MUSLIM
DILARANG IKUT-IKUTAN
Oleh:
Yan
Karta Sakamira
28
Desember 2018
Allah
berfirman:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا
النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka.” (QS. Al Baqarah : 120)
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ
السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
“Dan
janganlah kamu mengikuti, apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran , pengelihatan, dan hati, semuannya itu akan diminta
pertanggungjawabannya”. (QS. Al-Isra’: 36)
PESTA
ULANG TAHUN BUKAN BUDAYA ISLAM
Itu
budaya orang Nasrani, seperti tertulis dalam Kitab Injil Matius:
“Tetapi
pada Hari Ulang Tahun Herodes, menarilah anak Herodes yang perempuan, Herodiaz,
di tengah-tengah meraka akan menyukakan hati Herodes”. (Matius 14 : 6)
Matthew
14:6 :
“But
when Herod’s birthday was kept, the daughter of Herodias danced before them,
and pleased Herod”.
PESTA
TAHUN BARU BUKAN BUDAYA ISLAM
Telah
diketahui semua orang bahwa perayaan tahun baru masehi bukanlah kebudayaan
islam. Bahkan kebudayaan ini berasal dari kebudayaan non muslim.
Dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya untuk, meninggalkan
dan menjauhi perayaan-perayaan terutama yang berulang pada setiap tahunnya
(‘Ied) yang berasal dari non muslim.
Dalam
hadits yang shahih dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, saat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, mereka memiliki dua
hari besar untuk bermain-main. Lalu beliau bertanya, “Dua hari untuk apa ini ?”
Mereka menjawab, “Dua hari di mana kami sering bermain-main di masa
Jahiliyyah.” Lantas beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan bagi
kalian untuk keduanya dua hari yang lebih baik dari keduanya: Iedul Adha dan
Iedul Fithri.” (HR. Abu Dawud)
Pesta
tahun baru merupakan pemborosan.
Allah
berfirman:
إن المبذرين كانوا إخوان الشياطين وكان الشيطان
لربه كفورا
“Sesungguhnya
para mubadzir (pemboros) itu adalah saudara-saudara dari setan. Dan setan itu
adalah makhluk yang ingkar terhadap Rabb-nya.” (QS. Al Isra: 27)
PESTA
VALENTINE BUKAN BUDAYA ISLAM
Hari
Valentine adalah hari raya bangsa Romawi jahiliah. Hari tersebut terus
berlangsung hingga masuknya bangsa Romawi ke dalam agama Nashrani. Hari ini
sendiri terkait dengan seorang pastur yang bernama Valentine yang dihukum mati
pada tanggal 14 Februari 270 M.
MENGIKUTI
PESTA MEREKA BERARTI GOLONGAN MEREKA
Rasulullah
bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa
menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud,
Ahmad)
PESTA
ORANG MUSLIM ADALAH IDUL FITRI DAN IDUL ADHA
Larangan
merayakan pesta yang tidak ada syariatnya diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan
an-Nasa`i dalam kitab Sunan-nya:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَدِمَ رَسُولُ اللهِ
الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ: مَا هَذَانِ
الْيَوْمَانِ. قَالُوا كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِى الْجَاهِلِيَّةِ. فَقَالَ
رَسُولُ اللهِ : إِنَّ اللهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ
الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ
Dari
Anas, ia berkata: Ketika Rasulullah saw datang ke Madinah, penduduknya
mempunyai dua hari yang biasa dirayakan (Nairuz dan Mihrajan). Tanya Rasul
Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Ada apa dengan dua hari itu?” Mereka menjawab:
“Kami sudah biasa merayakannya sejak zaman jahiliyyah.” Sabda Rasul Shallallahu
‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari
tersebut dengan dua hari yang lebih baik, yaitu hari Adha dan hari Fithri.”
(Sunan Abi Dawud kitab as-shalat bab shalat al-‘idain no. 1136 dan Sunan
an-Nasa`i kitab shalat al-‘idain no. 1567).
Semoga
bermanfaat. Aamiin