BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia memiliki
berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis,
mengarang,dan sebagainya. Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah
satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka. Anehnya,
kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita,
yakni kebiasaan merokok, minum dan alkohol.
Hasil studi menunjukkan bahwa perokok
berat telah memulai kebiasaannya ini sejak berusia belasan tahun, dan hampir
tidak ada perokok berat yang baru memulai merokok pada saat dewasa. Karena
itulah, masa remaja sering kali dianggap masa kritis yang menentukan apakah
nantinya kita menjadi perokok atau bukan (Bustan, 2000). Kemudian Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol yang
bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus dapat merugikan dan
membahayakan jasmani, rohani maupun bagi kepentingan perilaku dan cara berfikir
kejiwaan sehingga akibat lebih lanjut akan mempengaruhi kehidupan keluarga dan
hubungan dengan masyarakat sekitar .
Berdasarkan data dari Badan Kesehatan
Dunia WHO (World Health Organization),
menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena merokok
dimana rokok ini membunuh hampir lima juta orang setiap tahunnya. Jika hal ini
berlanjut, maka bisa dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok
pertahunnya pada tahun 2020, dengan 70% kasus terjadi di negara berkembang
seperti Indonesia. Pada tahun
2005 terdapat 5,4 juta kematian akibat merokok atau rata-rata satu kematian
setiap 6 detik. Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian mencapai
angka 8 juta. Menurut Tobacco Atlas
yang diterbitkan oleh WHO, merokok adalah penyebab bagi hampir 90% kanker paru,
75% penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan juga menjadi 25% penyebab dari
serangan jantung (Rasti, 2008).
Sedangkan dampak
alcohol, dari sumber data Dinas Lalu Lintas dan Jalan Raya Jawa Tengah tahun
2007/2008 didapatkan kecelakaan lalu lintas yang dikarenakan mengendarai
kendaraan dengan keadaan mabuk akibat minuman keras sebanyak 95 orang.
Diantaranya 50 orang meninggal dunia, 25 orang luka parah, dan 20 orang lainnya
luka ringan (http://www.DLLJR.co.id/).
Dari sumber lain
menyebutkan kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Wonosobo akibat minuman keras
meningkat dari tahun ke tahun, mulai dari tahun 2006 jumlah korban 45 orang
dengan kecelakaan sepeda motor sebanyak 30 orang dan 15 orang sebagai korban
perkelahian, korban meninggal sebanyak 5 %. Tahun 2007 korban minuman keras
sebanyak 55 orang dengan korban meninggal lebih banyak yaitu mencapai 30 orang.
Tahun 2008 jumlah korban minuman keras menjadi 65 orang dengan kondisi sama
yaitu mengendarai kendaraan bermotor maupun mobil.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang
di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas, antara
lain :
Ø Apa
pengertian rokok dan minuman alkohol ?
Ø Apa
penyebab seseorang merokok dan meminum alcohol ?
Ø Apa
dampak negative dari merokok dan minum alkohol terhadap kesehatan?
Ø Bagaimana
upaya untuk menanggulangi masalah rokok dan alcohol ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penyebab dan cara
menanggulangi kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Tujuan Khusus:
v Untuk
mengetahui pengertian rokok dan minuman alkohol ?
v Untuk
mengetahui apa penyebab seseorang merokok dan meminum alcohol ?
v Untuk
mengetahui dampak negative dari merokok dan minum alkohol terhadap kesehatan?
v Untuk
mengetahui Bagaimana upaya untuk menanggulangi masalah rokok dan alcohol ?
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan makalah
ini adalah sebagai pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang adanya bahaya
rokok dan alkohol terhadap kesehatan dan upaya antisipasi untuk terhindar dari
bahaya rokok dan alkohol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Rokok dan Alkohol
Menurut situs
www.wikipedia.com, rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun – daun tembakau yang telah dicacah.
Menurut situs
Computer Media Learning, Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok,
namun menjadi korban perokok aktif karena turut mengisap asap sampingan (di
samping asap utama yang dihembuskan balik oleh perokok)
Menurut
situs http://iervanzone.blogspot.com/: Perokok aktif mempunyai pengertian orang yang
melakukan langsung aktivitas merokok dalam arti mengisap batang rokok yang
telah dibakar.
Minuman beralkohol adalah minuman yang
mengandung etanol. Etanol (CH3CH2OH) adalah bahan psikoaktif dan
konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman
beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah
melewati batas usia tertentu. Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol
dapat menimbulkan efek samping ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir,
merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol
pada sel-sel saraf pusat.
Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa
sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
2.2 Penyebab Seseorang
Merokok dan Minum Alkohol
2.2.1
Penyebab Seseorang Merokok
Alasan orang merokok dapat dilihat
dari beberapa segi, baik itu segi psikologis dan fisiologis (ketergantungan
zat), alasan sosial, alasan estetika dan lain lain.
Menurut Sue Amstrong yang dikutip
oleh Sihombing (2007) ada beberapa alasan orang dewasa merokok, antara lain:
1. Mereka
benar-benar menikmatinya sewaktu merokok. Mereka bahkan tidak mampu menahan
diri meskipun menyadari bahwa kesehatannya dipertaruhkan untuk kesenangan
tersebut.
2. Mereka
menjadi ketagihan terhadap nikotin dan tanpa nikotin hidup terasa hampa.
3. Mereka
menjadi terbiasa menghisap rokok agar dapat merasa santai.
Menurut Sitepoe (2000) yang
mengutip Conrad dan Miler menyatakan bahwa seseorang akan menjadi perokok
melalui dua dorongan, yaitu:
- Dorongan psikologis, merokok seperti rangsangan seksual, sebagai suatu ritual, menunjukkan kejantanan (bangga diri), mengalihkan kecemasan, dan menunjukkan kedewasaan.
- Dorongan fisiologis, adanya nikotin yang dapat mengakibatkan ketagihan (adiksi) sehingga ingin terus merokok.
2.2.2 Penyebab Seseorang
Minum Alkohol
Ada banyak alasan yang
dikemukakan orang mengapa mereka minum alkohol,
yakni:
1. Untuk mengatasi rasa
sedih dan batin yang tertekan;
2. Untuk melenyapkan
rasa tidak aman terhadap dirinya;
3. Untuk melenyapkan
rasa rendah diri;
4. Untuk mencapai
tingkat kelegaan yang santai;
5. Untuk melarikan diri
dari alam yang nyata.
Penyebab lain yang dapat menimbulkan seseorang
minum alcohol adalah :
1. Akibat
rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat
Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat maka banyak
dari para remaja dan orang dewasa menganggur dan tidak ada kegiatan, mereka
lebih memilih untuk berkumpul dengan sesamanya, berjudi, sambil ditemani minum
minuman keras tentunya.
2. Kebudayaan
dan Latar Belakang Kehidupan
Salah satu faktor yang mendorong berkembangnya perilaku minum minuman
beralkohol adalah kebudayaan serta latar belakang kehidupan seseorang (Garry R.
Collins, 2000).
Orang yang pada masa kecilnya bergaul bersama dengan pemabuk tentu akan
cinderung untuk menjadi pemabuk juga. Hal tersebut karena dalam lingkungan
sosial, seseorang cinderung untuk berusaha diterima olah kelompok sosialnya
dengan cara mengikuti perilaku dan gaya hidup mereka.
3. Tidak
Adanya Peran Orang Tua dan Tokoh Masyarakat Sebagai kontrol Sosial
Masalah yang terjadi adalah banyaknya orang tua yang bukannya memberikan
contoh baik, mereka malah minum minuman keras di depan anak-anak tanpa
memikirkan dampak yang akan timbul. Anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka
minum mendapatkan nilai bahwa seakan-akan minum minuman keras itu adalah
sesuatu yang wajar sehingga mereka cenderung berprilaku yang sama dengan orang
tua mereka.
2.3 Dampak Negatif Merokok dan Minuman Alkohol
2.3.1 Dampak Negatif dari Merokok
Asap rokok mengandung kurang lebih
4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat
menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar,
nikotin, karbon monoksida, dsb.
Beberepa risiko kesehatan
bagi perokok berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun (Johnson,
2005) antara lain :
1.
Di Indonesia rokok menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan
emfisima pada tahun 2001.
2.
Rokok merupakan penyebab dari sekitar 5 % stroke di Indonesia.
3.
Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau penundaan kemampuan hamil,
pada pria meningkatkan risiko impotensi sebesar 50%.
4.
Ibu hamil yang merokok selama masa kehamilan ataupun terkena asap rokok dirumah
atau di lingkungannya beresiko mengalami proses kelahiran yang bermasalah.
5.
Seorang bukan perokok yang menikah dengan perokok mempunyai risiko kanker paru
sebesar 20-30% lebih tinggi daripada mereka yang pasangannya bukan perokok
dan juga risiko mendapatkan penyakit jantung.
6.
Lebih dari 43 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun tinggal dengan perokok di
lingkungannya mengalami pertumbuhan paru yang lambat, dan lebih mudah terkena
infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga dan asma.
2.3.2 Dampak Negatif dari Minuman Alkohol
Efek yang ditimbulkan setelah
mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja,
tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang
dikonsumsi. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4
sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan.
Kadang-kadang alkohol digunakan
dengan kombinasi obat – obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi
berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan
lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman
beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan
dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan
reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat.
Mereka yang terkena GMO biasanya
mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan
tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi
sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi,
seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling.
Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung,
bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi (Anonimity B).
Kebiasaan minum minuman beralkohol
dapat mengakibatkan:
1.
Terhambatnya proses penyerapan zat gizi,
2.
Hilangnya zat-zat gizi yang penting, meskipun orang tersebut
mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup
3.
Penyakit gangguan hati, kerusakan saraf otak dan jaringan,
4.
Di samping itu, minum minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan
dan kehilangan kendali diri. Hal ini dapat menjadi faktor pencetus ke arah
tindak kriminal.
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3.1 Penyelesaian Masalah Rokok dan Alkohol
3.1.1 Upaya
Penanggulangan Masalah Rokok
Melalui resolusi tahun
1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai
Hari Bebas Tembakau Sedunia. Maksud utama dari Hari Bebas Tembakau ini adalah
untuk mendorong para perokok secara sukarela berhenti merokok sebagai langkah
awal untuk mengurangi atau berhenti sama sekali, menghimbau para penjual rokok
untuk secara sukarela tidak menjual rokok
selama sehari sebagai suatu tindakan demi kepentingan dan kebaikan umum,
menghimbau media massa terutama di negara – negara yang sedang bekembang untuk
tidak memuat atau menyebarluaskan iklan rokok selama sehari demi kepentingan
dan kebaikan umum juga.
Menurut Monique (2000) ada beberapa cara
mengindari kebiasaan merokok yaitu sebagai berikut:
1. Tumbuhkan kemauan yang tinggi untuk berhenti merokok, dalam hal ini kita
harus mengingat penyakit yang dapat diakibatkan oleh rokok dan merupakan
penderitaan.
2. Mintalah bantuan orang terdekat untuk membantu mengingatkan agar tidak
lagi menghisap rokok. Yang pertama dilakukan adalah dengan memberitahukan niat
untuk tidak merokok pada orang terdekat sehingga mereka akan membantu dan mengingatkan
agar tidak merokok.
3. Tanaman pada diri sendiri bahwa pasti mampu untuk berhenti sama sekali
dari kebiasana merokok, hal ini dapat dilakukan dengan memulai menurunkan
jumlah batang rokok yang diisap perhari, sehingga semakin lama semakin sedikit
sampai tidak sama sekali.
4. Jauhi semua kemungkinan yang dapat membuat kembali menjadi perokok.
5. Mencari pengganti yang lebih positif daripada rokok.
Jika memang ingin memberantas rokok
di masyarakat, maka diperlukan kerja sama dan usaha yang sungguh-sungguh dari
pemerintah, tokoh agama atau ulama, serta dinas kesehatan. Pertama dari
pemerintah, pemerintah dalam hal ini yang memiliki wewenang harus bisa
membatasi atau bahkan menutup pabrik-pabrik produsen rokok, karena pabrik
merupakan penghasil utama rokok. Kemudian pemerintah harus memikirkan dan
membantu pabrik-pabrik produsen rokok untuk dialih fungsikan menjadi pabrik non
rokok. Walaupun tidak secara serentak namun melalui proses bertahap dan
berkelanjutan tapi pasti. Di samping itu pemerintah juga harus memikirkan dan
membantu para petani tembakau untuk mengalih fungsikan lahan tembakau menjadi
lahan non tembakau yang sekiranya lebih bermanfaat misal lahan tebu, karet, kapas,
palawija, kedelai, buah-buahan dan lain sebagainya yang hasilnya nanti dapat
dipasarkan ke pabrik-pabrik pengolah, ke masyarakat atau bahkan diexpor ke luar
negeri.
Para tokoh agama atau ulama dengan
kapasitas ilmu yang dimilikinya harus bisa memberi contoh yang baik yaitu tidak
boleh merokok dan mengajak masyarakat untuk meninggalkan kebiasaan merokok. Sedangkan
dari dinas kesehatan dan instansi terkait melalui media yang ada harus terus
menerus mengkampanyekan dan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada
masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Apabila pemerintah, tokoh
agama atau ulama dan dinas kesehatan dapat bekerja sama dengan kompak bukan
tidak mungkin masalah rokok akan segera teratasi dengan baik.
Berikut tips untuk membantu seseorang agar dapat
menjauhi rokok :
1. Pahami ketertarikan yang dapat ditimbulkan oleh rokok.
2. Katakan tidak pada rokok.
3. Berikan contoh yang baik.
Anak biasanya akan meniru tindakan
orang terdekatnya, jadi apabila orang tua melarang anaknya untuk merokok,
sebaiknya mereka pun juga tidak mengkonsumsi rokok.
4. Rokok bukanlah hal yang keren.
Tunjukkan pada anak bahwa merokok
bukanlah sesuatu hal yang keren atau dapat dibanggakan.
5. Rokok membuang uang.
6. Pahami tekanan dari teman sebaya.
Adanya teman yang merokok dapat
mempengaruhi anak.Berikan mereka kepercayaan diri untuk dapat bersosialisasi
dengan teman mereka tanpa merokok.
7. Tangani kecanduan akibat rokok dengan serius.
Banyak remaja yang percaya bahwa
mereka dapat berhenti merokok kapanpun mereka mau, tetapi kenyataannya nikotin
dapat membuat mereka menjadi kecanduan sama seperti pada orang dewasa.
8. Berikan gambaran mengenai masa depan mereka.
Anak-anak cenderung percaya bahwa
mereka tidak akan terkena dampak buruk dari rokok. Tetapi masalah kesehatan
seperti kanker, serangan jantung & stroke sangat beresiko dialami oleh
mereka yang merokok.
9. Awasi penggunaan produk bertembakau lainnya
10. Ikut terlibat secara aktif.
Aktiflah untuk ikut terlibat dalam
kegiatan pencegahan rokok baik di sekolah ataupun lingkungan rumah.
3.1.2 Upaya Penanggulangan Masalah Alkohol
Penangulangan terhadap
minuman keras dapat dilakukan dengan cara :
1. Tampaknya miras ini
sulit apabila harus dibasmi/dihilangkan sama sekali. Mungkin dari sisi agama
masalah miras tidak ada toleransi, namun kita perlu juga melihatnya dari sisi
lain yaitu kepentingan adat dan kepentingan Pariwisata. Dengan demikian yang penting
bukan membasmi miras, tapi memperhatikan perangkat hukum untuk mengaturnya dan
kemudian menegakkan peraturannya.
2. Distributor dan
Pengedar minuman keras harus diatur dengan peraturan daerah. Kendatipun dalam
KUHP khususnya pasal 536,537,538 dan 539 secara eksplisit sudah mengatur
tentang miras ini, namun kelihatannya pasal-pasal tersebut perlu direvisi
kembali karena banyak yang kurang tegas dan kurang mengenai substansi ( masih
bias ) tentang miras itu sendiri, sehingga menyulitkan aparat keamanan untuk
mengambil tindakkan tegas .
3. Distributor dan
pengedar harus memilki izin, demikian juga penjualnya. Tempat-tempat tertentu
seperti hotel, diskotek, karaoke dan toko khusus penjual miras harus diatur
oleh peraturan daerah. Izin untuk menjadi distributor, pengedar dan penampung
miras harus ketat. Artinya agar mereka tidak terlalu gampang melakukan bisnis
miras dengan tanpa melihat usia konsumennya.
4. Penyalah gunaan
terhadap izin dan peraturan Daerah tentang miras ini harus ditindak tegas
dengan cara menghukum pelakunya, bukan memusnahkan mirasnya. Razia rutin harus
dilakukan untuk mengontrol apakah para distributor, penjual dan penampung tetap
konsisten pada peraturan yang ada dan sesuai dengan izin yang diberikan kepada
mereka.
5. Dalam hal penanggulangan
miras ini kita perlu memperhatikan dua hal :
a. Kita juga menerima
pemasukkan dari para turis mancanegara dan juga turis domestic. Oleh sebab itu
persediaan miras tetap harus ada yaitu di hotel-hotel berbintang, restoran,
diskotek, club malam lainnya. Namun kebijakkan ini harus disertai dengan
perangkat hukum yang jelas dan tegas, agar tidak disalah gunakan dikemudian
hari.
b. Jangan lupa bahwa
miras untuk kepentingan adat. Hal ini perlu segera dipertegas legalisasinya
dengan Undang-Undang atau peraturan Daerah, agar penggunaan miras pada saat
acara adat betul-betul disiplin hanya untuk keperluan acara adat dan bukan
untuk acara mabuk-mabukan atau kompetensi antara anak-anak muda.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari makalah
yang dibuat dapat disimpulkan bahwa merokok, dan minuman keras (miras) Bila dikonsumsi
berlebihan, dapat menimbulkan penyakit paru dan ganggguan mental organik (GMO),
yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Mereka yang
terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin
berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai
realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya.
Oleh karena itu, terdapat upaya untuk penanggulangan bahaya rokok ini
antara lain dengan upaya penerangan dan penyuluhan khususnya bagi generasi
muda, upaya prevensi dan motivasi untuk menghentikan kebiasaan merokok, dan
menguyah permen bagi perokok yang susah mengentikan kebiasaan merokoknya.
4.2 Saran
Kita sebagai
orang-orang terpelajar harus menghindari perbuatan yang satu ini, tidak cukup
hanya menghindarinya tetapi mengajak korban yang sudah terjerumus untuk
berhenti merokok, dan minuman keras (miras) yang disalahgunakan wajib
kita “perangi”. Hidup sehat diawali dari kebiasaan positif dari diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Kemala N, Indri. (2007). Perilaku
Merokok pada Remaja. Semarang: Digital USU.
Komalasari, D & Helmi, A.F (2005). Faktor-Faktor
Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja.[online] tersedia di
Pikiran Rakyat. (2009). Kebiasaan
Merokok Dalam Tinjauan Kesehatan Jiwa. 10 Mei 2009
http://iervanzone.blogspot.com/2009/06/perokok-aktif-dan-perokok-pasif.html
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/10/14/negara-vs-industri-rokokkalah-atau-mengalah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar