SEKILAS
TENTANG PENYAKIT SARS
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
SARS
pertama kali ditemukan di Provinsi Guang Dong, Cina pada bulan November tahun
2002 sampai bulan Februari 2003 dan dengan cepat menyebar ke negara lain yaitu
Hongkong, Vietnam dan Singapura. SARS adalah sindrom pernapasan akut berat yang
merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru manusia yang penyebabnyaadalah
Coronavirus (suatu “single-stranded enveloped RNA virus”).
Severe
Acute respiratory syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat adalah
sindrom akibat virus pada paru yang bersifat mendadak dan menunjukkan gejala
gangguan pernapasan pada pasien yang mempunyai riwayat kontak dengan pasien
SARS.
Pathogenesis
dari SARS sangat komoleks, dengan berbagai faktor yang menimbulkan luka pada
paru-paru dan penyebaran virus ke beberapa organ. Target coronavirus SARS
adalah sel epitel pada saluran pernapasan yang menimbulkan kerusakan alveolus
yang lama. Beberapa tipe organ atau sel mungkin terinfeksi menjadi sakit,
termasuk mukosa sel intestinal, sel epitel tubular ginjal, saraf otak, dan
beberapa jenis sel imun dan organ penting yang rusak karena kerusakan yang
tidak langsung.
1.1 TUJUAN
Adapun
tujuan dari penulisan makalana ini yaitu:
1)
Mengetahui
faktornya agent penyakit SARS
2)
Mengetahui
faktornya host penyakit SARS
3)
Mengetahui
environment penyakit SARS
4)
Mengetahui
port of entry and exit penyakit SARS
5)
Mengetahui
transmisi penyakit SARS
6)
Mengetahui
pencegahan penyakit SARS
7)
Mengetahui
pemberantasan penyakit SARS
8)
Mengetahui
pengobatan penyakit SARS
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
DEFINISI
SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah penyakit pernapasan yang disebabkan
virus coronavirus. SARS pertama kali
muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal
dunia. Selama beberapa bulan berikutnya, penyebaran penyakit ke lebih dari dua
lusin negara di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia. Wabah SARS
global pada tahun 2003 mengatakan kemungkinan bahwa penyakit itu bisa muncul kembali.
Lembar fakta ini memberikan informasi dasar tentang penyakit dan apa CDC telah
dilakukan untuk mengontrol SARS di Amerika Serikat.
Coronaviruses
adalah virus atau sekelompok yang halo memiliki pembongkaran mahkota (korona)
muncul ketika dilihat di mikroskop bawah. Virus ini adalah penyebab umum ringan
sampai sedang penyakit pernapasan atas pada manusia dan yang berhubungan dengan
pernafasan, hati gastrointestinal,, dan penyakit saraf pada hewan.
Coronaviruses sekali-sekali dikaitkan dengan pneumonia pada manusia, terutama
orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Virus ini juga dapat menyebabkan
penyakit yang parah pada hewan, termasuk kucing, anjing, babi, tikus, dan
burung. Untuk beberapa alasan, coronavirus yang menyebabkan SARS dapat
menyebabkan penyakit yang berpotensi mengancam hidup pada manusia.
2.2
FAKTOR AGENT
Para ilmuwan kian meyakini bahwa virus dari
keluarga corona adalah penyebab SARS. Ilmuwan dari Hong Kong mengaku bahwa
mereka telah berhasil menunjukkan dengan tepat virus corona itu setelah
mengidentifikasi bagian kecil dari sampel DNA pasien yang terinfeksi SARS.
Hasil riset ilmuwan Hong Kong ini didukung hasil riset Institut Pasteur di
Perancis dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta, AS.
Dr
Mark Salter dari WHO menyatakan, virus itu biasanya menyerang binatang, umumnya
babi ( Virus ini pertama kali ditemukan oleh Twnell dari USA pada tahun 1965
dan berhasil melakukan kultur yang ditemukan pada manusia dengan gejala Commond
Cold dan penyakit Infeksi saluran pernapasan bagian atas, biasanya virus ini
muncul pada musim dingin dan awal musim semi, jika virus ini berasal dari Babi,
maka pada manusia akan menyebabkan kelainan Gastro Enteritis, jika berasal dari
ayam , pada manusia akan menyebabkan bronchitis dan jika berasal dari tikus,
pada manusia akan menyebabkan Hepatitis, virus ini juga dapat ditemukan pada
penderita HIV/AIDS yang menderita Diare), yang dengan berbagai cara akhirnya
menyebar ke manusia.
Saat
ini ilmuwan telah melampaui tahapan penemuan virus itu sehingga mereka dapat
konsentrasi untuk menemukan cara mendiagnosa, mengobati dan mencegah wabah itu
sehingga dokter bisa mengkonfirmasikan pada pasien yang yang terinfeksi virus
mematikan itu. Hingga kini belum ada obat antivirus yang berhasil mengobati SARS
atau vaksin untuk mencegahnya.
2.3
FAKTOR HOST
1)
Kondisi
imun pada orang tersebut lemah
2)
Kurangnya
kebersiah
3)
Factor
umur, status gizi, status social ekonomi, dan perilaku.
2.4
FAKTOR ENVIRONMENT
1)
Kurangnya
kebersihan lingkungan
2)
Lingkungan:
fisik, biologi, social yang kurang sehat
2.5
PORT OF ENTRY AND EXIT
1)
Entry:
saluran nafas
2)
Exit:
saluran nafas
2.6
TRANMISI
Cara
penularan penyakit melalui kontak langsung dengan penderita SARS baik karena
berbicara, terkena percikan batuk atau bersin (“Droplet Infection”). Penularan
melalui udara, misalnya penyebaran udara, ventilasi, dalam satu kendaraan atau
dalam satu gedung diperkirakan tidak terjadi, asal tidak kontak langsung
berhadapan dengan penderita SARS. Masa penularan dari orang ke orang belum
teridentifikasi dengan jelas. Untuk sementara, masa menular adalah mulai saat
terdapat demam atau tanda-tanda gangguan pernafasan hingga penyakitnya
dinyatakan sembuh. Periode aman dari kemungkinan terjadinya penularan pada unit
pelayanan atau pada kelompok masyarakat yang terjangkit KLB SARS adalah setelah
lebih dari 14 hari sejak kasus terakhir dinyatakan sembuh.
BAB
III PEMBAHASAN
3.1
PENCEGAHAN
1)
Pengobatan
para penderita SARS biasanya dilakukan dengan perawatan intensif di rumah
sakit, terutama jika terjadi sesak napas. Penderita akan ditempatkan di ruang
isolasi agar tidak menyebarkan virus ke mana-mana. Obat yang dipakai biasanya
adalah obat yang mengandung kortikosoid dan antivirus ribavirin. Walaupun
demikian, obat ini belum 100% efektif mengobati SARS. Dan sampai saat ini belum
ada satu pun obat yang efektif dalam mengobati SARS.
2)
Hindarilah
bepergian atau naik kendaraan umum namun jika terpaksa maka jangan menutup
jendela atau pintu
3)
Hindarilah
tempat-tempat umum dan ramai khususnya di daerah dekat rumah sakit, internet
cafe, tempat-tempat nongkrong, bioskop, dan perpustakaan, jika kamu
melakukannya maka pakailah masker dan cucilah tangan anda secara bersih dan
teratur.
4)
Hindarilah
mengunjungi pasien dan periksa ke dokter di rumah sakit khususnya yang ada
pasien SARSnya.
5)
Ajarilah
anak-anak untuk cuci tangan dengan sabun dan jangan menyentuh mulut, hidung,
dan mata dengan tangan telanjang
6)
Jagalah
keseimbangan gizi diet Anda dan hendalah berolahraga secara teratur untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita
7)
Anak-anak
yang sistem kekebalan tubuhnya melemah harus memakai masker sepanjang waktu
untuk menhindari menyebarnya cairan tubuh seperti ludah/air liur
8)
Periksalah
suhu badan Anda secara teratur dan tetaplah hati-hati dengan kondisi kesehatan
Anda
3.2
PEMBERANTASAN
Untuk
meredam kekhawatiran masyarakat dunia terhadap wabah SARS, WHO secara resmi
telah mengeluarkan panduan mengenai gejala-gejala penderita SARS.
1)
Demam
lebih dari 38°C.
2)
Mengalami
gangguan pernafasan seperti batuk (biasanya batuk kering tanpa dahak), nafas
pendek, sesak nafas atau sulit bernafas.
3)
Sakit
kepala.
4)
Otot
kaku.
5)
Nafsu
makan hilang.
6)
Badan
lemah.
7)
Mengalami
gangguan kesadaran.
8)
Muncul
bercak merah pada kulit.
9)
Diare.
10) Dalam 10 hari
terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan ke tempat yang ditengarai telah
terjangkit wabah SARS.
11) Dalam 10 hari
terakhir sebelum sakit, memiliki riwayat pernah melakukan kontak langsung
dengan orang yang sudah didiagnosis mengidap SARS
3.3
PENGOBATAN/PENATALAKSANAAN
Antibiotik
masih belum efektif. Pengobatan SARS hingga kini masih bergantung pada
anti-pyretic, supplemen oksigen dan bantuan ventilasi. Kasus SARS yang
mencurigakan harus diisolasi, lebih baiknya di ruangan tekanan negatif, dengan
kostum pengaman lengkap untuk segala kontak apapun dengan pasien. Awalnya ada
dukungan anekdotal untuk penggunaan steroid dan antiviral drug ribavirin, namun
tidak ada bukti yang mendukung terapi ini.
Sekarang
banyak juru klinik yang mencurigai ribavirin tidak baik bagi kesehatan. Ilmuwan
kini sedang mencoba segala obat antiviral untuk penyakit lain seperti AIDS,
hepatitis, influenza dan lainnya pada coronavirus. Ada keuntungan dari
penggunaan steroid dan immune system modulating agent lainnya pada pengobatan
pasien SARS yang parah karena beberapa bukti menunjukkan sebagian dari
kerusakan serius yang disebabkan SARS disebabkan oleh reaksi yang berlebihan
oleh sistem kekebalan tubuh terhadap virus. Penelitian masih berlanjut pada
area ini. Pada Desember 2004, laporan menyebutkan para peneliti Tiongkok telah
menemukan sebuah vaksin SARS yang telah diujicoba pada 36 sukarelawan, 24
diantaranya menghasilkan antibodi virus SARS.
BAB
IV PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Penyakit
SARS dan Penyebabnya disertai Gejalanya) – SARS (Severe Acute Respiratoty
Syndrome) adalah suatu jenis penyakit pernapasan akibat virus yang pertama kali
terjadi di beberapa negara Asia. Penyakit ini kemudian menyebar ke Amerika dan
Eropa. Virusnya bernama SARS-CoV (SARS Coronavirus) yang menyerang saluran
pernapasan bagian atas. Para ahli percaya, SARS pertama kali berkembang di
dalam tubuh binatang. Hal ini berdasarkan temuan mereka akan virus yang sama di
dalam tubuh musang. Musang ini di Cina dikonsumsi sebagai makanan saat keadaan
terdesak.
4.2
SARAN
Untuk
pembuatan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan, saya berharap
bagi pembaca untuk saran dan kritiknya guna untuk menyempurnakan makalah ini.
Terima kasih
REFERENSI
1)
http://balisos.com/SARS/depkes.id.html
2)
http://www.kamusilmiah.com/kesehatan/coronavirus-dan-penyakit-sars/
3)
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/148_09ApakahSARSBerjangkit.pdf/148_09ApakahSARSBerjangkit.html
4)
http://tavoi.myweb.hinet.net/activity/SARS/in.htm
5)
http://www.cdc.gov/ncidod/SARS/
6)
http://www.who.int/csr/sars/en/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar