PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Rabu, 14 April 2010

FISIOLOGI PANCAINDERA 2

Dr. Suparyanto, M.Kes

Organum Visualis
  • Supercilium
  • Palpebra sup & inf
  • Cilia
  • Conjunctiva
  • Kornea
  • Sklera
  • Iris
  • Pupil

  • Kornea: jaringan epithel transparan
  • Iris: bagian berwarna pada mata
  • Pupil: lubang(lingkaran ditengah iris)
  • Lensa
  • Camera oculi anterior:ruang mata antara kornea dan pupil
  • Camera oculi posterior: ruang mata antara pupil dan lensa

  • Corpus ciliaris: memproduksi humor aqueous (glandula ciliaris)
  • Ligamentum suspensorii lentis ligamen yg mempertahankan posisi lensa
  • Humor aqueous: cairan bola mata yang mengisi camera oculi
  • Angulus iridocornealis: sudut antara iris dan kornea tempat homur aqueous mengalir ke sinus venosus sclera

Lapisan bola mata:
  • Sclera → luar, keras
  • Choroidea → kaya vascular
  • Retina → jaringan saraf
  • Nervus Opticus
  • Humor Vitreus: transparan seperti jeli

  • Fovea centralis
  • Makula Lutea: area paling sempurna menerima rangsang cahaya
  • Discus optik: bintik buta, tempat nervus opticus dan pembuluh darah masuk

Glandula Lakrimalis
  • Glandula Lakrimalis
  • Punctum lakrimalis
  • Canaliculi lakrimalis
  • Sacus lakrimalis
  • Ductus nasolakrimalis

Indera Penglihatan
  • Mata secara optik = kamera fotografis biasa → mempunyai sistem lensa dan retina yang dapat disamakan dengan film

  • Organ yang ada hubunganya dengan proses optik adalah: kornea, humor akuosus, lensa, humor vitreus dan retina

Fungsi Lensa
  • Pembentukan bayangan pada retina → diaktifkan oleh lensa → memfokuskan bayangan di retina dengan mekanisme akomodasi →dan hasil bayanganya terbalik dari bendanya

Bayangan
  • Walaupun bayangan terbalik → kita merasakan sebagai bayangan tegak, karena otak sudah terlatih untuk menganggap suatu bayangan terbalik sebagai normal

Mekanisme Akomodasi
  • Akomodasi → kemampuan mencembungkan lensa → akibat kontraksi m siliaris → relaksasi ligamen sunpensorius yang memegang lensa, dan sebaliknya jika m siliaris berelaksasi → kekuatan dioptri lensa paling lemah.
  • Makin bertambah usia, lensa kehilangan elastisitasnya dan menjadi suatu massa yang relatif keras, mungkin karena denaturasi protein secara progresif, sehingga daya akomodasi menurun dari 14 dioptri setelah lahir menjadi 2 dioptri pada usia 45 – 50 tahun
  • Sesudah itu lensa mata dianggap hampir sama sekali tidak dapat berakomodasi yang disebut : presbiopia

Mata Normal



Hipermetropia



Miopia



Jaras Saraf Penglihatan
  • Retina (reseptor) → n optikus → pada kiasma optikum semua serabut menyilang ke sisi yang lain →membentuk tractus optikus → cortex optikus

Retina/ Fotoreseptor
  • Fovea centralis
  • Makula Lutea: area paling sempurna menerima rangsang cahaya
  • Discus optik: bintik buta, tempat nervus opticus dan pembuluh darah masuk

Sel Retina
  • Sel kerucut : untuk penglihatan warna
  • Sel batang : untuk penglihatan di tempat gelap
  • Makula merupakan tempat paling peka terhadap cahaya yang disebut fovea centralis

Sel Batang Retina
  • Terdapat pada semua retina kecuali pada fovea
  • Berisi rodopsin (penglihatan warna ungu) dan derivat vitamin A
  • Rodopsin → berwarna ungu pada keadaan gelap, tetapi pucat oleh cahaya yang dapat dilihat

Sel Kerucut Retina
  • Banyak ditemukan pada makula lutea, disamping juga menyebar pada semua retina
  • Merupakan satu-satunya sel pada fovea, tempatnya berkumpul dengan rapat
  • Tiap kerucut mengandung satu dari tiga pigmen (fotopsin)

Adaptasi Terang
  • Jika seseorang dari tempat gelap → terang → akan silau (tidak kelihatan)
  • Hal ini disebabkan semua fotopsin dalam keadaan siaga → perlu adaptasi terang
  • Adaptasi terang → proses perubahan fotopsin dalam sel kerucut → retinal dan opsin
  • Retinal diubah → vitamin A yang tidak peka cahaya → jadi mata menjadi tidak peka terhadap cahaya
  • Perlu waktu 5 menit

Adaptasi Gelap
  • Jika seseorang pindah dari tempat terang ke tempat gelap → tidak kelihatan (semua jadi gelap)
  • Hal ini disebabkan jumlah fotopsin sedikit (jadi retinal / vitamin A) → perlu adaptasi gelap
  • Adaptasi gelap → perubahan vitamin A → retinal → perubahan retinal dan opsin → fotopsin yang peka cahaya
  • Perlu waktu 20 menit
  • Defesiensi vitamin A → jumlah retinal, fotopsin dan rodopsin berkurang → kesulitan adaptasi gelap →buta senja (niktalopia ).

Penglihatan Warna
  • Menurut Young – Helmholtz ada 3 sel kerucut : biru, hijau dan merah
  • Buta warna yang tersering :
  • butawarna merah – hijau, → sulit membedakan warna merah , hijau dan kuning,
  • Butawarna merah – hijau – biru → kesulitan membedakan warna biru, hijau, kuning.
  • Buta warna ini adalah kelainan kongenital yang terpaut sex ( X – linkage ).

Indera Perasa
Ada empat macam reseptor kulit :
  • Raba – tekan
  • Dingin
  • Hangat
  • Nyeri

Reseptor Kulit
  • Korpuskel paninian:
  • berkapsul, mendeteksi tekanan vibratori, terdapat di jari tangan, genetalia interna dan payudara
  • Korpuskel Meissner dan Discus Merkle:
  • Berkapsul, mendeteksi sentuhan
  • Korpuskel Ruffini:
  • Berkapsul mendeteksi tegangan dan tekanan, terdapat di plantar kaki

Proprioseptor
  • Proprioseptor: reseptor yang otot, tendon dan persendian
  • Gelondong otot → tegangan otot →terletak diantara serat otot
  • Organ tendon Golgi → tegangan pada tendon
  • Korpuskel Panician → tekanan

Jaras Saraf
  • Jaras saraf : reseptor → saraf sensoris → medulla spinalis → otak (area sensorik somatik di dalam gyrus postcentrallis dan didalam dinding fissura Sylvii)

Jaras Sensorik
  • Sentuhan/posisi → ganglion radix posterior → serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis → menyilang di medulla oblongata → cortex sensoris cerebri
  • Nyeri/suhu → ganglion radix posterior → memotong medulla spinalis → naik pada traktus antero lateral sisi yangg berlawanan → cortex sensoris cerebri

Tugas Individu
  • Gambar dan jelaskan cara mengkoreksi kelainan mata berikut:
  • Emetropia
  • Miopia
  • Hipermetropia
  • Astigmatismus
  • Presbiopia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar