PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Kamis, 20 Desember 2018

TINGGALKAN PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT


TINGGALKAN PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT

Oleh:
Yan Karta Sakamira
20 Desember 2018

Saudaraku sesama muslim, biasakan untuk meninggalkan semua perkara yang tidak bermanfaat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976).

Perkara yang mendatangkan manfaat bagi manusia adalah perkara yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia yang meliputi sandang, pangan dan papan. Juga perkara yang berhubungan dengan keselamatan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

Perkara yang tidak bermanfaat adalah berbagai keinginan yang melebihi kebutuhan dasar manusia, misalnya: menumpuk harta, gila hormat dan kedudukan, senang pujian dan sanjungan orang lain, sementara tanda kebenaran iman seorang muslim adalah menghindari semua perkara tersebut.

Perkara yang pada dasarnya dibolehkan, namun tidak bermanfaat, contohnya: banyak bicara, banyak tertawa (bergurau yang berlebihan).

Menghindari perkara yang tidak bermanfaat adalah jalan keselamatan, karena perkara yang bermanfaat itu jauh lebih sedikit dibanding perkara yang tidak bermanfaat, sehingga jika seseorang sibuk dengan perkara yang bermanfaat, tentu akan terhindar (meminimalisir) berbuat sesuatu yang kurang bermanfaat. Dan ini adalah tanda kesempurnaan Islam dan iman seseorang, bahkan keselamatan di sisi Tuhannya.

Seorang muslim yang beridah kepada Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan menghadirkan perasaan dalam dirinya bahwa ia dekat dengan Allah dan Allah dekat dengannya, maka ia akan menyibukan diri dengan segala hal yang mendatangkan manfaat, yang karenanya  ia akan menghindari perkara yang tidak membuahkan manfaat. Maka hal ini adalah bukti dari kebenaran imannya kepada Allah.

Diriwayatkan dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

إِذَا أَحْسَنَ أَحَدُكُمْ إِسْلاَمَهُ ؛ فَكُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ، وَكُلُّ سَيِّئَةٍ تُكْتَبُ بِمِثْلِهَا، حَتَّى يَلْقَى اللهَ عَزَّ وَجَلَّ.

“Jika salah seorang dari kalian memperbaiki keislamannya, maka setiap kebaikan yang dia kerjakan ditulis dengan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, dan setiap kesalahan yang dilakukannya ditulis dengan kesalahan yang sama hingga dia bertemu dengan Allah Azza wa Jalla”. (HR: Bukhari)

Semoga bermanfaat. Aamiin.

Sumber: Musthafa Al Bugho (2014), Pokok-Pokok Ajaran Islam, Alam Books Publishing, Depok








Tidak ada komentar:

Posting Komentar