KELIHATANNYA BEDA PADAHAL SAMA
Yan Karta Sakamira
8 Februari 2020
Banyak manusia di dunia ini yang kurang tepat dalam bersikap, mereka
lebih banyak mengejar ilusi daripada esensi. Ilusi artinya sesuatu yang hanya
dalam angan-angan; khayalan, sedang esensi artinya hakikat sesuatu.
Allah telah mengingatkan kepada kita bahwa dunia ini hanya permainan
dan senda gurau, artinya segala sesuatu yang kita kejar didunia ini hanya
tipuan dan hanya permainan belaka, jadi kalau kita tidak paham tentang esensi
hidup di dunia maka hidup kita akan sia-sia.
Allah Ta’ala berfirman:
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا
لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬ وَزِينَةٌ۬ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ۬ فِى ٱلۡأَمۡوَٲلِ
وَٱلۡأَوۡلَـٰدِۖ
“Ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan, senda
gurau yang melalaikan, perhiasan, saling berbangga diri diantara kalian dan
saling berlomba untuk memperbanyak harta dan anak.” (QS. Al-Hadid: 20)
Dan ditegaskan secara jelas oleh Allah Ta'ala dalam firman Nya:
وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ
إِلَّا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬ۖ وَلَلدَّارُ ٱلۡأَخِرَةُ خَيۡرٌ۬ لِّلَّذِينَ
يَتَّقُونَۗ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda
gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS. Al-An'am: 32)
Berikut ini adalah beberapa contoh untuk memahami tentang esensi dan
ilusi selama kita hidup di dunia.
Esensi Hidup
Esensi hidup manusia di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah,
walaupun kelihatannya manusia itu berbeda, seperti beda bangsa, beda suku, beda
bahasa, beda warna kulit, beda nasab, namun sebenarnya esensi mereka adalah
sama yaitu manusia yang mempunyai kewajiban untuk beribadah kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Jadi esensi hidup manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepada
Allah, jangan sampai kita tergoda untuk mengejar ilusi dunia (cinta dunia).
Esensi Bepergian
Esensi bepergian adalah sampai di tempat tujuan dengan selamat,
walaupun kelihatannya berbeda seperti naik kereta kelas ekskutif, kelas bisnis
atau kelas ekonomi, tetapi pada hakikatnya adalah sama, yaitu sama-sama bepergian dan sampai di tempat yang sama
dengan selamat.
Esensi Makan
Esensi makan adalah menghilangkan rasa lapar untuk menambah tenaga, walaupun
kelihatannya berbeda seperti makan rawon, makan soto, makan gado-gado, makan
sate, makan pecel, tetapi pada hakikatnya adalah sama, semua bisa menghilangkan
rasa lapar dan menambah tenaga.
Esensi Bekerja
Esensi Bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan, walaupun
kelihatannya berbeda, seperti bekerja di kantor, bekerja di pertambangan,
bekerja di pasar, bekerja pabrik, bekerja di sawah, tetapi pada hakikatnya
adalah sama, semua bisa memperoleh penghasilan.
Esensi Berpasangan
Esensi berpasanagan adalah saling membahagiakan, walaupun kelihatannya
berbeda, seperti berpasanagan dengan artis, berpasangan dengan pegawai,
berpasangan dengan pedagang, berpasangan dengan petani, berpasangan dengan
buruh, tetapi pada hakikatnya adalah sama, semua bisa saling membahagiakan.
Saudaraku sesama muslim, seharusnya kita menjalani hidup sesuai dengan
esensinya, kita harus bersyukur hari ini sudah bisa makan, bersyukur hari ini
masih punya pekerjaan, bersyukur hari ini masih punya pasangan, bersyukur hari
ini masih hidup, bukan mengejar ilusi, seperti makan harus yang enak dan mahal,
pekerjaan harus bergengsi, pasangan harus yang cantik, ingat semua yang kita
kejar itu hanya ilusi dan tidak ada batas ujungnya.
Esensi hidup adalah untuk beribadah, jadi mari kita sibukan diri kita
untuk terus beribadah kepada Allah. Kita memang perlu makan, perlu bekerja, perlu
berpasangan, namun semua itu adalah sarana untuk kesuksesan beribadah, jangan
sampai kita sibuk mengejar ilusi dunia sehingga lupa beribadah kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ
لَا يَرۡجُونَ لِقَآءَنَا وَرَضُواْ بِٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَٱطۡمَأَنُّواْ
بِہَا وَٱلَّذِينَ هُمۡ عَنۡ ءَايَـٰتِنَا غَـٰفِلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan
Kami, merasa puas dengan kehidupan dunia dan merasa tentram dengan kehidupan
itu serta orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami , mereka itu tempatnya
adalah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus: 7)
Allah mencela suatu kaum yang sibuk mengejar ilusi dunia dalam firman-Nya:
وَيَوۡمَ يُعۡرَضُ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ عَلَى ٱلنَّارِ أَذۡهَبۡتُمۡ طَيِّبَـٰتِكُمۡ فِى حَيَاتِكُمُ ٱلدُّنۡيَا
وَٱسۡتَمۡتَعۡتُم بِہَا فَٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ
تَسۡتَكۡبِرُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَبِمَا كُنتُمۡ تَفۡسُقُونَ
“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada
mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam
kehidupan duniawimu (saja)dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada
hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan karena kamu telah
menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik".
(QS. Al-Ahqaf: 20)
Dalam melaksanakan ibadah, kita harus sabar dan semangat, karena Allah
selalu menguji hambanya dalam melaksakan ibadah, untuk mengetahui mana hamba
yang ikhlas karena Allah dalam beribadah.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّا جَعَلۡنَا مَا عَلَى ٱلۡأَرۡضِ زِينَةً۬
لَّهَا لِنَبۡلُوَهُمۡ أَيُّہُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬
“Dan sesungguhnya Kami jadikan apa saja yang ada dimuka bumi ini
sebagai hiasan baginya, supaya kami uji siapa diantara mereka yang paling baik
amalnya.” (QS. Al-Kahfi: 7)
Orang yang cinta dunia akan cenderung mengejar ilusi dunia sebagai
tujuan akhir dari segalanya, sehinggga ia terjatuh dalam kesesatan, yaitu
menjadikan hidup sebagai tujuan untuk mendapatkan dunia dan melupakan akhirat.
Allah Ta’ala berfirman
مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡحَيَوٰةَ
ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتَہَا نُوَفِّ إِلَيۡہِمۡ أَعۡمَـٰلَهُمۡ فِيہَا وَهُمۡ فِيہَا
لَا يُبۡخَسُونَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ لَيۡسَ لَهُمۡ فِى ٱلۡأَخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُۖ
وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيہَا وَبَـٰطِلٌ۬ مَّا ڪَانُواْ يَعۡمَلُونَ
“Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, maka Kami
penuhi balasan pekerjaan-pekerjaannya di dunia dan mereka tidak akan dirugikan
sedikitpun. Tetapi di akhirat tidak ada bagi mereka bagian selain neraka. Dan
sia-sialah apa-apa yang mereka perbuat di dunia dan batallah apa-apa yang
mereka amalkan.” (QS. Hud: 15-16)
Maka saudaraku, marilah kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan
(amal shalih), untuk meraih ridha Allah Ta’ala, sebagai bekal hidup di akhirat
yang lebih baik dan kekal abadi.
Allah Ta’ala berfirman:
وَٱلۡأَخِرَةُ خَيۡرٌ۬ وَأَبۡقَىٰٓ
“Dan kehidupan akhirat itu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS.
Al-A’laa: 17)
Semoga bermanfaat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar