PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Jumat, 18 Maret 2011

INSOMNIA

Dr. Suparyanto, M.Kes

INSOMNIA

DEFINISI INSOMNIA
  • Isomnia adalah ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas tidur. Ada 3 macam insomnia yaitu initial insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur tidak ada, intermittent insomnia merupakan ketidakmampuan untuk tetap mempertahankan tidur sebab sering terbangun, dan terminal insomnia adalah bangun lebih awal tetapi tidak pernah tertidur kembali. Penyebab insomnia adalah ketidakmampuan fisik, kecemasan, dan kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak.
  • Insomnia suatu kesulitan untuk tidur, atau bertahan tidur, atau tidur dengan nyenyak. Dampaknya adalah distress (stres yang mengganggu) yang pada keesokan harinya bermanifestasi sebagai rasa lemas, lesu, menurunnya kemampuan berpikir, serta menjadi mudah tersinggung.
  • Insomnia sendiri didefinisikan sebagai suatu persepsi dimana seseorang merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk walaupun orang tersebut sebenarnya memiliki kesempatan tidur yang cukup, sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau setelah terbangun dari tidur.
  • Insomnia dapat juga merupakan gejala pelbagai penyakit fisik maupun mental, dapat pula merupakan penyakit tersendiri. Dalam penggolongan diagnosis penyakit, insomnia dapat merupakan suatu gangguan pada fungsi atau organ tubuh yang lain, misalnya jantung, paru-paru, pencernaan, saraf, tulang dan otot, endokrin, serta kanker.
  • Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu tidurnya pendek (short sleepers), dimana pada short sleepers meskipun waktu tidur mereka pendek, mereka tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur, berfungsi secara normal di siang hari, dan mereka tidak mengeluh tentang tidur mereka di malam hari.

Insomnia ada tiga jenis:
  1. Jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya terjadi beberapa malam saja.
  2. Jenis Jangka pendek. Jenis dapat belangsung sampai beberapa minggu dan biasanya akan kembali seperti biasa.
  3. Jenis kronis (atau parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsung le bih dari 3 minggu.

PENYEBAB INSOMNIA

1)Faktor Psikologi :
  1. Stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyabab dari Insomnia jenis kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat menjadi penyebab insonia transient.
  2. Problem Psikiatri
  3. Depresi paling sering ditemukan. Kamu bangun lebih pagi dari biasanya yang tidak kamu ingini, adalah gejala paling umum dari awal depresi, cemas, neorosa, dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur.
  4. Sakit Fisik
  5. Sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus, flu sehingga hidung yang tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur. Selama penyebab fisik atau sakit fisik tersebut belum dapat di tanggulangi dengan baik ,gangguan tidur atau sulit tidur akan dapat tetap dapat terjadi.

2). Faktor Lingkungan
  • Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet, lintasan kereta api, pabrik atau bahkan TV tetangga dapat menjadi faktor penyebab susah tidur.
  • Gaya Hidup
  • Alkohol , rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam kerja yang tidak teratur, juga dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.

PENDEKATAN PENYEMBUHAN INSOMNIA
  1. Tidurlah hanya sebanyak yang diperlukan untuk istirahat, atau untuk menyegarkan badan kembali pada saat bangun tidur.
  2. Miliki jadwal tidur yang reguler dan rasional
  3. Jangan bekerja saat hendak tidur
  4. Buat udara kamar tidur segar dengan ventilasi yang baik.
  5. Kurangi suara yang tidak menyenangkan, kurangi cahaya yang tidak diperlukan.
  6. Jangan tidur pada saat kondisi sedang lapar, hal ini dapat membuat terbangun nantinya hanya karena ingin mencari makanan.
  7. Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan coklat.
  8. Percayakanlah waktu bangun pada alarm jam. Dengan sering melihat jam dikamar akan mempengaruhi reaksi emosi.
  9. Olah raga ringan (yoga) 6 jam sebelum tidur. Olah raga aerobik selama 20 menit dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar 6 jam kemudian. Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak.
  10. Hilangkan segala kecemasan, pikiran tentang rencana besok, pikiran tentang tugas yang belum selesai.

PENYEMBUHAN INSOMNIA
  1. Tidurlah hanya sebanyak yang kamu perlukan untuk istirahat, atau untuk menyegarkan badan pada saat bangun tidur.
  2. Miliki jadwal tidur yang reguler dan rasional
  3. Jangan bekerja saat hendak tidur
  4. Buat udara kamar tidur segar dengan ventilasi yang baik.
  5. Kurangi suara yang tidak menyenangkan, kurang cahaya yang tidak diperlukan.
  6. Jangan tidur dengan kondisi kamu lapar, sehingga akan membuat kamu terbangun nantinya hanya karena ingin mencari makanan.
  7. Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan coklat.
  8. Percayakanlah saat waktu bangun kamu pada alarm jam kamu. Dengan sering melihat jam dikamar akan mempengaruhi reaksi emosi.
  9. Olah raga ringan (yoga) 6 jam sebelum tidur.
  10. Olahraga aerobik selama 20 menit dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar 6 jam kemudian. Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak.
  11. Hilangkan segala kecemasan, pikiran tentang rencana besok, pikiran tentang tugas yang belum selesai.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Aziz, A, H. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
  2. Aziz, 2008. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
  3. Aziz, 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
  4. Aziz, 2008. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
  5. Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
  6. Aryo, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
  7. Banyu, 2010. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Tangerang: Karisma.
  8. Damandiri, 2010. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC
  9. Davis, E, 2005. Panduan Relaksasi dan Reduksi Stres. Jakarta: EGC.
  10. Hardi, W, 2000. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
  11. Iwan, 2009. Skala Insomnia (KSPBJ Insomnia Rating Scale). http://www.sleepnet.com 24 Juni 2010; 10.00 WIB
  12. Kusyati E, 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: EGC.
  13. Mar, E, 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakarta: Salemba Medika.
  14. Martono, 2005. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Tangerang: Karisma.

  15. , 2006. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Tangerang: Karisma.
  16. Nugroho W, 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC
  17. Nursalam, 2007. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
  18. Perry, A, 2005. Buku Saku Keterampiln Dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
  19. Potter A, P, 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
  20. Purnomo,W, 2006. Teknik Penulisan Usulan Penelitian Kualitatif Dan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Kesehatan. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
  21. Ramaiyah, 2009. Yoga Untuk Kesehatan. Tangerang: Karisma
  22. Robinson, 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
  23. Setyoegoro, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
  24. Suryabarata, 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada
  25. Wahjudi, 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
  26. Tarwoto, W, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
  27. Widyantoro, 2010. Yoga yuk, biar fit. Jakarta: Raketindo Primedia Mandiri.
  28. Worby, 2007. Memahami Segala Tentang Yoga. Tangerang: Karisma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar