UMAT ISLAM ITU “HARUSNYA” SATU ATAU BANYAK KELOMPOK
Mari kita renungkan:
Jika umat Islam ber-Mazhab, maka umat Islam akan terbagi menjadi empat
golongan yaitu golongan Mazhab Hanafi, golongan Mazhab Maliki, golongan Madzab
Syafii dan golongan Mazdab Hambali. Dimana antara satu mazhab dengan mazhab
lainnya ada perbedaan.
Jika umat Islam mengikuti “Organisasi” maka umat Islam akan terbagi
menjadi golongan organisasi A, golongan organisasi B dan seterusnya. Dimana antara
golongan organisasi A dan golongan organisasi B ada perbedaan.
Jika umat Islam mengikuti “Ulama” maka umat Islam akan terbagi menjadi
golongan ulama A, golongan ulama B dan seterusnya. Dimana antara golongan ulama
A dan golongan ulama B ada perbedaan.
Jika umat Islam mengikuti Rasulullah, maka umat Islam hanya satu
golongan dan tidak ada perbedaan.
Menurut Allah dan Rasulullah
1. Umat Islam itu satu, bersaudara dan tidak boleh bercerai-berai
Firman Allah swt tentang umat Islam itu satu:
إِنَّ هَذِهِ
أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang
satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku”. (QS: Al Anbiya’, 92)
Firman Allah tentang umat Islam itu bersaudara:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat”. (QS: Hujurat, 10)
Firman Allah tentang umat Islam dilarang bercerai-berai:
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ
إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ
إِخْوَانًا
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang
yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)
- Jika berselisih kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya
Allah berfirman,
فَإِنْ
تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
“Kemudian jika kalian berselisih pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (As-Sunnah), jika
kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya” (Qs. An-Nisaa’: 59).
Jika kedua kelompok muslim berselisih, maka kembalikan kepada Al Qur’an
dan hadist Rasulullah, artinya yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah, harus memperbaiki (merubah) menjadi yang sesuai dengan Al-Qur’an
dan Sunnah Rasulullah.
- Sunnatullah umat Islam sampai akhir zaman
Rasulullah telah memprediksi bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73
golongan
Rasulullah bersabda:
نْ عَبْدِاللهِ
بْنِ عَمْرٍو قَالَ ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. اِنَّ بَنِيْ اِسْرَائِيْلَ تَفَرَّقَتْ عَليٰ ثِنْتَيْنِ
وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً وَتَفْتَرَقَتْ اُمَّتِيْ عَليٰ ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ
مِلَّةً كُلُّهُمْ فِيْ النَّارِ اِلاَّ مِلَّةً وَاحِيْدَةً قَالُوْا وَمَنْ هِيَ
يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ مَا اَنَا عَليْهِ وَاَصْحَبِيْ
“Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata. Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya kaum Bani Israil telah terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan.
Dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya akan masuk
neraka, kecuali satu golongan”. Lalu sahabat bertanya, “Siapakah mereka itu
wahai Rasulullah?” Nabi SAW menjawab, “(Golongan itu adalah orang-orang yang
berpegangan pada) semua perbuatan yang telah aku lakukan, serta semua perbuatan
yang dikerjakan oleh sahabat-sahabatku,” (Sunan al-Tirmidzi, 2565)
Mengapa umat Islam terpecah menjadi banyak golongan
Umar juga mempertanyakan hal Ini. Lalu Umar berdiskusi dengan Abdullah
bin Abbas
Umar bertanya :
Wahai Abdullah bin Abbas mengapa umat Islam Ini berpecah belah?
Padahal kitabnya satu (Al Qur’an), Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم nya sama, kiblatnya sama
Abdullah bin Abbas menjawab : Ya amirul mukminin, sesungguhnya Alqur’an
ini diturunkan ditengah-tengah kita, kita yang pertama kali membacanya, kita
memahami isinya, kita memahami seluruh tafsir Alqur’an, kita paham benar
bagaimana cara mengamalkannya
Wahai amirul mukminin setelah kita meninggal maka akan lahirlah
generasi selanjutnya, mereka membaca Alqur’an tapi tidak memahami apa yang
dimaksud, apa tafsir yang benar, ketika mereka tidak paham maka mulailah keluar
pemahaman-pemahaman yang menurut pemikiran mereka sendiri.
Apabila setiap kelompok sudah berani mentafsirkan Alqur’an menurut
pemahaman masing-masing maka umat Islam akan berpecah belah
Pendapat diatas sesuai dengan Firman Allah:
وَتَقَطَّعُوا
أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ ۖ كُلٌّ إِلَيْنَا رَاجِعُونَ
“Dan mereka telah memotong-motong urusan (agama) mereka di antara
mereka. Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali”. (QS: Al Anbiya’,
93)
Kita diberi kebebasan untuk memilih masuk golongan yang mana, dan
apapun keputusan kita, akan kita pertanggungjawabkan sendiri-sendiri kepada
Allah Ta’ala.
Semoga bermanfaat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar