PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Jumat, 18 Februari 2011

KONSEP KEHAMILAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP KEHAMILAN

PENGERTIAN KEHAMILAN
  • Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin, 2006). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).

PEMBAGIAN KEHAMILAN DALAM TRIWULAN
  1. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi 0-12 minggu.
  2. Triwulan kedua dari 13-28 minggu.
  3. Triwulan ketiga dari 29-40 minggu.

TANDA-TANDA KEHAMILAN
  • Tanda-tanda kehamilan menurut Rustam (2005) meliputi:

1. Tanda-tanda presumtif (tidak pasti)
  • Amenore (tidak dapat haid)
  • Mual dan muntah
  • Mengidam
  • Pingsan
  • Tidak ada selera makan
  • Payudara membesar, tegang
  • Sering kencing
  • Konstipasi.

2. Tanda-tanda mungkin
  • Perut membesar.
  • Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, konsistensi dari rahim.
  • Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena terjadinya oedema dari cervix dan hiperplasia kelenjar-kelenjar cervix, sehingga cervix menjadi lunak.
  • Tanda Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vagina bertambah hingga warna selaput lendirnya biru.
  • Tanda Piscaseek, yaitu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah inplantasi dan di daerah insersi plasenta.
  • Tanda Ballottement, yaitu teraba benjolan keras.

3.Tanda pasti (tanda positif)
  • Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
  • Denyut jantung janin: didengar dengan stetoskop-monoral laennec, dicatat dan didengar dengan alat Doppler, dicatat dengan feto-elektro kardiogram, dilihat pada ultrasonografi, terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.

DIAGNOSA BANDING
  1. Hamil palsu
  2. Kista ovari
  3. Mioma uteri
  4. Kandung kemih penuh dan retensi urine
  5. Hematometra (Rustam, 2005)

PERUBAHAN FISIOLOGIS
  • Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar, sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomamotropin, esterogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan (Prawirohardjo, 2009) pada :
1. Rahim atau Uterus
  • Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 100 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hyperplasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.

2. Vagina (Liang Senggama)
  • Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh esterogen, sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.

3. Ovarium (Indung Telur)
  • Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.

4. Payudara
  • Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu esterogen, progesteron, dan somatomammotropin.

5. Sirkulasi Darah
  • Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor diantaranya, meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim, terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter, dan pengaruh hormon esterogen dan progesteron makin meningkat. Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah yaitu :

a. Volume darah
  • Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada umur hamil 32 minggu. Volume darah bertambah sebesar 25 sampai 30 % sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.

b. Sel darah
  • Sel darah merah makin meningkat jumlahnya sekitar 20% untuk dapat meningkatkan pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah, sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai 4 kali dari angka normal.

6. Sistem Respirasi
  • Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya.

7. Sistem Pencernaan
  • Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan :
  1. Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi).
  2. Daerah lambung terasa panas.
  3. Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari (morning sickness).
  4. Muntah, yang terjadi disebut emesis gravidarum.
  5. Muntah berlebih, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari (hiperemesis gravidarum).
  6. Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.

8. Perubahan Pada Kulit
  • Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang.

9. Metabolisme
  • Dengan terjadi kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, perubahan metabolisme yang mendasar antara lain :
  1. Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga.
  2. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
  3. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
  4. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
  5. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil: kalsium 1,4 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin, fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari, zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari, dan air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
  6. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama kehamilan atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Almatsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
  2. Azwar, 2007. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Jakarta : PT. Rineka Cipta
  3. BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta : BKKBN
  4. Bobak, 2000. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
  5. Degresi. 2005. Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta
  6. Depkes RI, 2004. Penilaian K I dan K IV. Jakarta : Depkes RI
  7. Depkes RI. 2007. Perawatan Kehamilan (ANC). http://www.depkes.go.id diakses pada tanggal 15 Maret 2010
  8. Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI
  9. Dinkes Jatim. 2009. Standar Pelayanan Minimal. http://www.dinkes-jatim.go.id. diakses tanggal 15 Maret 2010
  10. Effendy. 2005. Keperawatan Keluarga. JAKARTA : EGC
  11. Farrer, 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
  12. Fitramaya, 2008. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta : Dian Press
  13. Friedman, 2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
  14. Harymawan. 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. http://www.infowikipedia.com. diakses pada tanggal 15 Maret 2010
  15. Hiudayat. 2009. Metode Persalinan Normal dan Komplikasi Bayi Baru Lahir. Jakarta : JNPK-KR
  16. Mandriwati. 2007. Setiap Jam Dua Ibu Hamil Meninggal. http://www. Indoskripsi.com., diakses pada tanggal 15 Maret 2010-07-22
  17. Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
  18. Monika. 2009. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku. http://www.infowikipedia.com. diakses pada tanggal 15 Maret 2010
  19. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia
  20. Niven. 2008. Psikologi Kesehatan : Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional. Jakarta : EGC
  21. Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
  22. Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan Ilmu Dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
  23. Nursalam. 2008. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Dan Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
  24. Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
  25. Pudjiadi, 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
  26. Putriazka. 2007. Angka Kematian Ibu Dan Bayi Tertinggi Di ASEAN. Hidayat. 2006. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
  27. Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC
  28. Saifudin. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo
  29. Sakinah. 2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses tanggal 25 April 2010
  30. Sarafino. 2003. Dukungan Keluarga. Jakarta : Salemba Medika
  31. Siregar, 2004. Psikologi Keperawatan Dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
  32. Slamet B. 2007. Psikologi Umum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
  33. Sofyan, 2006. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Madika
  34. Sugiono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Jakarta : PT. Rineka cipta
  35. Suririnah. 2008. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I. http://www.kes-pro.coom.id diakses tanggal 15 Maret 2010
  36. Verney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC. Hal : 36-39
  37. WHO. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Media Aesclapius Press


1 komentar: