dianjurkan oleh dokter serta teratur untuk memeriksakan diri ke klinik /puskesmas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar