PERINGATAN

Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web (URL). Terima Kasih

Minggu, 07 Agustus 2011

KEHAMILAN FISIOLOGIS

Dr. Suparyanto, M.Kes

KEHAMILAN FISIOLOGIS

PENGERTIAN KEHAMILAN
  • Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (apermatozoa). Perubahan pada wanita hamil meliputi perubahan fisiologis dan perubahan psikologis (Saminem,2009:1).
  • Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati,2008:3).

PEMBAGIAN KEHAMILAN
  1. Trimester pertama : Dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).
  2. Trimester kedua : Dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu).
  3. Trimester ketiga : Dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29-42 minggu). Yeyeh,2009:1).

TANDA-TANDA KEHAMILAN:

1.Gejala tidak pasti (keluhan pasien).
  1. Amenore (tidak dapat haid).
  2. Mual dan muntah.
  3. Mengidam.
  4. Pingsan.
  5. Mamae tegang dan membesar.
  6. Anoreksia.
  7. Sering miksi.
  8. Konstipasi.
  9. Hipertropi dari papilla gusi (epulis).
  10. Perubahan pada perut.
  11. Leukore (keputihan) (Yeyeh, 2009:79-82).

2.Tanda-tanda mungkin

a. Reaksi kehamilan positif
  • Dasar dari ter kehamilan adalah pemeriksaan hormon\ chorionic gonadrotropin sub unit beta (beta heg) dalam urine, dapat dideteksi dalam darah dan urine mulai enam hari setelah implantasi. Cara kahas yang dipakai untuk menentukan adanya human chorionic gonadrotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari. Dengan ter kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya (Wikdjosastro dalam prawirohardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2009:77).
b. Suhu basal
  • Sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2°C sampai 37,8°C adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering dipakai dalam pemeriksaan kemandulan (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2009:78).
c. Uterus membesar
  • Uterus akan mengalami perubahan bentuk, besar dan konsistensi.
d. Tanda Hegar
  • Tanda Hegar adalah segmen bawah rahim melunak., tanda hegar tanda ini terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada minggu ke enam dan kesepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan yang hamil berulang. Pada pemeriksaan bimenual, segmen bawah uterus terasa lebih lembek. Tanda ini sulit diketahui pada pasien gemuk atau dinding abdomen yang tegang.
e. Tanda Chadwick.
  • Tanda ini biasanya muncul pada minggu kedelapan dan terlihat jelas pada wanita yang hamil berulang tanda ini berupa perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva menjadi lebih merah dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi pada daerah tersebut.
f. Tanda goodel
  • Tanda ini biasanya muncul pada minggu keenam dan terlihat lebih awal pada wanita yang hamilnya berulang tanda ini berupa servik menjadi lebih lunak dan jika dilakukan pemerisaan dengan speculum, servik terlihat berwarna lebih kelabu kehitaman (Yeyeh, 2009:78).
g. Tanda piscaseek
  • Uterus membesar secara sistimatis menjauhi garis tengah tubuh (setengah bagian terasa lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat kehamilan. Selain dengan bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus menjadi semakin simetris. Tanda piscaseeck, dimana uterus membesar kearah satu jurusan hingga menonjol kejurusan pembesaran tersebut (wiknjosastro dalam prawirihardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2005:78).
h. Tanda Braxton hick
  • Tanda tersebut, bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilannya misalnya pada mioma uteri, tanda ini tidak ditemukan (wiknjaksastro dalam prawirihardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2009:78-79).

3. Tanda pasti (tanda positif)
  • Pemeriksaan melalui ultrasonografi (USG). Terlihat adanya gambaran janin. Ultrasonografi mendeteksi jantung pada kehamilan pada minggu ke-5 sampai ke-7 dan pada 42 hari setelah konsepsi yang normal atau sekitar minggu ke-8 dapat diketahui panjang janin, kepala, dan bokong dan merupakan metode yang akurat dalam menentukan usia kehamilan. Pemeriksa merasakan gerakan janin Pada minggu ke-20, terlihat adanya gambaran kerangkan janin dengan pemeriksaan radiologi, melalui pemeriksaan dengan ultrasonografi Doppler dapat dideteksi denyut jantung janin pada minggu ke-8 sampai ke-12 setelah menstruasi terakhir dengan stetoskop leanec denyut jantung janin terdeteksi pada minggu ke-8 sampai ke-20 (Yeyeh, 2009:77).

PERUBAHAN FISIOLOGIS
  • Perubahan fisiologis dibagi menjadi perubahan yang dapat dilihat dan perubahan yang tidak dapat dilihat. Perubahan yang dapat dilihat meliputi:
1. Perubahan pada kulit.
  • Terjadi hiperpigmentasi, yaitu kelebihan pigmen di tempat tertentu. Pada wajah,pipi dan hidung mengalami hiperpigmentasi sehingga menyerupai topeng (Kloasma gravidarum). Pada daerah areola mamae da puting susu, daerah yang berwarna hitam di sekitar putting susu akan menghitam. Sekitar areola yang biasanya tidak berwarna akan berwarna hitam. Hal ini disebut areola mamae sekunder. Putting susu menghitam dan membesar sehingga lebih menonjol. Pada area suprapubis, terdapat garis hitam yang memanjang dari atas sympisis sampai pusat. Warnanya lebih hitam dibandingkan sebelumnya, muncul garis baru yang memenjang di tengah atas pusat (linea nigra). Pada perut, selain hiperpigmentasi, terjadi strie gravidarum yang merupakan garis pada kulit. Terdapat dua jenis strie gravidarum, yaitu strie livide (garis yang berwarna biru) dan strie albikan (garis yang berwarna putih). Hal ini terjadi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. 2.Perubahan kelenjar.
  • Kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti leher pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.
3. Perubahan payudara,
  • Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena dengan semakin dekatnya persalianan, payudara menyiapkan diri untuk memproduksi makanan pokok untuk bayi setelah lahir.
  • Perubahan yang terlihat pada payudara adalah:
  1. Payudara membesar, tegang, dan sakit.
  2. Vena dibawah kulit payudara membesar dan terlihat jelas.
  3. Hiperpigmentasi pada areola mamae dan putung susu serta muncul areola mamae sekunder.
  4. Kelenjar motgomery yang terletak di bawah areola mamae membesar dan kelihatan dari luar. Kelenjar motgomery mengeluarkan lebih banyak cairan agar putung susu selalu lembab dan lemas sehingga tidak menjadi tempat berkembang biak bakteri.
  5. Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila dipijat mulai kehamilan 16 minggu, cairan yang dikeluarkan jernih. Pada kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu, warna cairan agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut kolostrum.
4. Perubahan perut.
  • Semakin mendekati masa persalinan, perut semakin besar. Biasanya, hingga kehamilan empat bulan, pembesaran perut belum kelihatan. Setelah kehamilan lima bulan, perut mulai kelihatan membesar. Saat hamil tua, perut menjadi tegang dan pusat menonjol ke luar timbul strie gravidarum dan hiperpigmentasi pada linea alba serta linea nigra.
5. Perubahan alat kelamin luar.
  • Alat kelamin luar ini tampak hitam kebiruan karena adanya kongesti pada peredaran darah. Kongesti terjadi karena pembuluh darah membesar, darah yang menuju uterus sangat banyak, sesuai dengan kebutuhan uterus membesarkan dan memberi makanan janin. Gambaran mukosa vagina mengalami kongesti berwarna hitan kebiruan tersebut disebut tanda Chadwick.
6. Perubahan pada tungkai.
  • Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua, sering terjadi endema pada salah satu tungkai. Edema terjadi karena tekanan uterus yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau kiri.
7. Perubahan pada sikap tubuh.
  • Sikap tubuh itu menjadi lordosis karena perut yang membesar.

  • Perubahan yang tidak dapat dilihat:
1. Perubahan pada alat pencernaan.
  • Alat pencernaan lebih kendur, peristaltik kurang baik, terjadi hipesekresi kelenjar dalam alat pencernaan sehingga menimbulkan rasa mual, muntah, hipersalivasi, dan lain-lain. Pristaltik yang kurang baik dapat emnimbulkan konstipasi atau obstipasi.
2. Perubahan pada peredaran pembuluh darah
  1. Perubahan pada darah. Volume darah semakin meningkat karena jumlah serum lebih besar daripada pertumbuhan sel darah sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi). Masa puncak terjadi pada umur kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah 25-30%, sedangkan sel darah bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak pada umur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, Ibu hamil yang mengidap penyakit jantung harus berhati-hati. Jumlah sel darah merah semakin meningkat, hal ini untuk mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim. Namun, pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai dengan anemia fisiologis.
  2. Perubahan pada jantung. Selama hamil, jantung memompa untuk dua orang, yaitu ibu dan janin. Bertambahnya cairan darah menambah volume darah, tetapi kepekatan darah berkurang dam pembuluh darah membesar. Oleh karena itu, kerja jantung bertambah berat.
  3. Perubahan tekanan darah. Biasanya, tekanan darah tidak tinggi meskipun volume darah bertambah, bahkan sedikit turun. Turunya tekanan darah ini disebabkan oleh kepekatan darah berkurang.
3. Perubahan pada paru.
  • Paru juga bekerja lebih berat karena menghisap zat asam untuk kebutuhan ibu dan janin. Pada kehamilan tua posisi paru terdesak ke atas akibat uterus membesar.
4. Perubahan pada kehamilan.
  1. Ginjal bekerja lebih berat kerena harus menyaring ampas dua orang, yaitu ibu dan janin.
  2. Ureter tertekan oleh uterus apabila uterus keluar dari rongga panggul. Ureter juga semakin berkelak-kelok dan kendur sehingga menyebabkan perjalanan urine ke kandung kemih melambat. Kuman dapat berkembang di kelokan dan menimbulkan penyakit.
  3. Pada bulan kedua kehamilan, ibu lebih sering berkemih kerena ureter lebih antefleksi dan membesar.
5. Perubahan pada tulang. 
  • Keadaan tulang pada kehamilan juga mengalami perubahan, bentuk tulang belakan menyesuaikan diri dengan keseimbangan badan karena uterus membesar. Oleh karena itu, pada kehamilan lebih dari enam bulan, sikap tubuh ibu tamapak menjadi lordosis.
6. Perubahan pada jaringan pembentuk organ. 
  • Jaringan menjadi lebih longgar dan mengikat barang.
7. Perubahan pada alat kelamin dalam. 
  • Perubahan pada alat kelamin dalam sudah pasti terjadi karena alat kelamin dalam merupakan alat reproduksi . (Saminem,2009:1-5).

PERUBAHAN PSIKOLOGIS
  • Menurut teori Rubin, perubahan psikologi yang terjadi:
  1. Trimester I : Meliputi ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir.
  2. Trimester II :Perubahan meliputi perasaan lebih nyaman serta kebutuhan mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin meningkat. Kadang tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri.
  3. Trimester III :Perubahan yang terjadi meliputi memiliki perasaan aneh, sembrono, lebih introvert, dan merefleksikan pengalaman masa lalu.(Saminem,2009:5).

KETIDAK NYAMANAN KEHAMILAN

a. Trimester I 

1. Sesak nafas
  • Sesak nafas terjadi karena dipengaruhi oleh estrogen yang tinggi sehingga menyebabkan lendir bertambah, Anjurkan untuk menghirup udara segar, support suami dan keluarga, atau memakai obat tetes hidung bila sesak bertambah (Yeyeh,2009:159).
2. Keletihan
  • Pada trimester pertama disebabkan peningkatan konsumsi oksigen, peningkatan progesterone dan kebutuhan janin juga karena perubahan psikososial. Hindari kehidupan penuh stress selama kehamilan, minum penambah zat besi jika terjadi anemia, tidur cukup beri kesempatan istirahat, pertahankan postur tubuh yang baik, kenakan sepatu berhak rendah, lakukan latihan pelvic-rock (goyang panggul), atasi masalah nutrisi yang tidak adekuat, hindari kafein dan makanan porsi besar pada sore hari (Morgan, 2009:119).
3. Nokturia (peningkatan frekuensi berkemih pada malam hari)
  • Hal ini disebabkan oleh, pembesaran uterus yang menyebabkan tekanan pada kandung kemih. Tindakan istirahat dan tidur pada posisi rekumben lateral untuk meningkatkan fungsi ginjal, lakukan latihan kegel, pertahankan asupan cairan cukup (sebanyak 6-8 gelas), kurangi asupan cairan 2-3 jam sebelum waktu tidur, hentikan minuman ringan yang mengandung kafein (Morgan, 2009:132).
4. Leukorea
  • Disebabkan oleh, kadar estrogen yang tinggi yang menyebabkan peningkatan vaskularitas dan hipertrofi kelenjar serviks dan sel vagina. Tindakan hindari celana dalam ketat dan celana berselubung atau baju berlapis, kenakan celana dalam katun atau baju tidur tanpa mengenakan celana dalam pada malam hari, bila menggunakan panty liners, Pilih yang tampa deodorant atau parfum dan ganti secara berkala, hindari mengkonsumsi gula putih dalam jumlah banyak, makan yogurt bebas gula yang mengandung kultur l. acidopilus, pertahankan diet tinggi karbohidrat (Morgan, 2009:129).
5. Mual dan muntah
  • Mual dan muntah (50-75%) terjadi syok, mulai kehamilan 2-8 minggu, penyebab tidak diketahui mungkin perubahan hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen, penolakan kehamilan. Intervensi jaga agar tidak terlalu lapar atau kekenyangan. Tidak merokok, bangun pagi makan biskuit, berbaring sebentar sampai keluhan berkurang, minum ter rendah kafein hangat, makan sedikit- sering dalam porsi sering. Hindari makanan yang menyengat dan berbumbu (Salamah, 2006:71).
6. Hipersalivasi
  • Hipersalivasi dapat terjadi 2-3 minggu pada awal kehamilan, disebabkan oleh peningkatan ekstrogen sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat dan vaskularisasi malas menelan karena emesis. Intervensi kumur dengan obat kumur, sering mengunyah permen, diet seimbang, sayur-buah, sikat gigi berhati-hati, jaga kebersihan mulut, kalau perlu ke dokter gigi (Salamah, 2006:71).
7. Hidung tersumbat kadang-kadang terjadi mimisan
  • Penyebabnya hyperemia mukosa mulut karena peningkatan ekstrogen. Intervensi pakai ihaler, hindari trauma, irigasi dengan cairan garam fisiologis atau spray (Salamah, 2006:71).
DIAGNOSIS BANDING KEHAMILAN
  • Sesuai kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan atau penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan
  1. Hamil palsu : gejala dapat sama dengan kehamilan, seperti aminorea, perut membesar, mual, muntah, air susu keluar, dan bahkan wanita ini merasakan gerak janin. Namun pada pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif.
  2. Mioma uteri: perut dan rahim membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat, kadang kala berbenjol- benjol. Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda- tanda kehamilan lainnya.
  3. Kista ovarii: perut membesar bahkan makin bertambahan besar, namun pada pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar bisaa. Reaksi kehamilan negatif, tanda- tanda kehamilan lain negatif.
  4. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine: pada pemangsangan kateter keluar banyak air kencing.
  5. Hematometra: uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen inperforata, stenosis vagina atau serviks.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Arikunto Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta.
  2. Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
  3. Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
  4. Mandriwati. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.
  5. Mubarok, Wahit Iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
  6. Maulana, Heri. 2009. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC
  7. Morgan, Geri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik. Jakarta: EGC.
  8. Monika. 2009. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku. http://www.infowikipedia.com. diakses pada tanggal 15 Juni 2010
  9. Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
  10. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
  11. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
  12. Sujiyatini, dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika.
  13. Sulistyani, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
  14. Saminem. 2009. Kehamilan normal. Jakarta: EGC.
  15. Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.Jogjakarta: Graha Ilmu
  16. Salmah.2006. Asuhan kebidanan antenatal. Jakarta: EGC.
  17. Suyanto dan Ummi Salamah. 2009. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Jogjakarta: Mitra Cendekia.
  18. Varney, Helen. 2007. Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta: EGC.
  19. Varney, Hellen.2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4 volume 1.Jakarta: EGC.
  20. Wawan, dkk. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
  21. Yeyeh, Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Jakarta: CV Trans Info Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar