MUSLIMAH: JANGAN JADIKAN SUAMI MENJADI PINTU NERAKAMU
Yan Karta Sakamira
26 Maret 2018
SUAMI PINTU SURGA BAGI ISTRI
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا
عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya,
maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854.)
Dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا
وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا
ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa
sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari
perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita
yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja
yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471.)
WANITA TERBAIK
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ
إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا
وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling
menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak
menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR.
An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251.)
CIRI WANITA SHOLIKAH
Allah ber-Firman:
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى
النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا
مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا
حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ
وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا
عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta
mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara
(mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. An Nisa [4]: 34))
JANGAN JADIKAN SUAMI SEBAGAI PINTU NERAKAMU
Dari Imran bin Husain radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa
sallam bersabda:
اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا
الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء
(رواه البخاري 3241 ومسلم 2737)
“Aku diperlihatkan di surga. Aku
melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan
neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari,
3241 dan Muslim, 2737)
Adapun sebabnya, Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ditanya tentang hal
itu, lalu beliau menjelaskan dalam riwayat Abdullah bin Abbas
radhiallahu’anhuma, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam
bersabda,
َأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا
كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ، قَالُوا :
بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ :
بِكُفْرِهِنَّ ، قِيلَ :
يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ :
يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى
إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ
مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ (رواه البخاري، رقم
1052) .
“Saya diperlihatkan neraka. Saya
tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan
saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya,
‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.' Lalu ada
yang berkatak, 'Apakah kufur kepada Allah?' Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap
suaminya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika anda berbuat baik
kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit
) kejelekan. Maka dia akan mengatakan, ‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun
dari anda.” (HR. Bukhari, no. 1052)
Semoga bermanfaat. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar