MIKROSKOP
2.1.
Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah
alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil degan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dam kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata. Mikroskop merupakan alat yang sangat vital bagi laboratorium.
2.6.1.
Jenis-Jenis
Mikroskop
1.
Berdasarkan
kenampakan objek yang diamati
·
Mikroskop
dua dimensi (mikroskop cahaya)
·
Mikroskop
tiga dimensi (mikroskop stereo)
2.
Berdasarkan
sumber cahaya
·
Mikroskop
cahaya
·
Mikroskop
elektron
3.
Berdasarkan
jumlah lensa mata (eye piece)
·
Mikroskop
Monokkuler
·
Mikroskop
Binokuler
·
Mikroskop
Trinokuler
4.
Berdasarkan
kegunaan / pemakaian mikroskop
·
Mikroskop
untuk belajar
·
Mikroskop
untuk bekerja di laboratorium
·
Mikroskop
dengan sistem dan fase kontras
·
Mikroskop
laboratorium untuk kejadian cahaya imuno fluorescen dan transmisi medan cahaya
yang kuat
·
Mikroskop
cahaya terpolarisasi
·
Mikroskop
inferse
·
Mikroskop
riset metalurgi
·
Mikroskop
riset binokuler
·
Mikroskop
stereo
·
Mikroskop
perbandingan
·
Mikroskop
yang dihubungkan dengan pesawat televise berwarna
·
Mikroskop
kuantitatif
·
Mikroskop
electron
2.6.2.
Bagian-Bagian
Mikroskop
Gambar 2.4
Mikriskop
1. Lensa okuler (Eyepiece / oculars)
2. Pemutar lensa objektif (Revolving)
3. Tabung pengamatan/tabung
okuler (Observation Tube)
4. Meja benda (Stage)
5. Condenser
6. Lensa objektif (Objective lensa)
7. Pengatur kekuatan lampu (Brigthness adjustment knob)
8. Tombol on/off (Main awitch)
9. Cincin pengatur diopter (Diopter adjustment ring)
10. Knob pengatur jarak
interpupillar (Interpupillar distance
adjustment knob)
11. Penjepit specimen (Specimen holder)
12. Sumber cahaya (illuminator)
13. Sekrup pengatur vertical (Vertical feed knob)
14. Sekrub pengatur horizontal
(Horizontal feed knob)
15. Sekrub focus kasar (Coarse focus knob)
16. Sekrub focus halus (Fine focus knob)
17. Sekrub engencang tabung okuler
(Observation tube securing knob)
18. Sekrub pengatur condenser (Condenser adjustment knob)
2.6.3.
Prosedur
Pengoprasian Mikroskkop
·
Menyalakan
lampu
·
Menempatkan
specimen pada meja benda
·
Memfokuskan
2.6.4.
Penggunaan Mikroskop
Hal-hal yang perlu
diperhatikan bila menggunakan mikroskop
·
Selalu
membawa mikroskop dengan dua tangan.
·
Bila
menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan tegak,
berarti meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi mikroskop dengan Tabung
tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dg. Tabung miring
·
Preparat
basah harus selalu ditutup dengan Gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop
·
Selalu
menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.
·
Bila
ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan kepada
laboran.
·
Tidak
dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
Setelah selesai menggunakan mikroskop,
pasang lensa objektif dg. Perbesaran paling rendah pada
kedudukan lurus ke bawah. (Lestari, 2011)
DAFTAR PUSTAKA
Desy R,
Ridarty, Sahat J, Susanti B. 2012. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Kecacingan pada Anak 8-9 Tahun di SD Neg
023971. Binjai.
Dinkes
Jombang. 2012. Data Kecacingan. Dinkes
Jombang
Jalaludin.
2009. Pengaruh Sanitasi Lingkungan,
Personal Hygiene dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan pada Murid
Sekolah Dasar di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Universitas
Sumatra Utara. Medan.
Kundaian F,
Umboh J M L, Kepel B J. 2011. Hubungan
Antara Sanitasi Lingkungan dengan Infeksi Cacing pada Murid Sekolah Dasar di
Desa Taling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Universitas Sam
Ratulangi. Manado.
Lestari S. 2011. Materi
Instrumentasi. D3 Analis Kesehatan STIKes Insan Cendikia Medika. Jombang.
Mahardian C
A. 2013. Pemeriksaan Telur Cacing pada
Kotoran Kuku Siswa Sekolah Dasar. STIKes Insan Cendikia Medika. Jombang.
Mustofa P,
Palandeng H, Lampus B S. 2013. Hubungan
Antara Perilaku Tentang Pencegahan Penyakit Kecacingan dengan Infeksi Cacing
pada Siswa SD di Kelurahan Bengkol Kecamatan Mapanget Kota Manado. Universitas
Sam Ratulangi. Manado.
Nasir A,
Muhith A & Idieputri. 2011. Buku Ajar
Metodologi Penelitian Kesehatan: Konsep Pembuatan Karya Tulis dan Thesis untuk
Mahasiswa Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta.
Notoatmodjo,
Soekoidjo. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Reneka Cipta. Jakarta.
Nurjanah A,
Rakhmawati W, Nurlita N. 2012. Personal
Hygiene Siswa Sekolah Dasar Negri Jatinaor. Universitas Podjadjaran.
Bandung.
Rahayu S E.
2006. Keberadaan Telur Cacing Parasit
pada Siswa SD Sekitar Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadau Kota
Malang dan Hubungan dengan Kepadatan Telur Cacing pada Air Limbah Perumahan di
IPAL Terpadu. Malang
Soedarto.
2011. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran.
CV Sagung Seto. Jakarta.
Syaifudin.
2009. Anatomi Tubuh Manusia. Salemba
Medika. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar