PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Senin, 26 Oktober 2020

PAKAIAN, SURGA DAN NERAKA

PAKAIAN, SURGA DAN NERAKA

 

Oleh:

Yan Karta sakamira

26 Oktober 2020

 

Pakaian, surga dan neraka merupakan hal yang berbeda tetapi sangat berkaitan, seseorang bias masuk surge karena pakaian, begitu juga pakaian bias membuat seseorang masuk neraka. Semua itu tergantung dari model pakaian yang dipakai serta niat saat memakai pakaian.

 

MODEL PAKAIAN

 

Pakaian merupakan sarana untuk menutup aurat baik wanita maupun laki-laki, jika seseorang memakai pakaian yang dapat menutup aurat, maka pakaian itu dapat mengantarkannya ke surga.

 

Allah berfirman:

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

 

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS: Al Ahzab, 59)

 

Model pakaian yang disyariatkan adalah model pakaian yang bias menutup seluruh aurat, jika seseorang memakai pakaian tetapi sebagaian auratnya masih terlihat, berarti cara berkaiannya belum sempurna, dan ini berkontribusi untuk memasukan kita kedalam neraka.

 

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

 

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَ

 

“Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat, satu kaum yang selalu bersama cambuk bagaikan ekor-ekor sapi, dengannya mereka memukul manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan dengan melenggak-lenggok menimbulkan fitnah (godaan). Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk surga dan tidak pula mencium baunya, dan sungguh bau surga itu bisa tercium dari jarak demikian dan demikian”. [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

 

Maksud dari berpakaian tetapi telanjang adalah model pakaian yang masih memperlihatkan aurat, misalkan rok mini, pakaian ketat, pakaian tembus pandang, karena model pakaian seperti itu akan memperlihatkan lekuk tubuh serta kulit mereka, seakan-akan mereka telanjang. Rasulullah mengingatkan seseorang yang berpakaian tetapi telanjang, tempatnya di neraka.

 

NIAT BERPAKAIAN

Segala perbuatan (amalan) kita, dikatakan baik atau tidak baik tergantung dari niat kita.

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

 

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

 

Biasakan untuk memakai pakaian dengan niat untuk menutup aurat karena taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Jangan berpakaian dengan niat, supaya kelihatan cantik, supaya dikatakan pejabat, supaya dikatakan orang kaya, supaya dikatakan ahli agama, supaya tidak dikatakan miskin, supaya tidak dikatakan orang kampungan. Jika kita berpakaian dengan niat seperti itu, berarti kita termasuk orang yang sombong, orang yang suka menunjukan kelebihan atau ujub.

 

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

 

ثَلاَثُ مُهْلِكَاتٍ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

 

“Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri” (HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1802).

 

Demikian pula sabda beliau :

 

لَوْ لَمْ تَكُوْنُوا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ الْعُجْبَ الْعُجْبَ

 

“Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub ! ujub !” (HR Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no 6868, hadits ini dinyatakan oleh Al-Munaawi bahwasanya isnadnya jayyid (baik) dalam at-Taisiir, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no 5303).

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

“Barangsiapa menganggap besar dirinya dan bersikap sombong dalam berjalan, ia akan menemui Allah dalam keadaan Allah murka kepadanya.” (HR. Hakim)

 

Berpakaian dengan perasaan bangga pada dirinya sendiri, bangga karena cantiK, bangga karena jadi pejabat, bangga karena jadi ahli agama, bangga jadi orang yang pintar, semua itu artinya ada sifat sombang atau ujub pada diri kita, dan semua itu akan mengantarkan kita kedalam neraka.

 

PAKAIAN TERBAIK

 

Berpakaian yang disyariatkan adalah berpakaian dengan model yang dapat menutup seluruh aurat, dan tidak berpakaian tetapi telanjang, serta tidak berpakaian dengan sifat sombong atau ujub.

 

Allah berfirman:

 

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

 

 

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”. (QS: Al Araf, 26)

 

Pakaian terbaik adalah pakaian taqwa, artinya yang perlu kita tunjukan kepada orang lain adalah akhlak kita (akhlakul karimah), tawadhu, sopan dan santun kepada semua orang yang kita jumpai, bukan dengan memamerkan pakaian kita.

 

Semoga bermanfaat. Aamiin


 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar